Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai pandemik yang terlupakan atau the forgotten pandemic. Tidak

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT ISPA PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

Journal of Health Education

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di seluruh dunia. Lebih dari. dan Indonesia (Rudan, 2008). World Health Organization

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku. yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 4 April 2017

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang

BAB I PENDAHULUAN. (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Margareta Pratiwi STIKes Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Korespondensi Penulis :

Oleh : Tintin Purnamasari ABSTRAK

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DAN UMUR IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN POSYANDU (D/S) Beatric Maria Dwi Jayanti Baga

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

HUBUNGAN PERSEPSI DAN PERILAKU IBU TERHADAP IMUNISASI TAMBAHAN PADA BAYI (USIA 2 BULAN-12 BULAN) DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Rahmah et al., Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Diare terhadap Tindakan...

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA OLEH IBU YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Medsains Vol. 1 No.01, Maret 2015 : 7-12

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Millenium Development Goal Indicators merupakan upaya

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT ISPA PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Morbiditas dan mortalitas merupakan suatu indikator yang

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGGULANGAN DIARE DENGAN PENATALAKSANAAN DIARE BALITA USIA 1-5 TAHUN

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN PENCEGAHAN PNEUMONIA

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

DWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

Transkripsi:

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG PERAN SERTA TENAGA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PNEUMONIA PADA IBU BALITA USIA 0 5 TAHUN DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN MOTHER S PERCEPTIONS ON HEALTH PERSONNEL ROLE AND PNEUMONIA PREVENTION BEHAVIORS IN MOTHERS OF CHILDREN AGED 0 5 YEARS IN PUSKESMAS NGESREP SEMARANG Heny Sapto Wahyuningsih 1), Dewi Puspitaningrum 2), Novita Nining Anggraini 3) 1)2)3) Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang E-mail : bidan@unimus.ac.id ABSTRAK Latar Belakang: Pneumonia adalah pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, malaria, campak dan akibat rendahnya kepatuhan petugas kesehatan dalam menjalankan Standar Opersional Prosedur yang belum maksimal sehingga banyak kasus pneumonia balita tidak terdeteksi merupakan topik yang sering diteliti secara akademik di bidang kesehatan masyarakat. Dari 37 Puskesmas di Kota Semarang penderita pneumonia tertinggi ada di Puskesmas Ngesrep yaitu 1257 balita ( 23,57% ). Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita usia 0 5 tahun di Puskesmas Ngresep Kota Semarang. Metode: Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi 531 responden, sampel 84 ibu yang memiliki balita di Puskesmas Ngesrep. Hasil : Hasil uji statistik chi- square tentang hubungan persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita usia 0-5 tahun. Nilai person chi square 55,608 dan nilai p value = 0,000 < 0,05. Maka Ho ditolak dan hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita usia 0-5 tahun di puskesmas Ngersrep kota Semarang. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita usia 0 5 tahun di puskesmas Ngesrep kota Semarang. Kata Kunci : Hubungan persepsi ibu tentang, Peran tenaga kesehatan ABSTRACT Background :Pneumonia is more frequent deadly disease for children in the world than other diseases, such as AIDS, malaria and measles. The low of obedience of health workers in implementing of SOP is the most observed topic in public health. Ngesrep has the highest pneumonia patients number, which are 1257 children (23, 57%) from 37 Community Health Center in Semarang. Objective:The purpose of this research is to find out the correlation between mother perceptions about health workers participation with pneumonia prevention behavior on mother s children 0 5 years old in Ngesrep, Semarang Community Health Center. Methods: This is analytic research with cross sectional approach. The population of reseacrh was 531 respondents;therefore the samples of research were 84 mothers who have children at Puskesmas Ngesrep. Result : The result shows that there is relationship between mother perceptions about health workers participation with pneumonia prevention behavior on mother s children 0 5 years old in Ngesrep, Semarang Community Health Center which chi-square person number is 55,608 and p value = 0,000 < 0,05.Conclusion: There is significant relationship between mother perceptions about health workers participation with pneumonia prevention behavior on mother s children 0 5 years old in Ngesrep, Semarang Community Health Center. Keyword: Mother s perception, health personnel role, pneumonia prevention behaviors 24

PENDAHULUAN Target Millenium Development Goals (MDGs) 4 adalah menurunkan angka kematian balita pada tahun 2015. Salah satu upaya menurunkan angka kematian balita adalah dengan menurunkan angka kematian balita akibat pneumonia (Depkes RI, 2010). Pneumonia adalah pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, malaria dan campak. Di dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena pneumonia (1 balita/ 15 detik) dari 9 juta total kematian balita. Diantara lima kematian balita, satu diantaranya disebabkan karena pneumonia. Bahkan karena besarnya kematian Pneumonia ini, Pneumonia disebut pandemi yang terlupakan atau The Forggoten Pandemic (World Health Organization (WHO) dalam Depkes RI, 2009). Penurunan penemuan kasus pneumonia ini disebabkan oleh kurangnya dukungan pemerintah daerah dalam upaya mengendalikan penyakit pneumonia seperti kekurang lengkapan pelaporan data penemuan kasus pneumonia balita di kota/ kabupaten (Depkes RI, 2010). Akibat rendahnya kepatuhan petugas kesehatan dalam menjalankan Standar Opersional Prosedur yang belum maksimal sehingga banyak kasus pneumonia balita tidak terdeteksi, disamping itu belum maksimalnya sosialisasi kepada masyarakat tentang tandatanda pneumonia pada balita serta bahayanya bila tidak segara ditangani sangat berpengaruh terhadap rendahnya cakupan penemuan kasus pneumonia balita (Dinkes Jateng, 2008).. Program kerja Puskesmas Ngesrep Pelayanan Imunisasi,perbaikan gizi dan kesehatan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan untuk program penyakit pneumonia adalah penemuan kasus pneumonia, pneumonia berat oleh puskesmas dan kader, jumlah kasus pneumonia pneumonia berat diobati sesuai standar, jumlah kasus pneumonia dirujuk ( Profil Puskesmas Ngesrep,2013). Kota Semarang memiliki 37 Puskesmas. Dari 37 Puskesmas di Kota Semarang ada 8 Puskesmas yang mempunyai penderita pneumonia adalah Puskesmas Ngesrep ada 1257 balita( 23,57% ), Mijen ada 1064 balita ( 19,95% ), Miroto ada 620 balita ( 11,62% ), Halmahera ada 596 balita ( 11,17% ),Candilama ada 531 balita ( 9,95% ), Poncol ada 456 balita( 8,55% ), Lamper Tengah ada 452 balita ( 8,47% ), Pudak payung ada 357 balita ( 6,69% ). Berdasarkan data diatas penderita pneumonia tertinggi ada di Puskesmas Ngesrep (DKK Semarang, 2011). Studi pendahuluan yang telah dilakukan pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 kepada 15 balita, secara observasi dan wawancara menggunakan formulir tatalaksana balita sakit dan langsung dengan keluarga balita. Didapatkan hasil bahwa ada 10 balita yang menderita pneumonia. Dan dari 15 balita ada 9 balita yang keluarganya merokok, 7 balita yang keluarga batuk, dan 11 balita yang mengalami penurunan berat badan dan adanya polusi udara disekitar rumah berupa pembuangan gas kendaraan. Peran tenaga kesehatan dalam upaya pemberian penyuluhan pneumonia, ibu balita telah mengerti isi dari penyuluhan, akan tetapi setelah sampai dirumah ibu balita tidak melaksanakan apa yang dijelaskan oleh tenaga kesehatan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas yaitu Persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan, sedangkan variabel terikatnya adalah Perilaku pencegahan pneumonia pada balita. Populasi dalam penelitian ini adalah 531 orang ibu Yang memiliki balita. Sampel 25

dalam penelitian ini adalah 84 ibu yang memiliki balita. Teknik pengambilan sampling yang digunakan yaitu simple random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan setrata yang ada dalam anggota populasi (Hidayat, 2007). Dan uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil penelitian dan pembahasan Univariat a. Umur Ibu Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Balita di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang Tahun 2013 Kategori Jumlah Persentase ( %) Dewasa Muda 76 90,5 Dewasa 8 9,5 Tengah Berdasarkan tabel 1. hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ibu di wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep Kota Semarang yang termasuk dalam kategori dewasa muda adalah 90,5 % dan dewasa tengah adalah 9,5 %. Tertinggi umur ibu adalah 43 tahun( 1,2 %) dan terendah adalah 20 tahun ( 2,4 % ). Dan rata rata umur ibu balita adalah 27,68 tahun. Dimana seseorang berada dalam usia dewasa. Seseorang lebih bisa mencerna dan membentuk perilaku yang lebih baik. Umur reproduksi yang merupakan karakteristik sebagian besar responden dapat mempengaruhi kematangan dalam menerima dan mengolah informasi dari luar. Terkait dengan teori yang dikemukakan oleh Hurlock (2004), umur merupakan lama waktu hidup/ ada sejak dilahirkan dimana umur menggambarkan kematangan fisik, psikis, dan social mempengaruhi seseorang dalam menerima informasi yang pada akhirnya berpengaruh pada pengetahuan seseorang. b. Umur Balita Tabel 2. Distribusi Frekuensi Umur Balita di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang Kategori Jumlah Persentase(%) Bayi ( 0-12 17 20.2 Bulan) Usia Anak (1-3 41 48,8 tahun) Usia Pra 26 31,0 sekolah (3-5 tahun) Berdasarkan tabel 2. hasil penelitian menunjukkan bahwa umur balita di wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep Kota Semarang yang termasuk dalam kategori bayi adalah 20,2 %, usia anak adalah 48,8 % dan usia pra sekolah adalah 31,0 %. Tertinggi umur balita adalah 5 tahun ( 4,8 %) dan terendah umur balita adalah 1 bulan ( 3,6 % ). Rata rata umur balita adalah 11,88 bulan. Dalam masa ini balita merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan, dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik. Usia balita dibagi dalam 3 tahap yaitu masa sebelum lahir, masa bayi, dan masa awal kanak-kanak. Pada ketiga tahap tersebut banyak terjadi perubahan, baik fisik maupun psikologis yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak ( Septiari, 2012). Di dalam wilayah kerja Puskesmas Ngesrep umur balita mempengaruhi terjadinya penyakit pneumonia. Dimana pada setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan terjadi perubahan baik fisik maupun psikologis yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dan dalam usia balita dan anak-anak yang kekebalan tubuhnya masih rentan terkena infeksi. 26

c. Persepsi Ibu Balita Tentang Peran Serta Tenaga Kesehatan Dalam Pencegahan Pneumonia Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kelompok Skor Persepsi Ibu Balita Tentang Peran Serta Tenaga Kesehatan Kategori Jumlah Persentase ( % ) Tidak mendukung 44 52, 4 Mendukung 40 47, 6 Berdasarkan tabel 3. hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi ibu balita tentang peran serta tenaga kesehatan yang tidak mendukung adalah 52,4 % dan persepsi ibu balitta tentang peran serta tenaga kesehatan yang mendukung adalah 47,6 %. Didalam penelitian ini tenaga kesehatan kurang berperan dalam perilaku pencegahan pneumonia. Persepsi ibu tetang peran serta tenaga kesehatan dalam pencegahan pneumonia pada balita termasuk dalam peran pencegahan tingkat pertama. Peran aktif tenaga kesehatan dalam pencengahan pneumonia sangat diperlukan karena yang biasa terkena dampak pneumonia adalah usia balita dan anak-anak yang kekebalan tubuhnya masih rentan terkena infeksi. Sehingga diperlukan peran tenaga kesehatan dalam menangani hal ini. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan didalam wilayah kerja Puskesmas Ngesrep yang menyebabkan peran serta tenaga kesehatan tenaga kesehatan tidak mendukung. Dan dampaknya bagi masyarakat adalah masyarakat beranggapan tenaga kesehatan kurang peduli dan kurang berperan aktif dalam menjalankan tugasnya khususnya dalam deteksi dini penyakit pneumonia. Menurut Pasal 50 menjelaskan tugas tenaga kesehatan yaitu menyelanggarakan atau melakukan kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian atau kewenangan tenaga kesehatan yang bersangkutan ( M.Jusuf & Amir, 1999). Persepsi tentang peran serta tenaga kesehatan dalam pencegahan pneumonia pada balita termasuk dalam peran pencegahan tingkat pertama. Peran aktif tenaga kesehatan dalam pencengahan pneumonia sangat diperlukan karena yang biasa terkena dampak pneumonia adalah usia balita dan anak-anak yang kekebalan tubuhnya masih rentan terkena infeksi. Sehingga diperlukan peran tenaga kesehatan dalam menangani hal ini. Rendahnya kepatuhan petugas kesehatan dalam menjalankan standar opersional prosedur yang belum maksimal sehingga banyak kasus pneumonia balita tidak terdeteksi, disamping itu belum maksimalnya sosialisasi kepada masyarakat tentang tandatanda pneumonia pada balita serta bahayanya bila tidak segara ditangani sangat berpengaruh terhadap rendahnya cakupan penemuan kasus pneumonia balita ( Dinas Kesehatan Kota, 2008 ). d. Perilaku Pencegahan Pneumonia Pada Ibu Balita Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kelompok Skor Perilaku Pencegahan Pneumonia Kategori Jumlah Persentase ( % ) Negatif 40 47,6 Positif 44 52,4 Berdasarkan tabel 4. hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku negatif adalah 47,6 % dan perilaku positif adalah 52,4%. Dan ini menunjukkan hampir sebagian ibu balita berperilaku positif dalam pencegahan pneumonia Hal ini menunjukkan bahwa perilaku ibu berkaitan dengan kehidupan sehari- hari ibu atau mencerminkan cara hidup seseorang. 27

2. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bivariat a. Hubungan Persepsi Ibu Balita Tentang Peran Serta Tenaga Kesehatan Dengan Perilaku Pencegahan Pneumonia Pada Ibu Balita Usia 0-5 Tahun Di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang Tabel 5. Tabel Silang Hubungan Persepsi Ibu Balita Tentang Peran Serta Tenaga Kesehatan Dengan Perilaku pencegahan Pneumonia Pada Ibu Balita Usia 0 5 Tahun Di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang Tahun 2013 Kategori Persepsi Ibu Balita Tentng Peran Serta Tenaga Kesehatan Tidak mendukung Kategori Perilaku pencegahan Pneumonia Negatif Positif Jumlah n % n % n % 38 86,4 6 13,6 44 100,0 Mendukung 2 5,0 38 95,0 40 100,0 Jumlah 40 47,6 44 52,4 84 100,0 X 2 = 55,608 p value = 0,000 Berdasarkan tabel 5. diketahui bahwa persepsi ibu balita tentang peran serta tenaga kesehatan yang mendukung adalah 40 responden ( 47,6 % ), yang berperilaku positif adalah 44 responden ( 52,4 % ).persepsi ibu balita tentang peran serta tenaga kesehatan yang tidak mendukung adalah 44 responden ( 52,4 % ), yang berperilaku positif adalah 40 responden (47,6 % ). Hasil uji statistik chi- square tentang hubungan persepsi ibu balita tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita usia 0-5 tahun. Nilai person chi square 55,608 dan nila p value = 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi ibu balita tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita uaia 0-5 tahun di Puskesmas Ngesrep kota Semarang. Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Resmi Anita Sinta ( 2009 ) bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang ISPA dan sikap ibu dengan upaya pencegahan ISPA pada balita. Dari pengetahuan ibu itu mempengaruhi upaya pencegahan ISPA pneumonia diantaranya ibu harus memahami cara deteksi dini dan cara mendapatkan pertolongan ( care seeking). Dalam upaya penanggulangan pneumonia, Departemen Kesehatan telah menyiapkan sarana kesehatan (seperti puskesmas pembantu/ Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit) untuk mampu memberikan pelayanan penderita ISPA,pneumonia dengan tepat dan segera. Teknologi yang dipergunakan adalah teknologi tepat guna yaitu teknologi deteksi dini pneumonia balita yang dapat diterapkan oleh sarana kesehatan terdepan (Maryunani,2010). Peran aktif tenaga kesehatan dalam pencengahan pneumonia sangat diperlukan karena yang biasa terkena dampak pneumonia adalah usia balita dan anak-anak yang kekebalan tubuhnya masih rentan terkena infeksi. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan didalam wilayah kerja Puskesmas Ngesrep yang menyebabkan peran serta tenaga kesehatan tenaga kesehatan tidak mendukung. Dan dampaknya bagi masyarakat adalah masyarakat beranggapan tenaga kesehatan kurang peduli dan kurang berperan aktif dalam menjalankan tugasnya khususnya dalam deteksi dini penyakit pneumonia. Di dalam penelitian persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan sangat dibutuhkan bagi mayarakat dikarenakan aktifnya peran serta tenaga kesehatan dapat menambah penemuan penyakit pneumonia. Dan masyarakat lebih mengerti tentang cara pencegahan penyakit pneumonia. 28

SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Rata rata umur ibu balita di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang adalah 28 tahun. Rata rata umur balita di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang adalah 1 tahun. Persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan yang tidak mendukung adalah 52,4 % dan persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan yang mendukung adalah 47,6 %. Berdasarkan penelitian perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita menunjukkan responden yang berperilaku negatif adalah 47,6% dan perilaku positif 52,4%. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita usia 0 5 tahun di puskesmas Ngesrep kota Semarang. Resmi, A. 2009. Hubungan antara pengetahuan ibu tentang ISPA dan sikap ibu dengan upaya pencegahan ISPA pada balita di wilayah kerja puskesmas Rejosari kudus. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 2010. Jumlah kasus pneumonia pada balita menurut Provimsi dan kelompok umur(http://www.depkes.go.id diakses tanggal 25 Maret 2013 ) Depkes RI. 2009. Jumlah kasus pneumonia pada balita menurut Provimsi dan kelompok umur(http://www.depkes.go.id diakses tanggal 25 Maret 2013 ) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009. Profil kesehatan. Jawa Tengah : DKK(http://www.dinkesjatengprov.go.i d diakses tanggal 1 Februari 2013 ) Profil Puskesmas Ngesrep. 2013. Semarang Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2011. Profil kesehatan. Semarang : DKK (http://www.dinkeskotasemarang.go.id diakses tanggal 1 Februari 2013 ) Hidayat, A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika Septiari. 2012. Balita cerdas dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta : Nuha Medika Kementrian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas. Jakarta 29