BAB I PENDAHULUAN. dapur. Seni Kerajinan banyak didominasi dari bahan yang berjenis batang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

KRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

I. PENDAHULUAN. pengembangan ekonomi masyarakat. Usaha mikro selama ini terbukti dapat

terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lainnya yang menempati suatu daerah yang luas. Hutan menyimpan sumberdaya yang sangat banyak selain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pendukung karya ( Van De Ven, 1995:102 ) seperti figure manusia, tokoh

BAB I PENDAHULUAN. istilah keramik tradisional. Keramik gerabah dikenal sebagai produk benda pakai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. kayu jati sebagai bahan bangunan seperti kuda-kuda dan kusen, perabot rumah

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman seperti sekarang ini tidak mungkin orang tidak tahu akan buah

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

Seminar Nasional IENACO ISSN: MODEL KINERJA COMPETITIVENESS INDUSTRI FURNITURE KABUPATEN KLATEN

BAB II JENIS-JENIS PRODUK MEBEL DAN KERAJINAN KAYU

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif di Indonesia. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MEBEL DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan harga BBM membawa pengaruh besar bagi perekonomian bangsa. digunakan semua orang baik langsung maupun tidak langsung dan

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkembang secara mandiri dan pendapatan ekonomi daerah. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. karena hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. beberapa budaya dan karya seni Indonesia ini adalah seni kerajinan tangan. kerajinan logam, kerajinan gerabah, dan kerajinan tenun.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Motif Seni Ukir Jepara

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk memberikan desain interior yang baik bagi rumah serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan. Pengembangan Kawasan Kerajinan Gerabah Kasongan BAB I PENDAHULUAN

industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, Peningkatan pengembangan sektor pertanian menuntut perhatian khusus dari

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun perekonomian nasional dalam konteks perkembangan

Peluang Usaha Perabot Rumah Tangga Batok Kelapa

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. berisiko bagi setiap perusahaan yang ikut serta di dalamnya, dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti yang dihasilkan oleh pengerajin karya Saf Handycraft yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat 143 jenis bambu yang beranekaragam. manfaat kerna batangnya kuat, kerat dan elastis sehingga membuat bambu

BAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara

I. PENDAHULUAN. menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Sektor pertanian tidak hanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELUANG BISNIS KERAJINAN BAMBU. Wahyu Indriyani D3TI 2B. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, salah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, berbagai aspek terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN. Kayu jati (Tectona grandis L.f.) merupakan salah satu jenis kayu komersial

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MAKALAH PELUANG BISNIS INDUSTRI KERAJINAN LOGAM TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dan siswi memiliki pengetahuan dan skill yang terarah. Bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. dikaitkan dengan proses industrialisasi. Industrialisasi di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki segala kelebihan

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. pekerja, hingga para pelaku bisnis. Hal ini menciptakan daya saing yang kian ketat

Potensi Tanaman Bambu di Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. jati memiliki kelas awet dan kelas kuat yang tinggi seperti pendapat Sumarna

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini kemiskinan masih menjadi masalah yang belum taratasi. Di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah hutan yang

Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dari suku Gramineae. Bambu tumbuh menyerupai pohon berkayu, batangnya berbentuk buluh berongga.

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya sebagai modal dasar pembangunan nasional dengan. Menurut Dangler (1930) dalam Hardiwinoto (2005), hutan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

TUGAS AKHIR PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR PENGERING TERHADAP KUALITAS KAYU SUREN, SENGON, DAN MAHONI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah industri kecil merupakan

I. PENDAHULUAN. sosial memegang peranan yang sangat penting dalam tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor industri tetapi banyak berkembangnya sektor industri kecil

BAB I PENDAHULUAN. dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (Anonim, 2006). Dengan. Banyak faktor yang membuat potensi hutan menurun, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya inilah yang mampu membuat bangsa Indonesia

A. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keseimbangan Ekosistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa pengrajin yang kreatif mampu mengubah produk yang semula berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai jual. Karya kerajinan biasanya terbuat dari berbagai bahan dan hasil

BAB I PENDAHULUAN. yaitu perbaikan zat gizi (Amang, 2010). lembaga atau instansi pemerintah bidang pertanian terhadap produktivitas

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Wulan Ayodya,,Mau Kemana Setelah SMK?, Erlangga, Jakarta, 2013, hlm. 64

I. PENDAHULUAN. 1 Waste (inggris) : limbah, sampah, ampas

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii. DAFTAR ISI... iii

I. PENDAHULUAN. kayu juga merupakan komoditi ekspor, penghasil devisa, maka kualitas kayu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. di Indonesia, pemerintah membuat kebijakan salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hasil bumi yang melimpah. Banyak kekayaan alam yang dapat. dimanfaatkan sebagai potensi usaha kerajinan.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mada 1990) 1 P4N UG, Rencana Induk Pembangunan Obyek Wisata Desa Wisata Kasongan (Universitas Gajah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK IKM PERHIASAN JAWA TENGAH

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh subur di Indonesia. Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajinan merupakan salah satu jenis seni yang banyak ditemui dalam kehidupan manusia. Kerajinan ini banyak dijumpai dalam bentuk hiasan ataupun dalam peralatan-peralatan rumah tangga seperti peralatan makan dan peralatan dapur. Seni Kerajinan banyak didominasi dari bahan yang berjenis batang. Selama ini para perajin banyak menggunakan bahan batang dari pohon Jati dan Mahoni. Namun melihat semakin langkanya dan mahalnya pohon tersebut maka banyak perajin yang mencari alternatif pohon atau batang yang bisa menggantikan pohon tersebut tanpa mengurangi nilai seni maupun nilai jualnya. Pohon Kelapa merupakan salah satu jenis pohon yang dapat dimanfaatkan batangnya sebagai bahan kerajinan. Pohon Kelapa banyak terdapat di Indonesia. Ketersediaan yang melimpah serta kualitasnya yang bagus menjadikan pohon ini mulai dilirik perajin untuk dimanfaatkan batangnya sebagai bahan kerajinannya. Perajin yang menggunakan bahan dari batang kayu kelapa ini tergolong langka dan menurut informasi yang didapat dari perajin di Dusun Sugih Waras hanya ada satu daerah di Kabupaten Langkat yang perajinnya menggunakan bahan dari batang kayu kelapa. Dusun Sugih Waras Desa Perhiasan Kec. Selesai Kab. Langkat merupakan salah satu daerah yang menggunakan bahan kerajinan dari batang kayu kelapa. Sama seperti perajin pada umumnya, kerajinan yang 1

2 dihasilkan berupa hiasan dan peralatan-peralatan rumah tangga. Perbedaannya hanya terletak pada bahan baku pembuat kerajinan tersebut. Berdasarkan survey awal dan informasi yang didapat dari perajin sendiri bahwa perajin tersebut telah menghasilkan banyak karya kerajinan dengan berbagai macam bentuk dan fungsi. Tetapi jika dilihat dari karya-karya kerajinan yang dihasilkan masih tergolong sederhana. Sederhana yang dimaksud adalah bentuk yang dihasilkan masih kurang baik ataupun variatif dan hanya mengandalkan tekstur batang kayu kelapa sebagai hiasannya. Ada juga diantara karya-karya tersebut yang tidak berhasil dibuat atau tidak sesuai dengan bentuk yang diinginkan karena adanya kesulitan-kesulitan dalam pembuatan karya kerajinan tersebut. Pembuatan karya kerajinan disini menggunakan mesin bubut sederhana dan peralatan sederhana lainnya. Selain itu perajin juga membuat karya tersebut tanpa perhitungan yang pasti. Sehingga terdapat beberapa karya yang tidak sesuai antara bentuk dengan fungsi awal karya setelah proses pembuatan selesai. Karya-karya yang dibuat oleh perajin tersebut biasanya berfungsi sebagai alat-alat perabotan dan hiasan. Perajin di daerah itu merupakan perajin yang mendapatkan keahliannya dari hasil pelatihan yang dilakukan oleh instansi di daerah tersebut. Kerajinan dari batang kayu kelapa mulai banyak diminati oleh masyarakat hal ini disebabkan karena keunikan dari hasil karya kerajinan batang kelapa tersebut. Keunikan yang dimaksud adalah pola atau tekstur yang terdapat pada batang kayu kelapa tersebut sehingga menambah nilai keindahan dan nilai jual pada karya tersebut.

3 Pada penelitian ini yang menjadi perhatian peneliti adalah mengenai bagaimana bentuk-bentuk yang dihasilkan oleh perajin yang masih terlihat sederhana. Peneliti juga ingin melihat bagaimana keterkaitan atau kesesuaian antara bentuk-bentuk yang dihasilkan dengan fungsinya apakah sudah sesuai atau tidak. Berangkat dari hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melihat bagaimana proses pembuatan kerajinan batang kayu kelapa di daerah tersebut. Melakukan penelitian lebih mendalam mengenai masalah antara bentuk dan fungsi pada kerajinan batang kayu kelapa tersebut. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka teridentifikasi masalah yakni: 1. Proses pembuatan kerajinan dari batang kayu kelapa masih sederhana. 2. Tekstur yang tidak diperhatikan dalam pembuatan kerajinan dari batang kayu kelapa. 3. Bentuk-bentuk kerajinan masih sederhana yang dihasilkan dari batang kayu kelapa. 4. Bentuk tidak sesuai dengan yang diinginkan dalam proses pembuatan kerajinan. 5. Fungsi kerajinan dari batang kayu kelapa yang tidak sesuai dengan bentuknya. 6. Adanya ketidaksesuaian bentuk dengan fungsi karya kerajinan batang kayu kelapa.

4 C. Batasan Masalah Peneliti menemukan enam masalah dalam penelitian ini. Hal ini mencakup proses pembuatan, tekstur kerajinan, bentuk kerajinan, bentuk sederhana, fungsi kerajinan dan kesesuaian bentuk dengan fungsi kerajinan. Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu dan kemampuan teoritis maka peneliti merasa perlu membatasi masalah-masalah dan lain-lain yang timbul dari rencana tertentu untuk memudahkan pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengkaji tentang proses pembuatan kerajinan, bagaimana bentuk - bentuk kerajinan yang dihasilkan, bagaimana fungsi kerajinan dan bagaimana kesesuaian bentuk dengan fungsi pada karya kerajinan batang kayu kelapa. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimanakah proses pembuatan kerajinan dari batang kayu kelapa? 2. Bagaimanakah bentuk-bentuk yang dihasilkan oleh perajin batang kayu kelapa? 3. Bagaimanakah fungsi kerajinan yang dihasilkan oleh perajin dari batang kayu kelapa? 4. Bagaimanakah kesesuaian antara bentuk yang dihasilkan dengan fungsi karya tersebut?

5 E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Mengetahui bagaimana proses pembuatan kerajinan dari batang kayu 2. Mengetahui bentuk-bentuk yang dihasilkan oleh perajin batang kayu 3. Mengetahui fungsi kerajinan yang dihasilkan oleh perajin dari batang kayu 4. Mengetahui kesesuaian antara bentuk yang dihasilkan dengan fungsi karya tersebut. F. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Akademis : a. Menambah pengetahuan, wawasan, bahan referensi dan pengembangan ilmu dalam bidang seni khususnya bidang Seni Kerajinan. b. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berpikir peneliti khususnya dalam bidang penelitian. c. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya dibidang yang sama dalam melakukan penelitian dilokasi yang berbeda. d. Sebagai bahan masukan untuk membantu penelitian selanjutnya.

6 2. Manfaat Praktis : a. Sebagai sumber informasi bagi para praktisi di bidang seni terutama para perajin batang, mahasiswa dan dosen di bidang seni serta pihakpihak yang tertarik dengan seni tentang kerajinan berbahan batang kayu b. Motivasi atau masukan kepada para perajin dan pihak yang terkait untuk lebih memperhatikan dan mendukung kerajinan berbahan batang kayu