KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 013/M/2014 TENTANG BANGUNAN UTAMA HOTEL TOEGOE SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36 Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya, perlu menetapkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Bangunan Utama Hotel Toegoe Sebagai Bangunan Cagar Budaya Peringkat Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5168); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana beberapa kali telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 125); 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana beberapa kali telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 126); 4. Peraturan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 60/P Tahun 2013; MEMUTUSKAN: Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG BANGUNAN UTAMA HOTEL TOEGOE SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.
KESATU Menetapkan Bangunan Utama Hotel Toegoe sebagai Bangunan Cagar Budaya Peringkat Nasional. KEDUA : Bangunan Cagar Budaya Peringkat Nasional sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU memiliki identitas dan deskripsi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. KETIGA : Terhadap Bangunan Cagar Budaya Peringkat Nasional sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU, setiap orang dilarang: a. melakukan pelestarian tanpa didasarkan pada hasil studi kelayakan yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, akademis, dan administratif; b. mengalihkan kepemilikan cagar budaya tanpa izin; c. dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan upaya Pelestarian Cagar Budaya; d. merusak, mencuri baik sebagian maupun seluruh cagar budaya; e. memindahkan dan/atau memisahkan cagar budaya tanpa izin; f. mengubah fungsi cagar budaya; g. mendokumentasikan Cagar Budaya baik seluruh maupun bagian-bagiannya untuk kepentingan komersial tanpa seizin pemilik dan/atau yang menguasainya; dan/atau h. memanfaatkan Cagar Budaya baik seluruh maupun bagian-bagiannya, dengan cara perbanyakan, kecuali dengan izin Menteri KELIMA : Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri ini, semua ketentuan mengenai penetapan Hotel Toegoe yang ditetapkan sebelum Keputusan Menteri ini dinyatakan tidak berlaku. KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Januari 2014 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Salinan sesuai dengan aslinya. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TTD. MOHAMMAD NUH Ani Nurdiani Azizah NIP 195812011985032001 ^
SALINAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 013/M/2014 TENTANG BANGUNAN UTAMA HOTEL TOEGOE SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL. I. IDENTITAS Bangunan Alamat Kelurahan Kecamatan Kota Provinsi Koordinat Hotel Toegoe Jalan Pangeran Mangkubumi Nomor 2 Gowongan Jetis Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta 7 47' 12,48" LS dan 110 21'54,72" BT Batas-Batas Sisi Utara Sisi Barat Sisi Selatan Sisi Timur lahan kosong Jalan Pangeran Mangkubumi Jalan Kleringan Kampung Ledok Kleringan II. DESKRIPSI Uraian : Hotel Toegoe terdiri dari 1 (satu) Bangunan Induk yang diapit oleh bangunan yang lebih kecil di kanan kirinya. Ketiga bangunan yang berdenah persegi panjang menghadap ke barat. Bangunan ini bergaya kolonial. 1. Fasade ketiga bangunan ini sangat menonjol dan tinggi hingga menutupi atap pelana. Di bagian atas fasade memiliki ornamen tiangtiang pendek berjenjang yang tersusun simetris memuncak di bagian tengahnya. Fasade bangunan induk diapit oleh dua menara di sisi kanan dan kiri. 2. Bangunan ini mempunyai pintu dan jendela yang berukuran besar dengan plafon yang tinggi sehingga pencahayaan dan sirkulasi udara baik. Jendela atas {bouvenlicht) berbentuk lengkung dengan hiasan kaca patri warna-warni. 3. Bangunan beratap pelana dengan kemiringan tajam. Pada bangunan induk terdapat empat tiang. Dinding bagian dalam hall dihiasi panil-panil relief dengan motif bunga.
Bangunan : 1.527,63 Lahan : 6320m2 Bangunan utama (luas 642,68 m^) Lantai 1: Panjang 31,8m Lebar 17,50 m Lantai 2: Panjang 11,46 m Lebar 7,52 m Tinggi 14,40 m Bangunan sayap utara (luas 553,65 m^) Panjang 63,42 m Lebar 8,73 m Tinggi bangunan depan 8,00 m Tinggi bangunan belakang 6,00 m Bangunan sayap selatan (luas 331,30 m^) Panjang 41,31 m Lebar 8,02 m Tinggi bangunan depan 8,20 m Tinggi bangunan belakang 6,90 m Hotel Toegoe dibangun pada awal abad XX, yaitu pada saat Yogyakarta dipimpin oleh Sultan Hamengku Buwono Vll (1877-1921). Pada awalnya. Hotel Toegoe bernama NV Grand Hotel de Djogdja, kemudian berubah menjadi NV Narba. Pendirian dan perubahan nama ini tidak diketahui secara pasti, namun sejak semula pendirian bangunan ini berfungsi untuk hotel. Dalam surat kabar Moot Jogjakarta, Hotel Toegoe diiklankan sebagai hotel terbaik untuk tempat istirahat. Pada tahun 1949, Hotel Toegoe dipakai untuk rapat antara Indonesia dengan Committee of Good Offices for Indonesia (Komisi Tiga Negara beranggotakan Australia, Belgia dan Amerika Serikat) untuk melakukan persiapan Konferensi Meja Bundar yang dilaksanakan tahun 1949 di Den Haag, Belanda. Pada masa perjuangan kemerdekaan. Hotel Toegoe menjadi salah satu sasaran dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, karena dipakai sebagai markas tentara Belanda. Berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Nomor PM.25/PW.007/MKP/2007 tentang Penetapan
Situs dan Bangunan Tinggalan Sejarah dan Purbakala yang Berlokasi di Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Benda Cagar Budaya, Situs, atau Kawasan Cagar Budaya yang dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya, Hotel Toegoe ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya seluas 2395 m2. Pada tahun 2004, pada bagian belakang bangunan induk dan bangunan di sisi selatan dibongkar untuk bangunan baru, sehingga luasnya tinggal 1.527,63 m2. Status Kepemilikan : H. Probosutedjo Pengelola : H. Probosutedjo Foto Hotel Toegoe Sudut Barat Daya, tahun 2012
Foto bangunan baru yang dibangun setelah pembongkaran pada tahun 2004, tampak dari Timur Laut, tahun 2012 Foto Hotel Toegoe pada tahun 1920 (Sumber: skyscrapercity.com)
Cambar d«nah HotelToegoeTahun 2004 Area yang diarsir adalah bangunan baru MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Salinan sesuai dengan aslinya. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ani Nurdiani Azizah NIP 195812011985032001 ^