BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Tabungan Pensiunan Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar. BAkti KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan pembayaran uang

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Tabungan Pensiunan Nasional. pegawai pensiunan militer yang kemudian diberi nama Bank Pegawai

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. 1. Sejarah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti. KCP Karanganyar

BAB III PEMBAHASAN. a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasioanl Tbk. pinjaman kepada para anggotanya.

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Tabungan Pensiunan Nasional

III. METODOLOGI PENULISAN. Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK BTPN KCP BURANGRANG BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BTPN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia perbankan di Indonesia saat ini mengalami

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Kantor Cabang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pada awalnya bernama Bank

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

BAB I PENDAHULUAN. bahwa tidak selamanya manusia dapat bekerja. Ada saatnya ketika sudah

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu

V GAMBARAN UMUM BANK DANAMON INDONESIA

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Pengajuan Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) Purna Bakti Cabang Blitar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses permohonan sampai dengan pencairan kredit nasabah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Ringkasan Informasi Produk/Layanan

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) merupakan

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bank adalah suatu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Financial Check List. Apa Manfaat dan Fungsi Bank? Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? Siapa yang Perlu. Memiliki Rekening? Bagaimana.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo berada di Jl HB. Yasin No. 252 Kelurahan Libuo, Kecamatan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hasil peneltian yang dilakukan

VISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

BAB I PENDAHULUAN. jantung dari sebuah bank yang memegang porsi terbesar dari asset bank. Hingga kini

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Mengamati perkembangan perekonomian dari sisi informasi dimasa sekarang ini,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Sejarah PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Unit Sorek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

: Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN )

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

TABUNGAN HARI TUA (THT)

Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. KCP Ujung Berung Bandung

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah PT Bank Riau Kepri Capem Tanjung Batu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT

BAB V PENUTUP. kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya antara lain: perbankan. Perbankan merupakan industri jasa yang penting dalam menunjang

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

BTPN Taseto Bisnis. Informasi Biaya. Gratis. Rp. 500,- / lembar Rp. 500,- / lembar Rp. 500,- / lembar

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

2 d. bahwa melalui layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking) tersedia produk-produk keuangan yang dapat dijangkau, sederhana, mudah dipahami,

BAB II PROSES BISNIS

RINGKASAN INFORMASI INHEALTH CREDIT LIFE*) Inhealth Credit Life (Asuransi Jiwa Berjangka). PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

Transkripsi:

BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Tabungan Pensiunan Nasional Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) adalah perusahaan yang bergerak dibidang perbankan yang didirikan pada tahun 1958 di Bandung atas pemikiran tujuh (7) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer yang kemudian diberi nama Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) dengan status usaha sebagai perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada anggotanya. Tujuan dari didirikannya Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) ini ialah agar dapat meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) maupun pegawai sipil. Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, maka pada tahun 1986 Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) berganti nama menjadi Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dan juga memperoleh ijin sebagai bank komersial dengan izin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha dari Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL). 36

Sesuai dengan Undang Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (sebagaimana selanjutnya diubah dengan Undang Undang No. 10 Tahun 1998) yang antara lain menetapkan bahwa status bank hanya ada 2 (dua) yaitu : Bank Umun dan Bank Perkreditan Rakyat, maka pada tahun 1993 status dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank Umum melalui surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 055/KM.17/1993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status ini telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (BI) sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank Indonesia No. 26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) merupakan Bank Milik Swasta Nasional. Bank Milik Swasta Nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya akte pendirinnya dan modalnya dimiliki oleh swasta nasional sehingga seluruh atau sebagian besar keuntungannya akan menjadi milik swasta nasional. Sebagai Bank Swasta Nasional, Maka Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) memiliki aktivitas pelayanan operasional kepada nasabah, baik berupa simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank Tabungan Pensiuna Nasional (BTPN) adalah tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan dan calon pensiunan, karena target market Bank Tabungan Pensiunan Nasional adalah para pensiunan. Dalam rangka memperluas kegiatan usahanya, maka Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) bekerja sama dengan PT.TASPEN (Tabungan 37

Asuransi Pensiun), PT. Pos Indonesia dan PT. ASABRI (Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) sehingga Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) tidak hanya memberikan pinjaman tetapi juga dapat melaksanakan Tri Program Taspen, yaitu Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT), Pembayaran (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) JAMSOSTEK, dan Pembayaran Uang Pensiun. Tahun 2011, Bank Tabungan Pensiunan Naional (BTPN) melakukan terobosan dengan meluncurkan Daya. Dengan filosofi bisnis "Peluang sekaligus Panggilan". Daya menawarkan kesempatan pada seluruh stakeholder (Bank Tabungan - Pensiunan Naional) BTPN untuk berpartisipasi dalam misi memberdayakan jutaan mass market di Indonesia. Bank yang menganut nilai dapat dipercaya, peduli, sinergi dan mencapai yang terbaik ini fokus mengembangkan bisnis untuk memenuhi perbankan segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta usaha mikro dan kecil termasuk masyarakat prasejahtera produktif untuk mendapatkan akses layanan perbankan. Bank yang memiliki visi menjadi Bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia ini berusaha menciptakan kesempatan tumbuh dan hidup bagi seluruh nasabah Bank Tabungan Pensiunan Naional (BTPN). Pada Juni 2013, Bank Tabungan Pensiunan Naional (BTPN) telah menandatangani pembelian sekitar 70 persen (70%) saham Bank Sahabat. Langkah ini merupakan strategi rencana pengembangan unit usaha syariah menjadi Bank umum syariah. 38

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) memiliki beberapa segmentasi usaha diantaranya ialah : a. Bisnis Pendanaan (Sinaya) Bisnis ini berfokus pada produk simpanan premium, seperti : Tabungan, Deposito, Giro, Bancassurance (layanan bank dalam menyediakan produk), BTPN Sinaya Online dan Mobile, Kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) / Debit, Layanan Weekend Banking, Safe Deposite Box. b. Bisnis Pensiun (Purna Bakti) Bisnis ini berfokus pada produk Tabungan Pensiun dan Kredit Pensiun c. Bisnis Usaha Mikro dan Kecil (Mitra Usaha Rakyat) Bisnis ini berfokus pada produk Tabungan (Taseto) dan Kredit (Paketmu) d. Bisnis Syariah Bisnis ini berfokus pada Pendanaan dan Pembiayaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dari tahun ke tahun terus berupaya melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana, yaitu dengan cara pembukaan Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu baru yang tersebar diseluruh Indonesia. Salah satu Kantor Cabang Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) berada di Surakarta, dengan segmentasi usaha pada bisnis pendanaan. Kantor Cabang ini memiliki Kantor Cabang Pembantu seperti Kantor Cabang Pembantu (KCP) Karanganyar, KCP Sragen, KCP Boyolali, KCP Wonogiri, KCP Sukoharjo, dll. Kantor Cabang Pembantu (KCP) commit Karanganyar to user merupakan salah satu Kantor 39

Cabang Pembantu yang segmentasi usahanya ialah Bisnis Pensiunan sehingga KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan operasional berupa Tabungan Pensiun dan Kredit Pensiun. 2. Visi dan Misi Bank Tabungan Pensiunan Nasional Purna Bakti a. Visi Menjadi bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia dengan segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan segmen usaha mikro dan kecil. b. Misi Bersama kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih baik. 3. Nilai-Nilai Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional a. Dapat Dipercaya 1) Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan 2) Kompeten yaitu memiliki pengetahuan dan ketrampilan b.peduli 1) Sopan dan rendah hati dalam setiap interaksi 2) Mengerti sebelum dimengerti c. Fokus pada hasil 1) Memulai dengan tujuan, dan mengakhiri dengan prestasi serta pembelajaran 2) Fokus pada yang bisa kami lakukan d. Sinergi 40

e. Mencapai yang terbaik 4. Struktur Organisasi Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Pembantu Purna Bakti Struktur organisasi suatu susunan dan struktur yang menggambarkan tiap-tiap bagian dan posisi pada organisasi untuk menjalankan kegiatan pekerjaan antara karyawan satu dengan lainnya, yang masing masing mempunyai peranan dan tanggung jawab sesuai dengan batasannya. 41

Branch Manager Operasional SPV Credit Acceptence SPV Sales and Marketing SPV Teller Credit Acc Officer Customer Service Back Office Staff Sales Marketing Officer Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Tabungan Pensiun Nasional Kantor Cabang Pembantu (KCP) Karanganyar Purna Bakti. Sumber: PT BTPN KCP Karanganyar 5. Deskirpsi Jabatan dan Fungsi Jabatan Suatu tugas dan wewenang yang dimiliki pada karyawan pada suatu perusahaan. Pembagian masing masing tugas dibagi secara merata sesuai dengan jabatan dan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. 42

Berikut adalah deskipsi dan fungsi jabatan pada Bank Tabungan pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar Purna Bakti: a. Brach Manager 1) Deskripsi Jabatan Merencanakan, mengkoordini, mengelola, mensupervisi seluruh kegiatan Bank Tabungan Pensiun Nasional KCP Karanganyar yang meliputi kegiatan operasional dan pengembangan kantor cabang 2) Fungsi Jabatan Mengkoordinir, memonitor serta mengevaluasi perkembangan kinerja kantor cabang pembantu dan memastikan pencapaian sesuai dengan target yang diharapkan kantor cabang. a) Melakukan pengawasan dan pengendalian atas prosedur kerja sekaligus pelaksanaannya yang meliputi operasional dan marketing dalam upaya memastikan kegiatan tersebut sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan b) Melaksanaan pengawasan terhadap seluruh transaksi yang telah disetujui guna menjamin ketepatan dan kebenaran pembukaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c) Melakukan koordinasi dan kerjasama ditingkat cabang pembantu sesuai deengan kewenangan tugasnya. d) Mengarahkan, mengkoordinasi dan memantau pelaksanaan tindak lanjut audit ditingkat cabang sesuai dengan karyawan. 43

b. Operational SPV 1) Deskripsi Jabatan Merencanakan, mengkoordinir,dan mengelola seluruh kegiatan seluruh kegiatan operasional di KCP guna menjamin target yang diinginkan 2) Fungsi Jabatan a) Melakukan pengawasan dan pengendalian atas prosedur kerja dan pelaksanaan kegiatan operasional KCP untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang ditetapkan b) Melakukan analisis, mengelola dan memantau ketersediaan uang tunai untuk menjaga likuiditas persediaan uang kas harian c) Memonitor, mengevaluasi dan mengkoordinasi tindak lanjut terhadap kredit bermasalah dan melaporkan kepada atasan c. Back Office 1) Deskripsi Jabatan Melaksanakan kegiatan pembukaan, seluruh kewajiban pelaporan kepada pihak eksternal dan internal sesuai dengan standar akuntasi dan mengkoordinasi penyelesaian temuan audit interen untuk memastikan kegiatan operasional berjalan dengan baik dan laporan keuangan bank telah sesuai dengan ketentuan berlaku. 2) Fungsi Jabatan 44

a) Melaksanakan analisis kontrol dan memtau keakuratan data atas laporan eksternal seperti: laporan pajak, laporan gabungan Kantor Cabang Pembantu, Laporan mingguan, laporan informasi debitur. b) Melakukan pembukaan terhadap transaksi dari Kantor Cabang Pembantu c) Melakukan pengarsipan terhadap dokumen yang terkaitan dengan data-data akuntasi d) Memantau kegiatan operasional kas, pembukaan dan laporan berjalan dengan baik d. Customer Service 1) Deskripsi Jabatan Bertanggungjawab untuk melakukan seluruh aktivitas pelayanan kepada Kantor Cabang Pembantu sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku agar kebutuhan nasabah dapat terpenuhi. 2) Fungsi Jabatan a) Menerima keluhan nasabah dan mencarikan solusi yang terbaik sesuai dengan peraturan dan ketentuan agar permasalahan dapat diselesaikan. b) Melakukan survey kepuasan nasabah agar dapat diselesaikan kepada Kantor Cabang untuk dianalisis. c) Melayani pembukaan rekening baru ( deposito, tabungan,giro, taseto premium). 45

d) Memberikan informasi kepada nasabah tentang produk-produk Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN). e. Teller 1) Deskripsi Jabatan Mengelola dan melaksanakan transaksi harian yang mencangkup, menerima dan membayarkan uang kepada nasabah, serta menyetorkan kas fisik kepada nasabah dapat berjalan dengan baik. 2) Fungsi Jabatan a) Melakukan pemeriksaan jumlah saldo awal dengan uang tunai yang ada di kotak uang b) Melakukan transaksi perbankan (penyetoran dan penarikan dana tunai dan non tunai, pencairan dana kredit dan pembayaran kredit). c) Meneliti keabsahan bukti kas yang diterima d) Melakukan pembukaan hasil transaksi harian pada buku kas harian. e) Melakukan perhitungan saldo akhir serta memeriksa kesesuaian jumlah uang tunai hasil transaksi dan sisa kotak uang f) Menyusun laporann kas harian f. Credit Acceptance SPV 1) Deskipsi Jabatan Bertanggung jawab untuk melakukan seeluruh aktivitas pelayanan kepada calon nasabah mengenai informasi pelayanan baik nasabah 46

baru maupun pembaharuan sesuai dengan peraturan dan ketentuan perusahaan agar kebutuhan perbankan nasabah dapat terpenuhi 2) Fungsi Jabatan a) Memberikan pelayanan kepada calon nasabah baru maupun pembaharuan yang akan mengajukan pinjaman kredit pensiun sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. b) Memastikan seluruh persyaratan dokumentasi sehubungan dengan kredit pensiun telah dilengkapi sesuai peraturan yang berlaku. c) Memastikan seluruh aktivitas kredit pensiun memiliki tingkat risiko yang dapat diterima agar tidak melanggar ketentuan dan prosedur yang berlaku. g. Credit Acceptance Officer 1) Deskripsi Jabatan Bertanggung jawab atas administrasi kredit, melakukan pengecekan terhadap hasil perhitungan kredit, melakukan penginputan data calon nasabah dan memeriksa dokumentasi berkas-berkas terkait proses pemberian kredit serta agunan/ jaminan kredit untuk memastikan kelengkapan seluruh dokumen terkait pemberian kredit. 2) Fungsi Jabatan a) Memeriksa kelengkapan formulir pengisian permohonan pemberian kredit pensiun serta dokumen pendukung yang dipersyaratkan untuk memastikan tersedianya dokumen yang lengkap dari pihak calon debitur 47

b) Melakukan penvegahan terhadap agunan/ jaminan kredit untuk memastikan kelayakan dokumen. c) Membuat dan mencetak Surat Perjanjian Kredit (SKP). d) Melakukan wawancara terhdap calon debitur yang akan mengajukan kredit pensiun. e) Membuat laporan harian hasil rekapitulasi penyaliran kredit pensiun. f) Membuat laporan harian realisasi tagihan pinjaman g) Membuat Payment Schudule untuk setiap transaksi penyaluran kredit pensiun. h) Memeriksa dan melaksanakan analisis terhadap transaksi penyaluran kredit pensiun. h. Sales and Marketing SPV 1) Deskripsi Jabatan Bertanggungjawab untuk mengelola pelaksanaan proses pemasaran kredit pensiun untuk memastikan pencapaian target bisnis. 2) Fungsi Jabatan a) Melakukan analisis terhadap data-data calon debitur untuk menyusun daftar nasabah potensial b) Membangun hubungan kerjasama yang baik dengan melakukan kunjungan kepada calon nasabah potensial untuk memperluas pasar 48

c) Melakukan analisis terhadap laporan kegiatan pemasaran serta member rekomendasi agar operasional pemasaran berjalan dengan baik. d) Mengawasi pelaksanaan pemberian kredit kepada calon nasabah dan memastikan proses berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. i. Sales and Marketing Officer 1) Deskripsi Jabatan Bertanggungjawab untuk melakukan pemasaran pinjaman pensiun pada calon debitur maupun pembaharuan untuk meningkatakan jumalah nasabah sesuai dengan target yang ditentukan 2) Fungsi Jabatan a) Memelihara dokumen dan agunnan / jaminan kredit yang ada sampai dokumen tersebut diserahkan kembali kepada nasabah b) Membantu nasabah dalam proses take over (pelunasan kredit di instansi lain) c) Menyediakan data-data pendukung untuk menyusun daftar calon debitur potensil. 6. Produk Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar a. Produk Simpanan 1) Tabungan Citra 49

Tabungan Citra adalah tabungan yang memberikan kemudahan saat bertransaksi. Melalui tabungan citra, nasabah dapat menikmati kemudahan diantaranya: a) Bebas transaksi tanpa bebas limit b) Kemudahan transaksi untuk pindah buku antar rekening Bank Tabungan Pensiunan Nasional(BTPN) 2) Tabungan Citra Pensiun Tabungan citra pensiun adalah produk tabungan yang dikhususkan untuk nasabah pensiun. Keuntungan Produk Tabungan Citra Pensiunan, antara lain: (a) Tidak ada batas saldo minimal (b) Tidak ada setoral awal minimum (c) Biaya administrasi bulanan yang sangat ringan (d) Syarat-syarat mudah (e) Keleluasaan membuka rekening dan transaksi di lebih 450 kantor cabang pensiun di seluruh Indonesia. Persyaratan pembukaan Tabungan Citra Pensiun : (a) Asli dan salinan KTP / Passport yang masih berlaku (b) Kartu identitas pensiun (KARIP / Dokumen setara) (c) 3 (Tiga) lembar pas foto ukuran 3x4 (d) Melampirkan formulir surat permohonan pembayaran pensiun melalui rekening commit (SP3R) to user rangkap 3 (Tiga). 50

3) Tabungan Taseto Taseto dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar Purna Bakti merupakan bentuk tabungan yang mendorong pertumbuhan mikro dan kecil. Tabungan taseto selain mendapatkan bunga setara deposito, maka nasabah turut bekerjasama dalam memberdayakan usaha mikro dan kecil untuk kemajuan perekonomian bangsa. Tabungan taseto terbagi menjadi taseto premium, taseto bisnis, dan taseto mapan. a) Taseto Bisnis Tabungan yang khusus digunakan untuk nasabah perusahaan, dengan tingkat investasi yang optimal karena setara dengan deposito. Kelebihan menggunakan produk taseto bisnis, antara lain: (1) Fleksibel: Karena bentuknya tabungan, sehingga nasabah bebas melakukan penarikan kapan saja. (2) Ringan: Bebas biaya administrasi bulanan (3) Leluasa: Lakukan tarik tunai tanpa batas penarikan di cabang BTPN serta transaksi on line antar cabang Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). (4) Eksklusif : Dapatkan kemudahan layanan personal Banker di setiap cabang di Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) (5) Aman: Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan Bank Tabungan Pensiunan Nasional. 51

Syarat membuka Rekening : (a) Mengisi formulir pembukaan rekening dan melengkapi persyaratan dokumen untuk nasabah perusahaan / non perorangan (b) Setoran awal minimal Rp. 10.000.000,- (c) Saldo minimal Rp.10.000.000,- b) Taseto Premium Taseto premium adalah tabungan dengan bunga setara dengan depositi. Nasabah bisa menikmati tingkat pengembalian yang optimal dengan keleluasaan sebuah tabungan. Kelebihan dari Taseto Premium diantara lain: (1) Fleksibel : Berbentuk tabungan,sehingga dapat melakukan penarikan kapan saja (2) Ringan : Bebas biaya administrasi bulanan (3) Leluasa : Lakukan tarik tunai tanpa batas penarikan di cabang Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) serta transaksi on line antar cabang BTPN (4) Mudah : Gunakan kartu ATM BTPN dan nikmati bebas biaya tarik tunai serta transfer on line di lebih dari 20.000 ATM yang 52

tergabung dalam jaringan ATM Bersama maupun jaringan prima (5) Eksklusif : Dapatkan layanan Personel Banker di setiap cabang Bank Tabungan Pensiunan Nasonal (6) Aman : Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan Bank Tabungan Pensiunan Nasional adalah jaminan ketengan hari anda. Syarat Pembukaan Rekening Taseto Premium : (a). Mengisi dan melengkapi formulir pembukaan rekening (b). Menunjukan kartu identitas asli (c). Setoran awal minimal Rp. 5.000.000,- c). Taseto Mapan Taseto Mapan adalah tabungan berjangka dengan bunga setara deposito untuk mewujudkan impian disetiap tahap kehidupan. Keunggulan dari Taseto Mapan: (a) Bunga setara depositi (b) Bebas biaya administrasi (c) Tak perlu membuka rekening induk, cukup melakukan penyetoran bulanan ke rekening Bank Tabungan Pensiunan Nasional,taseto mapan dari rekening bank maupun atau setoran tunai 53

(d) Ditentukan sendiri tanggal penyetoran dan besarnya setoran sesuai kebutuhan. Selain itu, dana dapat ditambah setiap saat diluar setoran bulanan. Syarat pembukaan Taseto Mapan : (a) Mengisi formulir pembukaan tabungan dan menunjukan kartu identitas yang asli (b) Jangka waktu minimal 2 tahun, dan maksimal 10 tahun (c) Setoran awal minimal Rp.1.000.000,- (d) Setoran bulanan minimal Rp. 500.000,- b. Produk Kredit Bank Tabungan Pensiunan Nasional Purna Bakti 1) Kredit Kredit pensiun adalah produk pinjaman yang diberikan kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran melalui pemotongan bulanan. Kredit pensiun pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar Purna Bakti memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi calon nasabah. Persyaratan pengajuan kredit juga sangat mudah bagi nasabah peminjam. a) Kredit Pensiun Sejahtera Kredit jenis ini merupakan bentuk fasilitas kredit yang dirancang khusus untuk para pensiunan. Produk kredit pensiun sejahtera ini 54

tersedia dalam pilihan 1-10 tahun, dengan plafon kredit maksimal 300 juta. Pinjaman jenis ini memberikan kemudahan dalam pembayaran dalam bentuk cicilan tetap yang di potong langsung secara otomatis setiap bulan dari gaji bulanan. Keunggulan : (1) Persyaratan yang mudah. (2) Angsuran tetap atau di potong langsung setiap bulannya. (3) Fasilitas kredit lunas bila nasabah meninggal karena di lindungi oleh lembaga asuransi jiwa kredit (4) Pilihan asuransi : allianz, generali indonesia, avrist. Persyaratan: (1) Asli surat keputusan / SKEP pensiun. (2) Salinan KTP yang masih berlaku. (3) Referensi manfaat pensiun. (4) Salinan NPWP (kredit >Rp.50.000.000,00). b) Kredit pra Pensiun Kredit Pensiun merupakan fasilitas kredit yang dirancang khusus untuk pegawai yang maksimal 6 (enam) bulan akan memasuki masa pensiun. Keunggulan : 55

(1) Pelunasan seluruh kewajiban di bayar dengan tabungan hari tua (THT). (2) Persyaratan Mudah. (3) Fasilitas kredit hingga Rp.300 juta. (4) Jangka waktu kredit 1-6 bulan. (5) Fasilitas kredit lunas bila nasabah meninggal karena dilindungi asuransi jiwa kredit. (6) Pilihan asuransi : allianz, generali indonesia, avrist. Persyaratan : (1) Asli surat / SKEP pensiun. (2) Fotocopy KTP yang masih berlaku. (3) Referensi manfaat pensiun (CARIK / Dokumen setara / Salinan Tabungan). (4) Salinan NPWP, untuk kredit >Rp.50 juta. (5) Dokumen persyaratan pengurusan pensiun. c) Deposito Bisnis pendanaan ritel Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar Purna Bakti menawarkan berbagai produk deposito untuk memenuhi kebutuhan : (1) BTPN deposito berjangka Merupakan produk deposito jenis ini memiliki pilihan jangka waktu dari 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,18, dan 24 bulan. 56

B. Pembahasan Masalah (2) BTPN deposito bonus Merupakan produk deposito yang bonusnya dapat di dapatkan pada awal atau akhir penetapan. (1) BTPN deposito maxima Merupakan produk yang bonus bisa didapat pada awal penetapan. (2) BTPN deposito fleksibel Merupakan produk deposito yang bisa di cairkan kapan saja tanpa adanya pinalti atau denda. 1. Mekanisme pengajuan klaim asuransi debitur meninggal dunia pada pinjaman kredit pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Pembantu Karanganyar Purna Bakti. Jaminan asuransi pada lembaga perbankan saat ini bertujuan untuk mengcover seluruh pinjaman dari debitur apabila terjadi sesuatu pada pihak tertanggung. Perkembangan asuransi saat ini semakin pesat, banyak berdiri perusahaan asuransi yang ingin memberikan pelayanan yang baik bagi penggunanya. Salah satunya memberikan perlindungan dengan sebaik-baiknya. Dalam praktinya Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar memberikan jaminan berupa asuransi kepada semua debitur yang melakukan pinjaman di Bank Tabungan Pensiunan Nasional. Asuransi ini diberikan pada saat debitur tersebut melakukan pinjaman, suatu hari debitur tersebut meninggal dunia dengan sisa pinjaman, maka 57

pihak ahli waris tidak menanggung beban untuk melunasi sisa angsuran, dengan ini pihak ahli waris dapat mengajukan klaim asuransi yang bertujuan untuk mengcover sisa pinjaman pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional. Selain itu pihak ahli waris juga mendapatkan uang duka dari pihak Bank Tabungan Pensiunan Nasional sebesar Rp.300.000,-. Dengan adanya jaminan dari asuransi juga akan mempermudah memberikan keamanan bagi pihak debitur dan pihak bank. Berikut mekanisme beserta syarat-syarat yang harus dilengkapi pada saat pengajuan klaim asuransi pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar. Nasabah CA (Credit Acceptance) Syarat FC Surat Kematian FC Kematian (RS) Surat Ket. Ahli Waris FC KTP FC KK FC KARIP Kwitansi SK Pensiun Cek Data oleh CA Pengiriman ke Asuransi Verifikasi data Input data Back Office PT.Asuransi Menghubungi Bank BTPN Menghubungi Ahli Waris 58

Gambar 3.2 Alur Pengajuan Klaim Asuransi Kematian Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar Sumber: Bank BTPN KCP Karanganyar Syarat-Syarat Pengajuan Klaim Asuransi Pada Nasabah Meninggal Dunia Pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar Purna Bakti, antara lain: a) 5 Foto copy surat kematian yang dilegalisir oleh Kepada Desa b) 5 Foto copy surat kematian dari Rumah Sakit /Kepolisian (apabila meninggal dunia di rumah sakit/ kecelakaan) dilegalisir Rumah Sakit c) 5 Surat keterangan Ahli Waris dari kelurahan yang dilegalisir Kepala Desa d) 5 Fotocopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) almarhum/almarhumah dan ahli waris yang beri kuasa apabila dikuasakan yang dilegalisir Kepala Desa e) 5 Foto copy Kartu Keluarga (KK) dilegalisir Kepada Desa f) 5 Foto copy KARIP/ Buku Pensiun g) 5 Kwitansi Angsuran Tagihan yang terakhir (bulan meninggal) h) 1 Tanda Terima SK Pensiun (pada waktu mengajukan pinjaman) i) 5 Voucher Asli UDW dari TASPEN /ASABRI (bisa menyusul) Mekanisme pengajuan klaim asuransi pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang commit Pembantu to user Karanganyar Purna Bakti, yaitu: 59

a. Ahli waris mengajukan permohonan klaim asuransi kematian Dalam tahap ini ahli waris datang ke Bank Tabungan Pensiunan Nasional untuk melaporkan bahwa debitur dari keluarga ahli waris telah meninggal dunia. Kemudian Ahli waris mengajukan permohonan klaim asuransi kematian. Kepada Customer Service. Tahap ini pihak ahli waris hanya membawa surat kematian dari desa yang dilegalisir oleh kepala desa setempat. b. Setelah menerima laporan dari pihak ahli waris Customer Service melihat data di sistem apakah debitur tersebut mempunyai pijaman atau tidak di Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Apabila debitur tersebut mempunyai Pinjaman di Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) maka ahli waris berhak mengajukan Klaim Asuransi, sebaliknya apabila debitur tidak mempunyai pinjaman maka ahli waris tidak perlu mengajukan klaim asuransi kematian,ahli waris hanya mengurus ke Taspen saja. c. Apabila debitur tersebut mempunyai pinjaman di Bank Tabungan Pensiun Nasional maka ahli waris harus melengkapi berkas berkas pengajuan klaim asuransi kematian. Berkas berkas tersebut meliputi persyaratan pengajuan klaim seperti: Foto Copy Surat kematian, Foto Copy surat kematian dari Rumah sakit atau surat dari kepolisian, Surat Keterangan Ahli waris, Foto Copy KTP almarhum/almarhumah dan ahli waris, Foto Copy KK, Foto Copy KARIP, Kwintasi angsuran terakhir, voucher dari taspen. 60

d. Apabila debitur mempunyai pinjaman diatas Rp.100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) maka ahli waris harus menyertakan Surat Rekam Medis yang menyatakan Kronologis kesehatan dari debitur tersebut. Surat ini untuk digunakan untuk bukti jaminan peminjaman. Selain itu pelaporan pengajuan klaim asuransi 3 bulan setelah debitur meninggal apabila pelaporan debitur meninggal lebih dari 3 bulan maka proses klaim asuransi akan terhambat. e. Setelah berkas-berkas terkumpul dengan lengkap maka Customer Service akan menyerahkan kebagian Back Office untuk kelengkapan data selajutnya. f. Langkah selanjutnya apabila data tersebut telah diterima oleh BackOffice maka Back Office bertugas untuk mengecek kembali kelengkapan berkas berkas dan mencocokan data data tersebut dan benar lengkap. g. Setelah data tersebut benar selanjutnya Back Office mulai mengimput data seperti nama dan keterangan kematian. Kemudian sebelum di verifikasi maka Back Office harus memilah berkas tersebut untuk arsip serta untuk kelengkapan lain seperti, pengasipan kantor, arsip uang duka, kemudian untuk berkas ahli waris dan untuk dikirim kepada asuransi untuk mengajukan klaim. h. Setelah semua data tersebut diinput dan telah lengkap maka, data tersebut harus di Verifikasi, verifikasi ini yang dilakukan oleh supervisor, hal ini bertujuan untuk meninjau ulang berkas dari oleh 61

Custumer Service kemudian dilanjutkan oleh Back Office. Sedangkan debitur diharapkan menunggu dirumah hingga pihak Bank BTPN menghubungi untuk memberitahu apakah pengajuan klaim asuransi tersebut cair. i. Setelah berkas-berkas tersebut telah lengkap dan sesuai dengan kecocokan data yang ada maka berkas tersebut siap dikirim ke perusahaan asuransi. Ada tiga jenis asuransi pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) seperti: Asuransi Allianz, Asuransi Generali Indonesia, Asuransi Avrist. Untuk pengiriman klaim asuransi biasanya Bank Tabungan Pensiunan Nasional sering menggunakan dari perusahaan Allianz dikarenakan syarat yang mudah dan proses pengajuan yang cepat cair. j. Apabila klaim asuransi tersebut telah cair maka sebelumnya pihak bank harus memeriksa kembali apakah pencairan sesuai dengan besarnya pengajuan klaim asuransi. Apabila tidak cair maka pihak bank akan menghubungi pihak asuransi untuk menanyakan mengenai pengajuan klaim asuransi. Biasanya pihak asuransi tidak dapat mencairkan pengajuan klaim dengan alasan ada berkas atau syarat tambahan yang diminta seperti rekap medis. Tetapi selama syarat tersebut telah lengkap maka pihak asuransi maka langsung akan mencairkan pengajuan klaim. k. Jangka waktu proses pengajuan Klaim asuransi berkisar antara 2-3 Minggu, apabila klaim tersebut telah cair maka pihak Bank Tabungan 62

Pensiunan Nasional (BTPN) akan menghubungi pihak ahli waris untuk memberi informasi bahwa klaim asuransi telah cair dan untuk mengambil SK dari debitur tersebut. l. Untuk debitur yang mempunyai pinjaman maka pinjaman tersebut akan dicover oleh asuransi dengan cara mengajukan klaim, sehingga pada saat pengajuan dan klaim asuransi tersebut cair maka uang dari hasil pencairan akan menutup sisa hutang pada debitur. m. Apabila deitur tersebut masih punya sisa tabungan maka yang berhak menerima uang adalah istri atau suami dari debitur tersebut, atau ahli waris yang tertulis diketerangan dari kelurahan. n. Selain itu pihak ahli waris juga akan mendapatkan uang duka yang diberikan oleh Bank Tabungan Pensiun Nasional sebesar Rp.300.000,- (Tigas Ratus Ribu Rupiah). Kegunaan asuransi jiwa bagi nasabah adalah memberikan perlindungan pada kemungkinan yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Hal ini berdasarkan ketentuan pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), apabila ahli waris sudah melengkapi berkas pengajuan klaim asuransi maka akan diperiksa oleh perusahaan asuransi untuk membuktikan keakuratan data dan apabila data tersebut benar dan disetujui maka klaim asuransi akan dibayarkan kepada pihak tertanggung. 1. Kendala yang dihadapi saat Pengajuan Klaim asuransi pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional commit to KCP user Karanganyar Purna Bakti. 63

Menurut pengamatan dari Penulis pada saat melakukan kegiatan pelatihan kerja (magang) pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Pembantu Karanganyar Purna Bakti,dalam pengajuan klaim asuransi terdapat kendala yang dihadapi oleh pihak Bank Tabungan Pensiunan Nasional diantaranya: a. Terlambatnya kesadaran para ahli waris untuk melapor kematian ke Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) bahwa debitur tersebut telah meninggal. Jangka waktu pelaporan kematian adalah 3 bulan, apabila ahli waris melaporkan lebih dari 3 bulan, maka akan menghambat proses pengajuan klaim. Selain jangka waktu pelaporan kematian yang terlambat, kurangnya pengumpulan kelengkapan data yang diajukan oleh ahli waris juga memicu sulitnya proses pencairan klaim asuransi. Kurang lengkapnya berkas yang diajukan oleh pihak ahli waris, seperti kronologis kematian debitur dan rekam medis dari debitur selama hidup juga dapat memperlambat proses pengajuan klaim asuransi. b. Peningkatan kinerja sumber daya manusia, dalam memberikan pelayanan jasa Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) tentunya dalam mekanisme adalah memberi pelayanan dengan maksimal. mengingat kurangnya pegawai menimbulkan saat melakukan proses pelayanan debitur yang bermasalah dalam dokumen mengakibatkan penumpukan atau antrian. Kurangnya pegawai juga berdampak pada pelayanan yang kurang maksimal sehingga memberikan kesan tidak 64

nyaman pada debitur. Hal ini tentunya menjadi perhatian utama yang perlu ditinjau untuk memaksimalkan pelayanan. Melihat debitur yang khusus pensiunan maka seharusnya pihak bank juga berusaha untuk menjaga loyalitas yang akan mempengaruhi dari berkembangnya Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). 65