BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) sebagai tulang punggung dalam pembangunan bangsa. meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan program keahliannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

yang lebih baik dalam rangka mewujudkan SDM yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat diukur dari kemajuan pendidikan di negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang bertanggung jawab terhadap penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. secara kompetitif dalam mengembangkan pembangunan suatu negara. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. Triatno, (2009:53) menyatakan pendapatnya bahwa tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Menurut Nursid dalam Edward (2013), pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari sistem pendidikan yang ada pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuaan dan teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang menghasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu aspek penting bagi bangsa. Melalui

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. sekolah kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang Undang Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dalam masyarakat, juga untuk menjawab tentang masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu pembekalan dan kualitas bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan, dalam pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkemampuan dan berketerampilan, mampu diandalkan dan. mampu menghadapi tantangan persaingan era pasar bebas.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman dan perubahan perubahan yang terjadi dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berkembang Indonesia sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan. kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan

BAB I PENDAHULUAN. secara formal di sekolah sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk. pendidikan formal itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, mandiri, berkarakter dan berdaya saing. Sebagai fondasi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tersebut maka dilakukan dengan melalui pendidikan. Pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana kebudayaan itu sendiri tumbuh dan berkembang mengikuti dinamika perkembangan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan Pendidikan sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan. Pendidikan adalah proses memberikan ilmu melalui berbagai macam metode yang diberikan pendidik kepada anak didik oleh pendidik agar anak didik dapat menyerap dan bermanfaat untuk hal yang baik. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam pembinaan SDM. Oleh karena itu, bidang pendidikan harus mendapatkan perhatian, penanganan dan prioritas secara sungguh-sungguh baik dari pemerintah, masyarakat pada umumnya dan para pengelola pendidikan pada khususnya. Peningkatan kualitas SDM dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan mulai dari pendidikan sekolah dasar sampai pada pendidikan tinggi, termasuk di dalam sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memberikan pembelajaran khusus untuk meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan program keahliannya. 1

2 Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK memiliki tujuan untuk : 1) mempersiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetisi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2) mempersiapkan siswa agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3) membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4) membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya. Pembelajaran mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MDPL) pada dasarnya dimaksudkan untuk mendidik dan melatih siswa agar dapat berkompeten dibidang menggambar dengan menggunakan perangkat lunak dikomputer, sehingga nantinya siswa dapat mengimplementasikan ke dalam dunia kerja. Sesuai dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti, SMK Negeri 1 Balige merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki jurusan teknik bangunan. SMK ini memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, sikap mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah yang sesuai dengan bidangnya. Di SMK ini Terdapat 4 bidang jurusan salah satunya adalah Teknik Bangunan. Dalam Teknik Bangunan terdapat empat program keahlian yaitu: Teknik Konstruksi Batu Dan Beton, Teknik Gambar Bangunan,

3 Teknik Konstruksi Kayu, Teknik Survey. Teknik Gambar Bangunan adalah program keahlian yang mempelajari pengetahuan tentang bagaimana gambar bangunan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah teknik bangunan. Untuk mendukung terciptanya lulusan yang bermutu dan berkompeten di biang teknik gambar bangunan maka di SMK Negeri 1 balige terdapat mata pelajaran produktif, diantarannya adalah mata diklat Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MDPL). Bedasarkan hasil observasi awal dan keterangan dari pihak SMK Negeri 1 Balige, pada tanggal 18 April 2015 terdapat masalah pada mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak. Mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak merupakan golongan mata pelajaran produktif yang berhubungan langsung dengan keterampilan siswa dimana siswa dituntut untuk memiliki pengetahuan, kerampilan dalam menggambar dengan menggunakan perangkat lunak yaitu AutoCAD sesuai tujuan sekolah menengah kejuruan (SMK). Mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak diberikan pada siswa kelas XI. Adapun permasalah dapat dilihat dari daftar kumpulan nilai ulangan harian tahun pelajaran 2013/2014 diperoleh persentase nilai mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak sebagaimana yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 1.1 Nilai Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Balige Tahun pelajaran Nilai Jlh. Siswa Tes UH I UH II UH III Jlh. Jlh. % Sisw % Sisw a a % 4 Keteranga n < 75 8 34,8% 9 39,1% 7 30,4% Tidak Kompeten 75-82 6 26,1% 8 34,6 % 8 34,8% Cukup 2013/2014 kompeten 83-90 7 30,4% 5 21,7% 6 26,1% Kompeten 91-100 2 8,7% 1 4,4% 2 8,7% Sangat kompeten Sumber: Ulangan Harian mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak Dari hasil ulangan harian yang diberikan oleh guru mata pelajaran menunjukkan hasil belajar siswa kelas XI SMK Negeri 1 balige tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil tidak maksimal yaitu dengan rata-rata ujian harian 1,2,dan 3. Untuk hasil yang tidak kompeten dapat di lihat dengan perhitungan berikut ini, %,, % = 34,8 %. Maka dari hasil perhitungan didapat bahwa rata-rata untuk ulangan harian 1,2,3 terdapat 34,8 % untuk yang tidak kompeten. Untuk hasil berikutnya yaitu cukup kompeten dapat di lihat dengan perhitungan berikut ini, %,, % = 31,9 %. Maka dari hasil perhitungan didapat bahwa rata-rata untuk ulangan harian 1,2,3 terdapat 31,9 % untuk yang cukup kompeten.

5 Untuk hasil rata-rata dari hasil yang kompeten dapat dilihat dengan perhitungan berikut ini, %,, % = 26%. Maka dari hasil perhitungan didapat bahwa rata-rata untuk ulangan harian 1,2,3 terdapat 26% untuk yang kompeten. Untuk hasil rata-rata dari hasil yang sangat kompeten dapat dilihat dengan perhitungan berikut ini, %,, % = 7,3%. Maka dari hasil perhitungan didapat bahwa rata-rata untuk ulangan harian 1,2,3 terdapat 7,3 % untuk yang sangat kompeten. Berdasarkan hasil ulangan harian dan pernyataan dari guru mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat lunak kelas XI SMK Negeri 1 Balige diatas menjadi bukti bahwa hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak belum optimal atau tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar pada proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode yang tepat yang melibatkan siswa sehingga siswa lebih mudah untuk mengerti dan tidak merasa bosan karena pembelajaran didominasi oleh guru. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi dan guru kurang optimal dalam menggunakan sarana prasarana. dan faktor dari dalam diri siswa yaitu siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pembenahan yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam mengatasi pembelajaran yang kurang bervariasi antara lain guru harus menyesuaikan model pembelajaran yang digunakan pada materi yang di ajarkan sehingga siswa tidak merasa bosan dan menjadi aktif pada saat proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk terlibat aktif dalam

6 pembelajaran adalah model pembelajaran explicit instruction. Istarani (2012) pembelajaran explicit instruction (Pembelajaran Langsung) adalah pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan cara belajar siswa tentang pengetahuan prosedural yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Dengan demikian pelaksanaan model pembelajaran langsung ini adalah meteri yang sifatnya beraturan atau berurut secara sistematis yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Berdasarkan uraian di atas maka model pembelajaran explicit instruction sangat bagus diterapkan dalam pembelajaran maka peneliti tertarik memilih untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Explicit instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian TGB SMK N 1 Balige B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam keterampilan menggambar dengan program perangkat lunak pada mata diklat Menggambar Dengan Perangkat Lunak? 2. Apakah pembelajaran yang digunakan saat ini belum sepenuhnya menerapkan model explicit instruction? 3. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru sudah tepat?

7 4. Apakah fasilitas komputer yang ada di laboratorium komputer yang digunakan untuk mata menggambar dengan perangkat lunak sudah mencukupi? 5. Apakah penerapan model explicit instruction memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak siswakelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Balige? C. Pembatasan Masalah Menimbang keterbatasan waktu, dana dan kemampuan peneliti maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Model pembelajaran explicit instruction digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Hasil belajar mata diklat Menggambar Dengan Perangkat Lunak dengan standar kompetensi menggambar dengan perangkat lunak kompetensi dasar mendiskripsikan perangkat lunak menggambar bangunan. 3. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Balige. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: apakah Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction memberikan pengingkatan hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian TGB SMK N 1 Balige?

8 E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Explicit Instruction dapat meningkatkan hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian TGB SMK N 1 Balige T.A. 2015/2016? F. Manfaat Penelitian Setelah dilakukan penelian diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang berarti yaitu : 1. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai model pembelajaran dalam membantu siswa meningkatkan hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak. 2. Bagi siswa, melalui model pembelajaran explicit instruction diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam menyelesaikan permasalahan menggambar dengan perangkat lunak dan dapat meningkatkan hasil belajar. 3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi penulis dalam mengajar menggambar dengan perangkat lunak dimasa yang akan datang 4. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang baik pada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran khususnya pembelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak. 5. Bagi pembaca, sebagai informasi dan perbandingan bagi pembaca atau penulis lain yang berminat melakukan penelitian sejenis.