Analisis Pendapatan Usahatani Bunga Potong Krisan di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

AGUS PRANOTO

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI DI DESA ANTAPAN (Studi Kasus Di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan)

dwijenagro Vol. 6 No. 2 ISSN :

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh :KetutSiswaMitra Program StudiManajemenSumberDayaPerairan JurusanPerikanan Dan IlmuKelautan FakultasPertanian UniversitasWarmadewa Denpasar

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

Bunga potong yang banyak diminati adalah bunga yang mekar sempurna, penampilan

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI BUNGA KRISAN DI DAUN HIJAU NURSERY KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

Analisis Risiko Usahatani Salak Organik di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Bunga Krisan Di Daun Hijau Nursery Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

dwijenagro Vol. 6 No. 2 ISSN :

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

Analisis Usahatani Ubi Kayu Varietas Gajah

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

BAB III METODE PENELITIAN. Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung

Universitas Mahasaraswati Denpasar. Universitas Mahasaraswati Denpasar * HP :

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) bermaksud

ANALISIS PENDAPATAN PETANI SAYURAN DI DESA WAIHERU KECAMATAN BAGUALA KOTA AMBON

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

Suheli, M. dkk., Analisis Kelayakan Usahatani...

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI BUNGA KRISAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG.

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

IV. METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DALAM DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL FEBRIANTIKA FITRI

ANALISIS USAHATANI CABE MERAH (Capsicum Annum L) DI DESA PEREAN TENGAH, KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

LAMPIRAN. Pendidikan Terakhir. B. Karakteristik dan Pendapatan Rumah Tangga Responden. Status Penguasaan

Elista K. Gurning 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Hp: ;

IV. METODE PENELITIAN

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol. 4, No. 2, April 2015

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

Perbandingan Pendapatan antara Usahatani Kopi dan Usahatani Jeruk di Desa Serai Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli

ANALISIS USAHATANI BLEWAH DI DESA DEMUNG KECAMATAN BESUKI ( Study Kasus Di Desa Demung Kec. Besuki Kab. Situbondo )

291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI DESA PEMATANG SIKEK KECAMATAN RIMBA MELINTANG KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI CABAL MERAH (Capsicum annum L) DI SUBAK ISEH, DESA SINDUWATI, KECAMATAN SIDEMEN, KABUPATEN KARANGASEM, BALI

Kata Kunci : biaya, pendapatan, karet rakyat, kelapa sawit rakyat

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUN PUSTAKA. Deskripsi bunga potong krisan (Chrysanthemum) adalah sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: ISSN :

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

Leo Amran 1), Eliza 2), Suardi Tarumun 2) Hp: ;

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

Analisis Usahatani Kakao Pola Swadaya Di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Mawar merupakan salah satu tanaman kebanggaan Indonesia dan sangat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Transkripsi:

Analisis Pendapatan Usahatani Bunga Potong Krisan di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng I G ANGGA DIAN PUTRA P, I WAYAN BUDIASA, I KETUT RANTAU Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman 80232 Denpasar Email : dian_alvaro10@rocketmail.com wba.agr@unud.ac.id Abstract Farming Income Analysis of Chrysanthemum Cut Flowers at Pancasari Village, Sukasada District, Buleleng Regency Cut flowers are one of the agricultural commodities that can help improve the income and welfare of farmers. One of the cut flowers having high economic value is chrysanthemum. The aim of this study was to determine the total cost spent by the farmers of chrysanthemum cut flowers, total incomes of chrysanthemum cut flower farming and the farmers' net income of chrysanthemum cut flower farming. This study used 30 respondents through simple random sampling. The data analysis method used was quantitative analysis method that would be obtained by using the formula of farming net income.the results showed the average costs spent by farmers of chrysanthemum cut flowers amounted to Rp. 5,941,823.71, detailed from variable and fixed costs. Acceptance in one harvest season was Rp. 15.526.500,00-, detailed from chrysanthemum cut flower crops with an average greenhouse area of 355 m 2, so in one harvest season the net income earned was Rp. 9,584,676.29. The suggestion recommended in this research is that the chrysanthemum cut flower growers in the village of Pancasari should retain chrysanthemum cut flower farming because it is very profitable looked at from the high market demand the production will definitely be sold so that farmers do not have to worry about the farming and there is a need for further research on the constraints faced by the farmers of chrysanthemum cut flowers on his farm and the opportunity cost arising due to choose a farm of several alternative farming opportunities available. Keywords: chrysanthemum, cut flowers, greenhouse, net income, farmer group 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan persaingan dalam mencari pekerjaan semakin ketat. Menurut David Mc.Clelland dalam Robbins (2001), menyatakan untuk menjadi negara maju dan makmur minimal wirausaha yang dibutuhkan adalah dua persen dari total jumlah penduduk, oleh karena itu http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 690

dibutuhkan pergeseran paradigma dari mencari pekerjaan menjadi pencipta pekerjaan yang disebut dengan wirausaha. Pertanian mempunyai banyak komoditi yang bisa dikembangkan dan dijadikan suatu wirausaha, salah satunya adalah bunga potong Bunga potong merupakan salah satu komoditi pertanian yang dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Bunga potong ada beberapa jenis antara lain: gladiol, kerkrily, hebras, aster, krisan, mawar, dan anyelir. Bunga yang mempunyai nama latin Chrysanthemum merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai prospek yang baik untuk dibudidayakan dan dijadikan sumber penghasilan, dilihat dari pasar dan daerah penelitian lahan rumah kaca yang digunakan untuk usahatani bunga potong krisan tidak terlalu luas karena jarak tanam bunga potong krisan di daerah penelitian hanya 11 x 11 cm (Balai Penelitian Tanaman Hias, 2006). Menurut Rukmana dan Mulyana (1997) bunga potong krisan atau dikenal juga dengan seruni, mempunyai 1000 varietas yang tumbuh di dunia. Beberapa varietas bunga potong krisan yang dikenal antara lain adalah Chrysanthemum daisy, Chrysanthemum indicum, Chrysanthemum coccineum, Chrysanthemum frustescens, Chrysanthemum maximum, Chrysanthemum hornorum, dan Chrysanthemum parthenium. Varietes bunga potong krisan yang banyak ditanam di Indonesia umumnya diintroduksi dari luar negeri, terutama dari Belanda, Amerika Serikat, dan Jepang (Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Florikultura, 2013). Kota Denpasar merupakan daerah peminat bunga potong krisan tertinggi di Bali dimana pada satu bulannya Kota Denpasar memasok sekitar 3.600.000 potong bunga potong krisan (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, 2015). Permintaan yang besar tersebut membuat para petani kewalahan, walaupun produksi bunga potong krisan meningkat tiap tahunnya tetapi belum bisa untuk memenuhi seluruh permintaan pasar. Petani bunga potong krisan di Bali hanya mampu memenuhi sekitar 8,3% saja dan sisa 91,7% di impor dari daerah penghasil bunga potong krisan di sekitar Bali. Produksi bunga potong krisan di Bali meningkat disetiap tahunnya dapat dilihat pada Tabel 1 produksi bunga krisan di Bali dari tahun 2010 s.d 2014 sebagai berikut. Tabel 1. Produksi Bunga Potong Krisan di Bali Tahun 2010 s.d 2014 Produksi Bunga Krisan di Bali (potong) Tahun Tabanan Karangasem Buleleng Badung Total Produksi/ Tahun 2010 145,175 53,108 469,700 0 667,983 2011 46,124 1,614 699,335 0 747,073 2012 46,124 1,614 1,457,940 2,360 1,508,038 2013 456,815 0 1,456,990 26,280 1,940,085 2014 2,215,039 0 2,860,899 93,670 5,169,608 Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Tahun 2015 691 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

Produksi bunga potong krisan tertinggi di Bali terdapat pada tahun 2014 dengan jumlah produksi 5.169.608 potong, tapi dengan jumlah produksi tersebut petani belum mampu untuk memenuhi seluruh permintaan pasar. Petani bunga potong krisan tidak mampu memenuhi permintaan pasar karena sedikitnya petani yang berbudidaya bunga potong krisan di Bali. Banyak petani dan pengusaha tani takut berinvestasi bunga potong krisan karena persoalan tidak tahunya luas dan ciri lahan yang digunakan dalam budidaya bunga potong krisan, biaya produksi, pengelolaan, sumber daya manusia, persaingan harga, dan bibit bunga potong krisan yang susah diperoleh. Melihat kondisi sedikit petani yang mau berinvestasi usahatani bunga potong krisan dan pasar bunga potong krisan yang tinggi maka menarik untuk dikaji berapa biaya yang dikeluarkan dalam berusahatani bunga potong krisan, penerimaan, serta pendapatan bersih yang diperoleh dari usahatani bunga potong krisan. 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui. 1. Biaya total yang dikeluarkan petani dari usahatani bunga potong krisan 2. Penerimaan total petani dari usahatani bunga potong krisan 3. Pendapatan bersih dari usahatani bunga potong krisan 2. Metodelogi Penelitian 2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian dipilih dengan purposive yaitu penentuan lokasi yang diambil secara sengaja. Tempat penelitian dilakukan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng pada kelompok tani Agro Pudak Lestari dan Sari Mekar. Penelitian dimulai dari bulan November s.d Desember 2015. Data yang digunakan pada penelitian adalah data pada saat bulan September s.d Desember 2015. 2.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data penelitian terdiri atas data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah jumlah dan harga bibit, pupuk, obat-obatan, biaya listrik, dan air yang digunakan dalam usahatani yang diperoleh melalui survey usahatani pada kelompok tani bunga potong krisan. Data kualitatif adalah sejarah kelompok tani dan struktur organisasi kelompok tani yang diperoleh dari dokumen pada kelompok tani bunga potong krisan. Sumber data dalam penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua yaitu sumber primer data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya dan sumber sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen. http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 692

2.3 Metode Pengumpulan Data, Responden Penelitian dan Variabel Pengukuran Menurut Antara (2010), metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah survey usahatani langsung di lokasi penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah di susun sesuai dengan tujuan penelitian, studi pustaka, dan dokumentasi. Responden penelitian sebanyak 30 orang yang ditetapkan secara simple random sampling yang tersebar dalam dua kelompok tani. Variabel pengukuran pada penelitian ini terdiri dari variabel pendapatan dengan indikator penerimaan usahatani dan biaya usahatani. 2.4 Metode Analisis Data Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dimana total biaya dalam usahatani bunga potong krisan dihitung dengan cara menjumlahkan total biaya tetap satu musim tanam selama empat bulan dengan total biaya variabel satu musim tanam selama empat bulan (Soekartawi, 2006) atau secara singkat dapat dirumuskan sebagai berikut. Dimana : TC = total cost (total biaya, rp) TFC = total fixed cost (total biaya tetap, rp) TVC = total variable cost (total biaya tidak tetap, rp) TC = TFC + TVC....(1) Biaya variabel dihitung dari biaya bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja yang digunakan dalam usahataninya. Biaya tetap dihitung dari biaya penyusutan alat-alat pertanian yang digunakan pada usahatani. Besarnya biaya penyusutan alat-alat pertanian yang digunakan untuk usahatani bunga potong krisan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus atau straigh line method (Hernanto, 1993), dengan rumus sebagai berikut. X = Nb Ns N Dimana: X = besarnya penyusutan (rp/musim tanam) Nb = nilai beli (rp.) Ns = nilai sisa alat (residu) N = umur ekonomis (rp.) Mt = musim tanam (tiga musim tanam dalam satu tahun) mt...(2) Total penerimaan dalam usahatani bunga potong krisan dihitung dengan cara jumlah produksi dalam satu musim tanam dikali dengan harga jual bunga potong krisan yang berlaku pada saat tersebut, rumusnya sebagai berikut 693 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

Dimana: TR = total revenue (total penerimaan, rp.) Y = output (produksi, tangkai) Py = price output (harga produksi, rp.) TR = Y. Py.. (3) Menghitung pendapatan bersih usahatani bunga potong krisan menurut Soekartawi (2006) dapat dilakukan dengan cara mengurangi total penerimaan petani dalam satu musim tanam selama empat bulan dikurangi dengan total biaya dalam satu musim tanam selama empat bulan sebagai berikut. Dimana: Π = income (pendapatan bersih, rp) TR = total revenue (total penerimaan, rp) TC = total cost (total biaya, rp) Π = TR TC...(4) 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Umur, Tingkat Pendidikan Formal, Jumlah Anggota keluarga, Pekerjaan Utama dan Sampingan, serta Luas dan Status Garapan Lahan Badan Pusat Statistik Indonesia (2014) berdasarkan konsepnya penduduk dalam usia kerja adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang secara aktif melakukan kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran (output) baik berupa barang atau jasa. Badan Pusat Statistik berdasarkan definisi tersebut menggolongkan umur 15 s.d 64 tahun merupakan umur produktif penduduk, sedangkan umur di bawah 15 tahun dan diatas umur 64 tahun merupakan usia tidak produktif penduduk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata usia responden yang melakukan usahatani bunga potong krisan dari kelompok tani Agro Pudak Lestari dan Sari Mekar adalah 38 tahun 2 bulan dengan kisaran umur yang paling muda 24 tahun dan yang tertua 66 tahun, ini menunjukkan bahwa responden yang melakukan usahatani bunga potong krisan sebagian besar dalam usia produktif. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengalaman petani maka petani semakin memperhitungkan keadaan usahataninya dan semakin bertanggung jawab akan pendidikan anak-anaknya serta masa depan keluarganya (Hernanto, 1988). Tingkat pendidikan formal responden di daerah penelitian, semua responden menempuh pendidikan formal walaupun ada yang hanya sampai sekolah dasar (SD) sebesar 23.33%, responden menempuh pendidikan formal sampai pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 36,67 %, Sekolah Menengah Pertana (SMP) sebesar 30% diikuti dengan Pendidikan S1 6,67 % dan S2 sebesar 3,33%. Rumah tangga yang yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) ditambah dari kerabat yang tergabung dalam satu unit http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 694

anggaran belanja. Rata-rata usia rumah tangga responden dari hasil penelitian 15 s.d 66 tahun dengan dua sampai empat orang dalam satu rumah tangga. Jumlah anggota rumah tangga responden yang berada dalam kelompok usia produktif sebanyak 60 (68,18%) orang sedangkan yang berada di luar usia produktif sebanyak 28 (31,82%) orang. Umumnya kebanyakan penduduk Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng memiliki pekerjaan lebih dari satu pekerjaan utama. Hasil penelitian menunjukan 10 dari 30 responden penelitian memiliki lebih dari satu pekerjaan utama yaitu sebagai pegawai di koperasi dan LPD di daerah Pancasari serta berdagang di Pasar Pancasari. Lahan erat kaitannya dengan mata pencaharian responden yang sebagian besar sebagai petani atau bekerja pada sektor pertnian. Luas kepemilikan lahan adalah luas yang dimiliki responden yang digarap maupun yang tidak digarap, sedangkan luas penguasaan lahan adalah luas lahan yang digarap oleh responden baik lahan milik sendiri maupun lahan milik orang lain. Hasil penelitian dari 30 responden pada kedua kelompok tani yaitu kelompok tani Agro Pudak Lestari dan kelompok tani Sari Mekar seluruhnya merupakan petani pemilik lahan sendiri dengan luas lahan rumah kaca rata-rata 355 m 2. 3.2 Analisis Biaya Usahatani Bunga Potong Krisan Soekartawi (1995), mengemukakan bahwa biaya usahatani dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap mencakup segala alat pertanian dan iuran rutin, sedangkan biaya tidak tetap mencakup biaya sarana produksi. Biaya sarana produksi adalah biaya yang dikeluarkan responden dalam proses produksinya sampai menjadi produk seperti biaya bibit, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja. Besar biaya produksi dipengaruhi oleh faktor struktur tanah, topografi tanah, luas rumah kaca dan varietas tanaman serta teknologi yang diterapkan oleh responden. Rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh responden dalam usahatani bunga potong krisan sebesar Rp. 5.941.823,71 per petani dengan luas rumah kaca 355 m 2 dalam satu musim tanam. Biaya tenaga kerja diperoleh dengan mengalikan total curahan tenaga kerja HOK/usahatani/musim tanam dengan upah yang berlaku sebesar Rp. 50.000/ 8 jam kerja. Rata-rata biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh responden sebesar Rp. 1.416.666,66 per 355 m 2 rumah kaca dalam satu kali musim tanam yang hanya menggunakan tenaga kerja dalam rumah tangga. Biaya alat-alat pertanian yang termasuk biaya tetap sangat dibutuhkan dalam usahatani bunga potong krisan seperti rumah kaca, cangkul, sprayer, gunting, pipa tetes, lampu, pajak lahan pertanian, serta iuran rutin Rp.20.000/ musim tanam. Biaya bibit, pupuk, obat-obatan dan mulsa termasuk dalam biaya tidak tetap usahatani bunga potong krisan. Rata-rata biaya yang dikeluarkan dalam usahatani bunga potong krisan per musim tanam sebesar Rp. 5.941.823,71. Total dan rincian biaya usahatani bunga potong krisan dapat dilihat pada Tabel 2. 695 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

Tabel 2. Rata-Rata Biaya Usahatani Bunga Potong Krisan dengan Luas Rumah Kaca 355 m 2 per Petani di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. No Biaya Tidak Tetap Fisik Nilai (Rp) 1 Bibit 10.351 batang 1.552.650,00 2 Pupuk: Organik 48,4 Kg 24.260,00 Urea 2,9 Kg 5.156,67 Kcl 5,4 Kg 9.936,62 3 Obat-obatan: Fungisida 1,89 Kg 132.241,67 Insektisida 200 ml 180.000,00 4 Mulsa (Plastik) 5,77 Kg 201.833,33 Sub Jumlah Rp 2.106.078,29 No Tenaga Kerja manusia Fisik Nilai (Rp) 1 Penolahan Lahan 6,7 HOK 333.333,33 2 Penanaman 6,7 HOK 333.333,33 3 Pemeliharaan 9,4 HOK 562.500,00 4 Panen 3,1 HOK 187.500,00 Sub Jumlah Rp 1.416.666,66 No Biaya Tetap Fisik Nilai (Rp) 1 Green House 355 m 2 1.970.741,00 2 Cangkul 2 6.513,33 3 Sprayer 1 26.544,44 4 Gunting 1 4.402,66 5 Pipa Tetes 340 m 41.522,96 6 Lampu 26 201.600,00 7 Pajak 0,04 ha 7.779,17 Sub Jumlah Rp 2.259.103,56 No Biaya lain-lain Fisik Nilai (Rp) 1 Iuran Rutin anggota 20.000,00 2 Biaya Air 26.975,20 3 Biaya Listrik 113.000,00 Sub Jumlah Rp 159.975,20 Total Jumlah Rp 5.941.823,71 Sumber: diolah dari data primer Besarnya biaya alat-alat pertanian diperoleh dari biaya penyusutan alat-alat pertanian bunga potong krisan tersebut. Biaya penyusutan alat-alat pertanian yang digunakan untuk usahatani bunga potong krisan dihitung dengan menggunakan http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 696

metode garis lurus atau straigh line method (Hernanto, 1993), dengan rumus sebagai berikut. X = Nb Ns N mt... (5) Dimana: X = besarnya penyusutan (rp/ musim tanam) Nb = nilai beli Ns = nilai sisa N = umur ekonomis Mt = musim tanam 3.3 Analisis Penerimaan Usahatani Bunga potong Krisan Penerimaan usahatani yaitu jumlah produksi dari komoditas yang dihasilkan petani dikalikan dengan harga yang berlaku saat itu, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Penerimaan Usahatani Bunga Potong Krisan dengan Luas Rumah Kaca 355 m 2 per Petani di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Luas Rumah Kaca (m 2 ) Produksi bunga potong krisan (Batang) Harga Satuan (Rp) 355 10.351 1.500,00 Total Penerimaan Rp 15.526.500,00 Sumber: diolah dari data primer Penerimaan responden dengan luas rata-rata rumah kaca 355 m 2 dalam satu musim panen sebesar Rp. 15.526.500,00 per petani, nilai ini dirinci dari hasil panen bunga potong krisan di luas rumah kaca 355 m 2 yang memperoleh 10.351 batang dan dikalikan dengan harga bunga potong krisan yang berlaku pada saat itu atau harga yang berlaku pada pasar bunga potong krisan yaitu sebesar Rp. 1.500,00 per batangnya. 3.4 Analisis Pendapatan Bersih Usahatani Bunga Potong krisan Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya yang dikeluarkan oleh usahatani tersebut. Pendapatan bersih usahatani bunga potong krisan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng dihitung berdasarkan konsep tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. 697 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

Tabel 4. Rata-rata Pendapatan Bersih Usahatani Bunga Potong Krisan dengan Luas Rumah Kaca 355 m 2 per Petani di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng No Keterangan Nilai (Rp) 1 Penerimaan usahatani : penerimaan responden 15.526.500,00 Sub Jumlah Rp 15.526.500,00 2 Biaya usahatani: sarana produksi 2.106.078,29 tenaga kerja 1.416.666,66 alat-alat pertanian 2.259.103,56 lain-lainnya (iuran rutin anggota kelompok tani, biaya air, dan listrik) 159.975,20 Sub Jumlah Rp 5.941.823,71 Pendapatan Responden (sub jumlah1-sub jumlah2) Rp 9.584.676,29 Sumber: diolah dari data Primer Berdasarkan tabel 4 penerimaan usahatani bunga potong krisan dengan ratarata pengolahan lahan rumah kaca seluas 355 m 2 dalam satu musim panen sebesar Rp.15.526.500,00 dikurangi dengan rata-rata total biaya yang telah dikeluarkan oleh responden dalam satu musim tanam yaitu sebesar Rp. 5.941.823,71 maka diperoleh pendapatan sebesar Rp. 9.584.676,29 dalam satu musim panen. 4 Penutup 4.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut 1. Usahatani bunga potong krisan yang diusahakan oleh petani bunga potong krisan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng yang tergabung dalam dua kelompok tani yaitu kelompok tani Agro Pudak Lestari dan Sari Mekar dengan pengolahan lahan rumah kaca seluas 355 m 2 mengeluarkan biaya rata-rata sebesar Rp. 5.941.823,71. 2. Penerimaan petani bunga potong krisan yang diperoleh dengan rata-rata pengolahan lahan rumah kaca seluas 355 m 2 dalam satu musim panen sebesar Rp. 15.526.500,00 tidak adanya sistem bagi hasil dikarenakan semua lahan garapan responden adalah milik sendiri. 3. Pendapatan bersih petani bunga potong krisan diperoleh dari penerimaan petani bunga potong krisan sebesar Rp. 15.526.500,00 dikurangi biaya usahatani yang ditanggung petani bunga potong krisan selama satu musim http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 698

4.2 Saran tanam yaitu sebesar Rp. 5.941.823,71 maka diperoleh pendapatan bersih sebesar Rp.9.584.676,29 dalam satu musim panen. Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut. 1. Petani bunga potong krisan di Desa Pancasari agar tetap mempertahankan usahatani bunga potong krisan karena usahatani bunga potong krisan sangat menguntungkan, dilihat dari permintaan pasar yang tinggi produksi pasti akan terjual sehingga petani tidak perlu khawatir dengan berusahatani bunga potong krisan. 2. Perlu adanya lanjutan penelitian tentang kendala petani bunga potong krisan terhadap usahataninya dan biaya peluang atau opportunity cost yang timbul karena memilih sebuah peluang usahatani dari beberapa alternatif usahatani yang tersedia. 5 Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada ketua kelompok tani dan seluruh anggota kelompok tani Agro Pudak Lestari dan Sari Mekar yang sudah meluangkan waktu wawancara yang dilakukan penulis untuk memperoleh data demi menyelesaikan penulisan, serta keluarga tercinta dan teman-teman angkatan 2012 yang turut serta membantu penulis dan memberi dukungan, serta saran dalam menyelesaikan e-jurnal ini. Daftar Pustaka Antara, I Made. 2010. Bahan Ajar Metodologi Penelitian Sosek. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Udayana. Denpasar. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2014. Tingkat Usia Kerja. BPS. Bali. Balai Penelitian Tanaman Hias. 2006. Teknologi Produksi Krisan. Cianjur. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Tahun 2016. Laporan Tahunan Produksi Bunga Potong Krisan Bali Tahun 2015. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali. Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Florikultura. 2013. Profil Krisan. Jakarta Hernanto, F. 1988. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta. Hernanto, F. 1993. Ilmu Usahatani. Departemen Sosial Ekonomi. Bandung. Robbins, S. 2001. Prilaku Organisasi, Jilid 1 Edisi 8. PT Prenhalindo. Jakarta Rukmana, R. dan A. E. Mulyana. 1997. Krisan. Seri Bunga Potong. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta. Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta. 699 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa