1 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUH PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU TENGAH, Menimbang : a. b. bahwa berdasarkan Pasal 128 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Susunan dan Pengendalian Organisasi Perangkat Daerah dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah; bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (2) Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan perlu dibentuk lembaga yang menangani Penyuluh, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Tengah; 1
Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2828); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 3890); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 2
6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660); 7. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Bengkulu Tengah di Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4870); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 3
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH dan BUPATI BENGKULU TENGAH MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUH PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bengkulu Tengah. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsif otonomi seluas-luasnya dalam sisitem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah. 5. Bupati adalah Bupati Bengkulu Tengah. 6. Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah adalah unsur staf Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah. 4
7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah. 8. Staf Ahli adalah Staf Ahli Kabupaten Bengkulu Tengah. 9. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah adalah unsur pelayanan terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah. 10. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah. 11. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) adalah Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Bengkulu Tengah. 12. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) adalah Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Bengkulu Tengah. 13. Kelompok Fungsional adalah Jabatan PNS yang ahli dalam jabatan berdasarkan keahliannya yang di dapat melalui jenjang pendidikan. 14. Penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang selanjutnya disebut Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. 15. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. 16. Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu dan berkelanjutan. 5
17. Koordinator adalah jabatan fungsional penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan bidang kelembagaan, penyelenggaraan, teknologi dan informasi serta pengembangan sumber daya manusia yang berkedudukan di Kabupaten. 18. Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan adalah jabatan fungsional yang bertugas mengkoordinasikan penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan yang berkedudukan di Kecamatan. 19. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) adalah Unit kerja non struktural dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) dalam penyelenggaraan penyuluhan di lapangan yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa Kecamatan. 20. Pos Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan adalah unit kerja non struktural dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) dalam penyelenggaraan penyuluhan di lapangan yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa Kelurahan/Desa. 21. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan / atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. 22. Sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang selanjutnya disebut sistem penyuluhan adalah seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan. 23. Pertanian yang mencakup tanaman pangan, holticultura, perkebunan, dan peternakan yang selanjutnya disebut pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. 6
24. Penyuluh pertanian, penyuluh perikanan, atau penyuluh kehutanan, baik penyuluh PNS, swasta, maupun swadaya, yang selanjutnya disebut penyuluh adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan. BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Bengkulu Tengah. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) merupakan bagian dari perangkat daerah sebagai unsur pelayanan dan fasilitasi terhadap penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Ketiga Tugas Pokok Pasal 4 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) mempunyai tugas : 1. Menyusun kebijakan dan program penyuluhan Kabupaten yang sejalan dengan kebijakan program Badan Penyuluhan Nasional dan Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi; 2. Melaksanakan penyuluhan dan mengembangkan mekanisme, tata kerja dan metode penyuluhan; 3. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengemasan, dan penyebaran materi penyuluhan; 7
4. Melaksanakan pembinaan kerjasama, kemitraan, pengelolaan, kelembagaan, ketenagaan sarana dan prasarana serta pembiayaan penyuluhan; 5. Menumbuh kembangkan, memfasilitasi kelembagaan dan forum kegiatan bagi pelaku utama dan pelaku usaha; 6. Melaksanakan peningkatan kapasitas penyuluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Swasta, dan Swadaya melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan; 7. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan 8. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bagian Keempat Fungsi Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 4, Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) mempunyai fungsi : 1. Penyediaan data dan rekomendasi pembangunan penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan; 2. Pelayanan teknis di bidang penyuluhan, informasi, dan komunikasi pembangunan penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan; 3. Melaksanakan pengembangan informasi, dan komunikasi pembangunan penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan; 4. Melaksanakan pengolahan dan penyebaran informasi, dan komunikasi pembangunan penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan; 5. Melaksanakan pelayanan jasa pendidikan, latihan, dan konsultasi bagi petani dan masyarakat serta penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan; 6. Pengelolaan Tata Usaha Badan; 7. Menyusun program penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan; 8. Menyelenggarakan pelatihan/kursus agribisnis bagi penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan serta petani dan masyarakat; dan 8
9. Melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) sebagai unit Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan; 10. Melaksanakan administrasi angka kredit jabatan fungsional dan urusan tata usaha; 11. Melaksanakan tugas lain yang dilimpahkan oleh Bupati. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 (1) Struktur Organisasi Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) terdiri dari : a. Kepala Badan. b. Sekretaris. c. Bidang Program. d. Bidang Pelayanan Penyuluhan. e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia. f. Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan. g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan h. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K). (2) Sekretaris membawahi : a. Subbag Umum dan Kepegawaian. b. Subbag Keuangan. c. Subbag Perencanaan. (3) Bidang Program membawahi : a. Subbid Perencanaan. b. Subbid Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan. (4) Bidang Pelayanan Penyuluhan membawahi : a. Subbid Sarana dan Metode Penyuluhan. b. Subbid Penyelenggaraan Penyuluhan. (5) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia membawahi : a. Subbid Pendidikan dan Pelatihan. b. Subbid Pengembangan Profesi. (6) Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan membawahi : a. Subbid Informasi Pasar dan Kemitraan. b. Subbid Kelembagaan Penyuluhan Swasta dan Swadaya. 9
(7) Kelompok Jabatan Fungsional (KJF). (8) Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K). (9) Bagan Struktur Organisasi Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Pertanian, dan Kehutanan sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IV ESELONERING UNSUR PELAKSANA Pasal 7 (1) Kepala Badan adalah jabatan eselon II b. (2) Sekretaris adalah jabatan eselon III a. (3) Kepala Bidang adalah jabatan eselon III b. (4) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi adalah jabatan IV a. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 8 Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 9 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang tenaga fungsioanal senior yang ditunjuk oleh Kepala Badan dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur dan ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10
BAB VI BALAI PENYULUHAN Pasal 10 (1) Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) adalah unit kerja non struktur dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) dalam penyelenggaraan penyuluhan di lapangan yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa Kecamatan. (2) Balai Penyuluh berfungsi sebagai tempat pertemuan para penyuluh pelaku utama dan pelaku usaha di bidang Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan tingkat Kecamatan. Pasal 11 Balai Penyuluhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) Peraturan Daerah ini mempunyai tugas sebagai berikut : (1) Menyusun program penyuluhan pada tingkat Kecamatan yang sejalan dengan Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten. (2) Melaksanakan penyuluhan berdasarkan program penyuluhan. (3) Menyediakan dan menyebarkan informasi, teknologi, sarana produksi pembiayaan dan pasar. (4) Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha. (5) Memfasilitasi peningkatan kapasitas Penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS), Swasta, Swadaya melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan. (6) Melaksanakan pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan modal usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha yang berada di Kecamatan. Pasal 12 (1) Pos penyuluhan merupakan unit kerja non struktural yang melaksanakan sebagian tugas badan dalam penyelenggaraan penyuluhan di lapangan yang dibentuk dan dikelola secara partisipasi oleh pelaku utama dan mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa Desa/Kelurahan. 11
(2) Pos penyuluhan berfungsi sebagai tempat pertemuan para penyuluh pelaku utama dan pelaku usaha bidang Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di tingkat Desa/Kelurahan. Pasal 13 Pos penyuluhan sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 12 ayat (1) Peraturan Daerah ini mempunyai tugas : (1) Menyusun program penyuluhan pada tingkat Desa/Kelurahan yang sejalan dengan program penyuluhan tingkat kecamatan. (2) Melaksanakan penyuluhan di Desa/Kelurahan yang menjadi wilayah kerja. (3) Menginventarisasi permasalahan dan upaya pencegahannya. (4) Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha yang berada di Desa/Kelurahan. (5) Menumbuhkembangkan kepemimpinan kewirausahaan serta kelembagaaan pelaku utama dan pelaku usaha. (6) Memfasilitasi layanan informasi, konsultasi, pendidikan serta pelatihan bagi pelaku utama dan pelaku usaha. (7) Melaksanakan kegiatan rembuk, pertemuan teknis, temu lapangan, dan metode penyuluhan lain pelaku utama dan pelaku usaha. (8) Memfasilitasi forum penyuluhan pedesaan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 14 Segala biaya untuk pelaksanaan tugas Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah. BAB VIII TATA KERJA Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal, baik dalam lingkungan 12
masing-masing maupun satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi lain di lingkungan pemerintah daerah di lingkungan masing-masing. Pasal 16 (1) Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang di perlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 17 (1) Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bagan penyusunan laporan lebih dan untuk memberi petunjuk kepada bawahan. (3) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada unit organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 Penjabaran tugas pokok dan fungsi dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. 13
BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Nomor 03 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah. Ditetapkan di Karang Tinggi pada tanggal 05 November 2012 BUPATI BENGKULU TENGAH, ttd H. FERRY RAMLI Diundangkan di Karang Tinggi pada tanggal 06 November 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH, ttd Drs. H. DARMAWAN YAKOEB, MH. Pembina Utama Muda Nip. 19551125 197912 1 001 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDAKAB BENGKULU TENGAH, Drs. HENDRI DONAL, SH Penata TK. I Nip. 1960903 199402 1 001 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2012 NOMOR... 14