PENUTUP. penulis akan menyimpulkan penelitian ini sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mendasar dimana disetiap daerah berdasarkan kewenangan otonomi dibentuk Dewan

TINJAUAN UMUM TERHADAP DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. A. Fungsi dan Peranan Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1. Wilayah Indonesia dibagi ke dalam daerah-daerah, baik yang bersifat otonom maupun

PENGARUH PEMERINTAH KELURAHAN PONDANG UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Oleh JEANY KAPARANG

DAFTAR PUSTAKA. Bachsan Mustafa, Sistem Hukum AdministrasiNegara Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Gaffar Karim, Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah Di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. direalisasikan melalui wakil-wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH STATUS MATA KULIAH : WAJIB LOKAL KODE MATA KULIAH : HKN4102

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

DAFTAR PUSTAKA. Alwi Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, Unsur-unsurnya, Jakarta, UI-Press, 2007.

HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH : Sistem Pemerintahan Desa

DAFTAR PUSTAKA. Agussalim Andi Gadjong, Pemerintahan Daerah; Kajian Politik dan Hukum, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2007).

BAB IV PENUTUP. Dari hasil pembahasan penulis tentang Peranan BUMDes Mandiri. dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Joho, Kecamatan Purwantoro,

BAB III TINJAUAN UMUM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI BATAS WILAYAH DESA

BAB I. Kebijakan otonomi daerah, telah diletakkan dasar-dasarnya sejak jauh. lamban. Setelah terjadinya reformasi yang disertai pula oleh gelombang

SKRIPSI PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PADANG PERIODE TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG

BAB IV AKIBAT HUKUM TERHADAP HASIL PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA YANG TELAH MELALUI PROSES EXECUTIVE REVIEW

PENUTUP. partai politik, sedangkan Dewan Perwakilan Daerah dipandang sebagai

HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH

Syabab Azhar Basyir 1

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri sangat bergantung pada konfigurasi politik pemerinthan pada saat

PENUTUP. Perhubungan, Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Tegal untuk segera. waterboom setelah disahkannya APBD tahun anggaran 2008.

DAFTAR PUSTAKA. , 2002, Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016. Kata kunci: Kewenangan, penyelenggaraan, pemerintahan desa

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. 2. Pelaksanaan fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Katingan dapat

Daftar Pustaka. Ade Saptomo, 2010, Hukum dan Kearifan Lokal Revitalisasi Hukum Adat Nusantara, PT. Grasindo, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiardja, 1990, Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Yogyakarta, Kanisius.

BAB V PENUTUP. terhadap permasalahan dalam penelitian ini. 1. Peraturan Daerah Perpajakan dan Retribusi Daerah di Kabupaten Supiori

BAB I PENDAHULUAN. otonom (locale rechtgemeenschappen) yang pembentukannya ditetapkan

D A F T A R P U S T A K A. Arifin, E. Zainal, 2006, Dasar-DasarPenulisan Karya Ilmiah, PT. Grasindo, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH YANG ASPIRATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

KUSTIAWAN. Dosen Tetap Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM PENDIDIKAN POLITIK. (Studi di DPD PPP Kabupaten Malang) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. pulau yang dibatasi oleh lautan, sehingga di dalam menjalankan sistem pemerintahannya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah. Karena otonomi daerah itu sendiri adalah hak, wewenang, dan

Implementasi Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa Di Desa Kauneran 1 Kecamatan Sonder

*11780 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 13 TAHUN 2000 (13/2000)

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan melalui tiga asas yaitu desentralisasi, dekosentrasi dan tugas

SKRIPSI. Pemekaran Nagari Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Pemerintahan Nagari

PERILAKU HUKUM TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (SUATU STUDI DI DESA KANONANG I KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA) Oleh DAVID V.

BAB V PENUTUP. guna meningkatkan kinerja pemerintah daerah di Kabupaten Manggarai antara

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. sesuai yang diamanatkan pada Pasal 1 ayat (1) UUD RI 1945.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dan analisa yang telah

HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH : Asal Mula, Teori, Asas

II. TINJAUAN PUSTAKA. daerah memiliki perangkat masing-masing baik di tingkat provinsi maupu di

BAB V PENUTUP. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pelaksana Teknis (UPT) I Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta.

Kewenangan pembatalan peraturan daerah

Pendi 1. Universitas Mulawarman

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 8/Ags/2016

BAB IV PENUTUP. diperluas dan diperkuat dengan semangat demokrasi melalui langkah - langkah pemikiran yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG

DAFTAR PUSTAKA , 2001, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, Pusat Studi Hukum (PSH) Fakultas Hukum UII, Yogyakarta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DAFTAR PUSTAKA. Djuanda, Gustian dan Irwansyah Lubis Pelaporan Pajak Penghasilan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

DAFTAR PUSTAKA. Achwan, Rochman, 2000, Good Governance: Manifesto Politik Abad ke 21,

BAB III PENUTUP. karena adanya hambatan-hambatan sebagai berikut: informasi bahwa akan adanya penertiban.

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

Lex Privatum Vol. V/No. 10/Des/2017

SKRIPSI PELAKSANAAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH KEPADA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN APBD KOTA PADANG

Lex et Societatis, Vol. V/No. 5/Jul/2017

BAB III TINJAUAN TEORITIS. A. Asas-Asas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. bagian dari penyelenggaraan pemerintahan negara.dengan demikian asas

BAB I PENDAHULUAN. bentuk negara kesatuan ini maka penyelenggaraan pemerintahan pada prinsipnya

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku, yang mana bertujuan agar masyarakat dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Orde Baru jatuh dikarenakan reformasi maka istilah Good

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:.

KAJIAN POLITIK HUKUM TENTANG PERUBAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

SKRIPSI. Diajukan guna memenuhui salah satu syarat untuk memperoleh gelar sajarna hukum OLEH : HADRIAN HABAS

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI MAHKAMAH KONSTITUSI, MAHKAMAH AGUNG, PEMILIHAN KEPALA DAERAH

DAFTAR PUSTAKA. Penyusunan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi. Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat di Kota Surakarta.

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014-

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro)

BAB II TINJAUAN KEBERADAAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

BAB V P E N U T U P. Papua maka, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : pemerintah kabupaten/kota adalah :

DAFTAR PUSTAKA. Ash-shofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Al Marsudi, Subandi, 2001, Pancasila dan UUD 1945 Dalam Paradigma Reformasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 15 T AHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LANDAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan. dapat disimpulkan sebagai berikut :

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

DAFTAR PUSTAKA. A.A Navis Alam Terkembang Jadi Guru, Adat dan Kebudayaan. Minangkabau. PT. Grafindo Pers. Jakarta.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan uraian-uraian pada bagian pembahasan, maka dapat

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang penulis paparkan pada Bab sebelumnya, maka penulis akan menyimpulkan penelitian ini sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir dalam menyusun Rancangan Peraturan Daerah yang aspiratif belum terlaksana secara maksimal dikarenakan terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya dan ini jelas saja kurang menjalankan amanat Pasal 344 ayat (1), Undang -Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang berbunyi membentuk Perda kabupaten/kota bersama bupati/walikota. 2. Hambatan Pelaksanaan Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir dalam menyusun Rancangan Peraturan Daerah yang aspiratif berupa kurang luasnya lingkup sosialisasi pemerintah dimana penyusunan rancangan peraturan daerah hanya diketahui sebagian masyarakat dimana belum dapat mewakili aspirasi masyarakat tersebut, substansi ide masyarakat dalam partisipasi kurang tepat yang dipengaruhi faktor pengetahuan masyarakat yang 94

kurang memahami dengan baik dengan baik substansi dari rancangan peraturan daerah yang akan diajukan serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dimana masyarakat cenderung tidak peduli akan haknya sebagai objek bahkan subjek dari suatu peraturan daerah dan enggan untuk berpartisipasi dalam proses penyusunan peraturan daerah. 3. Upaya mengatasi hambatan Pelaksanaan Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir dalam menyusun Rancangan Peraturan Daerah yang aspiratif berupa sebaiknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir membentuk Panitia Legislasi, perlu diadakan diklat, seminar dan lokakarya tentang penyusunan peraturan daerah bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir terutama bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir yang disiplin ilmunya berbeda dengan bidang tugasnya, perekrutan calon anggota Dewan yang dilakukan oleh partai harus didasarkan pada kualitas dan latar belakang pendidikan formal sehingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan fungsi-fungsinya termasuk fungsi legislasi, pada saat proses pembahasan rancangan peraturan daerah sebaiknya tidak hanya melibatkan dari stakeholder yang terkait saja, tetapi juga melibatkan dari perwakilan masyarakat sipil dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir diharapkan lebih sering 95

melakukan hearing dengan masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat. B. Saran Untuk perbaikan dimasa mendatang, maka penulis memberikan saran perubahan sebagai berikut : 1. Perlu dilakukan peningkatan kualitas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir, baik dari segi pendidikan maupun pengalaman dan juga pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan tugas serta fungsi yang dimiliki oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir agar kualitasnya lebih baik dan dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan lebih maksimal sehingga tidak mengecewakan masyarakat. 2. Perlu diperluas tugas dari tenaga ahli yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir yang tidak hanya bertugas paruh waktu, bukan saja memberikan masukan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir, tetapi juga lebih dari itu. Dan perlu kiranya disediakan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu yang menunjang fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir yang memberikan gambaran tentang pembuatan Peraturan Daerah. 3. Perlu menyediakan anggaran untuk penyusunan Rancangan Peraturan Daerah inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir, yang merupakan salah satu fasilitasi bagi Dewan Perwakilan 96

Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir dalam menyusun Rancangan Peraturan Daerah. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Yani, Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008 Dahlan Thaib, Teori dan Hukum Konstitusi, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003 Ellydar Chaidir, Hukum dan Teori Konstitusi, Yogyakarta: Total Media, 2007 HAW. Widjaja, Pemerintahan Desa/Marga berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( Suatu Telaah Administrasi Negara), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001 Inu Kencana Syafiie, Pengantar Ilmu Pemerintahan, Bandung; Refika Aditama, 2009 --------------------------,dkk, Ilmu Administrasi Publik, Jakarta; Rineka Cipta, 1999 Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia (Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelengaraan Otonomi Daerah), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010 Ni matul Huda, Otonomi Daerah ( Filosofi, Sejarah Perkembangan dan Problematika), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 97

Syaukani,HR, dkk, Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2009 Philipus M. Hadjon, dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994 Paulus Effendi Lotulung, Beberapa tentang Kontrol Segi Hukum terhadap Pemerintah ( Edisi Ke -II dengan Revisi), Bandung:Citra Aditya Bhakti, 1993 Ridwan,HR, Hukum Administrasi Negara,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010 S.F.Marbun,Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara,Yogyakarta:Liberty,2009 Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Manajemen Pemerintahan Daerah, Edisi Revisi, Bandung; Fokus Media, 2003 Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen dan Proses Amandemen Undang- Undang Dasar 1945 secara lengkap, Jakarta: Sinar Grafika, 2008 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Majelis Permusyarawatan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 98

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Kewenangan Pusat dan daerah Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor KPTS 48 Tahun 2013 Tanggal 24 April 2013 tentang Susunan Keanggotaan Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir 99