ANEMIA DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO TAHUN 2014 WANIKMATUN HASANAH NIM

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO SANTI WANTI NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

HUBUNGAN ANEMIA SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEMUH 01 KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN USIA DAN ANEMIA TERHADAP KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD UNGARAN PADA BULAN MEI 2014 MEI 2015

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD BANGIL PASURUAN 2013 IMELDA ANUGRAH PUTRI TEGA MULIA DESCRIPTION

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER PADA IBU BERSALIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL-DIY TAHUN 2012

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

I. PENDAHULUAN. seorang wanita yang melahirkan bayi yang dapat hidup pada setiap

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN UKDW kelahiran hidup (World Health Organization, 2012). perubahan pada tahun 2012 (Dinkes Jawa Tengah, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DAN III DI BPS. NY. K KOTA MOJOKERTO Oleh: DEFIRA AYU RAHAYU

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE DI DESA KEMBANGRINGGIT KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO ULFATUT THOYIBAH

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi

BAB I PENDAHULUAN. besi sering terjadi pada masa kehamilan (Cunningham, 2006; h.1465).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB 1 PENDAHULUAN. partum.dari data WHO menunjukan 25% kematian maternal disebabkan. oleh perdarahan post partum dan di perkirakan 100.

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

PENELITIAN ANEMIA DAN KONTRAKSI RAHIM DALAM PROSES PERSALINAN. Novita Rudiyanti*, Diana Metti*

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD Dr.H.Moch.ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Perlengketan Plasenta (Retensio Placenta)

HUBUNGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO YULIANDARI PRASETYA NINGRUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR HIMATUL MUNFARICHAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

KARAKTERISTIK IBU BERSALIN YANG MENGALAMI PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN RIWAYAT RUPTUR PERINEUM DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI BPM SY

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Puskesmas Limba B Kota Selatan Tahun 2012.

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU NIFAS DI DESA TUNGGAL PAGER PUNGGING MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut World Health Organization (WHO) (2008), angka prevalensi anemia

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DENGAN INPARTU KALA I LAMA DI RSUD Dr. M. ASHARI KOTA PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. (Hani, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

Transkripsi:

ANEMIA DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO TAHUN 2014 WANIKMATUN HASANAH NIM. 1211010090 SUBJECT: Anemia, Perdarahan Postpartum, Ibu Bersalin DESCRIPTION: Perdarahan, terutama perdarahan postpartum masih merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dalam persalinan. Perdarahan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan anemia dengan kejadian perdarahan postpartum. Jenis penelitian adalah analitik korelasional dengan pendekatan retrospektif. Variabel independen adalah anemia pada kehamilan dan variabel dependen adalah kejadian perdarahan postpartum. Populasi yaitu 801 semua ibu bersalin pada tahun 2014 dengan sampel sebanyak 267 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Penelitian dilakukan di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto pada tanggal 14-16 April 2015. Pengumpulan menggunakan data sekunder yaitu melalui data dari buku register persalinan. Analisa data menggunakan uji fisher exact. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh responden tidak mengalami anemia (95,1%) dan hampir seluruh responden tidak mengalami perdarahan post partum (HPP) (94%). Analisa menggunakan uji fisher exact didapatkan nilai ρ value (0,000) < α (0,05), maka H1 diterima dengan demikian ada hubungan anemia dengan perdarahan post partum di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Tahun 2014. Anemia pada kehamilan akan menyebabkan oksigen yang diikat dalam darah kurang sehingga jumlah oksigen yang dikirim ke uterus pun kurang, hal ini menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan perdarahan postpartum. Ibu yang mengalami anemia pada kehamilan lebih beresiko mengalami perdarahan postpartum. Diharapkan bidan memberikan penyuluhan kesehatan pada ibu tentang pencegahan perdarahan post partum dan memberikan manajemen kebidanan pada ibu bersalin dengan perdarahan postpartum. ABSTRACT: Bleeding, especially postpartum hemorrhage is still one of the main causes of maternal death in childbirth. Postpartum hemorrhage is more common in anemic women and more often fatal, because anemic women can t tolerate blood loss. This study aimed to know the relationship between anemia with the incidence of postpartum hemorrhage. The type of research was an analytic correlation with retrospective approach. The independent variable was anemia in pregnancy and the dependent variable was the incidence of postpartum hemorrhage. Population was 801 inpartu mothers in 2014 with a sample of 267 respondents. The sampling technique used in this study was simple random sampling. The study was conducted in RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto on 14 1

to 16 April 2015. The collection of secondary data was through the use of data from birth registry book. Data were analyzed using Fisher exact test. The results showed nearly all respondents did not have anemia (95.1%) and almost all respondents did not experience postpartum hemorrhage (HPP) (94%). Analysis using Fisher exact test values obtained ρ value (0,000) <α (0.05), then H1 accepted thus there was a relationship between anemia with postpartum hemorrhage in RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo hospital Mojokerto 2014. Anemia in pregnancy will cause the oxygen in the blood is less tied to the amount of oxygen that delivered to the uterus even less, this causes the muscles of the uterus does not contract adequately so that in turn can lead to postpartum hemorrhage. Mothers who suffer from anemia in pregnancy is at risk of postpartum hemorrhage. It is expected that midwife gives health education to the mothers on the prevention of postpartum hemorrhage and provide midwifery management in maternal postpartum hemorrhage. Keywords: Anemia, Postpartum Hemorrhage Contributor : 1. Ferilia Adiesti, SST., MM. 2. Elyana Mafticha, MPH. Date : 18 Juni 2015 Type Material : Laporan Penelitian Edentifier : - Right : Open Document Summary : Latar Belakang Perdarahan, terutama perdarahan postpartum masih merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dalam persalinan (Mochtar, 2012: 206). Dampak yang ditimbulkan oleh perdarahan post partum adalah syok hemoraghie, anemia dan Sindrom Sheehan. Akibat terjadinya perdarahan, ibu akan mengalami syok dan menurunnya kesadaran akibat banyaknya darah yang keluar. Hal ini menyebabkan gangguan sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan hipovolemia berat (Sumarah, 2009: 170). Perdarahan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah (Ai Yeyeh, 2010: 322). Faktor resiko terjadinya perdarahan postpartum salah satunya adalah anemia berat. Anemia pada ibu bersalin dapat meningkatkan rendahnya kemampuan ibu untuk bertahan pada saat persalinan, ibu dengan kadar Hb rendah cenderung dapat mengurangi daya tahan tubuh dan meningkatkan frekuensi komplikasi persalinan yang menyebabkan peningkatan risiko perdarahan pasca persalinan (Lestriana, 2013). Menurut World Health Organization (WHO) 36% atau sebesar 1400 juta orang dari populasi 3800 juta orang di negara yang sedang berkembang menderita anemia, dan menyebabkan terjadinya perdarahan sebesar 25%, sedangkan prevalensi di negara maju hanya sekitar 8% (atau sebesar 100 juta orang) dari perkiraan populasi 1200 juta orang. Berdasarkan Laporan Rutin Program Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan Provinsi Tahun 2012, AKI di Indonesia mencapai 228/100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh Perdarahan (32%) dan Hipertensi dalam Kehamilan (25%), diikuti oleh infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus (1%). Selain penyebab obstetrik, kematian ibu juga disebabkan oleh penyebab lain-lain (non obstetrik) sebesar 32% (Kemenkes RI, 2012). Capaian Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Timur tahun 2012 yakni 97,43 per 100.000 kelahiran hidup. Capaian AKI Jawa Timur tahun 2012 2

masih berada 5 point di bawah dari target MDGs tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Perdarahan merupakan peringkat kedua penyebab kematian maternal yakni sebesar 25,09%, PE/E 34,88%, infeksi 4,98%, jantung 8,08% dan lain-lain 26,98%. (Dinkes Jatim, 2012). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto pada tanggal 6 Maret 2015 jumlah persalinan tahun 2012 sebanyak 1113 persalinan jumlah kasus anemia dengan HPP sebanyak 30,7% dari jumlah kejadian HPP dan data tahun 2013 sebanyak 1109 persalinan, normal 70,78% persalinan dan SC 29,21% persalinan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Eny Lestrina pada tahun 2012, didapatkan hasil bahwa di Rumah Sakit William Booth Surabaya selama periode 2007-2012 didapatkan kasus perdarahan postpartum sebanyak 54 kasus (0,85%) dari 6325 persalinan. Berdasarkan anemia, kejadian perdarahan postpartum tertinggi pada kelompok anemia berat yaitu 11 kasus (15,49 %) dari 71 persalinan. Dari hasil uji statistik Chi square terdapat hubungan antara paritas (x 2 =19,01; P-value=0,0001) dan anemia (x 2 = 34,071; P- value=0,000) dengan kejadian perdarahan postpartum. Terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dan anemia dengan kejadian perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor resiko terjadinya perdarahan postpartum yaitu anemia. Risiko perdarahan postpartum meningkat pada wanita bersalin dengan anemia berat, dimana pada ibu yang menderita anemia menyebabkan uterus akan kekurangan oksigen, glukosa, nutrisi esensial dan cenderung bekerja tidak efisien pada persalinan. Apabila jumlah oksigen yang diikat dalam darah kurang menyebabkan jumlah oksigen yang dikirim ke uterus pun kurang, ini dapat menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan postpartum (Wuryanti, 2010). Perdarahan pasca persalinan sangat penting untuk diperhatikan karena sangat berhubungan erat dengan kondisi kesehatan ibu. Akibat banyaknya darah yang hilang dapat menyebabkan kematian ibu (Sumarah, 2009: 170). Upaya mengkontrol angka kejadian perdarahan postpartum yang disebabkan anemia pada kehamilan di Indonesia mengadopsi program dari World Health Organization (WHO) yaitu pemberian tablet besi (Fe). Pemberian tablet besi (Fe) kepada ibu hamil dilakukan oleh bidan atau petugas kesehatan pada saat kunjungan Antenatal Care (ANC). Pemberian tablet besi untuk pencegahan anemia pada ibu hamil yaitu 1 tablet besi (60 mg elemen iron dan 0,25 mg asam folat) per hari selama 90 hari, mulai pemberian pertama ibu hamil memeriksakan kehamilannya K1. Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa dan pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb). Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan melakukan intervensi jika terdapat masalah gizi seperti anemia defisensi besi agar dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu hamil, bersalin dan pasca-melahirkan (Wiko, 2013). Dari uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul anemia dengan kejadian perdarahan postpartum di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto Tahun 2014. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik korelasional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah anemia pada kehamilan dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian perdarahan postpartum. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto bulan Januari- Desember 2014 sebanyak 801 orang dengan sampel sebanyak 267 responden. Teknik 3

sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pengambilan data dilakukan di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto pada tanggal 14-16 April 2015. Pengumpulan data dokumentasi yang diperoleh dari buku register persalinan RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto untuk mengetahui data kejadian anemia dan perdarahan postpartum. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah chek list dengan melihat buku register persalinan di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Analisa data menggunakan analisa menggunakan uji fisher exact. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 254 responden (95,1%). Menurut Manuaba (2001) anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Anemia dapat mengakibatkan gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Sehingga dapat memberikan efek buruk pada ibu itu sendiri maupun pada bayi yang dilahirkan (Wuryanti, 2010). Berdasarkan ketetapan WHO, anemia bumil bila Hb kurang dari 11gr% (Manuaba, 2007: 38). Akibat anemia pada ibu hamil antara lain perdarahan saat persalinan karena luka akibat persalinan sulit menutup, meninggal saat persalinan, meningkatkan risiko persalinan prematur, berat bayi rendah, gangguan jantung, ginjal, dan otak (Sinsin, 2008: 67). Pada penelitian ini menunjukkan hampir seluruhnya ibu tidak mengalami anemia karena kadar hemoglobin dalam tubuh ibu saat kehamilan terpenuhi dengan baik atau lebih dari dari 11gr%. Tetapi sebagian kecil ibu mengalami anemia dikarenakan penurunan kadar hemogloblin yang kurang dari 11 gr% selama kehamilan. Ibu yang mengalami anemia pada saat hamil dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan bayi, seperti perdarahan saat persalinan, meningkatkan risiko persalinan prematur, bayi berat badan lahir rendah, gangguan jantung, ginjal, dan otak serta dapat mengakibatkan kematian pada ibu sehingga deteksi dini dan pemberian asuhan kebidanan sangat penting pada ibu hamil dengan anemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden tidak mengalami perdarahan post partum (HPP) yaitu sebanyak 251 responden (94%). Perdarahan post partum bila kehilangan darah lebih dari 500ml setelah persalinan dalam kurun waktu 24 jam. Perdarahan post partum merupakan faktor penyebab langsung kematian ibu bersalin (Sumarah, 2009: 152). Menurut Jerni Aisyah Nur Harahap (2013) beberapa kondisi atau situasi yang menyebabkan seseorang lebih beresiko mengalami perdarahan post partum adalah usia, paritas, anemia, riwayat persalinan, bayi makrosomia, kehamilan ganda. Wiknjosastro (2002) menjelaskan bahwa perdarahan postpartum secara fisiologis dikontrol oleh kontraksi serat-serat myometrium terutama yang berada di sekitar pembuluh darah yang mensuplai darah pada tempat perlengketan plasenta. Atonia uteri terjadi saat myometrium tidak dapat berkontraksi secara adekuat. Anemia menjadi salah satu pemicu terjadinya atonia uteri, karena jumlah oksigen yang diikat dalam darah kurang. Sehingga jumlah oksigen yang dikirim ke uterus pun kurang. Hal ini menyebabkan otototot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan postpartum (Wuryanti, 2010). Hasil penelitian di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo didapatkan bahwa hampir seluruh responden tidak mengalami perdarahan post partum (HPP) jika terjadi perdarahan <500ml setelah bayi lahir. Selain itu masih ada ibu bersalin yang mengalami perdarahan postpartum karena kerja uterus untuk melakukan kontraksi kurang adekuat sehingga menyebabkan perdarahan. Ibu yang mengalami perdarahan postpartum akan berdampak 4

buruk pada kesehatan ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian pada ibu bersalin. Pencegahan terhadap perdarahan postpartum dapat dilakukan dengan bersikap siaga pada ibu hamil resiko tinggi dan pada saat ibu hamil juga harus rutin melakukan antenatal care yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 11 responden (4,1%) ibu yang anemia mengalami perdarahan postpartum dan sebanyak 249 responden (93,2%) ibu yang tidak anemia tidak mengalami perdarahan postpartum. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan ρ value (0,000), terdapat 1 cell yang mempunyai nilai ekspektasi <5 atau sebesar 25% sehingga tidak memenuhi persyaratan chi square sehingga harus menggunakan uji fisher exact dengan nilai ρ value (0,000) < α (0,05), maka H1 diterima dengan demikian ada hubungan anemia dengan perdarahan post partum di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Tahun 2014. Pada kelahiran normal akan terjadi kehilangan darah sebanyak kurang-lebih 200 ml. Episiotomi meningkatkan angka ini sebesar 100 ml dan kadang-kadang lebih banyak lagi. Wanita hamil mengalami peningkatan jumlah darah dan cairan sehingga kehilangan 500 ml darah pada wanita sehat setelah melahirkan tidak mengakibatkan efek yang serius. Akan tetapi kehilangan darah sekalipun dengan jumlah yang lebih kecil dapat menimbulkan akibat yang berbahaya pada wanita yang anemis. Anemia yang diakibatkan perdarahan tersebut memperlemah keadaan pasien, menuruunkan daya tahannya dan menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi nifas (Oxcorn, 2010: 412). Anemia dapat meningkatkan kejadian perdarahan postpartum, anemia dapat meningkatkan rendahnya kemampuan ibu untuk bertahan pada saat persalinan, ibu dengan Hb normal akan lebih dapat menyesuaikan diri dari pada ibu dengan anemia. Anemia dapat mengurangi daya tahan tubuh ibu dan meninggikan frekuensi komplikasi kehamilan serta persalinan yang menyebabkan peningkatan risiko perdarahan pasca persalinan (Dina, 2013). Risiko perdarahan postpartum meningkat pada wanita bersalin dengan anemia berat, dimana uterus kekurangan oksigen, glukosa dan nutrisi esensial, cenderung bekerja tidak efisien pada semua persalinan, hal inilah yang dapat menyebabkan perdarahan postpartum semakin meningkat (Lestrina, 2012) Hasil penelitian ini menerangkan bahwa ibu yang anemia pada kehamilan mengalami perdarahan postpartum, selain itu juga akan timbul komplikasi lain yang akan berpengaruh terjadinya kematian maternal. Ibu yang anemia akan terjadi pengenceran darah sehingga akan mempengaruhi daya tahan tubuh, menjadikan kondisi ibu lemah sehingga menyebabkan kelemahan otot-tot uterus dalam berkontraksi, hal tersebut memicu terjadinya perdarahan setelah melahirkan. Namun dari hasil penelitian ada 5 (1,9%) ibu yang tidak anemia tetapi mengalami perdarahan postpartum. Menurut Oxcorn (2010: 413-415) menjelaskan bahwa penyebab perdarahan posrpartum antara lain atonia uteri, trauma dan laserasi, rotentio placenta dan kelainan perdarahan. Ibu yang mengalami perdarahan postpartum yang tidak anemia disebabkan oleh faktor yang lainnya antara lain terjadinya laserasi, atonia uteri, retensio plasenta saat proses persalinan. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hampir seluruh responden tidak mengalami anemia di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Tahun 2014. 2. Hampir seluruh responden tidak mengalami Perdarahan post partum di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Tahun 2014. 5

3. Ada hubungan anemia dengan perdarahan post partum di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Tahun 2014. Rekomendasi 1. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat lebih aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan pada ibu tentang pencegahan perdarahan post partum dan dapat memberikan pelayanan kebidanan yang seoptimal mungkin dalam memberikan manajemen kebidanan pada ibu bersalin dengan perdarahan postpartum serta memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan anemia pada waktu ANC trimester III. 2. Bagi Ibu Bersalin Diharapkan ibu dapat lebih aktif dalam mencari informasi tentang perdarahan post partum pada ibu bersalin, sehingga ibu dapat mengerti sebab perdarahan postpartum dan menjaga kesehatan pada saat kehamilan serta rutin dalam mengkonsumsi tablet Fe dalam mencegah terjadinya anemia yang meningkatkan resiko perdarahan postpartum. 3. Bagi Institusi Pendidikan Hendaknya instutusi dapat menambahkan sumber kepustakaan dan literatur khususnya tentang anemia dan perdarahan post partum untuk dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan konsep penelitian ini dengan melakukan penelitian faktor selain anemia yang mempengaruhi perdarahan post partum seperti usia, paritas, antonia uteri, retensio plasenta dan laserasi. Alamat Correspondensi : - Alamat : Krajan RT.01/RW.02 Rowokangkung Lumajang - Email : wanikmatun_hasanah@yahoo.co.id - No. HP : 085230797504 6