Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan No Nama Stataus Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Nyoman Suami & 62 Tidak Buruh Pekerja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I LATAR BELAKANG KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil keluarga dampingan

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN. Salah satu kegiatan KKN PPM Universitas Udayana Tahun 2016 ini adalah

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Keluarga Dampingan 1.2 Profil Keluarga Dampingan

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN. sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM yang diberi nama

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN SOLUSI

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Gmb. 4 Kartu Rekam Medis Ibu Made Parni & Bpk. Wisnu

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Dari dua permasalahan yang diprioritaskan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan penulis selama

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB V STATUS GIZI BALITA DAN LINGKUNGAN RENTAN GIZI DI DESA PECUK. A. Gambaran Status Gizi Baik Balita di Desa Pecuk

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

PERMOHONAN BANTUAN UANG DUKA. Kepada Yth. BUPATI KUDUS Melalui Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 5.2 Rekomendasi

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. Jangka Menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi 20%, maupun target

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB V PEREMPUAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB III USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 29 TAHUN 2016 T E N T A N G INDIKATOR LOKAL KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN CIAMIS

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI

ANALISIS SITUASI DAN PERMASALAHAN PETANI MISKIN

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER)

BAB 1 GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi. kesehatan lingkungan. (Munif Arifin, 2009)

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA :

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta

BAB I PENDAHULUAN MENURUT UMUR JUMLAH PROS (%) (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Mangrove dan Pesisir Vol. III No. 3/

Transkripsi:

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN RM) merupakan bentuk pendidikan yang berbasis kemasyarakatan dengan tujuan untuk melatih mahasiswa untuk dapat merasakan permasalahan hidup masyarakat desa. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk mengatasi segala masalah pembangunan di masyarakat dan masalah-masalah inilah yang akan diidentifikasi yang kemudian disusun untuk dijadikan progam dari kerja KKN RM, dan salah satu dari progam yang diprioritaskan pada KKN RM ini adalah KK Dampingan. Disini mahasiswa diwajibkan untuk memiliki KK Dampingan, dimana mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar untuk masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga dampingan tersebut. KK Dampingan merupakan salah satu program pokok yang dilaksanakan oleh penulis selama masa KKN RM Periode XIII Tahun 2016. Program pendampingan keluarga atau KK Dampingan memiliki tujuan untuk secara khusus adalah mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki, dan meningkatkan kepedulian serta mengasah kemampuan untuk memberikan pemecahan pada setiap masalah yang timbul. Untuk program KK Dampingan di Desa Undisan, masing-masing mahasiswa harus mendampingi satu keluarga dengan keadaan ekonomi yang tidak terlalu baik yang tersebar di berbagai Dusun di Desa Undisan. Pada kesempatan ini, saya sebagai penulis laporan ini berkesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga tidak mampu di Dusun Sekaan. Kepala keluarga dari keluarga yang didampingi oleh penulis adalah Bapak I Nyoman Kesil. Untuk lebih jelasnya biodata singkat tentang keluarga Bapak I Nyoman Kesil akan dipaparkan dalam tabel berikut ini: Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan No Nama Stataus Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Nyoman Suami & 62 Tidak Buruh Pekerja

Kesil 2 Ni Wayan Lunas Kepala Keluarga tahun Sekolah Lepas Serabutan Istri 60 Tidak Buruh Bekerja tahun Sekolah perkebunan sebagai buruh perkebunan yang bekerja di kebun milik orang lain. Bapak I Nyoman Kesil merupakan warga asli dari Dusun Sekaan, Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Bapak Nyoman Kesil saat ini berumur 62 tahun. Bapak Kesil memiliki istri yang bernama Wayan Lunas. Pernikahan Pak Nyoman Kesil dengan Ibu Wayan Lunas tidak dikaruniai anak. Pak Nyoman Kesil dan Ibu Wayan Lunas menempati lahan seluas 3 are luas tanah keseluruhan. Lahan tersebut terdiri dari 2 bangunan dan 1 Sanggah. Sanggah terletak di pojok kanan bagian belakang rumah Bapak Nyoman Kesil. Sanggah tersebut berukuran 2 x 2 meter. Bangunan pertama berukuran 5.5 x 4 meter, dengan dinding terbuat dari semen, atap bangunan tersebut dari genteng dan berlantaikan semen. Bangunan tersebut dipergunakan sebagai tempat tidur untuk keluarga sekaligus dapur. Bangunan kedua berukuran 3 x 2 meter, dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu yang terlihat sudah lapuk, beralaskan semen. Bangunan tersebut dipergunakan sebagai dapur untuk memasak sehari-hari. Rumah yang ditempati Pak Nyoman Kesil sekeluarga terbilang sangat sederhana bahkan dapat dikatakan rumah yang belum layak untuk dihuni karena dapur juga dimanfaatkan sebagai tempat tidur saudara tertua dari Bapak Nyoman Kesil. Tempat tidur tersebut berukuran 1 x 1,5 meter, terbuat dari kayu yang terlihat cukup kokoh. Keluarga tertua Bapak Nyoman Kesil tersebut tidur beralaskan tikar. Keluarga Bapak Nyoman Kesil memasak dengan menggunakan kayu bakar sehingga menambah suasana pengap di bangunan ini. Di lahan seluas 3 are ini tidak terdapat mandi, kondisi kamar mandi terbilang tidak layak dikarenakan beberapa hal yang rusak seperti jamban yang rapuh dan bolong, septiktank yang hampir jebol. Sehingga ketika anggota keluarga ingin mandi dan buang air, anggota keluarga Nyoman Kesil merasa kurang nyaman dan nantinya akan berdampak kurang baik terhadap

kesehatan mereka. Bapak Nyoman Kesil mengatakan keluarga mereka belum bisa memperbaiki kamar mandi karena adanya keterbatasan biaya. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga - Sumber Penghasilan Keluarga Bapak I Nyoman Kesil merupakan keluarga yang tergolong dalam ekonomi rendah. Pak Nyoman Kesil bekerja sebagai buruh Serabutan dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk bekerja secara rutin. Penghasilan yang didapat Bapak Nyoman Kesil berkisar Rp 20.000/Hari yang didapat dari hasil beternak bebek petelur yang dimanfaatkan sebagai pembelian beras. Penghasilan tersebut dirasakan kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehingga istrinya Wayan Lunas juga ikut bekerja sebagai buruh perkebunan di perkebunan milik orang lain dengan penghasilan yang juga tidak menentu yaitu sekitar Rp 60.000/Hari. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga - Kebutuhan sehari-hari dan bulanan Keadaan keluarga dengan ekonomi rendah mengharuskan Bapak Nyoman Kesil sekeluarga untuk hidup serba kekurangan sehingga keluarga biasanya mengkonsumsi nasi sebagai makanan utama, labu siam sebagai sayur dan lauk yang didapat langsung dari hasil tanam sendiri. Terkadang apabila memperoleh penghasilan lebih atau saat hari raya, keluarga dapat membeli daging babi untuk dikonsumsi. Bapak Nyoman Kesil saat tidak mendapatkan bantuan beras miskin sehingga penghasilan beliau dimanfaatkan untuk membeli beras. Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Nyoman Kesil adalah sebagai berikut : a. Pengeluaran setiap hari - Beras 1 kg (@ 10.000) : Rp 10.000/hari - Lauk : Rp 10.000/hari - Sayur & bumbu masak : Rp 10.000/hari - Sembahyang : Rp 5.000/hari Total pengeluaran setiap hari Rp. 35.000/hari b. Pengeluaran setiap bulan

- Kebutuhan MCK : Rp. 25.000/bulan - Air : Rp 26.000/bulan - Upacara : Rp. 100.000/bulan Total pengeluaran satu bulan Rp. 305.000/bulan Jadi, total pengeluaran keluarga Bapak I Nyoman Kesil dalam satu bulan adalah Rp. 1.201.000/bulan. - Pendidikan Dikarenakan keluarga terkait tidak dikaruniai anak jadi tidak ada pengeluaran dalam hal pendidikan. - Kesehatan Selama ini keluarga Bapak Nyoman Kesil termasuk keluarga yang relatif mengalami beberapa keluhan penyakit. Keadaan kesehatan Bapak Kesil dan Ibu Nengah secara umum terlihat baik. Namun Menurut identifikasi kami Bapak Nyoman Kesil memiliki penyakit Hypertensi. Hasil identifikasi terlihat karena adanya wawancara mengenai keluhan penyakit. Selain itu bapak Nyoman Kesil memiliki gangguan dalam penglihatan. Dikatakan bahwa jika sakit, keluarga berobat ke Puskesmas Undisan Kaja atau RSUD Bangli, karena keluarga mempunyai jaminan kesehatan JKBM. - Sosial Bapak I Nyoman Kesil mempunyai pengeluaran di dalam kegiatan sosial di banjar sebesar Rp. 100.000/2bulan, namun pengeluaran ini bersifat insidental atau tidak rutin tiap bulannya, pengeluaran ini masuk ke dalam pengeluaran keluarga tiap bulannya. - Pengeluaran Lain-lain Biaya rutin yang harus di keluarkan dalam sebulan, yaitu Biaya Listrik sebesar Rp. 12.000,00 sedangkan, biaya lain-lain yang tidak terduga diperkirakan sebesar Rp. 42.000,00 per bulan. Selain itu Bapak Kesil juga dikatakan memiliki hutang di LPD sehingga setiap bulan harus membayar sebesar Rp. 30.000,00 ke LPD untuk melunasi hutang hutang tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa total pengeluaran Pak Kesil adalah kurang lebih sebesar Rp. 1.285.000 dapat dikatakan antara pendapatan dan

pengeluaran dari keluarga Bapak I Nyoman Kesil ini tidak seimbang dan tidak mencukupi kebutuhan keluarga karena pendapatan suami dan istri ini tidak menetap setiap bulannya. Pendapatan maupun pengeluaran dari keluarga ini dapat berubah setiap harinya tergantung dari pengeluaran ataupun pendapatan yang diterima.