BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan dan menerima pikiran, saling mengutarakan perasaan atau saling

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Bahasa Arab sudah dimulai sejak di sekolah tingkat dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan dan perkembangan masyarakat itu sendiri 1.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maupun dengan bangsa tertentu. Adapun bahasa Arab merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya bahasa bagi manusia tidak dapat diragukan lagi. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan penegasan judul. pernah membaca, maka ia akan tertinggal oleh pengetahuan dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MADRASAH TSANAWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari al-qur an. Karena al-qur an diturunkan dalam bahasa Arab, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS Yusuf ayat 2:

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu utuk terus

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. penutur bahasa yang sopan, maka terkesan seseorang tersebut berkarakter. meningkatkan kualitas penggunaan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. saling belajar dengan yang lain, baik komunikasi secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Siswa memiliki potensi yang sangat besar untuk menulis. Namun perlu

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendididkan Nasional Nomor 2 tahun 1989 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

BAB I PENDAHULUAN. (beribadah) kepada penciptanya. Oleh karena itu Islam memandang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tidak keluar dari akar sejarahnya. Demikian dalam praktis-aplikatif,

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Salah satu alat komunikasi adalah melalui bahasa. berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa.

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. tingkat pertama (Madrasah Tsanawiyah). Aktivitas pembelajaran berjalan

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

Kata Kunci: keterampilan bercerita, media film kartun, metode talking stick.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbahasa meliputi empat aspek dasar, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai agama yang sempurna Islam menjunjung tinggi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa itu merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hlm Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta : Aditya Media,

BAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

Bab 1. Pendahuluan. sejak zaman dahulu. Selain untuk menyampaikan suatu pesan, bahasa juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan pembelajaran Bahasa Indonesia tingkat kemampuan berpikir

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB 1 PENDAHULUAN. makmur, senantiasa melaksanakan pembangunan disegala bidang. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian yang serius. Agama Islam sangat menghargai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang melakukan interaksi dalam


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. performen yang berupa tes lisan dan data lembar pengamatan (observasi). Data

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial dan tindakan pertama dan paling penting, adalah tindakan sosial, suatu tindakan tepat agar bisa saling menukar pengalaman, saling mengemukakan dan menerima pikiran, saling mengutarakan perasaan atau saling mengekspresikan, serta menyetujui suatu pendirian atau keyakinan. Oleh karena itu, maka, di dalam tindakan sosial haruslah terdapat elemen-elemen umum, yang samasama disetujui dan dipahami oleh sejumlah orang yang merupakan suatu masyarakat. Untuk menghubungkan sesama anggota masyarakat maka diperlukanlah komunikasi. 1 Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang ini manusia memerlukan penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi antara yang satu dengan yang lainnya. Hasrat untuk berkomunikasi inilah yang selanjutnya mendorong manusia untuk menciptakan suatu sistem lambang. Dengan menggunakan sistem lambang inilah yang disebut dengan bahasa. Melalui bahasa, orang dapat menyampaikan buah pikiran, perasaan, menyatakan pengalaman serta ide dan keinginan kepada orang lain. Disamping itu melalui bahasa manusia akan memiliki pandangan yang luas terutama terhadap dunia ilmu pengetahuan. Bahasa Arab adalah bahasa yang dipergunakan oleh Allah untuk menurunkan Alquran. Dengan demikian, maka bahasa Arab dan Alquran merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan, sehingga bahasa Arab memiliki peran yang istimewa 1 Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2008), h. 8 1

2 dari bahasa-bahasa lainnya yaitu dengan ditakdirkannya sebagai bahasa Alquran. Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS Yusuf ayat 2: Ayat di atas memberikan sinyalemen bahwa mempelajari bahasa Arab adalah syarat untuk memahami isi Alquran dan mempelajari Alquran berarti mempelajari bahasa Arab. Dengan demikian, maka peran bahasa Arab disamping sebagai alat komunikasi antara sesama manusia juga alat komunikasi antara hamba dengan kholiqnya dalam bentuk sholat, do a dan sebagainya. Salah satu kemukjizatan Alquran adalah ekspresi puitisnya yang sangat khas dan unik. Kekhasan dan keunikan ekspresi puitis itu jelas sekali adalah berkat digunakannya bahasa Arab. Dengan kata lain, segi kemukjizatan Alquran tidak mungkin tanpa kemampuan tinggi bahasa Arab yang digunakan sebagai medium ekspresinya. 2 Agama Islam adalah agama yang sempurna yang diutamakan untuk semua umat manusia. Disebabkan tersebarnya agama Islam ke seluruh alam, pengajaran bahasa Arabpun tersebar ke seluruh dunia Islam (minimal bacaan sholat), serta dengan tujuan yang lainnya, yaitu agar dapat memahami ajaran Islam dengan sempurna serta untuk menjaga kemurniaan syari at Islam baik dari masa sekarang maupun masa yang akan datang. Bertitik tolak dari kenyataan di atas, para pakar memberikan perhatian khusus terhadap bahasa Arab yaitu ingin memasyarakatkan dan membudayakan bahasa Arab sebagai bahasa bertaraf internasional, oleh karenanya pemerintah menjadikan program h. 20 2 Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004),

3 pengajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang berstatus sama dengan lainnya, baik di sekolah agama maupun sekolah umum lainnya. Berkenaan dengan hal tersebut, dalam memilih metode pengajaran Bahasa Arab, hal yang perlu dipertimbangkan adalah tujuan, materi, kemampuan guru yang mengajar metode tersebut. Kesemuanya itu sangat mendukung keberhasilan menggunakan metode dalam proses pengajaran Bahasa Arab. Metode merupakan faktor pendukung keberhasilan dalam pengajaran bahasa Arab. Dalam memilih metode yang perlu dipertimbangkan tujuan yang ingin dicapai materi yang disampaikan, kesemuanya ini sangat mendukung dalam proses belajarmengajar. Perlu disadari bahwa metode memiliki kelebihan dan kekurangan, baik tidaknya, berhasil tidaknya suatu metode tergantung sesuai tindakannya dengan tujuan, materi yang disampaikan dan fasilitas yang tersedia. Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan di Madrasah Tsanawiyah (MTs), khususnya di tempat penulis bertugas yaitu Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Batu Mandi. Namun menurut pengamatan sementara, penulis melihat bahwa di MTsN Batu Mandi memiliki problema dalam pembelajaran bahasa Arab, terutama dalam bidang maharatul kalam. Hal ini disebabkan karena adanya berbagai faktor seperti para siswa yang heterogen terdiri dari siswa lulusan SD dan lulusan MI, sehingga hal ini berpengaruh pada minat siswa itu sendiri, aktivitas mereka baik di dalam maupun di luar kelas yang tidak terbiasa dengan maharatul kalam dan juga faktor guru yang masih belum optimal dalam menerapkan metode pembelajaran. Dari data sementara yang penulis kumpulkan, tercatat sekitar 80% siswa yang tidak menguasai maharatul kalam dan 75% siswa yang tidak menyukai pelajaran bahasa Arab.

4 Atas dasar inilah penulis berusaha memperbaiki keadaan di MTsN Batu Mandi khususnya kelas VII dalam maharatul kalam mata pelajaran bahasa Arab dengan menerapkan metode bermain peran. Metode ini penulis pilih karena melihat keberhasilannya dalam beberapa mata pelajaran yang lain. Penulis menjadikannya dalam sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Maharatul Kalam Bahasa Arab Melalui Metode Bermain Peran di Kelas VII MTsN Batu Mandi. Untuk menghindari kesalahpahaman atau kekeliruan dalam memahami judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, maka penulis perlu memberikan penjelasan yaitu: 1. Meningkatkan kemampuan, adalah suatu usaha yang dilakukan agar siswa bisa mencapai dan memperoleh jenjang atau tingkat yang lebih tinggi dan lebih baik dalam suatu kemampuan atau keahlian. Kemampuan yang dimaksud di sini adalah kemampuan dalam maharatul kalam. 2. Maharatul kalam adalah keterampilan dalam berbicara bahasa Arab yang merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa yang dikembangkan dalam mata pelajaran bahasa Arab. Dalam hal ini, keterampilan yang dituntut adalah kemahiran siswa dalam berbicara bahasa Arab dengan menyampaikan.(التعارف ( perkenalan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang 3. Metode bermain peran adalah salah satu metode dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan tentang orang lain, seperti yang dilakukannya dalam hubungan sosial sehari-hari dalam masyarakat. Dalam hal ini, para siswa diberi kesempatan berperan menjadi tokoh yang ada dalam beberapa hiwar tentang perkenalan (التعارف) dan dipraktekkan dengan bahasa Arab. Hiwar tersebut

5 dipraktekkan dengan menganti nama dan daerah yang ada dalam teks dan disesuaikan dengan nama dan daerah siswa yang bersangkutan. Hiwar tersebut antara lain adalah sebagai berikut: B. Identifikasi Masalah Memperhatikan situasi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah : 1. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran hiwar bahasa Arab. 2. Metode yang ada masih belum optimal dan efesien dalam kemampuan pembelajaran. 3. Rendahnya kualitas pembelajaran maharatul kalam bahasa Arab. C. Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah melaksanakan pembelajaran melalui metode bermain peran dalam pembelajaran mata pelajaran bahasa Arab terutama materi hiwar?

6 2. Apakah penggunaan metode bermain peran ini dapat meningkatkan kemampuan maharatul kalam siswa pada mata pelajaran bahasa Arab? D. Cara Pemecahan Masalah Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: dengan menggunakan metode bermain peran. Dengan metode bermain peran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan maharatul kalam siswa pada mata pelajaran bahasa Arab dalam bidang hiwar. E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan diterapkannya pembelajaran melalui metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan maharatul kalam siswa pada mata pelajaran bahasa Arab dalam bidang hiwar di MTsN Batu Mandi. F. Tujuan PTK 1. Meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Arab dalam bidang hiwar. 2. Menumbuhkan kualitas dalam pembelajaran bahasa Arab dalam bidang hiwar.

7 G. Manfaat PTK Manfaat yang diperoleh dari PTK ini antara lain : 1. Bagi guru, sedikit demi sedikit dapat meningkatkan kompetensinya dalam merancang metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan tidak membosankan. 2. Bagi siswa, semakin lama akan terbiasa terlibat aktif dalam pembelajaran dan tertarik dengan mata pelajaran bahasa Arab terutama dalam materi hiwar, sehingga meningkatkan hasil belajar bahasa Arab 3. Jika penelitian ini berhasil, sekolah memiliki referensi contoh penelitian yang dapat dijadikan acuan bagi guru mata pelajaran lain yang menghadapi masalah yang sama.