BAB I PENDAHULUAN. 2013:196). Tuntutan akan kinerja yang tinggi meliputi seluruh bentuk

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUASAN KERJA SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH TINDAKAN SUPERVISI DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan. Umumnya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut sertanya pemerintah dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA). Ikut sertanya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kepuasan kerja karyawan. dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja sehingga dapat mengoptimalkan kinerja dan output yang baik bagi

andilnya secara maksimal kepada perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kepada kliennya. Jasa yang diberikan oleh akuntan publik bisa diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu jasa assurance dan jasa non assurance. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi merupakan penentu

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena sumber daya manusia merupakan pelaku dalam perusahaan

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. kerangka kerja yang baik sebelum melakukan auditnya di lapangan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis dituntut untuk lebih produktif dan memiliki kinerja yang baik

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

ABSTRAK. Kata kunci : Tindakan Supervisi, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. negara serta pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. publik untuk pengambilan keputusan ekonomi. Profesi akuntan publik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah tersebut melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja

BAB I PENDAHULUAN. profesi. Di Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan Indonesia. etika yang telah ditetapkan oleh profesinya.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dipercayai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Internal Audit State of the Profession 2013 survey yang digelar oleh PwC AS

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah akuntan publik 1016 orang. Jumlah ini meningkat pesat

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Auditor pada KAP Wilayah Jawa Tengah)

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang independen dan berkompeten dalam bidang keuangan yang. auditing disebut auditor atau yang sering disebut akuntan.

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. teoritis dalam penelitian ini terdiri dari grand theory dan supporting theori.grand

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perusahaan wajib menyajikan laporan keuangan perusahaan agar para

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajiban laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak. memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. budaya organisasi, etos kerja, independensi auditor serta kinerja auditor.

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

INDEPENDENSI AUDITOR SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. (Weningtyas dkk. 2006:2). Kasus Enron merupakan salah satu bukti kegagalan. pihak mengalami kerugian materi dalam jumlah besar.

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony

BAB I PENDAHULUAN. usaha dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak lain diluar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan kondisi dan fakta-fakta mengenai suatu perusahaan dan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak lepas dari semakin banyaknya pihak-pihak yang memerlukan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teori yang digunakan harus mampu mencapai maksud penelitian. Teori utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Dezoort et.al (1997) dalam Handayani (2005), lingkungan kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. pemerintah bahwa laporan keuangan yang disajikan dapat dipercaya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala besar. Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam perkembangan dan kemajuan dunia binis. Akuntan bukan hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan adanya pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari pemerintah dalam pengembangan potensi pariwisatanya.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selau

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa audit. Hasil penelitian Association of Certified Fraud Examiners

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia baik negeri maupun swasta membawa dampak positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. auditor sebagai pihak yang dianggap independen dan memiliki profesionalisme

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menjamin kelangsungan usaha klien

67 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

2015 PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH AUDITOR DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaannya. pihak internal maupun eksternal. Sudah menjadi kewajiban perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir. Mulai dari kasus Enron di Amerika Serikat sampai dengan kasus

ABSTRAK. Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Profesi, Kinerja Auditor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi yang dinamis akan selalu meningkatkan produktivitasnya melalui konsistensi menghasilkan kinerja terbaik serta mempertahankan hal yang menjadi keunggulan kompetitif organisasi tersebut. Kinerja merupakan performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diartikan sebagai prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja (Suwatno dan Priansa, 2013:196). Tuntutan akan kinerja yang tinggi meliputi seluruh bentuk organisasi tidak terkecuali Kantor Akuntan Publik mengingat akuntan publik yang memiliki fungsi pokok melakukan pemeriksaan umum atas laporan keuangan perusahaan (klien) sebelum diterbitkan sebagai alat pertanggungjawaban manajemen kepada para stakeholder yang membutuhkan ketepatan baik dari sisi analisis sesuai dengan prosedur auditing maupun waktu publikasinya. Kinerja yang tinggi tersebut merupakan hasil unjuk kerja akuntan publik yang melakukan audit dalam hal ini auditor, oleh sebab itu ada hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja auditor seperti tindakan supervisi dan komitmen organisasi. Akuntan publik dimungkinkan untuk mengangkat asisten atau mempekerjakan akuntan pemula untuk memperlancar tugas auditnya. Keberadaan asisten ataupun akuntan pemula sebagai pembantu akuntan publik harus diartikan sebagai satu kesatuan kerja (satu tim) yang tidak dapat dipisahkan, oleh sebab itu tanggung jawab pekerjaan tetap berada pada akuntan publik yang bertugas. Perencanaan suatu audit atas laporan keuangan 1

yang tertuang pada Standar Audit (SA 300-Para2.) mengatur tanggung jawab auditor untuk merencanakan audit atas laporan keuangan. Standar audit tersebut menyatakan bahwa tujuan auditor adalah untuk merencanakan audit agar audit tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif. Perencanaan suatu audit mencakup penetapan strategi audit secara keseluruhan untuk perikatan atau penugasan audit dan pengembangan perencanaan audit. Perencanaan yang cukup akan bermanfaat dalam audit atas laporan keuangan dalam memfasilitasi arah dan supervisi atas anggota tim perikatan atau tim audit dan penelaahan atas pekerjaan mereka. Penelitian Azman et al. (2009), peranan pengawas atau orang yang melakukan supervisi terhadap kinerja di perpustakaan negara di Sarawak, Malaysia menunjukkan secara statistik bahwa dukungan pengawas dapat meningkatkan prestasi kerja, tetapi komunikasi pengawas tidak dapat meningkatkan prestasi kerja. Selain tindakan supervisi, komitmen organisasi merupakan faktor penting dalam peningkatan kinerja auditor. Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang pekerja mengenal atau mengidentifikasi dengan organisasi tertentu dan tujuannya serta mengharapkan tetap menjadi anggota (Wibowo, 2014: 57). Komitmen organisasional merupakan kekuatan individu yang didefinisikan dan dikaitkan dengan bagian organisasi. Komitmen terhadap organisasi menunjukkan suatu keadaan dimana karyawan/auditor mempunyai nilai dan tujuan yang sama dengan organisasi KAP, terlibat dalam pencapaian tujuan organisasi serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi (Aranya, 1984). Dengan adanya komitmen organisasi, auditor memiliki kewajiban tetap tinggal di organisasi dan memiliki tanggung jawab terhadap hal-hal yang terjadi pada kemunduran 2

organisasinya. Hasil penelitian Tahir dan Monil (2014), menyatakan bahwa prestasi kerja karyawan memberikan patokan bagi lembaga untuk unggul dalam hal kualitas layanan yang diberikan karena komitmen organisasi mempengaruhi kinerja karyawan secara positif dan signifikan. Hasil ini dapat digunakan oleh pihak yang berwenang untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik dalam kategori administrasi. Ketika orang berbicara tentang sikap pekerja, biasanya diartikan sebagai job satisfaction atau kepuasan kerja, yang menjelaskan perasaan positif tentang pekerjaan, sebagai hasil dari evaluasi dari karakteristiknya. Orang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi mempunyai perasaan positif, sedangkan tingkat kepuasan rendah mempunyai perasaan negatif tentang pekerjaan mereka (Wibowo, 2014: 56). Kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif moderat pada kinerja. Orang yang mempunyai tingkat kepuasan kerja lebih tinggi cenderung mempunyai tingkat kinerja tugas lebih tinggi, tingkat citizenship behavior lebih tinggi, dan tingkat perilaku kontra produktif lebih rendah (Colquit et.al., 2011: 125). Kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif dan kuat terhadap komitmen organisasi. Orang yang mendapatkan tingkat kepuasan kerja lebih tinggi cenderung merasa tingkat komitmen afektif dan normatif lebih tinggi, sedangkan pada komitmen kontinuan lebih lemah (Wibowo, 2014: 142). Komitmen organisasi yang dimiliki oleh auditor di Kantor Akuntan Publik yaitu komitmen kontinuan memainkan peran yang kurang penting dalam hubungannya dengan kepuasan kerja, akan tetapi dua dimensi dari komitmen kontinuan yaitu pengorbanan tinggi dan rendahnya pilihan menunjukkan pola dan hubungan yang berbeda dengan kepuasan kerja para auditor di Amerika Serikat (Kalbers dan Cenker, 2007). Menurut 3

hasil penelitian Tahir dan Monil (2014), menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja staf administrasi lembaga pendidikan tinggi di Malaysia. Kepuasan kerja yang dialami oleh auditor seperti yang dinyatakan dalam penelitian Afolabi (2013), secara statistik memiliki pengaruh langsung yang signifikan pada komitmen organisasi auditor Kantor Akuntan Publik di negara bagian Mid-Atlantic, Amerika Serikat yaitu New Jersey, New York, dan Pennsylvania. Dampak dari ketidakpuasan kerja adalah keinginan berpindah yang signifikan di antara karyawan dalam organisasi, sedangkan keinginan berpindah karena komitmen organisasi tidaklah berpengaruh nyata (Tnay et. al., 2013). Masalah yang terjadi pada kantor akuntan publik adalah seringkali asisten atau akuntan pemula sebagai pihak yang harus disupervisi mengalami ketidakpuasan kerja dikarenakan oleh keberadaan supervisor serta pemberian bimbingan dan pengawasan. Penyebab kurang puasnya akuntan pemula ini terutama disebabkan oleh adanya ketidaksamaan persepsi antara akuntan pemula dengan supervisornya. Penyebab tidak puas ini antara lain kurangnya pemberian umpan balik, kemampuan kurang dimanfaatkan, kurangnya supervisi, rendahnya kesempatan untuk berpartisipasi dan kurangnya pujian untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik (Alberch et.al., 2001). Penelitian mengenai tindakan supervisi terhadap kinerja ditunjukkan oleh Tethool dan Rosita Dewi (2003), Hadi (2007), dan Octaviano (2010) yang menyatakan bahwa tindakan supervisi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja auditor, sedangkan Indriani (2013) menyimpulkan bahwa supervisi berpengaruh terhadap kinerja auditor PT Bank Negara Indonesia Tbk Palembang dan merupakan variabel yang paling 4

berpengaruh terhadap kinerja auditor dibanding motivasi dan kerjasama. Begitu pula dengan temuan Prabhawa (2014) yang menyatakan bahwa tindakan supervisi berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja auditor Perwakilan BPKP Provinsi Bali. Keraguan akan komitmen organisasi yang dimiliki akuntan dalam bekerja sehingga tidak memiliki keterikatan terhadap organisasi yang menaunginya dan tergiur dengan bayaran yang lebih besar dari pihak lain dapat berakibat pada menurunnya kinerja. Penelitian mengenai komitmen dan kepuasan kerja merupakan topik yang menarik untuk diteliti lebih lanjut, karena masalah kepuasan kerja yang berakibat pada kinerja akan terus muncul dalam organisasi, sehingga dimungkinkan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan penambahan variabel yang mempengaruhi dan memediasinya. Temuan penelitian Moyes et.al. (2008) pada kepuasan kerja memberikan tolok ukur di mana akunting perusahaan dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan kerja antara karyawan mereka sendiri. Hasil penelitian Trisnaningsih (2001) dan Badjuri (2009) menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja, serta komitmen organisasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepuasan kerja melalui motivasi sebagai variabel intervening. Dalam kesimpulannya menyatakan bahwa pengaruh langsung dari komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja lebih besar dari pengaruh tidak langsung komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja melalui motivasi, sehingga pengaruh tidak langsung melalui motivasi dapat diabaikan. Hasil penelitian ini menjadi berlawanan dengan apa yang dikatakan bahwa kepuasan kerjalah yang memengaruhi komitmen organisasi. Hal ini menunjukkan adanya fenomena theory gap 5

maupun research gap. Untuk pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja ditunjukkan oleh hasil penelitian Trisnaningsih (2007) dan Siahaan (2010) yang menyimpulkan bahwa secara implisit auditor yang memiliki komitmen terhadap organisasinya tidak mempengaruhi kinerjanya secara signifikan. Setiap organisasi pada hakekatnya telah ditata struktur dan mekanisme kerjanya sedemikian rupa. Selain itu juga telah ditentukan jenis tugas dan hak, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja (vertikal, horizontal dan diagonal) bagi unit atau personal organisasi tersebut. Namun tidaklah menjamin organisasi tersebut dapat meningkatkan kinerjanya secara efektif dan efisien. Meningkatnya kinerja disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya secara langsung maupun tidak langsung. Kepuasan kerja merupakan faktor penting dalam memediasi faktor lainnya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penelitian ini diberi judul Kepuasan Kerja sebagai Pemediasi Pengaruh Tindakan Supervisi dan Komitmen Organisasi pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah tindakan supervisi berpengaruh pada kepuasan kerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali? 2) Apakah komitmen organisasi berpengaruh pada kepuasan kerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali? 3) Apakah kepuasan kerja berpengaruh pada kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di Bali? 6

4) Apakah tindakan supervisi berpengaruh pada kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di Bali? 5) Apakah komitmen organisasi berpengaruh pada kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di Bali? 6) Apakah tindakan supervisi berpengaruh pada kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali melalui kepuasan kerja? 7) Apakah komitmen organisasi berpengaruh pada kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali melalui kepuasan kerja? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh tindakan supervisi pada kepuasan kerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 2) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi pada kepuasan kerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 3) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja pada kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 4) Untuk mengetahui pengaruh tindakan supervisi pada kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 5) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi pada kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 6) Untuk mengetahui tindakan supervisi pada kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali melalui kepuasan kerja. 7

7) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi pada kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali melalui kepuasan kerja. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan diantaranya manfaat teoritis dan manfaat praktis. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti berikutnya yang berhubungan dengan tindakan supervisi, komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja auditor. 2) Manfaat Praktis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi organisasi atau pun pihak yang terkait untuk lebih memahami tentang tindakan supervisi, komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja auditor. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam memberikan gambaran yang menyeluruh dan memudahkan dalam memahami isi penelitian, maka secara garis besar sistematika skripsi terdiri dari: BAB I Pendahuluan, dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan penelitian BAB II Kajian Pustaka, pada bab ini dikaji landasan teori tentang tindakan supervisi, komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja auditor, 8

konsep-konsep yang digunakan, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian BAB III Metode Penelitian, dalam bab ini dimuat tentang desain penelitian yaitu pendekatan yang cocok digunakan untuk mendapatkan jawaban masalah dan tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah asosiatif. Selain memuat tentang desain penelitian, bab ini juga berisi variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis BAB IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian, dalam bab ini dijelaskan tentang gambaran umum organisasi, penampilan data yang digunakan dan analisisnya serta interpretasi hasilnya. BAB V Penutup, pada bab ini disajikan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian yang kemudian diberikan saran atas hasil simpulan tersebut. 9