I. PENDAHULUAN. mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
Peranan Faktor Karakteristik Individu dan Faktor Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali

LAPORAN KINERJA (LKJ)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

1. RENSTRA SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa dan negara. Untuk itu diperlukan pengembangan dan

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2013

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

2. RENSTRA SKPD (Ringkasan) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri atas latar

Pembangunan aparatur Negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan. dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

BAB I PENDAHULUAN. transparansi kinerja akan pengelolaan lembaga-lembaga publik, baik pusat maupun

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

E X E C U T I V E S U M M A R Y

BAB I PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA KOTABUMI

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

1.1. Latar belakang I. PENDAHULUAN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA SELAKU PENGGUNA ANGGARAN NOMOR : TENTANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

LAKIP KECAMATAN MAPPEDECENG 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pesat terhadap akses yang dapat dilakukan masyarakat untuk. masyarakat akan adanya suatu pengukuran kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sejalan dengan dikeluarkannya peraturan perundang-undangan dalam

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

BAB IV P E N U T U P

User [Pick the date]

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Salah satu tuntutan publik dewasa ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance), sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolosi dan nepotisme. Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Hal ini merupakan bagian dari implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah pemerintahan yang baik di Indonesia (Lakip Distan Provinsi Bali, 2014). Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali merupakan salah satu instansi pemerintahan yang menyelenggarakan tugas pengelolaan program pertanian, dan berbagai tugas yang berkaitan dengan bidang pertanian dalam melayani kebutuhan penggunaan input petani untuk meningkatkan hasil produksi usahatani yang dilakukan. Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008 dan Keputusan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2008, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali mempunyai tugas pokok Membantu 1

2 Gubernur dalam melaksanakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah, Tugas Dekonsentrasi dan Pembantuan di bidang Pertanian Tanaman Pangan. Pencapaian pembangunan pertanian tidak pernah terlepas dari adanya kendala dan permasalahan yang ada. Permasalahan yang dihadapi merupakan tantangan yang harus dilalui dan diidentifkasi agar memperoleh upaya pemecahannya. Permasalahan yang sering dihadapi oleh pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali dalam mencapai pembangunan dan pelaksanaan program pertanian yaitu, tidak tercapainya target dari beban kerja karena proses pelelangan / tender pekerjaan yang gagal, kurangnya waktu untuk melaksanakan kegiatan karena adanya revisi kegiatan yang membutuhkan waktu yang cukup lama, adanya pemotongan anggaran dari pemerintah pusat (APBN dan APBD) menyebabkan kegiatan yang akan dilaksanakan terhambat dan menjadi tidak maksimal karena kurangnya ketersediaan dana, serta kegiatan dilapangan akan menjadi terhambat apabila adanya iklim atau cuaca buruk. Misalnya pada musim kemarau atau kering seperti saat ini, subak dan sawah-sawah di seluruh Bali mengalami kekeringan sehingga petani tidak dapat melakukan kegiatan usahatani atau menanam padi, kegiatan demplot-demplot tidak bisa dilaksanakan dan program yang melibatkan subak-subak juga tidak dapat dilaksanakan. Upaya dalam penyelesaian terhadap permasalahan tersebut merupakan tugas dari pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali sebagai sumber daya manusia yang menangani masalah pertanian, sehingga Dinas Pertanian Tanaman Pangan harus menetapkan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Strategi yang diterapkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali antara lain: (1) pengembangan teknologi produksi

3 melalui penerapan good agriculture practices (GAP) / standart operating procedure (SOP), (2) fasilitasi dan optimasi sarana prasarana tanaman pangan dan hortikultura (pupuk, benih, bahan pengendalian OPT, alsintan, sumber daya air, dan permodalan), (3) peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui penerapan good handling practices (GHP) dan good manufacturing practices (GMP), dan (4) penguatan kelembagaan kelompok dan Sistem Pertanian Terintegrasi (Lakip Distan Provinsi Bali, 2014). Sumber daya manusia (SDM) yang ada harus memiliki kualitas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dan dapat mencapai tujuan dari organisasi. Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu organisasi atau instansi. Sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi sangat diperlukan karena dengan keahlian atau kompetensi yang dimiliki dapat mendukung peningkatan prestasi kinerja pegawai. Selama ini banyak instansi pemerintah yang belum mempunyai pegawai dengan kompetensi yang memadai, ini dibuktikan dengan rendahnya produktivitas pegawai dan sulitnya mengukur kinerja pegawai di lingkup instansi pemerintahan. Ilyas (2002) menyatakan bahwa keberhasilan dan peningkatan hasil kerja seorang pegawai dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu yang terdiri atas umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja adalah faktor organisasi. Menurut Gibson (1987) faktor organisasi tersebut meliputi disiplin, kepemimpinan, supervisi, kompensasi, pelatihan, pengembangan karir, dan kepuasan kerja pegawai.

4 Pentingnya kinerja sumber daya manusia dalam menciptakan organisasi yang bekerja tinggi, untuk menunjang pelaksanaan program pertanian dan pemberian pelayanan kepada petani. Hal ini sejalan dengan Visi Pemerintah Daerah Provinsi Bali 2009 s.d. 2013 adalah Bali yang Mandara. Mengacu kepada visi tersebut dan Visi Departemen Pertanian 2005 s.d. 2009, maka ditetapkan Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali adalah Terwujudnya Pertanian Tangguh menuju Bali MANDARA (maju, aman, damai dan sejahtera). Untuk menuju Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera diperlukan dukungan pertanian tanaman pangan yang tangguh (Distan Provinsi Bali, 2014). Pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali juga harus menjalankan fungsinya sebagai instansi pemerintahan yang merumuskan kebijakan teknis di bidang pertanian tanaman pangan, melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai bidang pertanian tanaman pangan, dan melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian tanaman pangan (Distan Provinsi Bali, 2014). Misi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali dalam mewujudkan kemandirian pangan melalui pendayagunaan sumber daya pertanian secara optimal dan berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan petani melalui pengembangan sistem dan usaha agribisnis dapat terlaksana dan terwujud jika pegawai memiliki kinerja yang baik dan berkualitas. Tolak ukur yang digunakan dalam mengukur kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali adalah sasaran kerja pegawai (SKP). Sasaran kerja pegawai adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang pegawai, yang disusun dan disepakati bersama antara pegawai dengan

5 atasan. Dalam sistem penilaian prestasi kerja, setiap pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali wajib menyusun sasaran kerja pegawai (SKP) sebagai rancangan pelaksanaan kegiatan tugas jabatan, sesuai dengan rincian tugas, tanggungjawab dan wewenangnya, yang secara umum telah ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi. SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional pelaksanaan kegiatan tugas jabatan, dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) tahunan organisasi, yang berisikan tentang apa kegiatan yang akan dilakukan, apa hasil yang akan dicapai, berapa yang akan dihasilkan dan kapan harus selesai. Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilaksanakan, target sebagai hasil kerja yang harus diwujudkan, dengan mempertimbangkan aspek kuantitas / Output, kualitas, waktu dan dapat disertai biaya. Penelitian ini sangat penting untuk diteliti karena pegawai merupakan kunci atau pelaksana dari program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali. Kinerja yang dimiliki oleh pegawai akan menunjukkan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut dalam menyelesaikan permasalahan dan menerapkan kebijakan yang ada untuk mencapai tujuan dari organisasi, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peranan faktor karakteristik individu dan faktor organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali.

6 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan beberapa permasalahan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana peranan faktor karakteristik individu dan faktor organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali? 2. Bagaimana peranan sub-faktor terhadap faktor karakteristik individu dan faktor organisasi pembentuk kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali? 3. Bagaimana peranan sub-faktor terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal berikut ini. 1. Mengetahui peranan faktor karakteristik individu dan faktor organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali. 2. Mengetahui peranan sub-faktor terhadap faktor karakteristik individu dan faktor organisasi pembentuk kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali. 3. Mengetahui peranan sub-faktor terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali.

7 1.4 Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini terlaksana, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain sebagai berikut. 1. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hambatan dalam menerapkan kinerja pegawai yang baik, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja pegawai, serta dapat menghasilkan instrument penilaian kinerja pegawai di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali dengan memperhatikan dan mengetahui besarnya peranan faktor karakteristik individu dan faktor organisasi pada kinerja pegawai. 2. Manfaat teoritis Sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa atau peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis sehingga dapat menambah pengetahuan dan referensi tentang analisis faktor konfirmatori. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali pada bulan Agustus s.d. September 2015. Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 55 orang. Data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis faktor konfirmatori (CFA) dan analisis deskriptif kualitatif.