BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAGIAN 1. TANYA-JAWAB: TENTANG LDII SEBAGAI ORMAS ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Dasar:

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BAB I PENDAHULUAN. filterisasi terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya. Adapun langkah

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA. melakukan analisis terhadap metode dakwah yang dilakukan oleh ROMANSA di

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan dan komunikan sebagai penerima pesan, melalui media

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI. Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ilmu dakwah

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas. maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. memiliki visi, misi dan tujuan yang berbeda. Organisasi adalah sebuah wadah

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI MUBALLIGH se-indonesia MUQADDIMAH

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN. menyeru dan memanggil baik itu lisan, tulisan maupun perbuatan.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. shallallahu alaihi wa sallam, melalui wahyu Allah dan merupakan Nabi terakhir

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM HIFDZIL QUR AN KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia secara individual menjadi manusia yang berakhlakul karimah,

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. peran di lingkungannya secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR AN 1436 H

QANUN ACEH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

BAB V PEMBERDAYAAN PENDERITA KUSTA

SITI MEGAWATI NIM:

QANUN ACEH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kompleks sehingga sulit dipelajari dengan tuntas. Oleh sebab itu masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2003, hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN MTQ KEC. SIAK KECIL KE-13 TAHUN 2017 LUBUK MUDA, 9 MEI 2017

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 14 TAHUN 2005 T E N T A N G

BAB I. mengandung nilai-nilai rahmatan lil alamin, artinya ajarannya bersifat universal,

BAB I PENDAHULUAN. urgensi sebagai pemeran utama dalam menyampaikan nilai nilai ajaran

BAB V PENUTUP Kesimpulan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di sekolah merupakan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pemahaman-pemahaman yang. dilakukan kadangkala sering ditolak kemunculannya oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam Islam. Dengan dakwah, Islam dapat tersebar dan diterima oleh manusia. Sebaliknya, tanpa dakwah Islam akan semakin jauh dengan masyarakat dan akan lenyap dari permukaan bumi. Dakwah adalah proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan dengan sadar, sengaja dan berencana guna mempengaruhi orang lain agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengamalan ajaran agama tanpa adanya unsur paksaan.1 Dakwah bukan hanya kewenangan ulama atau tokoh agama. Setiap muslim bisa melakukan melakukan dakwah, karena dakwah bukan hanya ceramah agama.2 Sehingga Setiap muslim diharapkan mengambil bagian dalam rangka pelaksanaan dakwah yakni, mengajak manusia kejalan Allah SWT untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ajakan tersebut dapat mengambil wujud yang verbal atau tindakan-tindakan yang membawa kemashlahatan dan patut di teladani. Kedua macam ajakan itu sering dibedakan dengan istilah da wah bil-lisan dan da wah bil-hal. Dengan demikian, setiap muslim berpeluang untuk memberikan andilnya dalam pelaksanaan dakwah menurut kemampuan dan bidangnya masing-masing. Proses serta pelaksanaan dakwah supaya dijalankan oleh umat Islam yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami makna, unsur, metode, dan semua hal yang terkait dengan faktor pendukung keberhasilan dakwah. Berkaitan dengan hal tersebut, pemahaman terhadap metode dakwah sebagai salah satu faktor pendukung dalam keberhasilan dakwah menjadi sesuatu yang urgen. 1 2 Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000, hlm. 6 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2004, hlm. 2 1

2 Istilah metode dakwah seperti yang tertera didalam al-qur an pada prinsipnya merujuk kepada surah an-nahl ayat 125 yang menyebutkan bahwa metode pelaksanaan dakwah ada 3 yaitu dakwah dengan kebijaksanaan, dakwah dengan memberikan pelajaran yang baik, dan dakwah dengan membantah atau berdebat dengan cara yang baik. Pemahaman terhadap metode dakwah yang telah disebutkan didalam al-qur an tersebut dapat diaplikasikan dengan menggunakan metode yang diajarkan oleh Rasulullah selaku pelopor dakwah Islamiyah, seperti yang tertera didalam redaksi Hadits riwayat Imam Muslim sebagai berikut : Artinya : Barang siapa diantara kalian melihat kemunkaran, maka cegahlah dengan tangannya (kekuasaan), apabila tidak mampu maka dengan lidahnya, apabila tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman.3 Berdasarkan Hadits tersebut dapat dipahami bahwa metode dakwah yang disebutkan didalam al-qur an mempunyai integritas dengan metode dakwah yang tertera didalam Hadits, maksudnya adalah bahwa pelaksanaan metode dakwah yang ada didalam al-qur an dengan menggunakan metode dari Hadits seperti yang disebutkan di atas. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah organisasi Islam yang berdiri pada 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur yang sebelumnya bernama Yayasan Lembaga Karyawan Islam (YAKARI). Pada Musyawarah Besar (Mubes) tahun 1981 namanya diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI), dan pada Mubes tahun 1990, atas dasar Pidato Pengarahan Bapak Sudarmono, SH. Selaku Wakil Presiden dan Bapak Jenderal Rudini sebagai Mendagri waktu itu, serta masukan baik pada sidangsidang komisi maupun sidang Paripurna dalam Musyawarah Besar IV LEMKARI tahun 1990, selanjutnya perubahan nama tersebut ditetapkan 3 Hadist Shohih Muslim, Jombang: Darul Kitab, 2005, Juz 1 hlm. 167

3 dalam keputusan, MUBES IV LEMKARI No. VI/MUBES-IV/ LEMKARI/1990, Pasal 3, yaitu mengubah nama organisasi dari Lembaga Karyawan Dakwah Islam yang disingkat LEMKARI yang sama dengan akronim LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia), diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang disingkat LDII. Berdasarkan data pada Munas VI tahun 2005, LDII sudah ada di 32 DPD Propinsi, 302 DPD Kabupaten dan Kota, 1637 PC (Pimpinan Cabang) di Kecamatan, 4500 PAC (Pimpinan Anak Cabang) di Desa/Kelurahan.4 LDII sebagai salah satu organisasi Islam di masyarakat memiliki tujuan yakni Meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa ta'ala. Demikian juga LDII yang berada di Kabupaten Kudus yang selalu berusaha untuk membangun dan mewujudkan masyarakat yang mempunyai pemahaman tentang aqidah Islam serta membina generasi muda, sehingga akhirnya dapat memberi perhatian pada persoalan kemasyarakatan yang sangat besar dan universal yang semakin hari semakin memprihatinkan. Salah satu problematika masyarakat dewasa ini, khususnya pada masyarakat perkotaan adalah masalah moralitas generasi muda. Menurut pengamatan peneliti, remaja di Desa Mlati Kidul Kecamatan Kota Kabupaten Kudus mengalami krisis moral. Dalam hal ini, mereka seringkali memperlihatkan penampilan dan perilaku yang kurang sopan. Dalam aspek penampilannya, mereka terbiasa menggunakan busana yang kurang etis. Sedangkan dalam aspek perilakunya, mereka biasanya berkumpul atau jagongan bersama dengan minum-minuman keras. Harus diakui bahwa moralitas seseorang terkadang berubah-ubah, yakni ada kalanya baik (akhlak al-mahmudah) dan adakalanya buruk (akhlak 4 Website resmi LDII (http://www.ldii.or.id/), diakses tanggal 1 Juli 2015

4 al-mazmumah). Adapun penyebab terjadinya perubahan moralitas, pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor dan diantaranya adalah faktor keluarga, pendidikan dan masyarakat. Dalam upaya menanamkan moralitas yang baik kepada remaja LDII di Desa Mlati Kidul tersebut dan menjaga agar tetap dalam tuntunan syariat agama, maka yang dilakukan oleh DPD LDII Kudus adalah memberikan nasehat-nasehat atau pesan-pesan moral melalui kegiatan dakwah dan pengajian. Kegiatan dakwah ini, antara lain dalam bentuk pengajian rutin setiap malam Selasa, malam Jum at dan malam Sabtu yang bertempat di Masjid Baitur Rohman Desa Mlati Kidul. Disamping pengajian di Masjid Baitur Rohman, remaja LDII di Desa Mlati Kidul juga senantiasa diarahkan mengikuti pengajian seluruh remaja setiap satu bulan sekali baik di tingkat PAC, PC, dan DPD yang diselenggarakan oleh DPD LDII Kudus.5 Kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh LDII secara umum rutin dilakukan mulai dari tingkat PAC, PC dan DPD. Didalam pembinaan warganya, LDII tidak hanya memberikan pembinaan kepada remaja yang menempuh pendidikan mulai SMP, SMA, dan Mahasiswa saja. Namun, mulai dari anak usia dini (PAUD), orang tua dan para manula. Diantara kegiatan keagamaan tersebut yaitu, Mauidzah hasanah yang disampaikan oleh guru pengajian dan pengurus DPD LDII Kudus, pengajian yang disampaikan dalam bentuk pemberian materi dari al-qur an dan al-hadist yang dibacakan mulai dari bacaan, makna dan keterangan, Sehingga dapat diketahui dan dipahami tentang pengertian dan hikmah yang terkandung dalam ayat-ayat al-qur an maupun al-hadist. Karena kegiatan pengajian yang dilakukan secara rutin, maka tema dari isi pengajian tersebut mengikuti ayat-ayat al-qur an dan alhadist selanjutnya. Aktifnya remaja LDII dalam mengikuti kegiatan dakwah agama seperti yang disebutkan diatas, diharapkan ada pengaruhnya terhadap perbaikan moralitas mereka. Dengan demikian, peneliti mencoba mengangkat sebuah 5 Hasil observasi kegiatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kudus, pada hari Senin tanggal 22 Juni 2015

5 judul METODE DAKWAH LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DALAM MEMBINA MORAL REMAJA (Studi Kasus Pada Remaja LDII di Desa Mlati Kidul Kecamatan Kota Kabupaten Kudus). Dengan harapan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di kalangan akademis. B. Fokus Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah metode dakwah yang dilakukan oleh DPD LDII Kudus dalam membina moral remaja. Metode dakwah seperti apa yang digunakan, sehingga bisa terwujudnya pembinaan remaja yang intensif dan berkesinambungan. Oleh karena LDII yang tersebar di beberapa kabupaten seindonesia cukup banyak dan tidak bisa peneliti menulis satu persatu, maka peneliti mengambil LDII yang berada di kabupaten Kudus. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana metode dakwah LDII dalam membina moral remaja di Desa Mlati Kidul Kecamatan Kota Kabupaten Kudus? 2. Apa hambatan-hambatan LDII dalam pelaksanaan metode dakwah dalam membina moral remaja di Desa Mlati Kidul Kecamatan Kota Kabupaten Kudus? D. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, adapun penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui metode dakwah LDII dalam membina moral remaja di Desa Mlati Kidul Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.

6 2. Mengetahui hambatan-hambatan LDII dalam pelaksanaan metode dakwah dalam membina moral remaja di Desa Mlati Kidul Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan judul dan latar belakang masalah dalam manfaat penelitian, peneliti ingin mengetahui bentuk manfaat penelitian antara lain: 1. Manfaat Teoritis Dalam penelitian ini tidak terlepas dari manfaat yang dirasakan dan berdampak langsung kepada peneliti, manfaat penelitian ini bagi peneliti dapat menambah khasanah kepustakaan tentang ilmu dakwah selama kurun waktu peneliti menuntut ilmu di STAIN Kudus. 2. Manfaat Praktis a. Menambah wacana bagi lembaga ormas Islam dalam menentukan metode dakwah yang dapat digunakan untuk pembinaan remaja. b. Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademisi yang mengadakan penelitian berikutnya baik merumuskan maupun mengadakan riset baru.