TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
ETIK UMB TINDAKAN KORUPSI DAN PENYEBABNYA

PENGERTIAN KORUPSI. Bab. To end corruption is my dream; togetherness in fighting it makes the dream come true. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

ETIK UMB. Pengembangan Wawasan (Mengenali Tindakan Korupsi) Modul ke: 09Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

ETIK UMB. Tindakan Korupsi dan Penyebabnya. Pendahuluan. Modul ke: Daftar Pustaka. 12Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

BAB 11 TINDAKAN KORUPSI DAN PENYEBABNYA

PENGERTIAN KORUPSI. Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi 3/8/2013. Bab

Modul ke: Etik UMB. Tindakan Korupsi dan Penyebabnya - 1. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU.

Etik UMB. Tindakan Korupsi Dan Penyebabnya. Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI KASUS KORUPSI DI INDONESIA

PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA

Modul ke: ETIK UMB. Mengenali Tindakan Korupsi. Fakultas Ilmu Komputer. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi. Sistem Informasi.

MAHASISWA. Diajukan untuk. Disusun oleh: Rahmawati PROGRAM FAKULTA BANDUNG

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Dosen PJMK : H. Muhammad Adib. Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini)

TIK (Kompetensi Dasar) II. Gambaran Umum III. Relevansi terhadap pengetahuan IV. Sub-sub Bab 1. Pengertian Korupsi

Lex Et Societatis Vol. V/No. 8/Okt/2017

BAB I PENDAHULUAN. reformasi berjalan lebih dari satu dasawarsa cita- cita pemberantasan

KORUPSI SEMAKIN MENGGILA

ETIK UMB PENGERTIAN KORUPSI PRINSIP ANTI-KORUPSI. Norita ST., MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri

Etik UMB KORUPSI DAN PENYEBABNYA. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB II IDENTIFIKASI DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Iyan Setiono, 2013

TINDAKAN KORUPSI DAN PENYEBABNYA

PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar telah menjadi budaya pada berbagai level masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah

Executive Summary. PKAI Strategi Penanganan Korupsi di Negara-negara Asia Pasifik

Komisi Pemberantasan Korupsi. Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Korupsi tidak hanya dilakukan oleh penyelenggara negara, tetapi juga melibatkan pihak lain, sehingga merusak

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI INFORMATIKA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

TUGAS RESUME PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN KE-12 AKAL TAK SEKALI TIBA STOP...!!! SAY NO CORRUPTION.

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN KONFLIK KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

Konsep pemberantasan korupsi, berbagai strategi dan upaya pemberantasan korupsi Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan sistem kontrol sosial yang belum memadai dan penegakan hukum yang

PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER VII TAHUN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pidana Korupsi di Indonesia Oleh Frans Simangunsong, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

KOLUSI MERUSAK MORAL BANGSA

MAKALAH PANCASILA KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME KELOMPOK A

Dosen PJMK : Drs.H.Mohammad Adib,MA PEMBANGUNAN KARAKTER ANTI KORUPSI AWALI LANGKAHKU

MAKALAH UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Proses pengadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang dari waktu ke waktu

KONSEP PENCEGAHAN KORUPSI PADA LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA

B. RUMUSAN MASALAH C. TUJUAN

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( )

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERANAN MAHASISWA DALAM MEMERANGI KORUPSI

1 Merugikan keuangan negara; 2 Suap menyuap (istilah lain: sogokan atau pelicin); 3 Penggelapan dalam jabatan; 4 Pemerasan; 5 Perbuatan curang;

MARAKNYA KORUPSI DI INDONESIA

Trio Hukum dan Lembaga Peradilan

Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi

POTENSI KORUPSI DANA DESA DAN SANKSI HUKUMNYA pada

BAB I PENDAHULUAN. yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Secara

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Isu mengenai korupsi telah menjadi perhatian utama media di

Eksistensi KPK Dalam Memberantas Tindak Pidana Korupsi Oleh Bintara Sura Priambada, S.Sos., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

KORUPSI MENGHAMBAT PEMBANGUNAN NASIONAL. Oleh : Kolonel Chk Hidayat Manao, SH Kadilmil I-02 Medan

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia dalam suatu negara. Kemajuan sumber daya manusia dan

TANTANGAN DAN HARAPAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh yang besar dalam setiap tindakan manusia. Persaingan di dalam

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERITAS TELKOM BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

I. PENDAHULUAN. tinggi (Katz, dalam Moeljarto 1995). Pembangunan nasional merupakan

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, E) Manfaat Penelitian, F) Penegasan Istilah.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI. Komisi Pemberantasan Korupsi

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tindak Pidana Korupsi

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PENGADAAN BARANG DAN JASA. Nisa Yulianingsih 1, R.B. Sularto 2. Abstrak

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY 2015

538 KOMPILASI KETENTUAN PIDANA DI LUAR KUHP

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. pula praktik kejahatan dalam bentuk kecurangan (fraud) ekonomi. Jenis fraud

Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi

I. PENDAHULUAN. seseorang (pihak lain) kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Praktek penyelenggaraan pemerintah dewasa ini menjadi potret. buram kekecewaan masyarakat yang terjadi di semua tempat dan di

Nama : Mei Linawati NIM : Kelompok : Hak Asasi Prog. Study : S1 Jurusan : Sistem Informasi Dosen : Drs. Muhammad Idris Purwanto, MM

TUGAS AKHIR PANCASILA KORUPSI

KECENDERUNGAN SIKAP APATIS TERHADAP PRIME SEBAGAI PENCEGAHAN KORUPSI KARYA ILMIAH. Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Antikorupsi 2015

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA KHUSUS STATUS MATA KULIAH : LOKAL WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

TREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

BAB I PENDAHULUAN. perilaku organisasi yang mencerminkan kejujuran dan etika yang dikomunikasikan

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DAN PUNGLI KEJAKSAAN NEGERI LAMONGAN

Transkripsi:

Propaganda Pemberantasan Korupsi Di Indonesia KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Antikorupsi 2016 Oleh Cheryl Marlitta Stefia NIM 1102140004 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2016

PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tulisan ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Apabila ternyata di kemudian hari tulisan ini mengandung unsur jiplakan (plagiarism), kami bersedia menerima konsekuensi hukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Bandung, 11 November 2016 Cheryl Marlitta Stefia

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-nya kami dapat menyelesaikan Karya Tulis ini dengan judul Propaganda Pemberantasan korupsi Di Indonesia dengan lancar. Sebagaimana yang di ketahui, Korupsi merupakan penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila, strategi pemberantasan korupsi, serta mengetahui pentingnya pengaplikasian butir-butir Pancasila dengan demikian kita dapat menciptakan kesejahteraan dan keadilan bagi bangsa dan Negara Indonesia. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Epin selaku Dosen Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, beliau yang memaparkan materi, mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan, memberikan arahan, menghidupi makna Pancasila untuk kehidupan sehari-hari, serta motivasi demi kelancaran pembuatan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan kepada keluarga dan kerabat dekat yang telah banyak membantu kami baik dukungan moril maupun materil. Serta teman kami, Reyga Radika yang telah banyak membantu dan memberi saran untuk perbaikan. Karya tulis ini kami buat sebagai pendukung dan media dalam program belajar dan referensi serta solusi dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Semoga makalah ini dapat membantu bagi semua pihak untuk mendalami pentingnya memahami Pendidikan Anti Korupsi terutama dalam lingkungan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Akhir kata, kami menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kata sempurna, Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan, Bandung, November 2016 Penyusun

DAFTAR ISI Halaman Judul---------------------------------------------------------------------------------- i Lembar Pernyataan-----------------------------------------------------------------------------ii Kata Pengantar--------------------------------------------------------------------------------- iii Daftar Isi --------------------------------------------------------------------------------------iv Abstrak-------------------------------------------------------------------------------------------v BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah ------------------------------------------------------------ 5 2. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------------ 6 3. Tujuan ---------------------------------------------------------------------------------- 6 BAB I PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Korupsi ------------------------------------------------------------------- 6 2.2 Jenis-jenis Korupsi----------------------------------------------------------------------7 2.3 Sebab-Akibat Korupsi-------------------------------------------------------------------7 2.4 Fenomena Korupsi di Indonesia------------------------------------------------ 8 2.5 Upaya yang Dapat Ditempuh dalam Pemberantasan Korupsi -------- 8 2.6.1 Upaya Pencegahan (Preventif) ------------------------------------------ 8 2.6.2 Upaya Penindakan (Kuratif) ----------------------------------------------- 9 2.6.3 Upaya Edukasi Masyarakat/Mahasiswa ------------------------------- 9 2.6.4 Upaya Edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) ---------- 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ----------------------------------------------------------------------------- 10 3.2 Saran ------------------------------------------------------------------------------------ 10 DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------10

Abstrak Keprihatinan terhadap maraknya perbuatan korupsi pada masyarakat karena meningkatnya perbuatan korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara, serta sebagai upaya untuk pencegahan perbuatan korupsi pada generasi muda dalam bentuk implementasi pendidikan antikorupsi. Secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam pengertian, sebab akibat korupsi. Secara khusus mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam bentuk implementasi pendidikan anti korupsi melalui strategi-strategi pemberantasan antikorupsi berdasarkan pengertian, fenomena dan situasi yang ada di Indonesia. Tindakan-tindakan pencegahan korupsi adalah investasi untuk mencegah korupsi dalam jangka panjang. Kata kunci: strategi anti-korupsi, korupsi di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Korupsi, Dalam kasus Negara Indonesia, menjadi terminologi yang berdampingan dengan kata nepotisme dan kolusi. Dua kata terakhir diartikan sebagai korupsi yang merusak perekonomian bangsa. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh transparency.org, sebuah badan independen dari 146 negara, tercatat bahwa Indonesia menduduki posisi ke-5 sebagai negara terkorup di dunia tahun 2013. Citra buruk akibat korupsi menimbulkan banyak kerugian, salah satunya menyebabkan kehilangan kepercayaan pihak lain. Misalnya ketidakpercayaan pelaku bisnis dunia pada birokrasi mengakibatkan investor luar negeri berpihak ke negaranegara tetangga yang dianggap memiliki kualitas yang lebih baik. Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk memerangi korupsi dengan berbagai cara. Mulai dari membentuk KPK sebagai lembaga independen yang yang diharapkan menangani

tindak korupsi dan menjadi harapan upaya pencegahan dan penindakan tindak pidana. Bahkan sampai MPR merasa perlu mengeluarkan ketetapan (TAP MPR) khusus untuk memastikan penuntasannya. Tetapi tak kunjung juga bisa mengatasi korupsi di Negara Indonesia, oleh karena itu perlunya Strategi Antikorupsi ditanamkan sejak dini agar melekat dan menjadi karakter bagi setiap generasi muda bangsa. 2. Rumusan Masalah Adapun beberapa rumusan masalah yang kami angkat adalah sebagai berikut : a) Apa pengertian korupsi? b) Apa saja jenis-jenis korupsi? c) Apa sebab dan akibat korupsi khususnya di Indonesia? d) Upaya apa yang dapat ditempuh dalam pemberantasan korupsi? 3. Tujuan Adapun tujuan dapi penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : a) Mengetahui pengertian dari korupsi. b) Mengetahui jenis-jenis korupsi. c) Mengetahui sebab dan akibat korupsi di Indonesia. d) Mengerti bagaimana strategi yang ditempuh dalam pemberantasan korupsi. BAB II ISI 2.1 Pengertian Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio atau corruptus. Kata corruptio berasal dari kata corrumpere. Dari bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah corruption, corrupt (Inggris), corruption (Perancis) dan corruptie/korruptie (Belanda). Dari asal usul bahasanya korupsi bermakna tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, materil, mental, dan umum.

Dari sudut pandang hukum dapat digolongkan bahwa perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, memperkaya diri sendiri dan orang lain, merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara termasuk dalam tindak pidana korupsi. 2.2 Jenis-Jenis Korupsi Menurut UU. No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, ada tiga puluh jenis tindakan yang bisa dikategorikan sebagai tindak korupsi. Secara ringkas tindakan-tindakan tersebut bisa dikelompokkan menjadi: Kerugian keuntungan Negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan. perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi. 2.3 Sebab-Akibat Korupsi Birokrasi Patrimonial adalah birokrasi yang di pakai oleh Negara Indonesia. Adapun kelemahan yang melekat pada birokrasi seperti ini antara lain tidak mengenal perbedaan antara lingkup pribadi dan lingkup resmi. Para birokrat tidak mampu mengidentifikasi kedudukannya sendiri sehingga sulit membedakan antara loyalitas terhadap keluarga, golongan, partai atau pemerintah. Meninjau dari faktor internal pelaku korupsi karena adanya sifat tamak manusia, moral yang kurang kuat, gaya hidup yang konsumtif. Secara garis besar korupsi mengacu pada aspek ekonomi yaitu, ingin menaikkan pendapatan dan memperkaya diri sendiri. Akibat yang paling nyata dari korupsi di tingkat teknis operasional adalah maraknya situasi dan kondisi yang penuh dengan tipu-muslihat dalam setiap urusan administrasi, baik dari yang paling rendah sekalipun. Dampak yang masyarakat langsung rasakan seperti: pola-pola kejahatan yang terorganisasi, lambannya tingkat pelayanan pemerintah karena mengharapkan uang pelicin, sektor pembangunan menjadi tidak berjalanan sesuai semestinya. Akibat-akibat korupsi itu bahkan membuat kerusakan pikiran, perasaan,

mental dan akhlak yang tentu saja dapat membuahkan kebijakan-kebijakan yang sangat tidak masuk akal. Sehingga menimbulkan ketidakadilan dan kesenjangan. 2.5 Fenomena Korupsi di Indonesia Fenomena umum yang terjadi di Negara berkembang seperti Indonesia yaitu: 1. Institusi politik yang sangat mudah ditunggangi oleh oknum-oknum tertentu, tentu saja dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi yang ditawarkan, kesukukan, keagamaan, serta kekuatan asing. 2. Proses modernisasi yang belum memadahi. 3. Wakil rakyat memiliki karakter yang buruk, disertai oleh ambisi dan mendahulukan kepentingan pribadinya diatas kepentingan rakyat. 2.5 Upaya yang Dapat Ditempuh dalam Pemberantasan Korupsi Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh oleh: a. Upaya pencegahan (preventif). b. Upaya penindakan (kuratif). c. Upaya edukasi masyarakat/mahasiswa. 2.5.1 Upaya Pencegahan (Preventif) a. Menanamkan budiluhur dan cinta tanah air dan menekankan nilai-nilai Pancasila. b. Menghimbau para pejabat untuk memiliki pola hidup sederhana. c. Mengusahakan kesejahteraan bagi para pegawai yang memasuki masa pension. d. Melakukan pencatatn ulang dan data bersifat transparan sehingga masyarakat dapat memantau. e. Menciptakan aparatur dan bagian pengawas yang jujur dan displin. 2.5.2 Upaya Penindakan (Kuratif) Upaya penindakan dilakukan kepada mereka yang terbukti melanggar dengan diberikan peringatan, dilakukan pemecatan tidak terhormat dan dihukum pidana.

Adapun contoh penindakan yang dilakukan oleh KPK : a. Dugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipment dan placement deposito dari BI kepada PT Texmaco Group melalui BNI (2004). b. Menetapkan seorang bupati di Kalimantan Timur sebagai tersangka dalam kasus korupsi Bandara Loa Kolu yang diperkirakan merugikan negara sebesar Rp 15,9 miliar (2004). c. Kasus korupsi di KBRI Malaysia (2005). 2.5.3 Upaya Edukasi Masyarakat/Mahasiswa Mahasiwa adalah elemen masyarakat yang paling idealis dan memiliki semangat yang tinggi dalam berjuang, cukup signifikan dalam mempengaruhi perubahan kebijakan atau struktur pemerintahan dan mampu mempengaruhi lapisan masyrakat lainnya untuk mampu berfikir kritis dan turut serta dalam pembangunan nasional. Hal yang dapat di lakukan oleh mahasiswa antara lain: a. Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang program pemerintah dan aspek hukumnya. Contoh: menggelar seminar pentingnya anti korupsi. b. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan. c. Mampu memposisikan diri sebagai subyek pembangunan Negara dan berperan aktif serta tak bersikap acuh. d. Melakukan demo untuk menekan pemerintah atau melakukan jajak pendapat untuk memperoleh hasil negosiasi yang terbaik. Dapat dimulai dengan menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus, yaitu: Dengan adanya komitmen dari diri sendiri dan sebagai pihak pengontrol kebijakaninternal kampus diharapkan bisa menekan jumlah pelaku korupsi. Upaya lain adalah mahasiswa bisa membuat koperasi atau kantin jujur. Agar menjadi tolak ukur kejujuran di lingkungan kampus. Organisasi atau komunitas juga diharapkan bisa menjadi wadah mengadakan diskusi atau seminar mengenai bahaya korupsi. Selain itu mampu menjadi alat pengontrol akan kebijakan

internal kampus. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari paparan yang telah kami sajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Penjabaran mengenai fenomena korupsi dan berbagai dampak yang ditimbulkannya telah menegaskan bahwa korupsi merupakan tindakan sangat buruk yang dilakukan oleh aparatur birokrasi serta orang-orang yang berkompeten dengan birokrasi. Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam memberantas tindak korupsi di Indonesia, antara lain upaya pencegahan (preventif), upaya penindakan (kuratif), upaya edukasi masyarakat/mahasiswa. 3.3 SARAN Berbagai upaya pemberantasan korupsi akan berhasil ketika didasari oleh rasa tanggung jawab yang besar terhadap bangsa Indonesia. Selain itu untuk menekan angka tindak korupsi di Indonesia ini kita dapat memulainya dari diri, semua pihak turut berpartisipasi dalam menghidupi perilaku anti korupsi karna pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab kita bersama. DAFTAR PUSTAKA Muzadi, H. 2004. MENUJU INDONESIA BARU, Strategi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Malang : Bayumedia Publishing. Saleh, Wantjik. 1978. Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia. Jakarta : GhaliaIndonesia. Dwiyono, Agus, dkk. 2004. Kewarganegaraan. Jakarta : Yudhistira.