BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PATOKAN HARGA BERAS DALAM ARISAN DARMIN DI DESA BETON KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB II. orang yang meminjam (debitur) disebut qard{. Secara istilah, menurut hanafiyah qard{ adalah harta yang memiliki

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG ARISAN BERSYARAT DI PERUMAHAN GATOEL MOJOKERTO

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB II LANDASAN TEORI A. HUTANG PIUTANG MENURUT HUKUM ISLAM. Secara bahasa qard{ berarti al-qat{ yang artinya potongan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah saw. diberi amanat oleh Allah swt. untuk menyampaikan kepada. tercapainya kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN MATA UANG LOGAM DI PASAR SIMO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

BAB IV. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

qard} dikategorikan dalam aqd tat}awwu i atau akad saling tolong

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG UTANG PIUTANG. Utang piutang dalam istilah Arab sering disebut dengan ad-dain (jamaknya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

Pada bab ini, penulis akan mengulas secara terperinci praktik. pembayaran hutang dengan mempekerjakan sebagai pijakan dasar pengambilan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II. masdar yang berarti memutuskan. Dikatakan qaraḍu asy-syai a bilmiqarḍ. atau memutus sesuatu dengan gunting. Qard} adalah sesuatu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Abdullah Zaki Alkaf, (Cet. I; Bandung: Hasyimi Press, 2001), h Hasil observasi, (9 September, 2014).

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA. wawancara kepada para informan, maka diperoleh sejumlah kasus yang akan. : Desa Simpang Arja

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA SAWAH NGGANTUNG PARI DI DESA BECIRONGENGOR KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

As-salam (ا لس ل م ) dalam istilah fikih disebut juga as-salaf. Secara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

tabarru dengan tujuan tolong menolong yang dianjurkan oleh ajaran Islam.

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

Pembiayaan Multi Jasa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok Untuk Resepsi Di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB II KONSEP JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN GADAI SAWAH DIDESA UNDAAN LOR KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PATOKAN HARGA BERAS DALAM ARISAN DARMIN DI DESA BETON KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK A. Analisis Terhadap Praktik Patokan Harga Beras dalam Arisan Darmin di Desa Beton kecamatan menganti Kabupaten Gresik Arisan merupakan kegiatan yang dilakukan sebagian besar orang Indonesia, arisan dianggap sebagai tabungan oleh sebagian masyarakat, bahkan bentuk arisan sekarang sudah bermacam-macam dari arisan jajan, arisan daging bahkan arisan beras. Arisan Darmin merupakan arisan beras yakni arisan yang pembayarannya menggunakan beras, namun ada juga yang menggunakan uang dengan patokan 1 kg beras di hargai Rp 6.000,- (Enam ribu rupiah). Dari pertama arisan ini dibentuk pada tahun 1996 sampai sekarang tahun 2016 harga patokan beras itu tidak berubah. Hal ini menyebabkan banyak anggota yang menganggapnya tidak adil, ini dirasakan oleh anggota yang ikut dalam arisan yang pembayarannya menggunakan beras. Adanya patokan harga beras ini membuat sebgaian anggota merasa dirugikan, yakni anggota yang baru memperoleh arisan pada tahun 2014 sampai tahun ini, pada prakteknya seperti yang dialami Bapak Wanto, dia sudah mengikuti arisan sejak tahun 1998, dulu dia membayar arisan dengan beras yang kualitasnya bagus, namun pada tahun 2014 pak Wanto mengadakan hajatan sekaligus mendapatkan arisan, tetapi yang ia dapat beras dengan kualitas buruk, penyebabnya adalah patokan harga beras yang dianut 58

59 sejak dulu. Padahal secara umum sifat dalam kegiatan arisan adalah adil dan jujur sebagaimana prinsip hukum islam. B. Analisis Hukum Islam Terhadap Patokan Harga Beras dalam Arisan Darmin di Desa Beton Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik Patokan harga beras dalam arisan darmin merupakan kesepakatan yang telah diterima sejak arisan darmin ini dibentuk oleh Bapak Darmin. Hal ini dikarenakan ada sebagian peserta yang ingin mengikuti arisan namun membayar dengan uang, dengan ini ditentukanlah patokan harga beras yakni Rp 6.000,- per kg. Seiring berjalannya waktu, harga bahan pokok semakin melambung, hal ini menyebabkan para anggota arisan mulai melakukan hal yang dianggap curangan oleh para anggota lain dan menimbulkan perasaan ketidak adilan. Yakni para anggota yang sudah memperoleh arisan tidak mengembalikan atau membayar kembali arisan dengan beras yang kualitasnya sama, mereka mengembalikan dengan kualitas yang berbeda. Dalam bab III telah dijelaskan praktik arisan darmin yang dilakukan masyarakat desa Beton dilakukan saat anggota mempunyai hajat. Hal ini dilakukan agar bisa membantu meringankan beban biaya hajatan anggota arisan. Arisan tergolong transaksi utang piutang (al qard{) karena orang yang mendapatkan uang arisan dia ingin memanfaatkan uang arisan tersebut untuk berbagai keperluan lalu mengembalikannya sama persis dengan nominal yang

60 dia terima. Maka didalam arisan ini tidak terlepas dari beberapa syarat dan rukun qard{ untuk ditetapkan sebagai peraturan dalam praktik arisan. Syarat qard{ merupakan perkara penting yang harus ada sebelum dilaksanakan qard{. Jika syarat tidak terwujud maka transaksi qard{ batal. Adapun rukun qard{ adalah sesuatu yang harus ada ketika qard{ itu berlangsung. Seperti halnya jual beli, rukun qard{ juga diperselisihkan oleh para fuqaha>, rukun qard{ adalah: 1 1. Aqid, yaitu muqrid{ dan muqtarid{. 2. Ma qud alaih, yaitu uang dan barang. 3. Sighat}, Yaitu ijab dan qabul Adapun syarat-syarat qard{ yang menjadikan sah, jika : 1. Aqid (Orang yang berutang dan berpiutang) Yang dimaksud dengan aqid adalah para pihak yang berakad, yakni pemberi utang dan pengutang. Adapun syarat-syarat bagi pemberi utang adalah merdeka, baligh, berakal sehat, pandai serta dapat membedakan baik dan buruk. 2 Untuk aqid, baik muqrid} maupun muqtarid} disyaratkan harus orang yang dibolehkan melakukan tasarruf atau memiliki ahliyatul ada. Oleh karena itu, qard} tidak sah apabila dilakukan oleh anak yang masih di bawah umur atau orang gila. 3 1 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamala...., 278. 2 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah...., 335. 3 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat...., 278.

61 Dari sisi muqrid{ (orang yang memberikan utang) Islam menganjurkan kepada umatnya untuk memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan dengan cara memberi utang. Dari sisi muqtarid{, utang bukan perbuatan yang dilarang, melainkan dibolehkan karena seseorang berutang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan ia akan mengembalikannya persis seperti yang diterimanya. 4 2. Objek utang Objek akad yang merupakan barang pinjaman. Barang pinjaman adalah barang yang dipinjamkan oleh pemilik barang kepada si peminjam. Syarat barang yang berkenaan dengan objek yaitu uang. Uang adalah jelas nilainya, milik sempurna dari yang memberi hutang dan dapat diserahkan pada waktu akad. 5 Ulama Hanafiah berpendapat bahwa akad qard{ dibenarkan dalam harta mitsli yaitu harta yang satuan barangnya tidak berbeda yang mengakibatkan perbedaan nilainya, seperti barang-barang yang ditakar, ditimbang, dijual satuan dengan ukuran yang tidak jauh berbeda antara yang satu dengan yang lain (seperti kelapa, telur, dan kertas satu ukuran) dan yang diukur seperti kain. 6 Akad qard{ tidak dibolehkan pada harta qimiyyat ( harta yang dihitung berdasarkan nilainya), seperti hewan, kayu bakar dan properti. 4 Ibid, 275. 5 Amir Syarifuddin...., 224. 6 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu...., 377.

62 Begitu juga barang satuan yang jauh berbeda antara satuannya. Hal itu karena sulit mengembalikan harta semisalnya. 7 Ulama malikiyah, Syafi iyah, dan Hanabillah berpendapat bahwa diperbolehkan melakukan qard{ atas semua benda yang bisa dijadikan objek akad salam, baik itu barang yang ditakar dan ditimbang seperti emas, perak dan makanan maupun dari harta qimiyyat, seperti barangbarang dagangan, binatang, dan juga barang yang dijual satuan. Alasannya sesuatu yang dapat dijadikan objek salam dimiliki dengan akad jual beli dan di identifikasi dengan sifatnya, sehingga ia boleh dijadikan objek akad qard} seperti halnya barang yang ditakar dan ditimbang. 8 3. Ijab qabul (shighat}) Yang dimaksud dengan Shighat} adalah ijab dan qabul. Tidak ada perbedaan di antara fukaha bahwa ijab qabul itu sah dengan lafazutang dan dengan semua lafaz yang menunjukkan maknanya, seperti kata, Aku memberimu utang, atau Aku mengutangimu. Demikian pula kabul sah dengan semua lafaz yang menunjukkan kerelaan, seperti Aku berutang, atau Aku menerima, atau Aku ridha dan lain sebagainya. 9 Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam akad ini adalah: a. Harus berada dalam satu majelis. Karena ijab itu bisa menjadi bagian dari akad bila ia bertemu langsung dengan kabul. Perlu dicatat bahwa kesamaan lokasi tersebut disesuaikan dengan kondisi zaman. 7 Ibid. 8 Ibid. 9 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah,...., 33.

63 Sehingga akad tersebut bisa berlangsung melalui pesawat telepon. Dalam kondisi demikian, lokasi tersebut adalah masa berlangsungnya percakapan telepon. Selama percakapan tersebut masih berlangsung, dan line telepon masih tersambung, berarti kedua belah pihak masih berada dalam majelis akad. b. Hal yang menjadi penyebab terjadinya ijab harus tetap ada hingga terjadinya qabul dari pihak kedua yang ikut dalam akad. Sedangkan ijab ditarik dari pihak pertama, kemudian datang qabul, itu di anggap qabul tanpa ijab, dan itu tidak ada nilainya sama sekali. c. Tidak adanya hal yang menunjukkan penolakan atau pengunduran diri pihak kedua. Karena adanya hal itu membatalkan ijab. Jika datang kembali penerimaan sesudah itu, sudah tidak ada gunanya lagi, karena tidak terkait dengan ijab sebelumnya secara tegas sehingga akad bisa dilangsungkan. d. Akad dapat memberi faedah. 10 Jadi dalam praktik arisan Darmin dari segi akad menurut hukum Islam sudah memenuhi rukun dan syarat hutang piutang (al qard{) sesuai dengan ketentuan. Namun dalam pengembalian/pembayaran arisan yang dilakukan oleh anggota arisan dipandang sebagian orang ada unsur ketidakadilan, yakni adanya penurunan kualitas beras yang digunakan saat mengembalikan beras. 10 Shalah As-Shawi dan Abdullah Al-Mushlih, Fiqih Ekonomi keuangan islam...,30-32

64 Dalam praktiknya Bapak Salam yang sedang mengadakan hajatan dan tentu saja Bapak Salam yang mendapatkan giliran memperoleh arisan. Arisan dilakukan saat malam terakhir hajatan, Bapak Salam pun menerima sekitar 2 ton Beras dan uang sejumlah 10 juta rupiah, akan tetapi Bapak Salam merasa dikecewakan karena Beras yang ia dapat tidak sebagus kualitas yang ia berikan dulu, padahal orang-orang terdahulu memperoleh beras dengan kualitas bagus. Bapak salam pun mencoba menanyakan kepada Bapak Supardi. Kenapa sekarang kualitas beras kok sangat jelek? Padahal dulu saya membayar dengan kualitas yang bagus?, kemudian Bapak Supardi menjelaskan bahwa orang-orang yang membayar arisan dengan beras melihat patokan harga beras yakni Rp 6.000,- per kg. jadi beras yang di bayar sudah sesuai dengan harga tersebut, hal ini membuat Bapak Salam kecewa karena ia mengetahui bahwa patokan harga tersebut hanya untuk orang yang membayar arisan dengan uang. 11 ق بل أ ب و ب ك س ة ز ض ي انه و ع ن و ق بل ز س ول انه و ص ه ى انه و ع ه ي و و س ه م ن ب ت ب يع وا انر ى ب ب بنر ى ب إ ن ب س و اء ب س و اء و ان ف ض ت ب بن ف ض ت إ ن ب س و اء ب س و اء و ب يع وا انر ى ب ب بن ف ض ت و ان ف ض ت ب بنر ى ب ك ي ف ش ئ ت م Abu Bakrah radliallahu 'anhu berkata; Telah bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: Janganlah kalian berjual beli emas dengan emas kecuali dengan jumlah yang sama, perak dengan perak kecuali dengan jumlah yang sama dan berjual belilah emas dengan perak atau perak dengan emas sesuai keinginan kalian. 12 Hadis di atas menjelaskan bahwa 11 Salam, Wawancara, Gresik, 26 Mei 2016. 12 Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Juz 2, No 2066, (Beriut: Dar Al-Fikr, t.t. ) 761

65 Akad tabarru addalah segala segala macam perjanjian yang tidak mencari keuntungan, akad tabarru dilakukan dengan tujuan tolong menolong dalam rangka berbuat kebaikan. Hal ini sama halnya seperti arisan darmin yaang dilakukan untuk membantu meringankan biaya hajatan anggota arisan. Diluar lingkup pembahasan qard{, penulis menganalisis pula arisan berdasarkan riba dan bagaimana hukumnya. Dalam permasalahan yang muncul di arisan Darmin ini, pada praktik arisan darmin pada saat pembayaran arisan yang menurunkan kualitas beras, hal ini merujuk pada perbuatan riba. Biasanya perbuatan riba dikaitkan dengan adanya tambahan namun dalam jenis riba yang lain, yakni riba fad{l. Riba fad{l adalah tambahan yang disyaratkan dalam tukar-menukar barang yang sejenis (jual beli barter) tanpa adanya imbalan untuk tambahan tersebut. 13 Imam al-bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Ubadah bin ash- Shamit Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ع ه ع ب بد ة ب ه انص بم ت ق بل ق بل ز س ول انه و ص ه ى انه و ع ه ي و و س ه م انر ى ب ب بنر ى ب و ان ف ض ت ب بن ف ض ت و ان ب س ب بن ب س و انش ع ري ب بنش ع ري و انت م س ب بنت م س و ان م ه ح ب بن م ه ح م ث ه ب ب م ث م ي د ا ب ي د ف إ ذ ا اخ ت ه ف ت ى ر ه ان أ ص ن بف ف ب يع وا ك ي ف ش ئ ت م إ ذ ا ك بن ي د ا ب ي د س و اء ب س و اء Dari Ubadah bin Shamit dia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, jewawut dengan jewawut, kurma dengan kurma dan garam dengan garam, tidak mengapa jika dengan takaran yang sama, dan 13 Ahmad Wardi Muslich...., 265

66 sama berat serta tunai. Jika jenisnya berbeda, maka juallah sesuka hatimu asalkan dengan tunai dan langsung serah terimanya. 14 Dalam hadits di atas, kita bisa memahami dua hal: 1. Jika barang sejenis ditukar, semisal emas dengan emas atau gandum dengan gandum, maka ada dua syarat yang mesti dipenuhi yaitu: tunai dan semisal dalam takaran atau timbangan. 2. Jika barang masih satu illah atau satu kelompok ditukar, maka satu syarat yang harus dipenuhi yaitu: tunai, walau dalam takaran atau timbangan salah satunya berlebih. Barang ribawi tidak hanya terbatas pada enam komoditi di atas. Para ulama mengqiyaskannya dengan barang lain yang semisal. Namun mereka berselisih mengenai illah atau sebab mengapa barang tersebut digolongkan sebagai barang ribawi. Menurut ulama Hanafiyah dan Hambali, illahnya pada emas dan perak karena keduanya adalah barang yang ditimbang, sedangkan empat komoditi lainnya adalah barang yang ditakar. Menurut ulama Malikiyah, illahnya pada emas dan perak karena keduanya sebagai alat tukar secara umum atau sebagai barang berharga untuk alat tukar, dan sebab ini hanya berlaku pada emas dan perak. Sedangkan untuk empat komoditi lainnya karena sebagai makanan pokok yang dapat disimpan. 14 Muhammad bin Ismail Al-kahlani, Subul as-salam...., 37.

67 Menurut ulama Syafi iyah, illah pada empat komoditi yaitu karena mereka sebagai makanan. Ini qoul jadid (perkataan terbaru ketika di Mesir) dari Imam Syafi i. Sedangkan menurut qoul qodiim (perkataan yang lama ketika di Baghdad) dari Imam Syafi i, beliau berpendapat bahwa keempat komoditi tersebut memiliki illah yaitu sebagai makanan yang dapat ditakar atau ditimbang. Ulama Syafi iyah lebih menguatkan qoul jadid dari Imam Syafi i. Sedangkan untuk emas dan perak karena keduanya sebagai alat tukar atau sebagai barang berharga untuk alat tukar. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, illah pada empat komoditi adalah sebagai makanan yang dapat ditakar atau ditimbang. Sedangkan pada emas dan perak adalah sebagai alat tukar secara mutlak. Sehingga semisal emas dan perak karena memiliki illah yang sama adalah mata uang logam atau pun kertas. kesimpulannya bahwa untuk emas dan perak karena sebagai alat tukar. Oleh karena itu, mata uang dimisalkan dengan emas dan perak. Sedangkan untuk empat komoditi lain, illahnya karena mereka adalah makanan yang dapat ditakar atau ditimbang. Oleh karena itu, berlaku riba dalam beras dan daging karena keduanya adalah makanan yang dapat ditakar atau ditimbang. Sebagai contoh, jika kita menukar beras jelek dengan beras bagus, maka harus tunai dan salah satu tidak boleh berlebih dalam hal timbangan. Dalam arisan Darmin ini, sudah jelas dalam penggunaan media atau alat arisan adalah beras yang merupakan kelompok ribawi, maka seharusnya

68 takaran harus sama dan kualitas harus sama dan harus tunai, maka dalam praktiknya arisan Darmin ini sudah jelas mengandung unsur riba di dalamnya karena adanya perbedaan kualitas beras yang diterima oleh masing masing peserta arisan.