Rekayasa Teknik Sipil Vol 3 Nomer 1/rekat/14 (2014), 37-43

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Spiral Dengan Variasi Diameter Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD)

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

Analisa Aliran Fluida Dalam Pipa Spiral Pada Variasi Pitch Dengan Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD)

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

Mempelajari grafik gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya penyebab gerak tersebut.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

ABSTRAKSI Analisis Aliran Fluida Pada sambungan Pipa Ellbow Dan SambunganPipaTee Dengan Computational Fluid Dynamics (CFD) Pipa merupakan alat transpo

II. TINJAUAN PUSTAKA

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB V KINEMATIKA FLUIDA

KOEFISIEN GESEK PADA RANGKAIAN PIPA DENGAN VARIASI DIAMETER DAN KEKASARAN PIPA

Aliran Fluida. Konsep Dasar

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

ANALISIS PENGARUH FAKTOR GESEK TERHADAP PRESSURE DROP PADA PIPA BAJA BERGELOMBANG DENGAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS ( CFD )

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya

ANALYSIS OF THE FRICTION EFFECT FACTOR AT DROP PRESSURE CORRUGATED STEEL PIPES WITH COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA

PERSAMAAN BERNOULLI I PUTU GUSTAVE SURYANTARA P

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

Pengantar Oseanografi V

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

Macam Aliran : Berdasarkan Cara Bergerak Partikel zat cair :

Analisis Aliran Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan Panjang Pipa. Nisa Aina Fauziah, Novita Elvianti, dan Verananda Kusuma Ariyanto

Edy Sriyono. Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013

HIDRODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN

PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

Klasisifikasi Aliran:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Pressure Drop, Standar ANSI B36.10, Pipa Lengkung Pendahuluan

ANALISIS CASING TURBIN KAPLAN MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS/CFD FLUENT

JURNAL ANALISA KERUGIAN ALIRAN AKIBAT PERLUASAN DAN PENYEMPITAN ANTARA DIAMETER PIPA AWAL 2 INCHI KE DIAMETER 1 INCHI

ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA

PERBANDINGAN ANALISIS AERODINAMIKA PADA MOBIL SEDAN GENERIK BERBAGAI MODEL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

KOEFISIEN RUGI-RUGI SUDDEN EXPANSION PADA ALIRAN FLUIDA CAIR

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengaruh Elemen Meteorologi Untuk Irigasi. tanah dalam rangkaian proses siklus hidrologi.

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM PENGUJIAN HEADLOSS ALIRAN FLUIDA TAK TERMAMPATKAN. Dwi Ermadi 1*,Darmanto 1

terowongan angin baik dalam ukuran kendaraan yang sebenarnya maupun dalam ukuran skala. Akan tetapi cara-cara pengujian koefisien tahanan dalam terowo

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

ANALISIS PERFORMANSI PADA HEAT EXCHANGER JENIS SHEEL AND TUBE TIPE BEM DENGAN MENGGUNAKAN PERUBAHAN LAJU ALIRAN MASSA FLUIDA PANAS (Mh)

JURNAL. Analisis Penurunan Head losses Pada Belokan 180 Dengan Variasi Tube Bundle Pada Diameter Pipa 2 inchi

The Analysis of Velocity Flow Effect on Drag Force by Using Computational Fluid Dynamics

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS.

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline.

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

SEMINAR NASIONAL ke8tahun 2013 : RekayasaTeknologiIndustridanInformasi

BAB II DASAR TEORI. Aliran hele shaw..., Azwar Effendy, FT UI, 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Prosedur Penggunaan Software Ansys FLUENT 15.0

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA

BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES)

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Pengaruh Penambahan Rambut dan Serat Pisang Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

Analisa Rugi Aliran (Head Losses) pada Belokan Pipa PVC

IRVAN DARMAWAN X

ANALISIS PENGARUH PERPINDAHAN PANAS TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN BATAS PADA PELAT DATAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

Analisis Perbandingan Velocity Dan Shear Stress Perkembangan Boundary Layer Flat Plate Menggunakan Turbulent Model k ε (Standard, Realizable, RNG)

INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

Oleh: STAVINI BELIA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON

II LANDASAN TEORI. Misalkan adalah suatu fungsi skalar, maka turunan vektor kecepatan dapat dituliskan sebagai berikut :

ANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida

9. Dari gambar berikut, turunkan suatu rumus yang dikenal dengan rumus Darcy.

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Pengaruh Penambahan Serat Bambu dan Serat Kelapa Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D

Bab III HIDROLIKA. Sub Kompetensi. Memberikan pengetahuan tentang hubungan analisis hidrolika dalam perencanaan drainase

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

ANALISIS ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS FLUIDA SISKO DALAM KEADAAN STEDI NURI ANGGI NIRMALASARI

Transkripsi:

PENGEPINGAN SISTEM PERPIPAAN MODEL FISIK DENGAN AKURASI RAGAM BUKAAN KATUB PADA POLA ALIRAN UNSTEADY SEBAGAI KESELARASAN MEDIA PRAKTIKUM DI LABORATORIUM PLUMBING UNESA DISCRIT GRATE SYSTEM PHYSICAL PIPE MODEL TO THE ACCURACY OF VARIOUS OPENING VALVE FLOW PATTERN PRACTICUM MEDIA UNSTEADY AS ALIGNMENT IN LABORATORY PLUMBING UNESA Djoni Irianto* Lektor Kepala, Kasub Lab. Plumbing Teknik Sipil FT-Universitas Negeri Surabaya Koresponden : *e-mail : ryanozimo@yahoo.com Abstrak. Penelitian bidang hidrodinamika,mekanika fluida dan hidrolika ini dapat dimodelkan dalam bentuk suatu model fisik, yang terdiri atas persamaan pengatur dengan syarat batas. Aliran fluida di alam merupakan aliran tiga dimensi. Penyelesaian model fisik dalam pemecahan permasalahan fluida dengan pendekatan eksperimen dapat memberikan efisiensi waktu dalam kegiatan kegiatan penelitian, analisa mengenai pengepingan sistem perpipaan ragam bukaan katub yang akurat pada aliran unsteady diharapkan dapat menjadi media dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas maka perlunya di lakukan penelitian.dengan pendekatan eksperimen, waktu dan tenaga untuk melakukan sebuah penelitian akan lebih cepat. Model fisik pada aliran fluida dalam peneltian ini dengan cara melakukan percobaan pada sistem pipa dan membangun jaringannya. Eksperimen ini memaparkan simulasi perpindahan uap air sepanjang 4 meter panjang pipa yang menghubungkan 2 reservoar beda tinggi, berdiameter 25 mm. Sehingga terjadi tekanan akibat aliran unsteady dari hasil pengepingan yang diakibatkan oleh naiknya kecepatan. Kata Kunci : bukaan katub, unsteady, pengepingan Abstract. The research field of hydrodynamics, fluid mechanics and hydraulics can be modeled in the form of a physical model, which consists of a regulator equation with boundary conditions. Nature of fluid flow in a three-dimensional flow. Completion of physical models in problem solving fluid with experimental approaches can provide time efficiency in activities - research, analysis of variance piping system pengepingan accurate valve openings on the unsteady flow is expected to be the media in the learning process. Based on the description above, the need in doing research. The experimental approach, the time and effort to carry out a research will be faster. Physical models of fluid flow in this research by conducting experiments on the pipeline system and build its network. This experiment describes the simulation of the movement of water vapor throughout the 4-meter length of pipe that connects two different reservoir height, diameter 25 mm. Resulting in pressure due to the unsteady flow of a result pengepingan caused by the increase in speed. Keywords: valve opening, unsteady, discrit 37

PENDAHULUAN Beberapa problem di bidang hidrodinamika,mekanika fluida dan hidrolika dapat dimodelkan dalam bentuk suatu persamaan matematik (model matematik), yang terdiri atas persamaan pengatur dengan syarat batas serta harga awal tertentu. Aliran fluida di alam merupakan aliran tiga dimensi. Sebagai contoh pada koordinat cartesian aliran merupakan variabel komponen arah X,Y, dan Z. Penyelesaian model model dalam pemecahan problem problem fluida dengan pendekatan numerik dapat memberikan efisiensi waktu dalam kegiatan kegiatan perencanaan, analisa mengenai kasus kasus yang berkaitan dengan aliran fluida. Berdasarkan uraian di atas maka perlunya di lakukan penelitian mengenai penerapan metode beda hingga dalam aplikasi pemecahan problem hidrodinamika. Dengan pendekatan numerik waktu dan tenaga untuk melakukan sebuah penelitian akan lebih cepat dari pada melakukan praktikum secara manual. Pendekatan numerik pada aliran fluida dalam peneltian ini di di gunakan aplikasi kompuer MATLAB R2012a. Pendekatan numerik menggunakan metode beda hingga adalah suatu cara untuk menyelesaikan persamaan deferensial, metode ini menggunakan pendekatan ekspansi taylor di titik acuan (x). Ada tiga jenis beda (difference) yg bisa kita gunakan utk mencari nilai f(x+ x). Ketiga jenis beda ini disebut forward difference, backward difference, dan central difference. Maksud dari penulisan ini untuk memaparkan hasil analisa dengan menggunakan pendekatan numerik pada kasus fluida sederhana melewati tiang silinder.dalam penelitian ini di harapkan dapat memberi gambaran mengenai keakuratan hasil analisa dengan menggunakan pendekatan pemecahan numerik. Batasan Masalah Masalah yang menjadi obyek penelitian dibatasi hanya pada analisis penerapan model beda hingga pada pemecahan aliran fluida sederhana dan aliran fluida yang melewati tiang slinder. Rumusan Masalah 1. Apakah dengan pembuatan model fisik, eksperimen ini dapat mendeteksi terjadinya gesekan air (water hammer) dan penurunan tekanan ( pressure drop ), didalam pipa? 2. Apakah terjadi headloss sepanjang jalur pipa, yang diakibatkan oleh tekanan beda pada reservoir? 3. Berapa besar tekanan yang terjadi pada tiap titik simpul jaringan akibat pengepingan? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tekanan, aliran steady, aliran unsteady terjadi di dalam jaringan pipa tersebut, berdasarkan fenomena hidraulik, gambar grafik yang diakibatkan oleh hasil simulasi eksperimen di laboratorium. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai kontribusi media pembelajaran di laboratorium plumbing, dan membantu mengatasi permasalahan kehilangan tinggi tekan air jaringan pipa di kota-kota besar. Serta berkontribusi pada penuhuran air di jaringan saluran drainase. TNJAUAN PUSTAKA Pokok teori yang menjadi acuan dalam ulasan jurnal ini. Adapun kajian pustaka yang dijadikan dasar adalah : Fluida Fluida secara khusus didefinisikan sebagai zat yang berdeformasi terus menerus selama dipengaruhi suatu tegangan geser. Sebuah tegangan geser terbentuk apabila sebuah gaya tangensial bekerja pada sebuah permukaan. Apabila benda-benda padat biasanya seperti baja atau logam-logam lainnya dikenai oleh suatu tegangan geser, mula-mula benda itu akan berdeformasi (biasanya sangat kecil), tetapi tidak akan terus menerus berdeformasi (Dudlik, 2000). Macam-macam aliran fluida Aliran fluida terbagi atas beberapa kategori, dibagi berdasarkan sifat-sifat yang paling dominan dari aliran tersebut, atau berdasarkan jenis dari fluida yang terkait. Berdasarkan pergerakannya aliran fluida terdiri dari : 1. Steady Flow merupakan suatu aliran fluida dimana kecepatannya tidak terpengaruh oleh perubahan waktu, sehingga 38

kecepatan konstan pada setiap titik pada aliran tersebut. 2. Non Steady Flow terjadi apabila ada suatu perubahan kecepatan pada aliran tersebut terhadap perubahan waktu. 3. Uniform Flow merupakam aliran fluida yang terjadi besar dan arah dari vectorvektor kecepatan tidak berubah dari suatu titik ke titik berikutnya dalam aliran fluida tersebut. 4. Non Uniform Flow Aliran ini terjadi jika besar dan arah vector-vektor kecepatan fluida selalu berubah terhadap lintasannya. Ini terjadi apabila luas penampang medium fluida juga berubah. Aliran fluida berdasarkan gaya yang bekerja pada fluida tersebut: 5. Aliran Laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisanlapisan, atau lamina-lamina dengan satu lapisan meluncur secara merata. Dalan aliran laminar ini, viskositas berfungsi untuk meredam kecenderungan-kecenderungan terjadinya gerakan relative antaralapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi pasti hukum viskositas Newton, yaitu: dy τ = μ du dimana : τ = tegangan geserpada fluida (N/m2) μ = viskositas dinamik fluida (kg/m.det) du/dy= gradient kecepatan (m/det/m) Gambar 1. Distribusi kecepatan aliran laminar pada pipa tertutup 6. Aliran Turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan partikelpartikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami pencampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam 39 keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi mengakibatkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugiankerugian aliran. 7. Aliran Transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen. Aliran berdasarkan bisa tidaknya dicompres 8. Compressible flow adalah aliran dimana aliran ini merupakan aliran yang mampu mampat. 9. Incompressible flow adalah aliran yang tidak mampu mampat. Pipa Spiral Pipa merupakan alat transportasi fluida yang murah. Pipa memiliki berbagai ukuran dan bentuk penampang salah satunya adalah pipa spiral. Namun pipa yang berpenampang lingkaran (pipa sirkular) adalah pipa yang paling banyak digunakan. Pipa spiral memiliki dimensi diameter luar pipa (OD), tebal pipa (t), diameter dalam spiral (Di), diameter luar spiral(do) dan panjang pitch pipa spiral (P) Gambar 2. Gambar potongan pipa spiral CFD (Computational Fluid Dinamic) Computational Fluid Dynamics (CFD) adalah metode perhitungan dengan sebuah control dimensi, luas dan volume dengan memanfaatkan bantuan komputasi komputer untuk melakukan perhitungan pada tiap-tiap elemen pembaginya. Prinsipnya adalah suatu ruang yang berisi fluida yang akan dilakukan penghitungan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian, hal ini sering disebut dengan sel dan prosesnya dinamakan meshing. Bagian-bagian yang terbagi tersebut merupakan sebuah control penghitungan yang akan dilakukan adalah aplikasi. Percepatan aliran Percepatan partikel zat cair di definisikan sebagai laju perubahanan kecepatan. Laju perubahan kecepatan ini bisa di sebabkan oleh perubahan geometri medan aliran atau karena perubahan waktu. Dipandang suatu aliran

melalui curat dengan tampang lintang mengecil dari sebuah tangki seperti tampak pada gambar berikut aliran yang menuju titik cabang harus sama dengan debit aliran yang meninggalkan titik tersebut. Gambar 3. Laju perubahan kecepatan Persamaan kontinuitas Apabila zat cair tak mampu mampat (uncompresible) mengalir secara kontinyu melalui pipa atau saluran, dengan tampang aliran tetap ataupun tidak tetap, maka volume zat cair yang lewat tiap satuan waktu adalah sama di semua tampang. Keadaan ini disebut dengan persamaan kontinuitas aliran zat cair. Dipandang tabung aliran seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3, untuk aliran satu dimensi dan mantap, kecepatan rerata dan tampang lintang pada titik 1 dan 2 adalah V1, da1 dan V2, da2. Gambar 5. Persamaan kotinuitas pada pipa bercabang Maka berlaku : Q 1 = Q 2+Q 3 (4) Atau A 1. V 1 = A 2. V 2 + A 3. V 3 (5) Biasanya debit aliran menuju titik cabang diberi tanda positif dan yang meninggalkan diberi tanda negatif, sehingga jumlah aliran pada percabangan nol. S. Q = 0 (6) METODE PENELITIAN START Pembuatan model Pipa spiral Meshing Membuat Boundary condition Membuat Kondisi fisik model Gambar 4. Tabung aliran Volume zat cair yang masuk melalui tampang 1 tiap satuan waktu adalah V1dA1, dan volume zat cair yang keluar dari tampang 2 tiap satuan waktu adalah V2 da2. Oleh karena tidak ada zat cair yang hilang di dalam tabung aliran, maka: V 1.dA 1 = V 2.dA 2 (1) Untuk seluruh lapisan pipa V 1.A 1 = V 2.A 2 (2) Atau Q=A.V = tetap (3) Dimana : A = Luas penampang (m 2 ) V = Kecepatan aliran (m/det) Persamaan (7) dikenal dengan persamaan kontinuitas untuk zat cair tak mampu mampat. Pada pipa bercabang (Gambar 5.7), maka debit Menentukan parameter perhitungan numerik Menampilakan Hasil Simulasi FINISH Gambar 5. Diagram alir penelitian Untuk memudahkan proses simulasi dalam subbab ini akan dijelaskan secara bertahap proses simulasi yang dimulai dari pembentukan geometri. Secara keseluruhan proses tersebut seperti gambar 5 di atas. 40

HASI L PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam suatu aliran didalam pipa pada kenyataan terjadi penurunan tekanan yang disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut; panjang pipa, diameter pipa, kecepatan, kekasaran permukaan dinding pipa sebelah dalam, dan sifat-sifat fluida kerapatan dan viskositas. Perbandingan pressure drop pada pipa bundar dengan cara empiris dan dengan simulasi dilakukan mengetahui sejauh mana selisih atau perbedaan pressure drop dengan cara empiris dan dengan cara simulasi pada CFD. Analisa pressure drop pada pipa bundar dengan metode simulasi penurunan tekanan sebesar 122,4 pascal. Maka didapat selisih atau perbandingan penurunan tekanan yang terjadi dengan metode empiris dan simulasi sebesar 137,6 Pascal. Analisa perbandingan pressure drop pada pipa bundar dan pipa spiral dengan simulasi CFD Analisa ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pressure drop aliran fluida didalam pipa yang terjadi pada pipa bundar dan pipa spiral.untuk dapat mengetahui pressure drop yang terjadi pada aliran fluida di dalam pipa. Simulasi ini dilakukan dengan debit aliran dan panjang pipa yang sama, dimana dengan debit aliran sebesar 42 Lt/menit dan panjang pipa 2000 mm. Gambar 6. Kontur tekan statis pada pipa bundar Gambar 8. Kontur tekan statis pipa bundar 39mm Gambar 7. Grafik kontur tekan Pada gambar diatas menunjukan penurunan tekanan (pressure drop) yang terjadi pada pipa bundar dengan nilai tekanan maksimum sebesar -2,00e+00 pascal dan nilai minimumnya sebesar - 4,50e+02 pascal, pada hasil simulasi nilai tekanan diambil pada jarak atau panjang pipa 0,90 m karena pada jarak tersebut aliran fluida telah berkembang penuh Dari hasil simulasi tersebut didapat nilai penurunan tekanan yang terjadi sebesar 250 pascal, sedangkan pada hasil empiris Gambar 9. Vektor kecepatan pada pipa bundar Analisa Variasi diameter pipa spiral Variasi diameter yang mungkin dapat dilakukan dengan jangkauan mulai dari diameter 17 mm, 27 mm dan 37 mm. Variasi ini diberikan dengan catatan bahwa debit aliran 42 Lt/menit, dengan dimensi pipa; panjang pipa 2000 mmdan panjang picth adalah tetap sebesar 246 mm. 41

tekanan, dengan pipa spiral yang berdiameter 27 mm, sehingga dapat diketahui penurunan tekanan, kontur dan vector kecepatannya yang terjadi. Analisa variasi diameter pada pipa spiral berdiameter dalam 17 mm Gambar 10. Kontur tekanan statik pada pipa spiral Gambar 13. Kontur tekanan statik pada pipa spiral 17mm Gambar 11. Vektor kecepatan pada pipa spiral Gambar 14. Vektor kecepatan pada pipa spiral 17mm Gambar 12. Grafik preasure pipa spiral Dari hasil analisa tersebut menunjukan bahwa terjadi penurunan tekanan (pressure drop) pada pipa spiral. Dengan penurunan tekanan sebesar 907,3 pascal, dan distribusi vektor kecepatannya yang terjadi sebesar 1,65 m/s. spiral dilakukan untuk menganalisa penurunan tekanan (pressure drop) dari pipa spiral jika diameter pipa spiral dikurangi menjadi 17 mm ata ditambah sehingga menjadi 37 mm, dengan pemberian debit yang sama. Dengan tujuan untuk perbandingan penurunan Gambar 15. Grafik preasure pipa spiral Gambar tersebut menunjukan penurunan tekanan, kontur tekanan statik dan vektor kecepatan yang terjadi pada pipa spiral dengan diameter 17 mm. Dimana menunjukan nilai kontur tekanan maksimum yang terjadi 42

sebesar 2,56e+01 pascal dan nilai kontur minimum sebesar -3.43e+03 pascal. Sedangkan pada vektor kecepatan maksimum sebesar 2,86e+00 m/s dan vekror kecepatan minimumya sebesar 1,61-01 m/s. Analisa variasi diameter pipa spiral diameter dalam 37 mm Gambar 16. Kontur tekanan statik pada pipa spiral 37mm tekanan maksimumnya sebesar 6,99e+00 pascal dan nilai minimumnya sebesar - 2,46e+02 pascal. Sedangkan nilai maksimum vector kecepatan sebesar 8,01e-01 m/s dan nilai minimumnya sebesar 2,69e-01 m/s. Pada variasi diameter pipa spiral yang berdiameter 17 mm, nilai penurunan tekanannya yang terjadi sebesar 3455,6 pascal. Sedangkan pada pipa spiral yang berdiameter 27 mm penurunan tekanannya yang terjadi sebesar 907,3 pascal. Dan pada pipa spiral yang berdiameter 37 mm nilai penurunan tekanannya yang terjadi sebesar 253 pascal. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin besar diameter pipa dengan debit aliran yang sama maka penurunan tekanan (presure drop) dan distribusi vektor kecapatannya pada aliran fluida didalam pipa spiral semaki kecil. KESIMPULAN Keselarasan pengepingan rumus pada sistem perpipaan spiral pola aliran unsteady dengan benar, berdampak postif pada deteksi gesekan, head loss, tekanan air media hasil praktikum. UCAPAN TERIMA KASIH Billy Laula Meirita Gambar 17. Vektor kecepatan pada pipa spiral 37mm Gambar 18. Grafik preasure pipa spiral Gambar tersebut menunjukan penurunan tekanan, kontur tekanan, dan vektor kecepatan yang terjadi pada pipa spiral dengan diameter 37 mm. Dimana menunjukan nilai kontur DAFTAR PUSATAKA Reuben M. Olson & Steven J. Wright, Dasar Dasar Mekanika Fluida Teknik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1993. Victor L. Streeter & E. Benjamin Wylie. Mekanika Fluida, Jakarta: Erlangga. 1993. Bruce R. Munson & Donald F. young Mekanika Fluida, Jilid 1, Jakarta: Erlangga 2005. Bruce R. Munson & Donald F. young Mekanika Fluida, Jilid 2, Jakarta: Erlangga 2005. Raswani, Perencanaan dan Penggambaran Sistem Perpipaan, Universitas Indonesia. Jakarta, 1987. Ahmad Fauzan, RANCANGAN BANGUN CIRCULAR HOVERCRAFT DAN ANALISA ALIRAN PADA BAG YANG MEMPENGARUHI CUSHION PRESSURE DENGAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS, Jakarta. 2006. http://www.pipa spiral.com, diakses tanggal 20september 2007 43