BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan peminjam selaku pihak yang memerlukan atau membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu perusahaan tercermin dari keuntungan yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Semakin baik prestasi perusahaan akan meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

I. PENDAHULUAN. pihak dan dilain pihak meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, namun laporan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya.

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal semakin banyak perusahaan yang melakukan go-publik. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan signifikan pada perekonomian di berbagai Negara. Walau krisis

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, penggunaan modal di luar modal pribadi sudah biasa

BAB I PENDAHULUAN. suatu bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar modal sebagai media yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Return memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang dapat bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan berkembangnya perusahaan sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan menjadi pihak sentral yang berperan di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. (Brigham Gapensi, 1996 dalam Natalia, 2010). Laporan keuangan merupakan. dan laporan arus kas (standar akuntansi keuangan no. 1).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pembiayaan usaha. Pasar modal merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan satu bentuk pasar dalam pasar keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sumber informasi keuangan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan

Judul : Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Leverage pada Earnings Response Coefficient Nama : Desriyana Natalia NIM :

BAB I PENDAHULUAN. pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal di indonesia berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan oleh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persaingan bisnis yang semakin tajam saat ini membuat setiap

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Penilaian investor akan prospek laba dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang membutuhkan dana dapat memenuhinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan industri sekuritas yang ada pada negara tersebut. Pasar modal merupakan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan tidak dapat dipisahkan dari pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin tingginya volume perdagangan saham. Hal ini

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan akan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. lihat dengan semakin bertambah jumlah saham yang diperdagangkan dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja secara maksimal

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh besarnya aliran imbal hasil (return) yang akan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat yang handal bagi para pemakainya untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat,mengharuskan suatu perusahaan untuk mengukur dan menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan harus melakukan inovasi agar dapat tetap bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dampak globalisasi di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. akrual biasanya dapat menunjukan informasi prestasi yang lebih baik

Kemampuan Laba dan Komponen Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan

Pengaruh Perubahan Informasi Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Lq45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal memiliki peranan sangat besar dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Pasar modal Indonesia merupakan satu bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar ini telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan efisien disatu pihak dan dilain pihak meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif pembiayaan usaha selain bank dan lembaga keuangan bukan bank (Indrawati, 2006). Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Misalnya, suatu perusahaan yang mengeluarkan obligasi beberapa saat kemudian gagal membayar bunga dan utang pokoknya, atau perusahaan yang semula tidak diperhitungkan ternyata memiliki tingkat laba yang tinggi sehingga mampu membayar bunga obligasi, pokok pinjaman, bahkan mampu memberikan dividen yang cukup tinggi bagi para pemegang saham (Hastuti,1998). Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap sekuritas yang secara teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected return maka tingkat risiko yang melekat juga 1

semakin besar. Gambaran risiko dan expected return dari suatu saham dapat dinilai berdasarkan informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Selain itu berbagai pertimbangan dan analisa yang akurat perlu dilakukan investor sebelum membeli, menjual, atau menahan saham untuk mencapai tingkat return optimal yang diharapkan (Indriani, 2005). Suatu informasi dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan (beliefs) para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan para investor. Kepercayaan ini akan mengubah harga melalui perubahan demand dan supply surat-surat berharga (Hastuti, 1998). Dengan kata lain suatu informasi dikatakan memiliki kandungan (content) jika pasar menyerap informasi dengan cepat dan terefleksikan pada perubahan harga pasar. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (investor) ke borrower (dalam hal ini perusahaan). Dengan adanya pasar modal maka pihak investor dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya dengan harapan memperoleh imbalan (return) sedangkan bagi perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi investor, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Indrawati, 2006).

Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi (Linda dan Syam, 2005). Saat ini pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat, hal ini ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya volume perdagangan saham. Seiring dengan perkembangan yang pesat tersebut, kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin meningkat. Dalam pasar modal yang efisien, harga-harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan dan pasar akan bereaksi apabila terdapat informasi baru. Salah satu informasi tersebut adalah informasi akuntansi khususnya laporan keuangan perusahaan (Tandelilin, 2001). Pada mulanya pelaporan keuangan hanya terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Pada tahun 1963 Accounting Principles Board (APB) mengeluarkan Opinion No.3 dalam Meythi (2006) yang merekomendasikan pelaporan perubahan posisi keuangan dalam laporan keuangan tahunan, tetapi sifatnya tidak wajib. Pada tahun 1971 pelaporan perubahan posisi keuangan tersebut diwajibkan oleh Securities and Exchange Commission (SEC). Menanggapi sikap SEC, dikeluarkanlah Opinion No. 19 untuk

menggantikan Opinion No. 3 yang mewajibkan pelaporan perubahan posisi keuangan. Pada tahun 1987 barulah FASB mewajibkan pelaporan arus kas sebagai pengganti laporan perubahan posisi keuangan melalui Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 95 dalam Meythi (2006). Dalam International Accounting Standard Committee (IASC), menyatakan bahwa setiap perusahaan perlu untuk menyediakan laporan arus kas dalam penyertaan laporan keuangan. Dalam rangka meningkatkan pengungkapan laporan keuangan Financial Accounting Standard Board (FASB) tertuang dalam SFAC No. 95 tentang Statement of Cash Flow dan di Indonesia oleh IAI (1994) merekomendasikan bagi perusahaan untuk memasukkan laporan arus kas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Keputusan Bapepam No. Kep. 80/PM/96, yang tertanggal 17 Januari 1996, juga menyatakan tentang kewajiban emiten menyertakan laporan arus kas dalam laporan keuangan berkala kepada Bapepam. Laporan keuangan ini merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam pengambilan keputusan investasi, karena dalam laporan keuangan tersebut dapat diperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, arus kas, dan informasi lainnya yang terkait dengan keputusan investasi. Bagi investor informasi dari laporan keuangan dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan apakah mereka akan membeli, menahan atau menjual surat berharga yang dimilikinya karena memperoleh return merupakan tujuan utama aktivitas perdagangan para investor di pasar modal.

Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor dari laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas. Pada saat dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi keuangan tersebut, investor dan kreditor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan dimasa depan dengan lebih baik (Indriani, 2005) dalam (Daniati & Suhairi, 2006). Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat penting bagi pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal dan eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan keputusan seperti pemberian kompensasi dan pembagian bonus kepada manajer, pengukur prestasi atau kinerja manajemen, dan dasar penentuan besarnya pengenaan pajak. Oleh karena itu, kualitas laba menjadi pusat perhatian bagi investor, kreditor, pembuat kebijakan akuntansi, dan pemerintah. Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earnings) dimasa depan, yang ditentukan oleh komponen akrual dan arus kasnya (Penman, 2001). Manfaat laporan arus kas ini telah dibuktikan oleh beberapa peneliti, salah satunya Bowen et al. (1986). Dalam penelitiannya dikatakan bahwa data arus kas mempunyai manfaat dalam beberapa konteks keputusan, seperti: (1) memprediksi kesulitan keuangan, (2) menilai risiko, ukuran, dan waktu keputusan pinjaman, (3) memprediksi peringkat (rating) kredit, (4) menilai perusahaan, dan (5) memberikan informasi tambahan pada pasar modal. Beberapa literatur menganggap bahwa data arus kas merupakan indikator keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan akuntansi karena laporan arus kas relatif lebih mudah diinterpretasikan dan relatif lebih sulit untuk dimanipulasi.

Ketika dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan, laba dan arus kas, investor, dan kreditur harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah yang mampu secara baik menggambarkan kondisi ekonomi serta prospek perusahaan untuk bertumbuh di masa depan. Investor dan kreditur berkepentingan untuk mengetahui informasi yang lebih superior dan lebih bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada suatu saat tertentu (Susanto & Ekawati, 2006). Daniati & Suhairi (2006) menguji apakah pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas, laba kotor, dan size perusahaan terhadap expected return saham. Populasi penelitian ini diambil dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sejak tahun 1999-2004. Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas dari aktivitas investasi, laba kotor dan size berhasil diterima karena hasilnya signifikan sedangkan arus kas dari aktivitas operasi ditolak karena hasilnya tidak signifikan. Dari hasil penelitian ini bisa disimpulkan bahwa dalam menentukan expected return dari investasinya, investor juga menggunakan informasi arus kas investasi, laba kotor, dan size perusahaan sebagai ukuran kinerja dan menilai prospek perusahaan di masa depan. Andi (2006) melakukan analisis pengaruh interaksi laba dengan laporan arus kas terhadap return saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI sampai dengan 2005 dari data BEI tahun 2005 perusahaan yang terdaftar sebanyak 290 perusahaan. Sampel yang diambil sebanyak 80 perusahaan manufaktur yang relatif diperdagangkan dan dikelompokkan

menjadi perusahaan yang memiliki laba atau rugi dan arus kas positif dan arus kas negatif. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Event study terhadap kegiatan perdagangan saham dilakukan pada laporan keuangan tahun 2003 sampai 2005 yang dipublikasikan pada tahun 2004 sampai 2005 dengan perioda pengamatan 21 hari. Dari hasil pengujian hipotesis pertama dapat diketahui interaksi laba dengan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Baridwan (1977), Husnan (2003), dan Fadjrih (2000) dalam Andi (2006) karena laporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham sehingga mempunyai muatan informasi bagi investor diluar informasi yang telah disajikan oleh laba akuntansi. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Chandra & Wibowo (2002) yang menguji pengaruh informasi laba akuntansi dan komponen arus kas terhadap harga dan return saham. Adapun hal-hal yang membedakan dengan penelitian sebelumnya adalah sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan properti & real estate yang listed di BEI dan mempublikasikan laporan keuangannya per 31 Desember 2007-2008, yang mana sebelumnya menggunakan sampel 30 perusahaan yang termasuk dalam daftar LQ 45 di BEI dan mempublikasikan laporan keuangannya per 31 Desember 1997-1999. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat isu mengenai pengaruh laporan arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham. Hal ini dilakukan karena penulis menganggap bahwa hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan kategori industri sebagai faktor atau variabel dalam menjelaskan penggunaan laporan arus kas dan laba akuntansi dalam penilaian return saham menimbulkan hasil yang tidak konsisten. Dalam

hal ini, penulis menggunakan variabel return saham untuk perioda 2007-2008 perusahaan properti & real estate yang listed di BEI. Berdasarkan latar belakang tersebut mendorong peneliti untuk meneliti lebih jauh mengenai masalah tersebut yaitu untuk mengetahui seberapa besar PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM, baik secara parsial maupun simultan dengan menggunakan alat uji Moderated Regression Analysis (MRA). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, masalah dalam penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh laporan arus kas operasi secara parsial terhadap return saham perusahaan properti & real estate yang listed di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh laporan arus kas investasi secara parsial terhadap return saham perusahaan properti & real estate yang listed di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh laporan arus kas pendanaan secara parsial terhadap return saham perusahaan properti & real estate yang listed di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi secara parsial terhadap return saham perusahaan properti & real estate yang listed di Bursa Efek Indonesia. 5. Untuk mengetahui pengaruh laporan arus kas dan laba akuntansi secara simultan terhadap return saham perusahaan properti & real estate yang listed di Bursa Efek Indonesia.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk: 1. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh laporan arus kas operasi secara parsial terhadap return saham perusahaan properti & real estate yang listed di Bursa Efek Indonesia. 2. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh laporan arus kas investasi secara parsial terhadap return saham perusahaan properti & real estate yang listed di Bursa Efek Indonesia. 3. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh laporan arus kas pendanaan secara parsial terhadap return saham perusahaan properti & real estate yang listed di Bursa Efek Indonesia. 4. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh laba akuntansi secara parsial terhadap return saham perusahaan properti & real estate yang listed di Bursa Efek Indonesia. 5. Memberikan bukti empiris pengaruh laporan arus kas dan laba akuntansi secara simultan terhadap return saham perusahaan properti & real estate yang listed di Bursa Efek Indonesia. Adapun yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh laporan arus kas operasi terhadap return saham, pengaruh laporan arus kas investasi terhadap return saham, pengaruh laporan arus pendanaan terhadap

Pendahuluan return saham, pengaruh laba akuntansi terhadap return saham serta pengaruh laporan arus kas dan laba akuntansi secara simultan terhadap return saham. 2. Dengan hasil yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan investasi. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan harapan dan manfaat bagi pihak-pihak yang berminat dan terkait dengan permasalahan yang akan dibahas. Adapun pihak-pihak yang dimaksud antara lain: 1. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dalam memahami bidang akuntansi baik secara teori maupun dalam praktik. 2. Bagi praktisi bisnis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dan alat bantu agar dapat mengambil keputusan investasi dengan lebih baik. 3. Bagi masyarakat akademis, hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai suatu landasan atau pemikiran umum yang dapat memberikan sumbangan efektif bagi penelitian selanjutnya.