BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

TCP dan Pengalamatan IP

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab III Prinsip Komunikasi Data

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

By. Gagah Manunggal Putra Support by :

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi.

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad


Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Materi 6 Layer 3 Network

Ringkasan Komunikasi Data - 15 tel 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

6 March, :06. by webmaster - Monday, March 06,

Referensi Model OSI & TCP/IP

a. Local Area Network (LAN)

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai

keadaan 0 atau 1. Data digital dikirimkan dengan diwakili dua kondisi saja yaitu 0 dan 1.

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

Disain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN

Internetworking / WAN (Wide Area Network)

Bab 2 LANDASAN TEORI

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI

Posisi Firewall. Switch LAN Firewall

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

NETWORK LAYER & ROUTER

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Cara Setting IP Address DHCP di

Introduction Information Technology: NETWORKING

Jaringan Komputer 1 MODUL 2. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc.

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai

Tugas Jaringan Komputer

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah Web :

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

Pemrograman Jaringan

ROUTER. Leo kumoro sakti Abstrak. Pendahuluan

JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual

Dasar Dasar Jaringan

LANDASAN TEORI. keras komputer. Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Klasifikasi Jaringan Komputer 2.1.1.1 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Tipe Transmisi Secara umum ada dua jenis teknologi transmisi yaitu broadcast network dan point to point (Tanenbaum, 2003:15). Dalam broadcast network komunikasi terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-sama, dimana data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer akan disampaikan ke tiap komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Paket data hanya akan di proses oleh komputer tujuan dan akan dibuang oleh komputer yang bukan tujuan paket tersebut, sedangkan pada point to point network, komunikasi data terjadi melalui beberapa koneksi antar sepasang komputer, sehingga untuk mencapai tujuannya sebuah paket mungkin harus melalui beberapa komputer terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam tipe jaringan ini pemilihan rute yang baik menentukan bagus tidaknya koneksi data yang berlangsung. 2.1.1.2 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Skala 1. LAN (Local Area Network) LAN adalah jaringan yang menyediakanhubungan komunikasi berbagai peralatan, sehingga peralatan yang ada dalam jaringan mampu memberi dan menerima informasi dari peralatan lainnya yang ada didalam jaringan (Lukas, 2006:12). 5

6 Gambar 2.1 Jaringan LAN (sumber: Anonim1, 2013) 2. MAN (Metropolitan Area Network) MAN merupakan jaringan yang terdiri dari dua atau lebih LAN dalam satu area geografis cukup besar seperti perkotaan. Contoh dari MAN ini adalah bank dengan beberapa cabang dalam satu kota dan TV cable dalam satu kota (Tanenbaum, 2003:18). Gambar 2.2 Jaringan MAN (sumber: Anonim2, 2013)

7 3. WAN (Wide Area Network) WAN dipakai secara umum sebagai alat untuk mengatasi jarak geografis yang luas, memakai jaringan publik seperti telepon atau jaringan data paket dan lainnya, agar dapat terjadi hubungan komunikasi walaupun jarak jauh.secara khusus, WAN terdiri dari sejumlah switching node yang saling dihubungkan.data yang dikirim akan melewati sejumlah switching node untuk mencapai tujuannya (Lukas, 2006:9). Gambar 2.3 Jaringan WAN (sumber: Anonim3, 2013) 2.1.2 Model OSI Layer Model OSI dikembangkan oleh International Standart Organizationsebagai model untuk merancang komunikasi komputer dan sebagai kerangka dasar untuk mengembangkan protokol lainnya (Lukas, 2006: 22-23). Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Mode referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam tujuh layer di mana masing-masing layer memiliki fungsi jaringan yang spesifik.

8 Gambar 2.4 Model OSI Layer (sumber: Anonim4, 2013) Standar OSI mendefinisikan tujuh layer, di antaranya adalah sebagai berikut 1. Physical Layer Physical Layer dalam protokol data komunikasi mengatur transmisi berupa bit melalui saluran komunikasi (Peterson, 2003:27). Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode persinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau TokenRing). Contoh dari layer ini adalah kabel, spesifikasi tegangan, hub, repeater, dan lain-lain. 2. Data Link Layer Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data di kelompokkan menjadi beberapa format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flowcontrol, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control (MAC) addressdan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, switch, bridge, dan repeater beroperasi. Dalam layer ini data dibentuk menjadi sebuah frame dan informasi ditambahkan ke dalam layer tersebut untuk dapat diinterpretasikan

9 oleh penerima frame. Contoh protokol pada layer ini: Ethernet, Tokenbus, Tokenring, Demand Priority. 3. Network Layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan melakukan routing melalui internetworking menggunakan router dan switchlayer 3. Layer ini dapat mengatasi kemacetan data dengan melakukan flow control dan memberikan informasi re-routing untuk menghindari kemacetan tersebut. Unit data protokol pada layer 3 ini disebut packet. 4. Transport Layer Bertugas menyediakan end-to-end communication protocol. Layer ini bertanggung jawab terhadap keselamatan data dan segmentasi data, seperti mengatur flow control (kendali aliran data), error detection (deteksi error), dan correctiondata sequencing (koreksi urutan data), dan size of the packet (ukuran paket) (Sofana, 2012:97). 5. Session Layer Session layer bertanggung jawab untuk membangun, mengatur, dan menutup sesi antar user maupun antar aplikasi. Layer ini berfungsi sebagai pembuka komunikasi antar mesin dan mengatur sinkronisasi antar aplikasi yang dijalankan agar bebas dari gangguan. Protokol pada layer ini juga menjamin keabsahan user (pengecekan password) dan memastikan penutupan sesi yang aman. 6. Presentation Layer Presentation layer memastikan bahwa format data dapat diterima oleh kedua pihak yang saling berkomunikasi dengan cara mempresentasikan data secara netral dan mengatur proses enkripsi dan dekripsi. Dengan adanya enkripsi tersebut, unauthorizedaccess (akses tidak sah) dalam pengiriman data dapat dihindari. 7. Application Layer Berfungsi sebagai antarmuka aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan membuat pesanpesan kesalahan.layer ini dikonsentrasikan pada aplikasi spesifik seperti filetransfer, e-mail, networkprinting, dan lain-lain.

10 2.1.3 Internet Protocol (IP) 2.1.3.1 Pengalamatan IP Alamat IP atau yang lebih dikenal sebagai IP address merupakan alamat yang dikenal oleh jaringan secara software, alamat ini digunakan untuk berkomunikasi antar jaringan yang berbeda. Alamat IP ini sendiri mempunyai 32bit informasi, dan masing-masing dari bit ini terbagi atas 4 bagian yang dikenal sebagai byte. Dimana tiap byte terdiri atas 8bit (Tanenbaum, 2003:332). Untuk dapat membagi suatu jaringan, kita memerlukan pengalamatan yang terstruktur (hirarki), yang juga digunakan untuk komunikasi data antar jaringan melalui internetwork. Alamat IP terdiri dari dua bagian yaitu network ID dan host ID. Dimana network ID menentukan alamat jaringan dan host ID menentukan alamat host atau komputer. Untuk menentukan alamat kelas IP, dilakukan dengan memeriksa 4 bit pertama (bit yang paling kiri). 1. Kelas A Bit pertama alamat IP kelas A adalah 0, network ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Kelas A digunakan untuk jaringan yang berskala besar, terdapat 126 jaringan dan tiap jaringan dapat menampung hingga 16 juta host. Alamat IP kelas A dimulai dari 1.0.0.0 sampai dengan 126.255.255.255. Alamat oktet awal 127 tidak boleh digunakan karena digunakan untuk mekanisme Inter-processCommunication di dalam perangkat jaringan yang bersangkutan. 2. Kelas B Dua bit awal dari kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertama kelas B bernilai antara 128 191. Network ID adalah 16 bit pertama dan host ID 16 bit sisa-nya. Kelas B digunakan untuk jaringan berskala menengah hingga besar, terdapat 16.384 jaringan dan tiap jaringan dapat menampung sekitar 65 ribu host. Alamat kelas B dimulai dari 128.0.0.0 sampai dengan 192.167.255.255.

11 3. Kelas C Tiga bit awal dari kelas C selalu diset 111, sehingga byte pertama kelas C bernilai antara 192 223. Network ID adalah 24 bit dan host ID 8 bit sisanya. Kelas C biasa digunakan untuk jaringan kecil, terdapat 2.097.152 jaringan dan tiap jaringan dapat menampung 256 host. Alamat kelas C dimulai dari 192.168.0.0 sampai dengan 223.255.255.255. 4. Kelas D Empat bit awal dari kelas D selalu diset 1110, sehingga byte pertama kelas D bernilai antara 224-239. Kelas D digunakan untuk keperluan multicast, yaitu suatu metode pengiriman yang digunakan bila suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus, dengan hanya mengirim satu datagram saja. Alamat dari kelas D adalah 224.0.0.0 sampai dengan 239.255.255.255. Alokasi alamat tersebut ditunjukan untuk keperluan sebuah grup, bukan untuk host seperti pada kelas A, B, dan C. 5. Kelas E Empat bit awal dari kelas E selalu diset 1111, sehingga byte pertama kelas E bernilai antara 240 254. Kelas E digunakan sebagai kelas eksperimental yang disiapkan untuk keperluan di masa mendatang. 2.1.3.2 Subnet Mask Subnetmask mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Adapun tabel menunjukan subnet mask dari nilai CIDR (Classless Inter-Domain Routing). Tabel 2.1 Subnet Mask Subnet Mask Nilai CIDR 255.128.0.0 /9 255.192.0.0 /10

12 255.224.0.0 /11 255.240.0.0 /12 255.248.0.0 /13 255.252.0.0 /14 255.254.0.0 /15 255.255.0.0 /16 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 255.255.240.0 /20 255.255.248.0 /21 255.255.252.0 /22 255.255.254.0 /23 255.255.255.0 /24 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30

13 2.1.4 Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah bagian yang menjelaskan hubungan antar komputer yang di bangun berdasarkan kegunaan, keterbatasan resource dan keterbatasan biaya, berarti topologi-topologi jaringan yang ada bisa disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Secara umum, ada beberapa jenis topologi jaringan komputer yang dikenal, topologi topologi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Topologi Bus Pada topologi bus semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang hendak dikirimkan melewati semuaterminal pada jalur tersebut.jika alamat terminal sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi tersebut akan diterima dan diproses.jika tidak, informasi tersebut akan diabaikan terminal yang dilewatinya (Lukas, 2006:146-147). Gambar 2.5 Topologi Bus (sumber: Anonim5, 2013) 2. Topologi Ring Topologi ini adalah jaringan komputer yang dibentuk seperti lingkaran / cincin, dimana komputer ini terhubung ke masing-masingdidua titik dari komputer lainnya. Dengan demikian, masing-masing node pada jaringan yang bertopologi ring ini akan saling menguatkan sinyal dari node sebelumnya dan akan meneruskan sinyal tersebut ke node selanjutnya (Athailah, 2013: 10-11).

14 Gambar 2.6 Topologi Ring (sumber: Anonim7, 2013) 3. Topologi Star Topologi ini merupakan topologi yang paling banyak digunakan saat ini, dapat dikatakan hampir semua jaringan komputer menggunakan topologi jenis ini. Dalam topologi jaringan star, jaringan yang terpusat pada perangkat dinamakan hub atau switch, kegunaan perangkat ini untuk menghubungkan node-node yang ada dalam jaringan (Athailah, 2013: 12). Gambar 2.7 Topologi Star (sumber:anonim8, 2013)

15 4. Topologi Tree Topologi tree atau topologi pohon adalah penggabungan dari dua topologi sebelumnnya, yaitu topologi bus dan topologi star. Bentuk dari topologi ini adalah sekelompok node yang terhubung satu sama lainnya dengan menggunakan topologi star, kemudian kelompok node dalam jaringan topologi star tersebut terhubung ke kelompok jaringan yang lain dengan menggunakan topologi bus (Athailah, 2013: 15). Gambar 2.8 Topologi Tree (sumber:anonim9, 2013) 5. Topologi Mesh Topologi meshadalah sebuah topologi jaringan komputer dimana sebuah nodedalam jaringan dapat berkomunikasi secara langsung dengan nodelainnya. Topologi meshini banyak digunakan pada model jaringan nikrabel atau wireless, dimana sebuah perangkat dapat digunakan untuk memperkuat sinyal dari perangkat utama, sehingga jangkauan akses jaringan nikrabel tersebut semakin luas (Athailah, 2013: 14). Gambar 2.9 Topologi Mesh (sumber:anonim6, 2013)

16 Tabel 2.2 Perbandingan Topologi Jaringan Topologi Kelebihan Kekurangan Topologi Bus Kecepatan pengiriman tinggi. Tidak diperlukan pengendalian pusat. Hemat biaya pemasangan. Ketika tingkat lalu lintas terlalu tinggi dapat terjadi kemacetan. Topologi Ring Kemudahan akses ke jaringan LAN lain. Kecepatan pengiriman cepat. Hemat biaya kabel. Kerusakan pada media pengiriman dapat menghentikan kerja seluruh jaringan. Topologi Star Topologi Tree Komunikasi antar terminal mudah. Tidak diperlukan host, relatif lebih murah. Mudah dikembangkan Kontrol manajemen lebih mudah karena bersifat terpusat Kecepatan lambat. Biaya kabel lebih banyak. Biaya kabel banyak Lebih sulit untuk melakukan konfigurasi dan memasang kabel dari pada topologi

17 lain Topologi Mesh Kecepatan pengiriman cepat Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin Membutuhkan banyak kabel dan port I/O Konfigurasi lebih sulit karena satu sama lain harus terkoneksi 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Mikrotik Mikrotik adalah sebuah merek dari sebuah perangkat jaringan, pada awalnya mikrotik hanyalah sebuah perangkat lunak atau software yang diinstall dalam komputer yang digunakan untuk mengontrol jaringan tetapi dalam perkembangannya saat ini telah menjadi sebuah device atau perangkat jaringan yang handal dan harga yang terjangkau, serta banyak digunakan pada level perusahaan penyedia jasa internet (ISP) (Athailah, 2013: 18). Miktotik didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.administrasinya bisa dilakukan melalui Windows application (WinBox). Selain itu,instalasi dapat dilakukan pada komputer standar. Fiturfitur yang tersedia pada mikrotik diantaranya adalah sebagai berikut: Firewall dan NAT. Dan tools jaringan lainnya.

18 2.2.2 Jenis Mikrotik 1. Mikrotik RouterOS Mikrotik Router OS adalah versi mikrotik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstall pada komputer rumahan (PC) melalui CD. Untuk dapat menggunakannya secara lengkap, harus membeli licensekey dengan catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk. 2. Built In Hardware Mikrotik Merupakan mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam routerboard yang di dalamnya sudah terinstall mikrotik router OS. 2.2.3 WinBox Winbox merupakan utility kecil yang digunakan untuk konfigurasi RouterOS. Winbox berjalan di Windows. Winbox console digunakan untuk mengakses fitur-fitur router mikrotik, yaitu konfigurasi dan manajemen dengan menggunakan Graphical User Interface (GUI). Semua fungsi antarmuka winbox adalah sedekat mungkin dengan fungsi konsol yang semua fungsi winbox persis dalam hirarki yang sama di Terminal Konsol dan sebaliknya, kecuali fungsi yang tidak diimplementasikan di winbox. Itu sebabnya tidak ada bagian winbox di manual. Adapun fungsi winbox: Setting mikrotik router. Setting bandwidth jaringan internet. 2.2.4 Bandwidth Bandwidth Management System (BMS) adalah sebuah metode yang diterapkan untuk mengatur besarnya bandwidth yang akan digunakan oleh masing-masing user di sebuah jaringan sehingga penggunaan bandwidth akan terdistribusikan secara merata (Athailah, 2013: 94). Quality of Server (QoS) adalah sebuah mekanisme layanan standar mutu dari sebuah aplikasi/produk, QoS di dalam jaringan komputer digunakan untuk mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan. Bandwidth adalah suatu perhitungan konsumsi data yang tersedia pada suatu telekomunikasi. Dalam dunia hosting, kapasitas bandwidth diartikan sebagai nilai maksimum besaran transfer data (tulisan, gambar, video, suara, dan lainnya) yang terjadi antara server hosting dengan

19 komputer klien dalam suatu periode tertentu (Athailah, 2013: 95). Simple Queue adalah suatu fasilitas pada mikrotik dengan metode QoS untuk melakukan manajemen bandwidth. Pada Simple Queue ini, sudah tersedia template pembagian bandwidth yang diterapkan, namun juga dapat dibebaskan untuk tidak menggunakan template tersebut dan dapat menentukan jumlah bandwidth yang akan diberikan pada user. 2.2.5 Firewall Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang bertugas untuk mengatur lalu lintas jaringan komputer yang dianggap aman untuk melewatinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman untuk melewatinya (Athailah, 2013: 5). Ada tiga chain pada fitur-fitur firewall di mikrotik: 1. Input: Digunakan untuk memproses paket memasuki router melalui salah satu interface dengan alamat IP tujuan yang merupakan salah satu alamat router. 2. Forward: Digunakan untuk proses paket data yang melewati router. 3. Output: Digunakan untuk proses paket data yang berasal dari router dan meninggalkan melalui salah satu interface. Pada konfigurasi firewall mikrotik ada beberapa pilihan action: 1. Accept: Paket diterima dan tidak melanjutkan membaca baris berikutnya 2. Drop: Menolak paket secara diam-diam 3. Reject: Menolak paket dan mengirimkan pesan penolakan ICMP 4. Jump: Melompat ke chain lain yang ditentukan oleh nilai parameter jump target 5. Tarpit: Menolak tetapi tetap menjaga TCP connection yang masuk 6. Passthrough: Mengabaikan rule dan menuju ke rule selanjutnya 7. Log: Menambahkan informasi paket data ke log.

20 2.2.6 Network Address Translation (NAT) Network Address Translation atau disingkat dengan NAT adalah sebuah mekanisme di firewall yang menutupi IP Private sebuah jaringan lokal dengan sebuah IP Public, sehingga semua permintaan dari dalam jaringan lokal ke internet seakan-akan yang melakukan permintaan tersebut adalah IP Public (Athailah, 2013: 54). Pada NAT ini posisi IP Public adalah mewakili alamat-alamat IP lokal yang ada dalam jaringan lokal (LAN). Pada mekanisme NAT ini sebenarnya ada pada semua router yang sekaligus menjadi firewall. Karena ini fitur NAT pada mikrotik sehingga dimasukkan dalam menu firewall.