K E R A N G K A A C U A N K E G I A T A N

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN (RESEARCH DESIGN).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 934 TAHUN 2017 TENTANG RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT SELAKU KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT NASIONAL ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2006 (1427 H) TENTANG

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2011

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 934 TAHUN 2017 TENTANG RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PENELITIAN OPTIMALISASI KINERJA KEPERINTISAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN DI SULAWESI DALAM RANGKA MENDUKUNG MP3EI

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa, dagang ataupun industri. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual 1.1. LATAR BELAKANG

Contoh 1: UNIT KEARSIPAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN UNIT KEARSIPAN I : BIRO UMUM SEKRETARIAT JENDERAL UNIT KEARSIPAN II :

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR $0 TAHUN 2015 TENTANG TATANAN TRANSPORTASI IOKAL

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

HASIL SIDANG KOMISI III

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG RENCANA UMUM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT TAHUN

BAB II DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA

1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENELITIAN KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN BARANG BERBASIS KERETA API DALAM MENDUKUNG PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK DI PULAU JAWA

LAPORAN AKHIR B. Uji Instrumen Pengukuran Outcome Pembangunan Infrastruktur Jalan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bangsa Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan di segala

POKOK-POKOK PIKIRAN MENGENAI PENGEMBANGAN JARINGAN PELAYANAN DAN PRASARANA TRANSPORTASI DARAT TERPADU DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

Pasal 862. Bagian Tata Usaha, terdiri dari : c. Subbagian Kepegawaian dan Umum. Pasal 863

Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.

RUU SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL DAN HARAPAN SISTEM TRANSPORTASI YANG TERINTEGRASI, AMAN, EFEKTIF, DAN EFISIEN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 996 TAHUN 2017 TENTANG SATUAN TUGAS PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

PERATURAN DAERAH - TATA CARA PEMBENTUKAN DAN TEKNIK PENYUSUNAN TAHUN 2004 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2004

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

MATRIK DAFTAR INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Powered by TCPDF (

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG MENTERI PERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perpindahan orang dan/atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN MULTIMODA. pengangkutan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan lebih efektif dan

2012, No

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN. NOMOR : KP 291 Tahun 2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN

: PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ORGANISASI : DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Halaman. 92.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Nega

TUGAS & FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMENEP

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 1,823,958, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 38,785,053, BELANJA LANGSUNG 256,663,285,000.

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG POLA PENGEMBANGAN TRANSPORTASI WILAYAH

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 32/M-IND/PER/6/2006 T E N T A N G

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Angkutan.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

Perkembangan Jumlah Penelitian Tahun

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 1,198,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 35,746,483, BELANJA LANGSUNG 191,034,525,000.

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

K E R A N G K A A C U A N K E G I A T A N Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perhubungan Unit Eselon I : Badan Litbang Perhubungan Unit Eselon II : Puslitbang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian. Program : Program Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Darat Sasaran Program : Tersedianya Dokumen Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan dalam Mendukung Pariwisata Kegiatan : Penelitian dan Pengkajian Kebijakan Transportasi Sub Kegiatan : Studi Kebijakan Detil Kegiatan : Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan dalam Mendukung Pariwisata. 1. Latar Belakang a. Dasar Hukum 1) UU No. 17 Tahun 2007 Tentang Pelayaran; 2) UU No. 34 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah; 3) PP No. 82 Tahun 1999 Tentang Angkutan di Perairan; 4) Kepmenhub No. 73 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai; 5) Kepmenhub No. 32 tahun 2001 Tentang Angkutan Penyeberangan; b. Gambaran Umum Singkat Sektor transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik serta pertahanan dan keamanan, untuk itu haruslah memiliki kemampuan yang tinggi dan diselenggarakan secara terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien untuk menunjang dinamika pembangunan, salah satunya pariwisata. Untuk menciptakan efektifitas pelayanan angkutan sungai, danau dan penyeberangan terhadap wisatawan penyedia jasa diharapkan bisa memenuhi harapan dari wisatawan, perlu adanya upaya untuk bisa memberikan pelayanan yang baik yang bisa memberikan kepuasan bagi wisatawan serta kenyamanan dan keamanan yang dirasakan selama perjalanan hingga selamat sampai tujuan.

Kualitas pelayanan memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan memahami dengan seksama harapan serta kebutuhan pelanggan. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan kualitas yang memuaskan. Untuk mewujudkan transportasi yang efektif dan efisien harus diarahkan untuk peningkatan pelayanan dengan mempertemukan kepentingan atau harapan baik dari sisi penyedia maupun dari sisi pengguna jasa angkutan penyeberangan. Peningkatan pelayanan berkaitan dengan prasarana maupun sarana yang merupakan penunjang penting menuju penyelenggaraan transportasi secara efektif dan efisien, handal, berkualitas, aman dan harga yang terjangkau. 2. Kegiatan Yang Dilaksanakan a. Uraian Kegiatan Uraian kegiatan / ruang lingkup dari studi ini sebagai berikut: 1) Inventarisasi Peraturan Perundang-undangan tentang sarana dan prasarana angkutan sungai, danau dan penyeberangan; 2) Inventarisasi Kebijakan tentang pelayanan dan pengembangan sarana dan prasarana angkutan sungai, danau dan penyeberangan dalam mendukung pariwisata di Indonesia; 3) Inventarisasi pelayanan angkutan sungai, danau dan penyeberangan dalam mendukung pariwisata di Indonesia; 4) Inventarisasi prasarana dan sarana angkutan sungai, danau dan penyeberangan dalam mendukung pariwisata di Indonesia; 5) Identifikasi obyek-obyek pariwisata di Indonesia yang perlu didukung transportasi SDP; 6) Melakukan analisis dan evaluasi pengembangan sarana dan prasarana angkutan sungai, danau dan penyeberangan dalam mendukung pariwitasa di masa mendatang (tahun 2030). 7) Menyusun konsep pengembangan pelayanan angkutan sungai, danau dan penyeberangan dalam mendukung pariwisata di Indonesia;

8) Lokasi studi adalah obyek wisata yang dilayani Transportasi SDP, di: Medan, Denpasar, Kendari, Sorong, dan Ambon. b. Batasan Kegiatan Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan dalam mendukung Pariwisata berupa penyusunan konsep peningkatan pelayanan sebagai jaminan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan untuk wisatawan. 3. Penerima Manfaat Penerima manfaat baik internal dan / atau eksternal dari Pusat Litbang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian adalah pimpinan, peneliti, dan staf Pusat Litbang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian, serta unit organisasi lainnya yang ada di lingkungan Kementerian Perhubungan. 4. Maksud dan Tujuan a. Maksud Kegiatan Maksud kegiatan adalah melakukan analisis dan evaluasi peningkatan pelayanan angkutan sungai, danau dan penyeberangan dalam mendukung pariwisata. b. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan adalah terselenggaranya pelayanan angkutan sungai, danau dan penyeberangan dalam mendukung pariwisata yang lebih efektif dan efisien. 5. Indikator Keluaran dan Keluaran a. Indikator Keluaran Satu Paket laporan. b. Keluaran Keluaran (output) dari kegiatan studi ini adalah tersusunnya 4 (empat) laporan studi yaitu laporan pendahuluan, laporan antara, rancangan laporan akhir dan laporan akhir (Laporan akhir dan laporan ringkas) 6. Cara Pelaksanaan Kegiatan a. Metode Pelaksanaan Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan dalam Mendukung Pariwisata dilaksanakan melalui survey di lapangan dalam

pengumpulan data primer dan sekunder sesuai dengan lokasi survey dan diskusi interaktif dengan pakar dibidang transportasi Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan baik di pusat maupun di daerah. b. Tahapan Kegiatan Tahapan pelaksanaan Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan Dalam Mendukung Pariwisata sebagai berikut: 1) Laporan Pendahuluan Laporan ini berisi penjabaran dari kerangka acuan kerja yang meliputi pendahuluan, metodologi dan pendekatan teori yang diterapkan dalam studi, gambaran umum secara singkat, rencana kerja, jadwal kegiatan dan instrument pengumpulan data primer dalam penelitian, termasuk keperluan data sekunder. 2) Laporan Antara Berisi tentang pendahuluan, metodologi dan pendekatan studi, yang dilengkapi dengan hasil pengumpulan data baik primer maupun sekunder yang disertai dengan rencana tindak lanjut (rancangan laporan akhir). 3) Rancangan Laporan Akhir Berisi hasil analisis seluruh data yang masuk dikaitkan dengan maksud dan tujuan studi, serta ditampilkan kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan. 4) Laporan Akhir dan Laporan Ringkas Laporan ini merupakan koreksi atau perbaikan dan Rancangan Laporan Akhir, setelah melalui serangkaian pembahasan dan kesepakatan dengan Tim Pengarah. 7. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan Dalam Mendukung Pariwisata dilaksanakan di Jakarta.

8. Kebutuhan Tenaga Ahli Personil yang dibutuhkan dalam studi ini adalah sebagai berikut : No. Tenaga Ahli Waktu Kegiatan (Bulan) 1. Ahli Perencanaan Transportasi(Team Leader) 8 2. Ahli Manajemen Keselamatan ASDP 7 3. Ahli Manajemen Operasional ASDP 6 4. Ahli Manajemen Kepariwisataan 7 5. Ahli Sarana ASDP 6 6. Ahli Prasarana ASDP 6 7. Ahli Manajemen dan Rekayasa ASDP 6 8. Asst. Ahli Perencanaan Transportasi Jalan 7 9. Asst. Ahli Manajemen Keselamatan ASDP 6 10. Asst. Ahli Manajemen Operasional ASDP 5 11. Asst. Ahli Kepariwisataan 6 12. Asst. Ahli Sarana ASDP 5 13. Asst. Ahli Prasarana ASDP 5 14. Asst. Ahli Manajemen dan Rekayasa ASDP 6 9. Pelaksana dan Penanggung jawab kegiatan a. Pelaksana Kegiatan Pelaksanaan Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan dalam Mendukung Pariwisata dikontrakkan kepada konsultan. b. Penanggung jawab Kegiatan Penanggung jawab Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan dalam Mendukung Pariwisata adalah Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Darat dan Perkeretaapian. 10. Jadwal Pelaksanaan a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Studi peningkatan pelayanan angkutan sungai, danau dan penyeberangan dalam mendukung pariwisata dilaksanakan dalam waktu 8 (delapan) bulan.

b. Matriks Pelaksanaan 11. Biaya Pelaksanaan Biaya untuk pelaksanaan kegiatan Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan Dalam Mendukung Pariwisata Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Jakarta, November 2012 KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT DAN PERKERETAAPIAN J. WIDIATMOKO NIP. 19540318 197703 1 002 Sumber dana kegiatan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tambahan APBN pada DIPA Tahun 2010 Direktorat LLAJ, Ditjen Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI..

LAMPIRAN