BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga kredit pada Bank

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor non migas Indonesia ke Amerika

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap penelitian tentu tidak terlepas dari objek penelitian atau unit of

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya objek dan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah daya saing produk industri pengolahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengaruh variabel bebas (X) yaitu terdiri diferensiasi produk

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah usaha pengelasan besi di Jalan Bogor dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah laporan keuangan dan laporan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian menurut Winarno Surakhmad dalam Suharsimi

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kutipan langsung dari berbagai sumber. Data data yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

Transkripsi:

48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya adalah ekspor komoditi karet sebagai dependent variabel sedangkan nilai tukar, harga jual FOB dan harga di pasar internasional sebagai independent variabel. 3.2. Metode Penelitian Woody,1927 dalam Moh. Nazir, 2003:13 mengemukakan pengertian penelitian sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Dengan menggunakan metode penelitian ini penulis berusaha untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006.

49 3.3. Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel Konsep Teoretis Konsep Empiris Konsep analitis Skala (1) (2) (3) (4) Ekspor (Y) Nilai tukar (X 1 ) Harga jual FOB (X 2 ) Harga di Pasar Internasional (X 3 ) Nilai ekspor karet di Indonesia periode 1990-2006 Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS periode 1990-2006 Besarnya harga jual ekspor komoditi karet di Indonesia Periode 1990-2006 Besarnya harga jual ekspor komoditi karet di pasar internasional Periode 1990-2006 Variabel Terikat (Y) Nilai ekspor karet di Indonesia periode 1990-2006 dalam rupiah Variabel Bebas (X) Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Indonesia periode 1990-2006 dalam rupiah/us$ Besarnya harga jual ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006 berdasarkan harga pokok FOB dalam rupiah Besarnya harga jual ekspor komoditi karet di pasar internasional periode 1990-2006 berdasarkan indeks harga di pasar dunia (1990=100) Interval Interval Interval Interval 3.4. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun data yang akan digunakan, diolah serta dianalisis dalam penelitian ini adalah ekspor komoditi karet sebagai dependent variabel sedangkan nilai tukar, harga jual FOB dan harga di pasar internasional sebagai independent variabel. Sumber data dari penelitian ini berasal dari BI, BPS, statistik perdagangan luar negeri, dan buku buku laporan hasil penelitian.

50 3.5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan merupakan jenis data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: 1. Studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Studi ini digunakan untuk mencari hal-hal yang berupa catatan, laporan maupun dokumen lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Dalam hal ini penulis mengambil data-data yang diperlukan dalam penelitian yang sudah dikelola Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. 2. Studi literatur Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh atau mengumpulkan data dari buku, laporan, majalah, jurnal, karya-karya ilmiah serta media cetak yang terkait dengan masalah yang dibahas secara relevan, termasuk data dari internet. 3. Obeservasi Adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian atau pencatatan secara sistematik dari fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara teliti. Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah observasi tidak langsung karena pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat, dengan menacatat berbagai data penelitian yang bersifat kuantitatif dan sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

51 3.6. Prosedur Pengolahan Data Prosedur pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi beberpa langkah sebagai berikut : 1. Menyeleksi data yang sudah terkumpul Menyeleksi data dilakukan untuk mengetahui dan memeriksa lengkap tidaknya data yang dikumpulkan. Hal ini dilakukan dengan cara memilih dan memeriksa kesempurnaan dan kejelasan dari data yang diperlukan. 2. Mentabulasi data Mentabulasi data yaitu menyajikan data yang telah diseleksi dalam bentuk data yang siap untuk diolah menjadi tabel-tabel yang selanjutnya akan ditelaah dan diuji secara sistematis. 3. Menganalisis data Menganalisis data berarti mengetahui pengaruh maupun hubungan antar variabel dalam penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan teknik analisis yang tepat. 4. Melakukan pengujian hipotesis 5. Kesimpulan dan saran 3.7. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square / OLS ) dengan menggunakan alat bantu statistik yaitu program software computer SPSS versi 11.5 for windows dan Eviews 5.0. Tujuan teknik analisis ini adalah untuk membuktikan apakah nilai tukar, harga

52 jual FOB dan harga di pasar internasional berpengaruh terhadap ekspor komoditi karet. Adapun model persamaan yang digunakan dan akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y t = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε t Keterangan : β 0 β 1 β 2 β 3 Y X 1 X 2 X 3 ε t t = konstanta = koefisien regresi = ekspor = nilai tukar = harga jual FOB = harga di pasar internasional = variabel pengganggu = menunjukkan periode waktu tertentu Dalam penelitian ini ada beberapa pengujian data yang akan dilakukan penulis yaitu: 1. Uji linieritas Uji linier pada penelitian ini dapat dilihat pada diagram pencar (scatter diagram) dimana apabila plot titik-titik tidak mengikuti pola tertentu maka berarti linier. 2. Uji normalitas Pada penelitian ini uji normalitas (test of normality) dilakukan dengan menggunakan alat statistik nonparametrik uji yang disertai gambar normal probability plots. Pada penelitian ini untuk menguji distribusi normalitas data yakni dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.

53 Kriteria pengujian Kolomogorov Smirnov yaitu : a. Data dikatakan berdistribusi normal jika signifikasinya lebih dari 0,05 dan teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisis parametrik. b. Data dikatakan berdistribusi tidak normal jika signifikasinya kurang dari 0,05 dan teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisis non parametrik 3.7.1. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini pengujian hipotesis akan dilakukan baik secara simultan ataupun secara parsial. Adapun pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan melalui uji dua pihak yang digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 Uji Dua Pihak Daerah Penerimaan Ha Daerah Penerimaan H 0 Daerah Penerimaan Ha Dimana : H o : ρ = 0 (tidak ada pengaruh antara X dan Y) H a : ρ 0 (ada pengaruh antara X dan Y) 1. Pengujian hipotesis secara simultan Ho : β β, β,... 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari 1, 2 3 β k = variabel independent terhadap variabel dependent

54 Ho : β β, β,... 0, artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel 1, 2 3 β k independent terhadap variabel dependent Uji signifikansinya dapat dihitung melalui rumus: Fstatistik 2 R /( k 1) = 2 (Sumber:Gujarati, 1995:120) (1 R ) /( N k) Keterangan: R 2 = korelasi ganda yang telah ditemukan K = jumlah variable independent N = banyaknya data F = F hitung/statistic yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel Setelah diperoleh F hitung atau F statistik, selanjutnya bandingkan dengan F tabel dengan α disesuaikan, adapun cara mencari F tabel dapat digunakan rumus: k Ftabel = n k 1 keterangan: k = jumlah variable independent n = banyaknya data F= F tabel pada α yang disesuaikan Kriteria: Ho diterima jika F statistik < F tabel (α, k/n-k-1) Ho ditolak jika F statistik > F tabel (α, k/n-k-1) Artinya, apabila F statistik < F tabel, maka koefisien ganda yang diuji tidak signifikan, tetapi sebaliknya apabila F statistik > F tabel maka koefisien ganda yang

55 diuji adalah signifikan dan menunjukkan ada pengaruh secara simultan, dan ini dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. 2. Pengujian hipotesis secara parsial Ho : β i = 0, artinya tidak ada pengaruh yang nyata dari variabel independent terhadap variabel dependent Ho : β i 0, artinya ada pengaruh yang nyata dari variabel independent terhadap variabel dependent Kriteria : Ho diterima jika t statistik < t tabel (α/2, n-k) Ho ditolak jika t statistik > t tabel (α/2, n-k) Artinya, jika t statistik > t tabel koefisien korelasi parsial tersebut signifikan dan menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara variabel terikat dengan variabel bebas, atau sebaliknya jika t statistik < t tabel maka korelasi parsial tersebut tidak signifikan dan menunjukkan tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel terikat dan variabel bebas. Untuk menguji hipotesis parsial digunakan uji t dengan formula: β i t = ; i = 1,2,3 S e (Gujarati, 1993 :114) Adapun tingkat kesalahan yang dirolelir dalam penelitian ini sebesar α = 0,05 atau 5% atau tingkat signifikansinya 5%. Semua pengolahan data diatas dilakukan melalui software program SPSS For Window Release 11.5 dan EViews 5.0.

56 pengolahan data dengan komputer ini dimaksudkan supaya diperoleh hasil yang tepat dan akurat. 3. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) R 2 atau disebut juga koefisien regresi adalah angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terikatnya dalam fungsi yang bersangkutan. Koefisien determinasi didefinisikan sebagai berikut : R 2 = JumlahKuadrat Re gresi( ESS) JumlahKuadratTotal( TSS) (Sumber:Gujarati, 1995:139) Besarnya R 2 diantara 0 dan 1 (0< R 2 <1). Jika nilainya semakin mendekati satu, maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan antara variabel bebas dan variabel terikatpun semakin dekat pula. 3.7.2. Uji Asumsi Untuk menguji stasioneritas, ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi diantaranya multikolinieritas, heteroskedastis dan autokorelasi. a. Uji Multikolinearitas Istilah Multikolinieritas mula-mula ditemukan oleh Ragnar Frisch. Pada mulanya multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau

57 pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. (Gujarati, 1995:157) Konsekuensi dari multikolinearitas adalah sebagai berikut: apabila ada kolinearitas sempurna diantara X, koefisien regresinya tak tertentu dan kesalahan standarnya tak terhingga. Jika kolinearitas tingkatnya tinggi tetapi tidak sempurna, penaksiran koefisien regresi adalah mungkin, tetapi kesalahan standarnya cenderung untuk besar. Sebagai hasilnya, nilai populasi dari koefisien tidak dapat ditaksir dengan tepat.(gujarati, 1995:172) Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model regresi OLS, menurut Gujarati (1995:166) dapat dilakukan beberapa cara berikut ini : a. Dengan R 2, multikolinier sering diduga kalau nilai koefisien determinasinya cukup tinggi yaitu antara 0,7 1,00. Tetapi jika dilakukan uji t, maka tidak satupun atau sedikit koefisien regresi parsial yang signifikan secara individu. Maka kemungkinan ada gejala multikolinier. b. Dengan koefisien korelasi sederhana (zero coefficient of correlation), kalau nilainya tinggi menimbulkan dugaan terjadi multikolinier tetapi belum tentu dugaan itu benar. c. Dengan matrik melalui uji korelasi parsial, artinya jika hubungan antar variabel independent relative rendah < 0,80 maka tidak terjadi multikolinier. d. Dengan nilai toleransi (tolerance, TOL) dan faktor inflasi varians (Variance Inflation Factor, VIF). Kriterianya, jika toleransi lebih dari 0,01 atau mendekati satu dan nilai VIF < 10 maka tidak ada gejala multikolinearitas.

58 Sebaliknya jika nilai toleransi tidak sama dengan satu atau mendekati nol dan nilai VIF > 10, maka diduga ada gejala multikolinearitas Gujarati (1995 : 168-171) mengungkapkan bahwa apabila terjadi Multikolinieritas maka disarankan untuk mengatasinya dengan cara melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Informasi Apriori b. Menghubungkan data Crosss sectional dan data urutan waktu. c. Mengeluarkan suatu variabel dan bias spesifikasi. d. Transformasi variabel serta penambahan variabel baru. b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas berarti varians tiap disturbance u i, tergantung (conditional) pada nilai yang dipilih dari variabel yang menjelaskan, adalah suatu angka konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Ini merupakan asumsi homoskeditas, atau penyebaran (scedasticity) sama (homo), yaitu varians yang sama. (Gujarati, 2001:177). Heteroskedastisitas dapat dideteksi melaui beberapa cara antara lain : melalui sifat dasar masalah, metode grafik, pengujian park, pengujian glejser (glejser yest), dan pengujian Rank Spearman. (Gujarati, 2001:183-188). Dalam penelitian ini untuk meneliti heteroskedastisitas peneliti akan menggunakan metode grafik. Kriteria metode grafik adalah: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang dapat membentuk suatu pola tetentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.

59 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut wakru (seperti dalam data deretan waktu) atau ruang (seperti dalam data cross-sectional). Dalam konteks regresi, model regresi linear klasik mengasumsikan bahwa autokorelasi seperti itu tidak terdapat dalam disturbansi atau pengganggu u i. (Gujarati, 1995:201). Adanya gejala autokorelasi dalam model regresi OLS dapat menimbulkan : a) Estimator OLS menjadi tidak efisien karena selang keyakinan melebar b) Variance populasi σ 2 diestimasi terlalu rendah (underestimated) oleh varians residual taksiran ( ^σ 2 ). c) Akibat butir b, R 2 bisa ditaksir terlalu tinggi (overestimated) d) Jika σ 2 tidak diestimasi terlalu rendah, maka varians estimator OLS ( ^β i). e) Pengujian signifikansi (t dan F) menjadi lemah. (Gujarati, 1995:207) Terdapat beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi antara lain : 1. Metode Grafik, 2. Uji loncatan (Runs Test) atau uji Geary (Geary Test), 3. Uji Durbin Watson (Durbin Watson d test), 4. Uji Breusch-Godfrey (Breusch-Godfrey test) untuk autokorelasi yang mempunyai orde tinggi. (Gujarati, 1995:201).

60 Pada penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin Watson (DW) untuk mendeteksi autokorelasi, yaitu dengan cara membandingkan DW statistik dengan DW tabel. Adapun langkah uji Durbin Watson adalah sebagai berikut : 1. Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual e 1. 2. Hitung nilai d (Durbin-Watson). 3. Dapatkan nilai kritis dl-du. 4. Pengambilan keputusan : Jika H 0 adalah dua ujung, yaitu bahwa tidak ada serial autokorelasi baik positif maupun negatif, maka jika d < d L : menolak H 0 d > 4 - d L : menolak H 0 d U < d < 4 - d U : tidak menolak H 0 d L d d U atau 4 d U d 4 d L : pengujian tidak meyakinakan. (Gujarati, 1995:217) Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif atau negatif, jika digambarkan adalah sebagai berikut: f(d) Gambar 3.2 Statistik d Durbin-Watson Menolak Ho bukti autokorelasi positif Daerah keraguraguan Menerima Ho atau H * o atau kedua-duanya Daerah keraguraguan Menolak H * o bukti autokorelasi negatif 0 dl du 2 4-dU 4-dL 4 d (Gujarati, 1995:216)

61