III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

dokumen-dokumen yang mirip
III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN WAKTU

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. BAHAN DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas No. 115 km 18 Kelurahan. Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

III. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan kampus Universitas Islam Negeri

III. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat. Rancangan Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

BAHAN METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau Jl. H.R. Soebrantas No.155 KM. 15 Simpang Baru Panam Pekanbaru, di bawah bimbingan Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai dari bulan April - Juli 2013. 1.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah berupa tiga varietas benih padi gogo yaitu Situ Bagendit, Situ Patenggang, dan Towuti. Tanah yang digunakan adalah tanah gambut yang diambil dari areal lahan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau. Sedangkan alat yang akan digunakan adalah cangkul, gembor, penggaris, timbangan. 1.3. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimental dengan melakukan penanaman di dalam bedengan. Penelitian ini ditempatkan di alam terbuka, yang berlokasi di lahan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu jumlah bibit per lubang tanam (B) yang terdiri atas B 1 = 1 bibit/lubang tanam, B 2 = 2 bibit/lubang tanam dan B 3 = 3 bibit/lubang tanam. Faktor kedua yaitu jenis varietas (A) terdiri dari A 1 = Situ

Bagendit, A 2 = Situ Patenggang dan A 3 = Towuti. Secara keseluruhan terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 27 unit perobaan. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan model Linier: Y ijk = µ + P k +α i + β j + (αβ) ij + ijk Dimana : Y ijk : hasil pengamatan pada faktor A pada taraf ke-i dan faktor B pada taraf ke-j ulangan ke-k µ : rataan nilai tengah P k αi β j : pengaruh kelompok pada taraf ke-k : pengaruh faktor I pada taraf ke-i : pengaruh faktor P pada taraf ke-j (αβ) ij : pengaruh interaksi dari faktor I pada taraf ke-i dan faktor P pada taraf ke-j ijk : pengaruh galat dari faktor I pada taraf ke-i dan faktor P pada taraf ke-j pada ulangan ke-k. 1.4. Pelaksanaan Penelitian 1.4.1. Persiapan Lahan Tanam Lahan yang digunakan adalah lahan gambut yang terletak di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA RIAU. Kegiatan pertama yang dilakukan dalam persiapan media adalah mengolah tanah atau membuat bedengan yang berukuran 1 1 m dengan jarak tanam 20 20 cm. Pemberian pupuk dasar, dengan menggunakan pupuk kandang dengan dosis 20 ton/ha, Urea 200 kg/ha, TSP 200 kg/ha, KCl 200 kg/ha. Pupuk kandang sebagai pupuk dasar yang diberikan pada bedengan dan didiamkan selama 1 minggu

sebelum tanam, selanjutnya selanjutnya melakukan penanaman sesuai dengan perlakuan masing-masing. Pupuk TSP dan KCl diberikan pada saat penanaman dilakukan, sedangkan pupuk Urea diberikan pada 3-4 minggu sesudah tanam dan pemberian selanjutnya pada 8 minggu setelah tanam. 1.4.2. Persiapan Benih dan Penanaman Sebelum benih ditanam dilakukan pemilahan benih yang bernas (berisi sempurna). Benih bernas telah dipilih kemudian di jemur. Benih padi gogo tidak perlu disemai. Penanaman padi gogo sesuai dengan perlakuan yang diberikan dengan melakukan penanaman menggunakan 2 kali lipat benih padi pada setiap lubang tanam. 1.4.3. Penjarangan Penjarangan dilakukan setelah 2 minggu setelah tanam. Penjarangan dilakukan dengan cara menggunting bagian pangkal batang tanman dengan menggunakan gunting tanaman. 1.4.4. Penyiraman Penyiraman padi gogo dilakukan setiap hari pada pagi hari dan sore hari. Apabila hujan tidak dilakukan penyiraman. Pada usia 80 hari padi tidak perlu dilakukan penyiraman. Hal ini dilakukan agar pemasakan biji lebih cepat. 1.4.5. Penyiangan Gulma Penyiangan gulma dapat dilakukan secara manual yaitu mencabut langsung gulma dengan tangan atau menggunakan alat-alat sederhana lainnya seperti cangkul dan parang. Penyiangan dilakukan di sekitar tanaman padi.

1.4.6. Pengendalian Hama dan Penyakit Hama yang menyerang selama penelitian berjalan adalah tikus, walang sangit, penggerek batang, belalang, dan burung, sedangkan penyakit yang menyerang adalah hawar daun bakteri, dan blas. Pengendalian hama dilakukan secara fisik yaitu menangkap langsung hama tersebut dan memberikan perangkap tikus, sedangkan pengendalian pada burung dengan cara perangkap burung. Pengendalian hama secara kimiawi yaitu dengan penggunaan Insektisida yang berbahan aktif Deltamethrin 25 g/l. Pengendalian penyakit secara kimiawi yaitu dengan penggunanaan fungisida yang bebahan aktif Metil Tiofanat 500 gr, fungisida ini juga berfungsi sebagai bakterisida. Pengendalian secara kimia ini dilakukan dengan cara menyemprot langsung pada tanaman, penyemprotan dilakukan pada pagi hari atau siang hari. 1.4.7. Panen Pemanenan dilakukan pada saat gabah telah menguning, tetapi malai masih segar. Padi gogo dapat di panen pada umur 110 180 hari tergantung varietasnya. Pemanenan dilakukan tidak secara bersamaan, karena varietas Situ Patenggang telah menguning sudah mencapai 90 % pada umur 98 hari. Hal ini terjadi karena faktor lingkungan dan cuaca pada saat penelitian. Cara pemanenanya yaitu memotong pada bagian bawah malai padi, tetapi untuk tanaman sempel dengan cara mencabut langsung padi gogo. 1.5. Parameter Pengamatan Pengamatan komponen hasil yang diamati:

1. Jumlah Anakan Tanaman Padi Tiap Rumpun Jumlah anakan tanaman padi dihitung pada saat panen. Anakan dihitung dengan cara menghitung jumlah anakan tanaman padi yang tumbuh dari batang padi utama. Apabila dalam rumpun tanaman padi tiap bedengan ada 20 batang, maka jumlah anakan tanaman padi adalah 19 batang, karena satu batang sisanya adalah tanaman padi induk. 2. Jumlah Anakan Tanaman Padi Gogo Produktif Jumlah anakan diamati pada saat panen dengan cara menghitung langsung jumlah anakan yang produktif. Penghitungan ini dilakukan dilakukan saat panen, dengan satuan pengukuran dalam batang. Cara menghitung adalah apabila dalam rumpun tanaman padi terdapat 20 anakan, kemudian lima anakan tanaman padi tidak bermalai, maka jumlah anakan tanaman padi produktif adalah 15 batang. 3. Umur Bunga Umur berbunga dihitung dari mulai benih ditanam sampai tanaman berbunga ± 50% dalam bedengan. 4. Umur Panen Umur panen dihitung apabila padi telah masak fisiologis ± 90 %. 5. Bobot per 1000 Butir Gabah Bobot per 1000 butir gabah tiap bedengan diperoleh dengan menimbang gabah bernas sebanyak 1000 biji yang diambil secara acak menggunakan alat timbang analitik. Hasil perhitungan berat gabah 1000 biji dinyatakan dalam gram. 6. Berat Kering Jerami per Rumpun Berat kering tanaman didapat dengan cara memotong batang tanaman padi tepat di atas permukaan tanah dalam bedengan. Berangkasan tanaman yang sudah

dipotong, bersama daun yang sudah layu dikumpulkan kecuali gabah, dimasukkan ke dalam kantong kertas yang telah disiapkan sebelumnya. Kantong kertas kemudian dimasukkan ke dalam oven dan dikeringkan pada suhu 70 o C selama 2 24 jam dan selanjutnya berangkasan tanaman yang telah kering, ditimbang dengan alat timbang yang kepekaan 3 digit sehingga diperoleh berat kering tanaman (gram/bedengan). 7. Bobot Gabah per Bedengan (kg/bedengan) Bobot gabah per bedengan ditimbang pada saat panen, dengan cara menimbang dalam satu bedengan. 1.5.1. Analisis Data Data hasil pengamatan dari masing-masing perlakuan diolah secara statistika dengan menggunakan Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok faktorial. Apabila pada sidik ragam peubah memberikan pengaruh nyata dilakukan uji lanjut dengan Duncan New Multiple Range Test (DMRT) pada taraf uji 5%. Sidik ragam Rancangan Acak Kelompok menurut Mattjik dan Sumertajaya (2006) adalah seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Sidik Ragam Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F. Tabel Keragaman Bebas Kuadrat Tengah F. Hitung 0.05 0.01 (SK) (DB) (JK) (KT) Kelompok r-1 JKK KTK KTK/KTG - - A a-1 JKA KTA KTA/KTG - - B b-1 JKB KTB KTB/KTG - - Galat (a.b-1)(r-1) JKG KTG - - - Total r.a.b-1 JKT - - - -

Keterangan: Faktor Koreksi (FK) = Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Ʃ Y ijk 2 - FK Jumlah Kuadrat Faktor R (JKR) =.. Jumlah Kuadrat Faktor P (JKP) =.. Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK) =.. Jumlah Kuadrat Interaksi Faktor R dan P = {JK (BA)} =. JKB-JKA Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKB JKA JK (BA) JKK Apabila hasil sidik ragam terdapat perbedaan yang nyata maka akan dianalisis lanjut dengan Uji Jarak Duncan (UJD) pada taraf 5% UJD α = Rα (ρ, db galat) x KTG/Ulangan Keterangan: α ρ R KTG : Taraf uji nyata : Banyaknya perlakuan : Nilai dari tabel uji jarak Duncan (UJD) : Kuadrat tengah galat