di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia;

dokumen-dokumen yang mirip
REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

~ ' REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

REPDBLIK INDONESIA. bidang-bidang geosains atas dasar keinginan dan manfaat bersama para Pihak;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

MENGAKUI pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPIJBl,IK INDONESIA

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIKINDONESlA. BERKEINGINAN untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang kepemudaan dan keolahragaan antara Para Pihak;

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

energi terbarukan, berdasarkan prinsip kesetaraan dan manfaat bersama;

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA

ANT ARA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN

BERKEINGINAN untuk tersedianya mekanisme dan komitmen Para pihak untuk melakukan sebuah penelitian dan pengembangan bersama, termasuk melakukan

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut: PASALI TUJUAN

Mempertimbangkan kepedulian bersama terhadap konservasi dan rehabilitasi lahan dan hutan tropis terdegradasi;

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN

"Pihak", dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak";

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENGENAI. KERJASAMA Dl SEKTOR TRANSPORT AS!

NOTA KESEPAHAMAN ANT ARA DAN JAPAN EXTERNAL TRADE ORGANIZATION TENT ANG

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

PASAL1 "PASAL4 MITRA KERJA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pes ~ rta ");

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA NATIONAL INSTITUTE OF ADVANCED INDUSTRIAL SCIENCE AND TECHNOLOGY OF JAPAN DAN

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

llbpublik INDONESIA Pasal 1 Tujuan

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA MARITIM ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

REPUBUK INDONESIA. BERKEINGINAN untuk memperkuat hubungan baik yang telah ada diantara Kedua Pihak;

w,= REPUBLIJ[ INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DAN

BERKEINGINAN untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama antara kedua pihak dan untuk meningkatkan arus perdagangan pada masingmasing

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Komisi Olahraga Filipina Republik Filipina, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA. terjalin melalui peningkatan kerjasama antara Para Pihak; PASALI TUJUAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK FEDERAL ETHIOPIA TENTANG KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

NOTA KESEPAHAMAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DA YA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

~. -~ :~~ \ ) ) '../ft

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

ditandatangani oleh kedua belah pihak.

REPUBUK INDONESIA. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Gambia untuk selanjutnya disebut "Para Pihak";

1. Perlukaran program radio dan berita mengenai sosial, pariwisata/tempat menarik, perdagangan, masalah seni dan budaya secara timbal balik.

''hd. pada kawasan yang dilanda konflik dan rawan konflik; manajemen konflik, serta mediasi kemanusiaan;

Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Sudan, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN

PENGATURAN ANTARA. MENGINGAT hubungan dan kerjasama yang bersahabat yang telah ada antara Republik Indonesia dan Kerajaan Kamboja;

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

Pasal 1 Tujuan Kerjasama

~ - REPUBLIK. INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA. BERKEINGINAN untuk memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan yang telah ada di antara kedua negara;

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan Agama Republik Kosta Rika (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihakn);

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Kementerian

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK KOLOMBIA MENGENAI PEMBENTUKAN KOMISI BERSAMA

University di bidang pelatihan dan peningka.tan kapasitas para diplomat Indonesia dalam hal isu-isu terkait diplomasi;

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Liberia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"),

REPUBLIK INDONESIA. persahabatan serta keuntungan bersama antara masyarakat dan institusi pemerintah dari Para Pihak;

~ j.. ~~ REPUBLIK IIIDONBSIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI MIKRONESIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing; TELAH MENCAPAI KESEPAKATAN SEBAGAI BERIKUT;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN EN ERG I DAN SUM BER DA YA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN ENERGI REPUBLIK ISLAM IRAN

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

Transkripsi:

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, REPUBLIK INDONESIA DAN UNIVERSITAS LAICA ELOY ALFARO, PROPINSI MANABI, REPUBLIK EKUADOR TENTANG KERJASAMA 01 BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERMINYAKAN DAN PETROKIMIA Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Republik Indonesia (Badiklat ESDM) dan Universitas Laica Eloy Alfaro, Propinsi Manabi, Republik Ekuador (ULEA), selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"; BERMAKSUD untuk rnempererat hubungan persahabatan antara dua negara di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; MEMPERTIMBANGKAN kebutuhan untuk membangun dan membina pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia; MENGAKUI pentingnya rnembentuk mekanisme, yang memberikan kontribusi untuk penguatan kerjasarna diatas kepentingan bersama dan kebutuhan untuk rnelaksanakan program kolaborasi yang spesifik dan pertukaran dibidang pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan petrokimia; MERUJUK pada Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Ekuador mengenai Ke~a Sarna Ekonorni dan Teknik, yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 9 November 2005; MERUJUK pada Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Ekuador mengenai Kerja Sarna di Sektor Energi dan Pertambangan, yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal14 Juli 2006;

SESUAI dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing; TELAH MENYETUJUI sebagai berikut: PASAL1 Tujuan Tujuan Memorandum Saling Pengertian (MsP) ini adalah untuk membentuk suatu kerangka dimana ke~asama dapat dikembangkan antara para Pihak dalam konteks kebijakan yang berlaku bagi setiap Pihak dan sesuai dengan ketersediaan sumber daya serta mencakup hal-hal seperti yang dijelaskan dalam lingkup Kegiatan. PASAL2 Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan pengembangan sumber daya manusia yang potensial untuk dike~asamakan oleh Para Pihak meliputi: 1. pendidikan dan pelatihan singkat; 2. pelatihan untuk Pengajar perminyakan dan petrokimia; 3. kegiatan-kegiatan lain yang disepakati bersama oleh Para Pihak. PASAL3 Pelaksanaan Para Pihak wajib menentukan lingkup kerjasama yang spesifik dan kegiatannya yang terkait melalui kesepakatan bersama. Rincian ketentuan yang berhubungan dengan bentuk dan metode, kewajiban keuangan serta persyaratan mengenai lingkup kerja sama yang disepakati wajib dituangkan dalam pengaturan terpisah yang akan dibuat antara Para Pihak. PASAL4 Lembaga Pelaksana Lembaga pelaksana resmi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengembangan lingkup ke~asama yang potential yang dituangkan dalam MsP ini;

1. Untuk Badiklat ESDM, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Republik Indonesia; 2. Untuk ULEA, Rektor Universitas Laica Eloy Alfaro, Propinsi Manabi, Republik Ekuador. PASALS Hak Kekayaan lntelektual 1. Setiap kekayaan intelektual yang dibawa oleh salah satu Pihak untuk pelaksanaan MsP ini wajib tetap menjadi milik Pihak tersebut. 2. Setiap hak kekayaan intelektual yang dihasilkan dari kegiatan dalam MsP ini wajib dituangkan dalam perjanjian tersendiri yang disepakati oleh Para Pihak. PASAL6 Pembatasan Personil Semua orang yang terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan MsP ini wajib menghormati kemerdekaan politik, kedaulatan, dan integritas wilayah negara tuan rumah, wajib memiliki kewajiban untuk tidak ikut campur dalam urusan internal negara tuan rumah, dan akan menghindari kegiatan yang tidak konsisten dengan maksud dan tujuan MsP ini. PASAL7 Kerahasiaan 1. Setiap Pihak wajib mematuhi kerahasiaan dokumen, informasi dan data lainnya yang diterima atau diberikan secara langsung atau tidak langsung kepada Pihak lain berdasarkan MsP ini. 2. Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk mengungkap rahasia yang diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan ke~asama berdasarkan MsP ini kepada pihak ketiga, Pihak yang mengungkap harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Pihak lain sebelum pengungkapan dapat dilakukan. 3. Para Pihak setuju bahwa ketentuan Pasal ini akan terus mengikat antara para Pihak, meskipun MsP ini berakhir. 4. Ketentuan Pasal ini tidak mengurangi hukum dan peraturan di masingmasing negara Para Pihak.

PASAL 8 Penyelesaian Perselisihan Segala perselisihan yang dihasilkan dari atau segala hal yang tidak ditentukan dalam MsP ini wajib diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan negosiasi antara Para Pihak, berdasarkan kepentingan bersama, kesetaraan, ke~a sama dan saling mempercayai. PASAL9 Perubahan Ketentuan dalam MsP ini dapat diubah setiap saat dengan persetujuan tertulis Para Pihak. Perubahan tersebut wajib merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari MsP ini. PASAL10 Durasi, Mulai Berlaku, dan Pemberhentian 1. MsP ini wajib berlaku sejak tanggal penandatanganan oleh kedua Pihak. 2. Kecuali jika diputuskan oleh kedua Pihak, MsP ini wajib berlaku selama tiga (3) tahun, dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu tertentu dengan persetujuan tertulis dari Para Pihak, 3. MsP ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya mengenai keinginannya untuk mengakhiri MsP ini paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran dimaksud. 4. Penghentian MsP ini wajib tidak mengurangi penyelesaian program atau proyek yang sedang be~alan yang disepakati oleh para Pihak. DIBUAT di Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2013 dalam rangkap dua, dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa lnggris, semua naskah berkekuatan hukum sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran MsP ini, naskah Bahasa lnggris wajib berlaku. UNTUK BADAN PENDIDIKAN DAN PELA TIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA~L Signed Mochamad TeJiuh Pamuii Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral UNTUK UNIVERSITAS LAICA ELOY ALFARO Signed Medardo Mora Solorzano Rektor Universitas Laica Eloy Alfaro

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE EDUCATION AND TRAINING AGENCY FOR ENERGY AND MINERAL RECOURCES, MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE UNIVERSITY OF LAICA ELOY ALFARO, PROVINCE OF MANABI OF THE REPUBLIC OF ECUADOR ON COOPERATION IN THE FIELD OF HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT PETROLEUM AND PETROCHEMICAL The Education and Training Agency for Energy and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia (ETAEMR) and the University of Laica Eloy Alfaro, Province of Manabi oh the Republic of Ecuador (ULEA), hereinafter referred to as "the Parties"; DESIRING to strengthen the friendly relations between the two countries in the field of human resources development particularly in petroleum and petrochemical; CONSIDERING the need to develop and foster human resources development for petroleum and petrochemical; RECOGNIZING the importance of establishing mechanism, that contributes to the strengthening of cooperation in the field of mutual interest and the need to carry out specific programs of collaboration and exchange in the field of human resources development for petroleum and petrochemical;

REFERRING to the Agreement Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Ecuador on Economic and Technical Cooperation, signed in Jakarta on November gth, 2005; REFERRING to the Memorandum of Understanding Between the Government of Republic of Indonesia and the Governrment of Republic of Ecuador on Cooperation in the Energy and Mining Sectors, signed in Jakarta on July 14 1 h, 2006; PURSUANT to the prevailing laws and regulations in their respective countries; HAVE AGREED as follows: ARTICLE 1 Objective The purpose of this Memorandum of Understanding (MoU) is to establish a framework whereby cooperation might be developed between the Parties within the context of the policies applicable to each Party and subject to the availability of resources and covering such matters as described in the scope of Activities. ARTICLE 2 Scope of Activities The potential human resources development areas in which the Parties seek to cooperate includes: 1. short course; 2. training for Trainers on petroleum and petrochemical; 3. other activities as mutually agreed by the Parties.

ARTICLE 3 Implementation The Parties shall determine specific area of cooperation and its related activities by mutual consent. The details provision relating to forms and methods, financial obligations as well as the condition of the agreed area of cooperation shall be set forth in a separate arrangement to be concluded between the Parties. ARTICLE 4 Executing Agencies The official agencies responsible for the implementation and to develop the potential areas of cooperation identified under this MoU; 1. For ETAEMR shall be the Head of Education and Training Center of Oil and Gas, Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia; 2. For ULEA shall be the Rector of the University of Laica Eloy Alfaro, Province of Manabi of the Republic of Ecuador. ARTICLE 5 Intellectual Property Rights 1. Any intellectual property brought by one Party for the implementation of this MoU shall remain the property of that Party. 2. Any intellectual property rights resulted from activities under this MoU shall be subject to a separate arrangement conduced between the Parties.

ARTICLE 6 Limitation of Personnel All persons engaged in activities related to this MoU shall respect political independence, sovereignty, and territorial integrity of the host country, shall have a duty not to interfere in internal affairs of the host country, and will avoid any activities inconsistent with the purpose and objectives of this MoU. ARTICLE 7 Confidentiality 1. Each Party shall undertake to observe the confidentiality and secrecy of documents, information and other data received or supplied directly or indirectly to the other Party under this MoU. 2. If either of the Party wishes to disclose confidential activities under this MoU to any third party, the disclosing Party must obtain prior consent from the other Party before any disclosure can be made; 3. The Parties agree that the provision of this Article shall continue to be binding between the Parties, notwithstanding the termination of this MoU. 4. The provisions of this Article shall not prejudice the prevailing laws and regulations of the Parties' respective countries. ARTICLE 8 Settlement of Differences Any differences resulting from or anything unspecified in this MoU shall be resolved amicably through consultation and negotiation between the Parties, based on mutual benefit, equality, cooperation and mutual trust.

ARTICLE 9 Amendment The provisions in this MoU may be amended at any time with the mutual written consent of the Parties. Such amendments shall form an integral part of this MoU. ARTICLE 10 Entry into Force, Duration, and Termination 1. This MoU shall entry into force on the date of its signing by both Parties. 2. Unless otherwise decided by both Parties, this MoU shall be valid for three (3) years, and may be extended for another period by mutual written consent of the Parties, 3. This MoU may be terminated by either Party by giving written notification to the other Party of its intention to terminate this MoU at least 60 (sixty) days prior to the intended date of termination. 4. The termination of this MoU shall not prejudice the completion of any ongoing programs or projects agreed by the Parties. DONE in Jakarta on 16th of October, 2013 in two original copies, in Indonesian and English languagues, all texts are being equally authentic. In case of divergence of interpretartion of this MoU, the English text shall prevail. FOR THE EDUCATION AND TRAINING AGENCY FOR ENERGY AND MINERAL RESOURCES FOR THE UNIVERSITY OF LAICA ELOY ALFARO Signed Signed Mochamad Teguh Pamuji Head of ETAEMR Medardo Mora Solorzano Rector of ULEA