PARADIGMA PEMBELAJARAN EKONOMI. Sosialisasi KTSP 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. bermutu menjadi salah satu faktor yang penting dalam perkembangan

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi professional para guru dan pengelola sekolah. pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

PEMBELAJARAN EKONOMI SMA/SMK

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan bahwa keunggulan suatu bangsa bertumpu pada keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perubahan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

Kurikulum Berbasis TIK

GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN TUNTUTAN KOMPETENSI PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..

BAB I PENDAHULUAN. mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepeda Tuhan Yang Maha Esa, Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, penyelenggarakan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah komponen yang berperan penting sebagai modal utama

3 PENDEKATAN PROFESIONALISASI. Pendekatan Karakteristik Pendekatan Institusional Pendekatan Legalitas

: Arining Tyas Dwi Marbawani : Penilaian kompetensi ranah afektif dikaitkandengan partisipasi belajar biologi dan kompetensi ranah psikomotor siswa

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. modern, makmur dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Triatno, (2009:53) menyatakan pendapatnya bahwa tujuan pendidikan

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berkepribadian, cerdas dan memiliki keterampilan hidup sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi

PENDEKATAN ILMIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH (Studi Analisis Desain Strategi Pendidikan Agama Islam)

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu unsur dari Good Corporate Governnance. Sedangkan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepita Ferazona, 2013

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. evaluasi. Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui atau proses belajar mengajar

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROFESIONALISME GURU EKONOMI DAN INOVASI PEMBELAJARAN

Transkripsi:

PARADIGMA PEMBELAJARAN EKONOMI Sosialisasi KTSP 1

Profesi dan Profesionalisme Guru Ekonomi Kata profesi berasal dari bahasa Yunani pbropbaino yang berarti menyatakan secara publik, dan dalam bahasa Latin disebut professio yang digunakan untuk menunjukkan pernyataan publik yang dibuat oleh seorang yang bermaksud menduduki suatu jabatan publik. Sosialisasi KTSP 2

PENGERTIAN PROFESI Definisi profesi berdasarkan buku: profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, didalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan keterampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya; serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut. Sosialisasi KTSP 3

Definisi profesi dengan menggunakan ciri profesi. Secara umum ada tiga ciri yang disetujui oleh banyak penulis sebagai ciri sebuah profesi, yaitu: 1. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi. Pelatihan ini dimulai sesudah seseorang memperoleh gelar sarjana. Sebagai contoh mereka yang telah lulus sarjana baru mengikuti pendidikan profesi seperti dokter, psikologi, apoteker. 2. Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan. Pelatihan tukang batu, tukang cukur, pengrajin meliputi keterampilan fisik. Pelatihan akuntan, dokter meliputi komponen intelektual dan keterampilan. Walaupun pada pelatihan dokter atau dokter gigi mencakup keterampilan fisik tetap saja komponen intelektual yang dominan 3. Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat. Dengan kata lain profesi berorientasi memberikan jasa untuk kepentingan umum daripada kepentingan sendiri. Dokter, pengacara, guru memberikan jasa yang penting agar masyarakat dapat berfungsi; hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh pakar bidang lainnya. Silakan pilih menu yang tersedia Sosialisasi KTSP 4

Ciri tambahan PROFESI yang tidak berlaku bagi semua profesi: 1) Adanya proses lisensi atau sertifikat 2) Adanya organisasi 3) Otonomi dalam pekerjaannya. Profesi memiliki otonomi atas penyediaan jasanya. Guru sebagai profesi pada hakekatnya sama dengan jabatan profesi lainnya seperti akuntan, dokter, pengacara, dan apoteker yang bersifat profesi, bernomor register, dan memiliki kode etik keprofesionalan sehingga guru benar-benar menjadi profesi yang membanggakan setara dengan profesi-profesi lainnya. Silakan pilih menu yang tersedia Sosialisasi KTSP 5

Menurut Indra Djati Sidi (2004) dari hasil studi beberapa ahli mengenai sifat-sifat atau karakteristik profesi, khususnya profesi guru yakni: (1)kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan, (2)memiliki pengetahuan spesialisasi, (3)memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang lain atau klien, (4)memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau communicable, (5)memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri atau self-organization, (6)mementingkan kepentingan orang lain (altruism), (7)memiliki kode etik, (8)memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitas, (9)mempunyai sistem upah, dan (10)budaya profesional. Sosialisasi KTSP 6

Calon guru ekonomi harus mengalami apa yang dinamakan pendidikan profesi, yaitu: suatu proses pendidikan yang memungkinkan guru ekonomi dapat mengembangkan berbagai aspek pendidikan ekonomi yang diembannya.. Guru yang profesional tidak hanya memiliki pengetahuan mengenai subject matter tetapi juga ilmu kependidikan, yang menjadi bagian dari tuntutan jabatan guru profesional. Untuk kepentingan ini diberikan berbagai mata kuliah, selain mata kuliah yang terkait dengan subjek matter juga mata kuliah kelompok Proses Belajar Mengajar (PBM), yang antara lain terdiri dari strategi belajar mengajar, evaluasi pengajaran, dan perencanaan pengajaran, serta mata kuliah-mata kuliah pendukung. Sosialisasi KTSP 7

PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN EKONOMI: Dinamika kehidupan saat ini telah membawa manusia ke alam kehidupan yang semakin kompleks, Keadaan seperti itu juga terjadi pada dunia pendidikan, oleh karena itu pendidikan yang statis tidak akan menghasilkan manusia yang sesuai dengan tuntuan kebutuhan jaman. Terjadinya perubahan tersebut disebabkan oleh: 1)Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 2)Dinamika kehidupan masyarakat. 3)Pertambahan jumlah penduduk. Dengan pembaharuan pendidikan dan pembelajaran membawa implikasi dalam pembelajaran ekonomi: Sosialisasi KTSP 8

siswa tidak lagi ditempatkan sebagai obyek ajar melainkan sebagai subyek ajar, sehingga dalam kegiatan belajar guru tidak hanya memberi ceramah tanpa melakukan dialog dan interaksi secara aktif dengan siswa; pengajaran berorientasi pada tujuan pembelajaran (kompetensi) bukan pada materi, sehingga hal ini membawa implikasi guru yang akan mengajar tidak hanya mempersiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan, tetapi harus menganalisis dan menjabarkan kompetensi pembelajaran kedalam pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa; pembelajaran tidak lagi guru sentris, melainkan siswa yang lebih berperan, dalam hal ini guru sebagai fasilitator dan evaluator dari kegiatan pembelajaran; evaluasi bersifat diagnostik dan autentic Assesment, bukan bersifat vonis, sehingga guru akan selalu introspeksi dan berlaku adil dalam penilaian. Sosialisasi KTSP 9

Oleh karena itu maka visi Depdiknas yang dinyatakan dalam Buku Renstra Depdiknas Tahun 2005-2009, adalah: Pembangunan pendidikan nasional ke depan didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya, yang berfungsi sebagai subyek yang memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal. Yang ditandai oleh 3 dimensi kemanusiaan, yaitu: Sosialisasi KTSP 10

(1) afektif yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensi estetis; (2) kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis. Sosialisasi KTSP 11

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh lulusan atau tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) dirumuskan sbb: Berkenaan dengan aspek afektif, peserta didik memiliki : *keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agama masing-masing yang tercermin dalam perilaku sehari-hari; * memiliki nilai-nilai etika dan estetika, serta mampu mengamalkan dan mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari; * memiliki nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan humaniora, serta menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara baik dalam lingkup nasional maupun global. Sosialisasi KTSP 12

Berkenaan dengan aspek kognitif: * menguasai ilmu, teknologi, dan kemampuan akademik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi. Berkenaan dengan aspek psikomotorik: * memiliki keterampilan berkomunikasi, kecakapan hidup, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan sosial, budaya dan lingkungan alam baik lokal, regional, maupun global; memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang bermanfaat untuk melaksanakan tugas/kegiatan sehari-hari Sosialisasi KTSP 13

APA MAKNANYA DENGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI? Untuk efektifnya pelaksanaan pembelajaran ekonomi, menurut E. Mulyasa (2004), seorang guru perlu memiliki antara lain hal-hal berikut: 1) Menguasai dan memahami bahan dan hubungannya dgn bahan lain dgn baik. 2) Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi. 3) Memahami peserta didik, pengalaman, kemampuan, dan prestasinya. 4) Menggunakan metoda yang bervariasi dalam mengajar. 5) Mampu mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti. 6) Selalu mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir. Sosialisasi KTSP 14

Dapat disimpulkan bahwa pembaharuan dalam pembelajaran ekonomi mencakup tiga aspek berikut: a) pembaharuan dalam materi dan bahan ajar b) pembaharuan dalam pendekatan atau proses pembelajaran c) pembaharuan dalam alat dan sumber belajar. Sosialisasi KTSP 15

Selesai Sosialisasi KTSP 16