Oleh : Muflihah Istiqomah S BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang cepat untuk menghimpun informasi baru yang dibutuhkan sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. analisis bahasan utama pada tesis ini ada tiga hal yaitu: 1. Bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing,

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

STRATEGI PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH ** Oleh : Nurhayati Djamas

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang sangat kuat kedudukannya dimana sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dilakukan agar pendidikan di

PENDIDIKAN PANCASILA (2 SKS)

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkepribadian baik dan mempunyai kecerdaan yang unggul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI SD KE 17 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN TANGGAL 10 SEPTEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. Lokasi SMKN Wonorejo di lingkungan pesantren yang merupakan. lembaga sekolah kejuruan yang bernuansa pesantren, siswa SMKN Wonorejo

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan budaya dan karakter bangsa Indonesia kini menjadi sorotan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. didik, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

I. PENDAHULUAN. perioritas bagi Negara Indonesia dalam pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

PENDEKATAN ILMIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH (Studi Analisis Desain Strategi Pendidikan Agama Islam)

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena ia ikut menentukan corak dan bentuk amal dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pendidikan manusia menjadi lebih mampu beradaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. harkat dan martabat bangsa dapat terjaga. Pemerintah telah mencanangkan program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REPOSISI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat), AR-Russ Media, Yogjakarta, hlm.26.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

Mandiri dan Berprestasi yang Madani maka untuk terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. Nasional merumuskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. begitu, seorang guru pendidikan agama Islam harus mampu mendidik. keselamatan dunia maupun di akhirat kelak.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

Transkripsi:

1 Penerapan strategi belajar PQ4R untuk peningkatan minat baca Al-Qur an dan prestasi siswa di SMP Negeri I Bulu kabupaten Sukoharjo ( Penelitian Tindakan Kelas ) Oleh : Muflihah Istiqomah S 810907017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemenuhan terhadap pendidikan keagamaan berbarengan perubahan pola pikir dan pola hidup masyarakat yang membutuhkan kemampuan beradaptasi yang cepat untuk menghimpun informasi baru yang dibutuhkan sebagai peningkatan nilai-nilai sosial dan perilaku siswa sehingga siswa mampu mengenali perkembangan kehidupan dan pesatnya pengetahuan dengan cermat dan dewasa. Pendidikan Islam memiliki penegasan yang jelas antara Haq dan Bathil, sehingga dapat dijadikan pedoman dan penghayatan nilai-nilai budi pekerti yang luhur dan menjauhkan manusia dari sikap buruk yang terdapat dalam diri setiap manusia. Pendidikan Islam memberikan motivasi yang positif agar dapat memberikan yang terbaik serta meningkatkan kualitas hidup manusia menjadi makhluk yang bermartabat.

2 Inti dari Pendidikan Islam yaitu peningkatan keyakinan diri bahwa manusia memiliki kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah SWT yaitu beribadah. Jangkauan ibadah dalam Pendidikan Islam sangat luas, bukan hanya ibadah mahdzoh melainkan juga segala bentu kegiatan hidup manusia secara keseluruhan yang telah diniatkan untuk mencari keridhoan Nya semata. Ganjaran dan hukuman dalam pendidikan Islam bergantung pada individu masing-masing yang diberi kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Pemunculan kreativitas guru sebagai ujung tombak kebangkitan kembali harkat dan martabat bangsa yang sedang terpuruk. Perlunya kesadaran bersama dari segala unsur elemen masyarakat untuk mengidentifikasi bahwa pendidikan khususnya pendidikan moral dan keagamaan adalah satu-satunya jalan untuk melakukan penyelamatan bangsa Indonesia saat ini. Kebangkitan ini akan sangat sulit untuk dilakukan secara sendiri-sendiri karena begitu banyak masalah yang yang berlarut-larut masih belum terselesaikan. Pendidikan adalah perilaku sadar yang dilakukan dengan terarah yang memiliki dasar dan ketentuan tertentu yang bertujuan untuk membentuk siswa menjadi individu yang memiliki kematangan intelektual, sosial dan moralnya sehingga siswa memiliki kepribadian yang baik bagi dirinya sendiri dan memberikan manfaat bagi orang lain. Untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan perangkat lengkap yang mampu melakukan perubahan pada diri siswa. Baik kesiapan sekolah maupun dari dirinya sendiri dalam mengikuti pembelajaran. Guru memerlukan strategi-strategi jitu untuk memunculkan sosok yang berdedikasi dan berperilaku baik di masa depan dengan perhitungan yang matang.

3 Jika mendengar kalimat Pendidikan Agama Islam maka sebagian besar berpendapat pengajaran bersifat konvensional yaitu ceramah. Seperti halnya dengan kegiatan kajian keagamaan umumnya, Pendidikan Agama Islam seakan tidak memiliki pola yang telah ditentukan sebelumnya. Nilai-nilai dalam pendidikan Agama Islam merupakan konsep dan penerapan. Nilai konsep biasanya memang disampaikan dengan mendengar ceramah guru. Jika siswa diberi kesempatan untuk menemukan konsep materi tersebut maka timbul minat untuk mengkajinya lebih dalam karena siswa merasa mampu untuk mengeksplorasi materi secara mendalam. Pembelajaran konsep diperlukan pengenalan yang cukup mengenai materi pelajaran melalui metode ceramah ini, tetapi banyak anggapan yang salah jika Pendidikan Agama Islam seperti halnya saat mendatangi pengajian umum biasa. Pendidikan Agama Islam dalam pengajaran sekolah yang mencakup konsep dan penerapan tersebut sebenarnya menjadi peluang yang baik bagi siswa untuk menjadi peneliti dengan menemukan hal-hal baru yang masih banyak sekali digali dari sumber utama pendidikan keagamaan mereka yaitu Al-Qur an. Siswa perlu mengetahui bahwa sumber belajar bukan hanya berasal dari guru yang mengajar saja. Buku yang mereka miliki jauh lebih besar pengaruhnya bagi pola pikir dan minat siswa agar terus mengembangkan ilmu yang baru diperolehnya. Ada baiknya, guru hanya menjadi rujukan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan pokok masalah dan pembimbing polapola membaca suatu materi. Khususnya, siswa SMP kelas 7 masih memiliki kecenderungan mengkultuskan pembelajaran yang berasal dari ceramah yang

4 disampaikan guru daripada konsep yang telah ditemukannya sendiri. Strategi membaca akan mengubah pola pikir siswa untuk tidak mendikotomikan antara informasi buku dan ceramah guru. Pendidikan Agama Islam yang sebagian membahas tentang hal ketuhanan, jika guru tidak memiliki metode yang tepat bagi siswa akan menimbulkan lebih banyak kebingungan dan kerancuan pemahaman materi. Sehingga siswa dapat salah dalam aplikasi dikehidupan sehari-hari. Keabstrakan yang dimiliki pembelajaran Agama Islam memiliki tingkat kesulitan yang besar untuk membumikan konsep moral yang ada. Pemahaman pada dasar-dasar yang menjadi sumber pokok ajaran menjadi kebutuhan dan rujukan utama siswa agar sesuai dengan kemampuan ilustrasi yang dimiliki. Visi dan misi pendidikan agama adalah terbentuknya sosok anak didik yang memiliki karakter, watak dan kepribadian dengan landasan iman dan ketakwaan serta nilai-nilai akhlak atau budi pekerti yang kokoh tercermin dalam keseluruhan sikap dan perilaku sehari-hari untuk selanjutnya memberi corak bagi pembentukan watak bangsa(tim,direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2001a: v). Begitu besar peran pendidikan agama dalam penegakan budi pekerti yang luhur dalam kehidupan bangsa. Penentu masa depan anak bangsa dengan berlandaskan kekuatan karakter keagamaan yang membentuk watak yang akan menjadi ciri khas kehidupan yang luhur sehingga dapat mengangkat harkat diri dan bangsa yang mampu dan mau mengemban amanat yang dibebankan dengan penuh tanggung jawab.

5 Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur an dan Hadist, melalui bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman(dr.dasim Budiansyah,2003 :1). Penyebab dari kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam Pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu kurangnya kemampuan siswa dalam membaca Huruf Hijaiyah. Pada setiap Standar Kompetensi yang ditetapkan dalam terdapat Kompetensi dasar memahami dan menerapkan konsep Dalil Naqili yang bersumber dari beberapa ayat Al-Qur an. Kompetensi Dasar inilah yang menyebabkan siswa kurang memahami Pelajaran Agama Islam secara menyeluruh. Untuk itu perlu adanya perubahan dalam pola pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang masih memakai sistem konvensional menjadi strategi be ajar Pendidikan Agama yang lebih bermakna bagi siswa. Strategi belajar PQ4R merupakan strategi salah satu strategi be ajar yang dapat membantu siswa untuk be ajar mengenal, memahami dan menerapkan pembelajaran Huruf Hijaiyah pada tingkat sekolah. Ini dimungkinkan karena Ilmu Tajwid yang mendasari pembelajaran Huruf Hijaiyah memiliki pola-pola khusus dan rumus-rumus tertentu yang harus dikuasai oleh siswa. Strategi belajar PQ4R membantu siswa dalam pembelajaran tersebut dengan tahapan-tahapan be ajar sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam belajar baik di kelas ataupun untuk pembelajaran mandiri.

6 Memfungsikan pendidikan sebagai salah satu wadah pengembangan potensi siswa menjadi sangat penting dengan mengingat banyaknya kebutuhan siswa dalam penguasaan materi dalam rangka mengembangkan pengetahuannya lebih lanjut. Dari latar belakang tersebut diatas, maka penulis akan menelaah mengenai : Penerapan Strategi Belajar PQ4R Untuk Peningkatan Minat Baca Al- Qur an Dan Prestasi Siswa Di SMP Negeri I Bulu Kabupaten Sukoharjo (Penelitian Tindakan Kelas). B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dikaji sebagai berikut : 1. Kesulitan apa sajakah yang dihadapi siswa dalam Pelajaran Pendidikan Agama Islam? 2. Apakah penerapan strategi belajar PQ4R dapat meningkatkan minat baca Al-Qur an siswa SMP Negeri I Bulu? 3. Apakah penerapan strategi belajar PQ4R dapat meningkatkan prestasi siswa SMP Negeri I Bulu? C. Tujuan penelitian

7 Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa dalam Pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Mengetahui apakah penerapan strategi belajar PQ4R dapat meningkatkan minat baca Al-Qur an siswa SMP Negeri I Bulu 3. Mengetahui apakah penerapan strategi belajar PQ4R dapat meningkatkan prestasi siswa SMP Negeri I Bulu D. Manfaat Penelitian 1. Bagi para pengembang pengetahuan, penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Bagi Para Guru, strategi belajar PQ4R menjadikan solusi bagi para guru mata pelajaran Agama Islam dalam menyampaikan isi materi pelajaran dan pentingnya minat baca Al-Qur an dalam kelancaran pembahasan materi selanjutnya. 3. Bagi sekolah, strategi belajar PQ4R dapat dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan pendekatan belajar pada siswa serta sebagai salah satu alternatif pengembangan kurikulum dan menganalisa media yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru.

8 4. Bagi siswa, dengan strategi belajar PQ4R ini siswa lebih mudah untuk memahami dan menerapkan isi materi serta mampu mengembangkan sendiri melalui pembelajaran mandiri yang diharapkan siswa menjadi seorang ahli dalam mengulas, memaknai, mendalami serta memiliki penafsiran yang sesuai dengan kaidah tata bahasa yang digunakan oleh Al-Qur an.