OPTIMASI DESAIN FAN PENDINGIN TERHADAP PENDINGINAN RADIATOR

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN TENTANG JUMLAH SUDU DAN JARAK KIPAS PENDINGIN TERHADAP UNJUK KERJA PENDINGINAN RADIATOR. Oleh : Suhartoyo 1), Joko Yunianto Prihatin 2)

JURNAL ANALISIS SISTEM PENDINGIN YAMAHA VIXION ANALYSIS OF COOLING SYSTEM YAMAHA VIXION

PENGARUH VARIASI SUDU KIPAS RADIATOR TERHADAP PERFORMASI MESIN PENDINGIN PADA MOBIL TOYOTA K3-VI, 1300 CC. Mastur 1, Nugroho Aji

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

STUDI PENGARUH PENDINGINAN OLI DENGAN SISTEM RADIATOR PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI SHOGUN 110 CC

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada suatu

ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BINSAR T. PARDEDE NIM DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan adalah alat trasportasi yang di ciptakan oleh manusia untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

PENGARUH PERUBAHAN DIMENSI DIAMETER PULI POMPA AIR TERHADAP KERJA SISTEM PENDINGIN PADA MESIN KIJANG TIPE 5K 4 SILINDER

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL

TUGAS : MACAM MACAM COOLING TOWER, PACKING DAN FAN

Tugas Sarjana Bidang ADI SUMANTO L2E JURUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang teknologi mesin sekarang ini, khususnya otomotif

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN

TINJAUAN FAKTOR PENGOTORAN ( FOULING ) TERHADAP PRESTASI RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOBIL

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP TORSI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL. Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

Pengaruh Variasi Putaran Dan Debit Air Terhadap Efektifitas Radiator

commit to user Gambar 1.1 Profil kecepatan angin yang keluar dari cooling tower

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

PERANCANGAN KOMPRESSOR SENTRIFUGAL PADA TURBOCHARGER UNTUK MENAIKAN DAYA MESIN BENSIN 1500cc SEBESAR 25%

TUGAS AKHIR. Analisa Performansi dan Perancangan Ulang Radiator Sebagai Optimasi Cooling System pada Mesin Sinjai

PENGARUH PEMAKAIAN COOLING FAN PADA PROSES PENDINGINAN MESIN SEPEDA MOTOR MATIC HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT EFISIENSI BAHAN BAKAR DAN TEMPERATUR MESIN

LAPORAN TUGAS AKHIR MODIFIKASI KONDENSOR SISTEM DISTILASI ETANOL DENGAN MENAMBAHKAN SISTEM SIRKULASI AIR PENDINGIN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

ANALISIS VARIASI MEDIA PENDINGINAN PADA RADIATOR TERHADAP KINERJA LAJU PEMBUANGAN PANAS DENGAN KONVEKSI PAKSA

Pengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT

BAB III METODE PENELITIAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK MESIN 9 Meningkatkan Penelitian dan Inovasi di bidang Teknik Mesin Dalam menyongsong AFTA 2015

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

ANALISIS SISTEM PENDINGIN ENGINE PADA PEMBUATAN LIFE ENGINE STAND NISSAN SUNNY GA15. Ono Wiharna, Mohamad Agus

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

STUDI EKSPERIMENTAL UNJUK KERJA RADIATOR PADA SUMBER ENERGI PANAS PADA RANCANG BANGUN SIMULASI ALAT PENGERING

ANALISIS EFEKTIVITAS RADIATOR PADA MESIN TOYOTA KIJANG TIPE 5 K

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

Pipa pada umumnya digunakan sebagai sarana untuk mengantarkan fluida baik berupa gas maupun cairan dari suatu tempat ke tempat lain. Adapun sistem pen

Pemanfaatan Sistem Pengondisian Udara Pasif dalam Penghematan Energi

I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

PENINGKATAN EFISIENSI SISTEM PEMANAS AIR KAMAR MANDI MENGGUNAKAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Radiator

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

LAJU PERPINDAHAN PANAS PADA RADIATOR DENGAN FLUIDA CAMPURAN 80% AIR DAN 20% RADIATOR COOLANT PADA PUTARAN KONSTAN

MODIFIKASI SALURAN OLI KE MEKANISME KATUP HUBUNGANNYA DENGAN PENURUNAN SUHU OLI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 TAK

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PADA RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KADAR EMISI GAS BUANG DAIHATSU HIJET Suriansyah Sabaruddin 1)

BAB I PENDAHULUAN. Analisa efek secondary..., Paian Oppu Torryselly, FT UI, 2008

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ENDI SOFAN HADI NIM : D

KAJIAN EXPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI DENGAN NANOFLUIDA Al2SO4 PADA HEAT EXCHANGER TIPE COUNTER FLOW

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PEMANFAATAN PANAS TERBUANG

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR


ANALISIS VOLUME AIR RADIATOR TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR PADA MOTOR DIESEL CHEVROLET

Teknika ATW(2013) halaman 1

RANCANG BANGUN TEMPORARY AIR CONDITIONER BERBASIS PENYIMPANAN ENERGI TERMAL ES

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

Kerusakan Mechanical Seal Pada Pompa 14P7 A Plan 21 Di PT. Pertamina RU 4 Cilacap. Bahrul Luthfi Nasution

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH DEBIT AIR SEMBURAN TERHADAP EFEKTIVITAS DIRRECT EVAPORATIVE COOLING POSISI HORISONTAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERPINDAHAN PANASPADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGERDI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

PERSEPSI KUALITAS KONSUMEN TERHADAP PRODUK OTOMOTIF

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA UJI WIND TUNNEL. Disusun oleh : Kelompok 4

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

ANALISIS VOLUME AIR RADIATOR TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR PADA MOTOR DIESEL CHEVROLET ABSTRAK

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm)

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA BERSIRIP TRANSVERSAL PADA UPPER TANK

ANALISA PERFORMANCE HEAT EXCHANGER

Sujawi Sholeh Sadiawan, Nova Risdiyanto Ismail, Agus suyatno, (2013), PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 44-48

Transkripsi:

OPTIMASI DESAIN FAN PENDINGIN TERHADAP PENDINGINAN RADIATOR Okto Dinaryanto Jurusan Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh bentuk fan terhadap unjuk kerja pendinginan radiator. Penelitian dilakukan dengan membuat variasi bentuk fan (jumlah sudu dan sudut sudu) dan variasi jarak sudu ke radiator kemudian dilakukan penelitian terhadap masing-masing variasi fan dan jaraknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sudu dan jarak sudu terhadap radiator sangat berpengaruh terhadap pendinginan radiator. Kata kunci: fan, sudu, radiator PENDAHULUAN Dewasa ini kebutuhan akan penghematan konsumsi bahan bakar telah menjadi isu sentral dalam bidang energi, demikian juga dalam bidang otomotif tuntutan akan disain eksterior dan interior yang aerodinamis, dimensi yang kompak dan konsumsi bahan bakar yang hemat disamping harga beli dan kemudahan dalam hal penyediaan spart part dan service menjadi satu pertimbangan sendiri bagi konsumen dalam membeli produk otomotif. Dalam hal dimensi yang kompak dan konsumsi bahan bakar dalam sebuah mobil tersebut tidak terlepas dari unjuk kerja pendinginan mesin karena apabila unjuk kerja pendinginan mesin bagus maka akan terdapat penghematan dalam konsumsi daya yang diperlukan proses pendinginan. Pada proses pendinginan mesin, peranan dimensi pompa pendinginan, dimensi fan pendingin, kecepatan pendinginan dan bentuk radiator menjadi faktor faktor penentu kinerja pendinginan mesin, dari beberapa hal tersebut diatas, penelitian mengenai pengaruh dimensi terutama jumlah sudu fan pendingin dan letak fan pendingin terhadap radiator kurang begitu mendapat perhatian. Velarde-Suare dkk. (2001) melakukan penelitian mengenai pengaruh forward-curved blades terhadap karakteristik pola aliran unsteady pada kipas angin sentrifugal menemukan bahwa bentuk simetri dari impeller berpengaruh pada kecepatan aliran dan perkembangan tingkat kebisingan pada kipas angin sentrifugal. Sirok dkk. (2001) dalam penelitiannya mengenai analisis aliran udara kipas pendingin dalam engine radial kendaraan menyatakan bahwa profil kecepatan akan lebih seragam apabila menggunakan masukan berupa corong yang telah dimodifikasi dengan menambahkan inlet rotor, hal serupa juga dipaparkan oleh Foss dkk. (2001) yang menyatakan bahwa kapasitas aliran akan meningkat sebesar 29,2 % dan efisiensi akan meningkat sebesar 6,11 % apabila masukan kipas menggunakan corong masuk. Penukar panas (heat exchanger) adalah alat yang digunakan untuk mengubah temperatur fluida dengan cara mempertukarkan panasnya dengan fluida lainnya. Penukar panas umumnya berupa peralatan dimana dua jenis fluida yang berbeda temperaturnya dialirkan didalamnya dan saling bertukar panas melalui bidang-bidang perpindahan panas atau dengan cara kontak langsung (bercampur). Kontak tersebut akan menyebabkan terjadinya proses perpindahan panas dari fluida yang bertemperatur tinggi ke fluida yang bertemperatur rendah, sehingga prinsip kerja dari penukar panas adalah mekanisme perpindahan panas dari satu fluida ke fluida yang lain. Bidang-bidang perpindahan panas tersebut umumnya berupa dinding pipa-pipa atau sirip-sirip yang dipasangkan pada pipa. Panas atau kalor yang dapat dipindahkan diantara kedua fluida tersebut, besarnya tergantung pada kecepatan aliran fluida, arah aliran, sifat-sifat fisik fluida, kondisi permukaan dan luas bidang penukar panas, serta beda temperatur diantara kedua fluida. 79

Metodologi Penelitian Persiapan Pembuatan Sample Penelitian Jumlah sudu 5 Jumlah sudu 6 Jumlah sudu 7 Sudut 30, Sudut 30, Sudut 30, Jarak sudu ke radiator 1,5 cm, 2,0 cm,2,5 cm Jarak sudu ke radiator 1,5 cm, 2,0 cm,2,5 cm Jarak sudu ke radiator 1,5 cm, 2,0 cm,2,5 cm Hasil Hasil Hasil Evaluasi HASIL DAN PEMBAHASAN Data pengaruh variasi jumlah sudu fan terhadap temperatur air radiator kendaraan Toyota Kijang 5K disusun berdasarkan baris, sedangkan pengaruh jarak pemasangan radiator digunakan pendingin air radiator disusun berdasarkan kolom. Dari data hasil pengukuran air radiator kendaraan 5K dihitung dari hasil angka atau skala nominal yang terukur pada alat Thermocouple reader. Satuan untuk harga temperatur adalah derajat celcius ( o C ) Dari histrogram dibawah ini dapat diamati bahwa semakin dekat jarak pemasangan radiator, maka efektifitas pendinginan yang dihasilkan juga semakin tinggi. Sedangkan untuk variasi jumlah sudu kipas mempunyai harga yang berbeda beda. Pada kipas dengan jumlah sudu lima, temperatur yang dihasilkan pada jarak pemasangan 1,5 cm lebih tinggi daripada jumlah sudu kipas yang lain. Pada kipas dengan jumlah sudu enam, temperatur yang dihasilkan pada jarak pemasangan radiator 2 cm lebih tinggi dari pada jumlah sudu kipas tujuh. Pada kipas dengan jumlah sudu tujuh, temperatur yang dihasilkan pada jarak pemasangan 2,5 cm lebih rendah dari pada jumlah sudu kipas yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah sudu kipas mempunyai pengaruh terhadap temperatur air radiator meskipun jarak pemasangan radiator berubah-ubah.

Histogram Pengaruh Variasi Resistensi Jumlah Sudu Kipas Pendingin dan Variasi Jarak Terhadap Temperatur Air Radiator pada Mesin Toyota Kijang 5 K Temperatur Air Radiator 30 20 10 0 Sudu Kipas 5 Sudu Kipas 6 Sudu kipas 7 Variasi Jarak pemasangan 75 65 73.96 59.5.9 78.94.1 66.3.14 54.9 57.16 Kipas Sudu 5 Kipa s Sudu 6 Kipas Sudu 7 55 Variasi Jarak pemasangan radiator 45 Grafik Hubungan Pengaruh Variasi Jumlah Sudu Kipas Pendingin Dan Variasi Jarak Pemasangan Radiator Terhadap Temperatur Air Radiator Kendaraan Toyota Kijang 5k 81

Untuk fan dengan modifikasi sudut 30 derajat dapat diamati bahwa semakin dekat jarak pemasangan radiator, maka efektifitas pendinginan yang dihasilkan juga semakin tinggi. Sedangkan untuk variasi jumlah sudu kipas dan sudut fan 30 derajat mempunyai harga yang berbeda beda. Pada kipas dengan jumlah sudu lima, temperatur yang dihasilkan pada jarak pemasangan 1,5 cm lebih tinggi daripada jumlah sudu kipas yang lain. Pada kipas dengan jumlah sudu enam, temperatur yang dihasilkan pada jarak pemasangan radiator 2 cm lebih tinggi dari pada jumlah sudu kipas sudu 5. Pada kipas dengan jumlah sudu tujuh, temperatur yang dihasilkan pada jarak pemasangan 2,5 cm lebih rendah dari pada jumlah sudu kipas yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah sudu kipas dan sudut kipas mempunyai pengaruh terhadap temperatur air radiator meskipun jarak pemasangan radiator berubah-ubah. Histogram Pengaruh Variasi Resistensi Jumlah Sudu Kipas dan Sudut Kipas Pendingin 30 0 dan Variasi Jarak Terhadap Temperatur Air Radiator pada Mesin Toyota Kijang 5 K Sudut Kipas 30 Temperatur Air Radiator 30 20 10 0 Sudu Kipas 5 Sudu Kipas 6 Sudu Kipas 7 Variasi Jarak pemasangan 82

75 65 69.56 55.1 46.56.7 74.54 65.74 61.94 56.5 52.76 Kipas Sudu 5 Kipa s Sudu 6 Kipas Sudu 7 55 Variasi Jarak pemasangan radiator 45 Grafik Hubungan Pengaruh Variasi Jumlah Sudu Kipas Pendingin dan sudut kipas 30 serta Variasi Jarak Pemasangan Radiator Terhadap Temperatur Air Radiator Kendaraan Toyota Kijang 5k Untuk fan dengan modifikasi sudut derajat dapat diamati bahwa semakin dekat jarak pemasangan radiator, maka efektifitas pendinginan yang dihasilkan juga semakin tinggi. Sedangkan untuk variasi jumlah sudu kipas dan sudut fan derajat mempunyai harga yang berbeda beda. Pada kipas dengan jumlah sudu lima, temperatur yang dihasilkan pada jarak pemasangan 1,5 cm lebih tinggi daripada jumlah sudu kipas yang lain. Pada kipas dengan jumlah sudu enam, temperatur yang dihasilkan pada jarak pemasangan radiator 2 cm lebih tinggi dari pada jumlah sudu 5. Pada kipas dengan jumlah sudu tujuh, temperatur yang dihasilkan pada jarak pemasangan 2,5 cm lebih rendah dari pada jumlah sudu kipas yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah sudu kipas dan sudut kipas mempunyai pengaruh terhadap temperatur air radiator meskipun jarak pemasangan radiator berubah-ubah. 83

Histogram Pengaruh Variasi Resistensi Jumlah Sudu Kipas dan Sudut Kipas Pendingin 0 dan Variasi Jarak Terhadap Temperatur Air Radiator pada Mesin Toyota Kijang 5 K Sudut Kipas Temperatur Air Radiator 30 20 10 0 Sudu Kipas 5 Sudu Kipas 6 Sudu Kipas 7 Variasi Jarak pemasangan 81.04 87.3 75 75.96 68.72.18 Kipas Sudu 5 Kipa s Sudu 6 65 61.66 55.36 59.3.3 Kipas Sudu 7 55 Variasi Jarak pemasangan radiator 45 Grafik Hubungan Pengaruh Variasi Jumlah Sudu Kipas Pendingin dan sudut kipas 0 serta Variasi Jarak Pemasangan Radiator Terhadap Temperatur Air Radiator Kendaraan Toyota Kijang 5k 84

KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah sudu dan jarak fan terhadap radiator sangat berpengaruh terhadap pendinginan air radiator, terutama jumlah sudu dan bentuk modifikasi sudut sudu. DAFTAR PUSTAKA Air Velocity Measurement and Fans Characteristics, MMPE 2 Laboratory ANSI/AMCA Standard, 1996, Standard for Fans and Blowers, Air- Conditioning and Refrigeration Institute, Virginia Bleir, Frank, P., 1997,Fan Handbook, McGraw Hill Book Company, New York Foss,J.F.,Morris,S.,C.,Neal,D.R., Axial Fans Research for Automotive and Building Ventilation Applications, www. delphi. com /pdf /techpapers /2002-1207/ pdf tanggal 29 Oktober 2003 Sirok,B.,Trenc,F.,Novak,M.,Jere,F.,2000, Analysis of The Air Flow in The Radial Engine Cooling Fan of Combat Vehicle, Proc. Inst.. Mech. Engrs. Vol 215 Part D page 665-673 Toyota Training Centre. 1995. New Step 1 Training Manual: PT Toyota Astra Motor Velarde Suarez, S., Santolaria Morros, C., Ballesteros Tajadura, R., and Gonzales Perez, J., 2001, Unsteady Flow Pattern Characteristics Downstream of a Forward Curved Blades Centrifugal Fans, ASME J. Fluids Eng., Vol. 123, pp. 265, 2003, Ford Bulletin,www.flathe adv8.org/rumblest/cooling.pdf, tanggal 29 Oktober 2003