STUDI PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK DENGAN PENGARUH GEJALA ELEKTROOSMOSIS

dokumen-dokumen yang mirip
KONSOLIDASI TANAH LUNAK DIBAWAH PENGARUH GEJALA ELEKTROOSMOSIS PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MODIFIKASI FORMASI ELEKTRODA.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah konstruksi didirikan diatasnya. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

PENGARUH KEDALAMAN ELEKTRODA METODE ELEKTROKINETIK TERHADAP PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG EKSPANSIF Rizla Sheila 1, Agus Setyo Muntohar 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH ELEKTROOSMOSIS PADA TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI PARAMETER KONSOLIDASI TANAH

ABSTRAK

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

UJI KONSOLIDASI CONSTANT RATE OF STRAIN DENGAN BACK PRESSURE PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BATUNUNGGAL (BANDUNG SELATAN)

PERCEPATAN PENURUNAN TANAH DENGAN METODA ELEKTROKINETIK, BAHAN IJUK DAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

STUDI DAYA DUKUNG PONDASI TIANG TONGKAT BETON DENGAN TAPAK GRID

PENGARUH SIKLUS BASAH KERING PADA SAMPEL TANAH TERHADAP NILAI ATTERBERG LIMIT

KECEPATAN ALIRAN HORISONTAL DENGAN IJUK DAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL

Sangat tinggi (Very high) >55 Tinggi (High) Sedang (Medium) Rendah (Low) 0 5

PENGARUH BAHAN CAMPURAN ARANG TEMPURUNG TERHADAP KONSOLIDASI SEKUNDER PADA LEMPUNG EKSPANSIF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

PERBAIKAN TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN METODE ELEKTROKINETIK

I. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat

STUDI PEMAMPATAN KONSOLIDASI SEKUNDER TANAH GAMBUT DI KOTA PONTIANAK

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

STUDI KAPASITAS DUKUNG PONDASI LANGSUNG DENGAN ALAS PASIR PADA TANAH KELEMPUNGAN YANG DIPERKUAT LAPISAN GEOTEKSTIL

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

Korelasi antara OMC dengan Batas Plastis pada Proses Pemadatan untuk Tanah Timbun di Aceh

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN (DENGAN SLAG BAJA DAN FLY ASH) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

KONSOLIDASI. Konsolidasi.??? 11/3/2016

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

I. PENDAHULUAN. beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang

I. PENDAHULUAN. beban lainnya yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

Kata Kunci : Stabilisasi tanah, tanah lempung ekspansif, metode elektrokinetik, voltase, pengembangan (swelling), kadar air

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GEDE BAGE BANDUNG DENGAN ENZIM DARI MOLASE TERFERMENTASI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP WAKTU PENURUNAN PADA PERBAIKAN TANAH LUNAK DENGAN METODE ELEKTROKINETIK

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di

I. PENDAHULUAN. berbagai bahan penyusun tanah seperti bahan organik dan bahan mineral lain.

STUDI PERBANDINGAN NILAI KOEFISIEN PERMEABILITAS (HYDRAULIC CONDUCTIVITY) (k) YANG DIPEROLEH DARI PERCOBAAN LAPANGAN DAN LABORATORIUM

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Semen Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

STUDI PENGARUH ASPAL CUT-BACK TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG

INFO TEKNIK Volume 9 No. 2, Desember 2008 ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

STUDI PARAMETER UJI KONSOLIDASI MENGGUNAKAN SEL ROWE DAN UJI KONSOLIDASI KONVENSIONAL TANAH DAERAH BANDUNG (012G)

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke dalam tanah

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA DENGAN TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED)

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

TANAH LEMPUNG NON EKSPANSIF

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

METODOLOGI PENELITIAN Tanah yang diuji adalah jenis tanah gambut yang diambil dari Desa Rawa Sragi, Kabupaten Lampung Timur. Sampel tanah yang ditelit

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

KORELASI ANTARA TEGANGAN GESER DAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG DENGAN BAHAN CAMPURAN SEMEN

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

Hubungan Batas Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Disubstitusi Pasir Terhadap Nilai Kohesi Tanah pada Uji Direct Shear

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

Anas Puri, dan Yolly Adriati Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru-28284

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap pengujian tanah tanpa bahan tambah. limbah cair pabrik susu 35%

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

PENGARUH TANAH GADONG TERHADAP NILAI KONSOLIDASI DAN KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG TANON YANG DI STABILISASI DENGAN SEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsolidasi merupakan keluarnya air dari dalam pori yang menyebabkan

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

Korelasi antara Kuat Tekan Bebas dengan Kuat Tekan Geser langsung pada Tanah Lanau Disubstitusi dengan Pasir

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1. Pendahuluan Pengaruh variasi kepadatan awal terhadap perilaku kembang susut tanah lempung ekspansif di Godong -Purwodadi

ANALISIS TINGGI MUKA AIR PADA PERKUATAN TANAH DAS NIMANGA

Hubungan Nilai Konsolidasi dan Nilai Kuat Tekan Bebas pada Tanah Lempung yang Disubtitusi Material Pasir. Dedy Kurniawan 1) Iswan 2) Setyanto 3)

ISSN Keywords : Direct Shear Test, electroosmosis, clay, bagasse ash

Transkripsi:

STUDI PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK DENGAN PENGARUH GEJALA ELEKTROOSMOSIS Muhar Sepriawan 1) Abstrak Tanah lunak Pontianak memiliki karakteristik yang kurang menguntungkan bagi konstruksi, karena daya dukung tanah yang rendah dan besarnya penurunan yang dapat terjadi akibat beban yang dipikulnya, demikian pula dengan konsistensi yang relatif tinggi. Sifat-sifat tanah lunak yang kurang menguntungkan tersebut banyak dipengaruhi oleh air. Semakin rendah kadar air maka daya dukung tanah semakin besar. Dengan demikian, salah satu cara untuk menstabilisasi tanah lunak adalah mengeluarkan air pori dari tanah tersebut. Metode elektroosmosis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar air yang ada pada tanah lunak, sedemikian hingga dapat mengurangi besarnya penurunan yang terjadi akibat pembebanan. Pada pengujian konsolidasi elektroosmosis masing-masing berupa konsolidasi dengan 24 jam (pre-loading), 48 jam (pre-loading) baik dengan ataupun tanpa pengaruh medan listrik. Hasil uji laboratorium menunjukkan adanya perubahan nilai indeks pemampatan yang signifikan berkisar antara 5,3 % sampai 17,88 % terhadap pengujian konsolidasi dengan adanya pre-loading dan pengaruh medan listrik, sehingga dapat disimpulkan kekakuan tanah lebih meningkat jika menggunakan medan listrik dilihat dari besarnya perubahan nilai indeks pemampatan. Proses pemampatan yang terjadi juga memberikan hasil yang lebih baik di mana dengan waktu yang sama pada saat tekanan diberikan regangan atau penurunan yang terjadi lebih besar jika dengan menggunakan elektroosmosis. Jika regangan atau penurunan yang terjadi sama waktu yang dibutuhkan lebih cepat jika dibandingkan hanya dibebani secara konsolidasi mekanik biasa. Kata-kata kunci: tanah lunak Pontianak, stabilisasi tanah lunak, metode elektroosmosis, dan proses pemampatan 1. PENDAHULUAN Wilayah kota Pontianak merupakan yang sebagian tanahnya berupa tanah lunak. Kondisi tanah di kota Pontianak tidak semuanya mempunyai tekstur dan jenis yang sama. Adanya perbedaan jenis tanah ini dimungkinkan karena proses terbentuknya setiap jenis tanah tidak sama, tergantung dari kondisi lingkungan geografis dan lokasi tanah tersebut. Tanah memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan suatu konstruksi. Fungsi tanah dalam ilmu rekayasa sipil, khususnya rekayasa geoteknik, adalah sebagai pendukung fondasi bangunan. Kenyataannya tanah dasar yang ada berupa tanah lunak dengan sifat mekanis yang kurang menguntungkan, karena daya dukung tanah yang rendah dan besarnya penurunan yang dapat terjadi akibat beban. Tetapi, karena keterbatasan lahan kadang-kadang suatu bangunan harus dibangun di atas tanah lunak. Sifat-sifat tanah lunak yang kurang menguntungkan tersebut banyak dipengaruhi oleh air. 1) Alumnus Prodi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 213

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 12 NOMOR 2 DESEMBER 212 Perubahan parameter sifat fisis tanah, khususnya kadar air, akan berpengaruh terhadap kekuatan tanah tersebut. Semakin rendah kadar air maka daya dukung tanah semakin besar. Dengan kata lain, salah satu cara untuk menstabilisasi tanah lunak adalah mengeluarkan air pori dari tanah tersebut. Seperti yang telah diketahui bahwa tanah lunak memiliki koefisien permeabilitas yang sangat kecil sehingga untuk mengeluarkan air porinya memerlukan waktu yang lama. Melalui gejala elektrokinetik, akan menimbulkan pergerakan silang ion-ion di dalam tanah dan menimbulkan pengaruh sementasi, koagulasi dan pada akhirnya meningkatkan kekuatan tanah (Rustamaji, 27). Metode elektroosmosis merupakan salah satu metode yang potensial untuk mengurangi kadar air yang ada pada tanah lunak, sehingga dapat mengurangi besarnya penurunan yang terjadi apabila dilakukan pembebanan. Penggunaan metode ini dengan cara menempatkan katoda dan anoda di dalam tanah dengan suatu jarak tertentu. Di antara katoda dan anoda diberikan suatu medan listrik dengan arus listrik searah sehingga air akan mengalir dari anoda ke katoda. Dengan mengurangi kadar air dalam tanah, penurunan tanah yang terjadi diharapkan akan semakin berkurang, dan meningkatkan kekuatan tanah. Pengujian tanah setelah elektroosmosis lebih kaku dibandingkan dengan sebelum pengujian pengujian elektroosmosis sehingga terlihatnya peningkatan kekuatan tanah (Tika, 25) Tanah lunak diberi tegangan listrik melalui elektroda pada saat yang bersamaan dengan jalannya uji konsolidasi yang menggunakan oedometer dalam metode Terzaghi. Pada penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya di mana uji konsolidasi biasa dilakukan setelah pengujian dengan metode elektroosmosis, sedangkan pada penelitian kali ini elektroosmosis dan konsolidasi dilakukan bersama-sama. Konsolidasi adalah salah satu fenomena yang penting di dalam mekanika tanah, khususnya pada tanah berbutir halus. Paper ini menjelaskan hasil uji konsolidasi yang diberikan beban sesuai dengan prinsip beban bertambah yaitu,25 kg/cm 2,,5 kg/cm 2, 1 kg/cm 2, 2 kg/cm 2, 4 kg/cm 2 dan 8 kg/cm 2. Selama itu tanah lunak akan diberikan aliran listrik, di mana elektroda dipasang ke dalam tanah lunak dan dialirkan arus DC ±1 ma ke elektroda tersebut secara konstan. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui besarnya penurunan yang terjadi setelah dilakukan pembebanan mekanis dan medan listrik. Di samping itu, juga untuk mengetahui pengaruh gejala elektroosmosis terhadap proses konsolidasi pada tanah lunak dengan pendekatan Terzaghi. 2. METODE PENELITIAN Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain tanah, elektroda aktif yang terbuat dari besi, batu pori 214

Studi Pemampatan Tanah Lunak Pontianak dengan Pengaruh Gejala Elektroosmosis (Muhar Sepriawan) sebagai pemisah antara spesimen tanah dan air dalam skala model, pipa PVC 2,5 inci dengan tinggi ±5 cm, kertas pori, beban-beban yang telah disesuaikan dengan alat oedometer, dan air. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Oedometer DC Power Supply Kabel listrik Multitester Dial pembaca. Desain alat ini berupa: Alat oedometer dengan elektroomosis, seperti terlihat dalam Gambar 1. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Contoh (sampel) tanah yang digunakan dalam penelitian ini diambil Jalan Karet Gang Karet Cemerlang Kota Pontianak, dengan kondisi tanah tidak terganggu (Undisturbed sample). Setelah sampel itu diambil, dilakukan pemeriksaan dan pengujian tanah (Das, 1995), yang terdiri dari: 1. Pemeriksaan kadar air tanah, w (ASTM D-2216-9) 2. Pemeriksaan berat jenis tanah, G s (ASTM D-854-86) 3. Pemeriksaan berat volume tanah, γ (ASTM D-9254-83) 4. Pemeriksaan batas cair, w L (ASTM D-423-66) 5. Pemeriksaan batas plastis, w P Gambar 1. Desain alat dengan elektroosmosis 215

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 12 NOMOR 2 DESEMBER 212 (ASTM D-242-74) 6. Pemeriksaan disitribusi ukuran partikel (ASTM D-422-72) 7. Pengujian konsolidasi (ASTM D-2435-9) Tabel 1. Hasil penelitian sifat fisis tanah asli No. Paramater Tanah asli 1. Kadar air, w(%) 115 2. Berat jenis (G s ) 2,45 3. Berat volume (gr/cm 3 ) 1,45 4. Batas Atterberg: w L (%) 83 w P (%) 36 PI 47 5. Grain size: Pasir (%) 5 Lanau (%) 58 Lempung (%) 37 6. Klasifikasi: Campuran tanah USDA liat dan lempung berlanau USCS CH AASHTO Tanah berlempung 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian laboratorium sifat-sifat fisik tanah di pengujian dapat dilihat dalam Tabel 1. Parameter-parameter yang digunakan secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2. Perubahan pada nilai indeks pemampatan antara pengujian konsolidasi mekanik biasa dengan ditambahkan medan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: cc 1 cc 2 Cc (%) 1% (1) c 1 di mana ΔC c (%): perubahan indeks pemampatan C c1 : indeks pemampatan dari pengujian konsolidasi C c2 : indeks pemampatan dari pengujian konsolidasi ditambahkan medan listrik (elektroosmosis) ataupun dengan pre-loading. Perubahan nilai C c ini dapat dinyatakan dalam persen (%), di mana membuktikan bahwa berapa persenkah meningkatnya kekakuan tanah dalam pengaruh gejala elektroosmosis. Tabel 2. Parameter dan data hasil pengujian elektroosmosis Pengujian t I j V (volt) i e (V/m) σ (S/m) (jam) (A) (V/m 2 ) awal akhir awal akhir awal akhir Konsolidasi 168,1 3,59 2,3 3,6 76,67 12,399,255 Konsolidasi dengan 24 jam (pre-loading) 24,1 3,59 1,4 1,9 46,67 63,33,656,483 Konsolidasi dengan 48 jam (pre-loading) 48,1 3,59 1,5 2,5 5, 83,33,612,367 216

Angka pori (e ) Studi Pemampatan Tanah Lunak Pontianak dengan Pengaruh Gejala Elektroosmosis (Muhar Sepriawan),1 1 1 Tekanan (kg/cm 2 ) Konsolidasi Konsolidasi + E 1,4 Gambar 2. Grafik perubahan angka pori terhadap tekanan (pada pengujian konsolidasi tanpa pre-loading) 1,2 1,8,6,4,2 Pada Gambar 2 disajikan hubungan antara tekanan dengan angka pori tanah dengan atau tanpa elektroosmosis. Pada Tabel 3 disajikan nilai C c dan C v. Berdasarkan nilai C c ini, dapat disimpulkan bahwa contoh tanah dengan pengaruh gejala elektroosmosis lebih kaku dibandingkan dengan contoh tanah tanpa pengaruh gejala elektroosmosis. Pada Gambar 3 s.d. Gambar 5 dapat dilihat efisiensi waktu pengujian konsolidasi yang ditambahkan medan listrik terhadap konsolidasi mekanik Tabel 3. Nilai C c dan C v pada tipe pengujian konsolidasi tanah dengan atau tanpa elektroosmosis Tipe pengujian konsolidasi tanah Konsolidasi 1,57 1,441 1 4 Konsolidasi + elektroosmosis,869 3,938 1 4 Konsolidasi dengan 24 jam (pre-loading),94 2,26 1 4 Konsolidasi dengan 24 jam (pre-loading) + elektroosmosis,868 4,63 1 4 Konsolidasi dengan 48 jam (pre-loading) 1,1 3,365 1 4 Konsolidasi dengan 48 jam (pre-loading) + elektroosmosis,894 4,2 1 4 C c C v 217

Regangan (ɛ) (%) Tekanan (kg/cm 2 ) JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 12 NOMOR 2 DESEMBER 212 5 4 3 2 Konsolidasi+ E Konsolidasi Tekanan (Kg/cm2) 1 8 6 4 1-1 -2 2-2 -4-3 -4 η t = 17,7% -6-8 -5-1 5 1 15 2 Waktu (t) (jam) Gambar 3. Grafik regangan dan tekanan terhadap waktu (pada pengujian konsolidasi tanpa pre-loading) biasa pada saat regangannya sama, dapat juga dirumuskan sebagai berikut: tk te t 1% (2) t K di mana η t : efisiensi waktu (%) t K : waktu dari pengujian konsolidasi pada saat regangan yang sama (jam) t E : waktu dari pengujian konsolidasi ditambahkan medan listrik (elektroosmosis) pada saat regangan yang sama (jam). 4. PENUTUP Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian, yang dilandasi oleh beberapa pemikiran melalui suatu pendekatan 218

Regangan (ɛ) (%) Tekanan (kg/cm 2 ) Studi Pemampatan Tanah Lunak Pontianak dengan Pengaruh Gejala Elektroosmosis (Muhar Sepriawan) 5 4 3 2 24 Jam jam (pre-loading) (Pre-Loading) + E 24 Jam jam (pre-loading) (Pre-Loading) Tekanan (Kg/cm2) 1 8 6 4 1-1 -2 2-2 -4-3 -4 η t = 3,7% -6-8 -5-1 5 1 15 2 25 Waktu (t) (jam) Gambar 4. Grafik regangan dan tekanan terhadap waktu (pada pengujian konsolidasi dengan 24 jam [pre-loading]) kasus, causal komparatif dan studi pustaka serta didukung oleh beberapa pengujian laboratorium, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemampatan tanah dengan pengaruh gejala elektroosmosis dapat memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan konsolidasi mekanik biasa yaitu gejala elektroosmosis dapat mempercepat waktu konsolidasi. 2. Perubahan indeks pemampatan (C c ) antara pengujian konsolidasi mekanik biasa dan yang dipengaruhi gejala elektroosmosis menunjukkan bahwa jika ditambahkan medan listrik (elektroosmosis) indeks pemampatan yang diperoleh lebih baik (lebih kecil) jika dibandingkan dengan indeks pemampatan yang diperoleh dari konsolidasi mekanik. Dapat dilihat dari meningkatnya kekakuan tanah yang diakibatkan oleh gejala elektroosmosis, terhadap konsolidasi mekanik biasa dibuktikan dari data di bawah ini: a. Pengujian konsolidasi tanpa preloading dan pengaruh medan listrik, memberikan perubahan nilai C c sebesar 17,79%. 219

Regangan (ɛ) (%) Tekanan (kg/cm 2 ) JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 12 NOMOR 2 DESEMBER 212 5 4 3 2 48 Jam jam (Pre-Loading) (pre-loading) + E 48 Jam jam (pre-loading) (Pre-Loading) Tekanan (Kg/cm2) 1 8 6 4 1 2-1 -2-3 -4 η t = 9,2% -2-4 -6-8 -5-1 5 1 15 2 25 3 Waktu (t) (jam) Gambar 5. Grafik regangan dan tekanan terhadap waktu (pada pengujian konsolidasi dengan 48 jam [pre-loading]) b. Pengujian dengan pre-loading 24 jam, memberikan perubahan nilai C c sebesar 14,47%. c. Pengujian dengan pre-loading 24 jam dan pengaruh medan listrik, memberikan perubahan nilai C c sebesar 17,88%. d. Pengujian dengan pre-loading 48 jam, memberikan perubahan nilai C c sebesar 5,3%. e. Pengujian dengan pre-loading 48 jam dan pengaruh medan listrik, memberikan perubahan nilai C c sebesar 15,42%. Dengan kata lain, kekakuan tanah itu akan semakin meningkat jika dilakukannya metode elektroosmosis sehingga mempercepat proses pemampatan tanah. 3. Dilihat dari hubungan antara regangan dengan tekanan terhadap 22

Studi Pemampatan Tanah Lunak Pontianak dengan Pengaruh Gejala Elektroosmosis (Muhar Sepriawan) waktu, proses pemampatan tanah yang terjadi dapat disimpulkan, bahwa: a. Untuk suatu tekanan yang diberikan pada periode waktu yang sama, regangan atau penurunan yang terjadi lebih besar apabila konsolidasi dipengaruhi oleh gejala elektroosmosis dibandingkan dengan proses konsolidasi mekanik biasa. b. Untuk suatu regangan atau penurunan yang sama, waktu konsolidasi yang diperlukan lebih cepat pada konsolidasi dengan pengaruh gejala elektroosmosis dibandingkan dengan konsolidasi biasa. 4. Terdapat efisiensi waktu pemampatan pada konsolidasi dengan pengaruh gejala elektroosmosis. Efisiensi waktu yang diperlukan pada konsolidasi dengan pengaruh gejala elektroosmosis dibandingkan dengan konsolidasi biasa pada regangan sebesar 2% dapat dilihat sebagai berikut: a. Pada pengujian konsolidasi efisiensi waktu yang diperoleh sebesar 17,7%. b. Pada pengujian konsolidasi dengan 24 jam (pre-loading) efisiensi waktu yang diperoleh sebesar 3,7%. c. Pada pengujian konsolidasi dengan 48 jam (pre-loading) efisiensi waktu yang diperoleh sebesar 9,2%. Daftar Pustaka Rustamaji, R. M. 27. "Ground Improvement Using Electro- Chemical Injection". Mitteilungen zur Ingenieurgeologie und Hydrogeologie. Lehrstuhl für Ingenieurgeologie und Hydrogeologie RWTH-Aachen. Aachen-Germany: Druck und verlag Mainz. Das, Braja M. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis). Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Elfira, Tika. 29. Mekanisme Aliran Elektroosmotik pada Tanah Lunak Pontianak di Bawah Pengaruh Medan Listrik. Skripsi. Pontianak: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. 221

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 12 NOMOR 2 DESEMBER 212 222