BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari lalu lintas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

I. PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya adalah perbankan. disalurkan kembali kepada komponen penggerak ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit. Bank menjual jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan Salvatore dalam. Kusumajaya, Dewa Kadek Oka (2011:19). Nilai perusahaan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan industri manufaktur food and beverages

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bagi perusahaan keuangan khususnya perbankan, permodalan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memaksimalkan

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya dunia usaha, semakin banyak pula perusahaan

UKDW BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. harga sahamnya (Fama, 1978; Wright dan Ferris, 1997). Harga saham digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Pada awalnya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Para ekonom telah lama berbicara mengenai modal (capital), khususnya modal

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kredibilitas yang dijunjung tinggi, mempunyai kualitas bagus dan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Perkembangan ekonomi selalu dijadikan faktor yang paling penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. kemakmuran. Dalam hal ini kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dan menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa maupun produksi pasti menginginkan agar perusahaannya dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kegiatan menggunakan dana (fungsi investasi) dan kegiatan mencari sumber

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari pemegang saham dan hutang. Menurut sifatnya ada dua macam tipe

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB I PENDAHULUAN. modal sendiri dan pinjaman. Untuk memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar

BAB I PENDAHULUAN. negara atau daerah, maka semakin banyak jumlah dan macam industri. Pesatnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas perusahaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari lalu lintas peredaran uang, dimana industri perbankan memegang peranan yang sangat strategis sebagai urat nadi dari sistem perekonomian. Kondisi sosial ekonomi dan politik di Indonesia yang tidak stabil, menuntut sebuah bank untuk memiliki manajemen yang baik dan ketat agar tetap solid dan mampu bertahan dalam gelombang krisis ekonomi. Untuk menciptakan tujuan diatas diperlukan lembaga yang mengendalikan dan mengatur dinamika ekonomi dalam hal ini perputaran uang dan barang. Fungsi itu sekarang dikenal dengan nama bank. Pengertian tentang Bank menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 menyatakan bahwa perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Pengertian bank yang tercantum dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

Definisi yang telah diuraikan diatas bahwa bank dalam melakukan usahanya yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang berupa simpanan. Simpanan tersebut merupakan sumber dana bagi bank. Hal ini senada dengan pendapat Lukman Dendawijaya (2005:49) bahwa: dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80% - 90% dari keseluruhan dana yang dikelola oleh bank). Demikian juga dari segi penyaluran dana, hendaknya bank tidak hanya bertujuan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya namun juga kegiatan penyaluran dana harus diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Definisi tersebut merupakan komitmen pada setiap bank dalam menjalankan usahanya di Indonesia sejalan dengan fungsi bank sebagai financial intermediary. Setiap bank dalam menjalankan aktivitas operasionalnya membutuhkan dana yang cukup, agar kontinuitas usaha bank dapat terus berjalan dengan baik. Pemenuhan kebutuhan dana tersebut dapat diperoleh dari pasar keuangan (financial market) melalui penerbitan aktiva finansial (financial asset). Dikarenakan aktiva finansial tersebut mempunyai claim atas aktiva riil (real asset) bank yang menerbitkannya. Salah satu penerbitan aktiva finansial tersebut bisa dalam bentuk saham, yaitu saham biasa maupun saham preferen. Saham adalah salah satu surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau biasa yang disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian jika seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau

pemegang saham perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula tingkat kepemilikannya di perusahaan tersebut. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan atau bank merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli atau investor apabila perusahaan itu dijual (Husnan, 2003 : 6). Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham atau pemilik perusahaan. Bagi perusahaan yang terdaftar di bursa, kemakmuran para pemegang saham diperlihatkan dalam wujud semakin tingginya harga saham, yang merupakan pencerminan dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan dividen. Adapun tabel 1.1 dibawah ini merupakan aktifitas perdagangan saham yang diperoleh PT. Bank Danamon Tbk mulai dari bulan Januari tahun 2008 sampai dengan bulan Januari tahun 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Aktivitas perdagangan saham PT. Bank Danamon Tbk (Januari 2008-Januari 2009) Tanggal Harga Saham Keterangan 2/1/2008 7200-1/2/2008 7650 Naik 6,25 % 3/3/2008 6900 Turun 9,8 % 1/4/2008 5700 Turun 17,39 % 2/5/2008 5700 Tidak berubah 2/6/2008 4700 Turun 17,54 % 1/7/2008 5550 Naik 18,09 % 1/8/2008 5400 Turun 2,7 % 1/9/2008 4900 Turun 9,26 % 6/10/2008 2600 Turun 46,94 % 3/11/2008 2625 Naik 0,96 % 1/12/2008 3100 Naik 18,1 %

5/1/2009 2225 Turun 28,23 % Sumber: www.idx.com (data diolah kembali) Tabel 1.1 menunjukan aktifitas perdagangan saham PT. Bank Danamon Tbk pada periode satu tahun terakhir ini yaitu Januari 2008 sampai dengan Januari 2009 terlihat sangatlah jelas bahwa harga saham PT. Bank Danamon Tbk di tahun 2008 mengalami penurunan yang cukup signifikan pada setiap bulannya. Penurunan harga saham ini belum pernah terjadi pada periode sebelumnya atau tahun-tahun sebelumnya dalam kisaran empat tahun terakhir ini. Pada awal tahun 2008 harga saham PT. Bank Danamon Tbk adalah senilai Rp. 7.200,- per lembarnya, dimana saham PT. Bank Danamon Tbk mengalami penurunan yang sangat signifikan dan hanya memperoleh nilai sebesar Rp. 2.225,- per lembar di awal tahun 2009. Pergerakan Naik atau turun harga saham dapat mempengaruhi suatu perusahaan baik secara lansung maupun tidak langsung. Penurunan harga saham yang terjadi pada PT. Bank Danamon Tbk berpengaruh secara tidak langsung bagi peusahaan. Jika PT. Bank Danamon Tbk akan menerbitkan saham pada masa yang akan datang, akan mengalami kesulitan untuk memperoleh dana atau modal dari luar perusahaan. Perdagangan jual beli saham salah satunya dipengaruhi oleh para investor dan calon investor. Jika para calon investor melihat penurunan harga saham yang terus mengalami penurunan, dapat menyebabkan ketidakpercayaan para calon investor untuk menanamkan modal melalui sahamnya. Selain itu para investor yang telah menanamkan modalnya melalui saham PT. Bank Danamon Tbk, bukan

tidak mungkin mereka akan melepas sahamnya karena melihat penurunan harga saham secara terus menerus pada tahun 2008. Dampak lain dari harga saham yang menurun, PT. Bank Danamon Tbk akan mengalami kelesuan di pasar sekunder. Kenaikan harga saham yang terjadi pada PT. Bank Danamon Tbk memberikan dampak baik bagi perusahaan, yaitu secara otomatis akan menarik calon investor baru dan mempertahankan para investor yang telah menanamkan modalnya pada saham PT. Bank Danamon Tbk. Selain itu PT. Bank Danamon Tbk mempunyai kepercayaan yang tinggi dari para investor dan calon investor akan kinerja perusahaan, yang diyakini akan memberikan keuntungan bagi mereka. PT. Bank Danamon Tbk tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam penambahan modal dari luar perusahaan melalui penerbitan sahamnya serta tidak akan sulit dalam perdagangan jual beli saham di pasar sekunder. Kenaikan harga saham dapat dipengaruhi oleh pelaksanaan manajemen keuangan dalam kemampuan untuk mengatur sumber pendanaan perusahaan. Menurut Agus Sartono (2001:253) menjelaskan bahwa Alternatif pemenuhan kebutuhan dana dengan utang mengakibatkan harga saham menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan alternatif modal sendiri. Maksudnya adalah nilai perusahaan dapat digambarkan melalui harga saham perusahaan itu sendiri, dimana dapat dipengaruhi dari tingkat proporsi antara utang dan modal sendiri suatu perusahaan. Struktur keuangan merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Tolak ukur ini untuk mengukur

seberapa besar perusahaan tersebut dibiayai oleh hutang dan dibandingkan dengan modal sendiri perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva lebih kecil dari jumlah hutangnya maka perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel. Adapun grafik struktur modal PT. Bank Danamon Tbk dapat digambarkan pada gambar 1.1 dibawah ini: Gambar 1.1 Struktur Keuangan (DER) PT. Bank Danamon Tbk Sumber: www.idx.com (data diolah kembali) Struktur keuangan PT. Bank Danamon Tbk mengalami kenaikan pada bulan Desember 2007 yaitu 7,22 menjadi 7,23 pada bulan Maret 2007. Dan mengalami kenaikan juga pada bulan Juni menjadi 8,34. Serta pada bulan September struktur keuangan PT. Bank Danamon Tbk naik hingga 8,45. Struktur keuangan yang terus naik tidak baik bagi perusahaan karena menunjukan semakin

besar hutang perusahaan. Menurut Bambang Riyanto (2001:296) menjelaskan bahwa: Suatu perusahaan yang mempunyai struktur keuangan yang tidak baik, dimana mempunyai struktur hutang yang sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang bersangkutan. Untuk itu perusahaan dituntut untuk menentukan struktur keuangan yang optimal karena akan berhubungan dengan upaya pencapaian tujuan perusahaan yaitu meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik. Selain itu, struktur keuangan yang tidak baik diduga berdampak terhadap menurunnya nilai perusahaan. Menurunnya nilai perusahaan ini akan menyebabkan penurunan harga saham. Hal ini senada dengan apa yang dinyatakan oleh Brigham dan Ehrhardt (2002:632) yang menerangkan bahwa: Suatu bauran pendanaan dapat memaksimalkan harga saham perusahaan, yang ditunjukkan dengan rasio pinjaman yang lebih rendah dari yang ditargetkan dan dapat memaksimalkan ekspektasi pendapatan per lembar saham Berangkat dari hal tersebut maka merupakan daya tarik tersendiri bagi penulis untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang telah diuraikan di atas, maka judul penelitian ini adalah Pengaruh Struktur Keuangan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Danamon Tbk. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Salah satu pertimbangan investor sebelum menanamkan modalnya melalui saham ialah dengan melihat nilai perusahaan, yang salah satunya bisa dilihat dari perkembangan harga saham suatu bank. Para investor berharap menanamkan sahamnya pada Bank yang mempunyai perkembangan harga saham yang baik,

yaitu mengalami peningkatan. Tetapi yang terjadi selama tahun 2008, pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia tidak diikuti dengan meningkatnya harga saham PT. Bank Danamon Tbk, bahkan harga sahamnya terus mengalami penurunan. Jika harga saham PT. Bank Danamon, Tbk terus mengalami penurunan maka nilai perusahaan menjadi semakin rendah. Rendahnya nilai perusahaan ini akan mengakibatkan turunnya tingkat kemakmuran para pemegang saham atau pemilik perusahaan. Selain itu, akan berdampak juga terhadap menurunnya tingkat kepercayaan investor, sehingga penjualan saham bank tersebut akan mengalami kelesuan pasar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang datang dari lingkungan eksternal ataupun yang datangnya dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri. Salah satu faktor internal tersebut adalah keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan perusahaan atau juga dapat disebut sebagai solvabilitas/leverage, yaitu suatu tolak ukur yang menjelaskan bagaimana perusahaan didanai untuk menjalankan usahanya. Salah satu alat ukur untuk mengukur tingkat solvabilitas ialah melalui struktur keuangan. Struktur keuangan merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Hal ini dikarenakan keputusan struktur keuangan secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau keuntungan yang diharapkan. Perkembangan struktur keuangan PT. Bank Danamon Tbk dari bulan Desember 2007 sampai maret 2008 mengalami peningkatan. Struktur keuangan

yang terus meningkat tidak baik bagi perusahaan karena menunjukan semakin besar hutang perusahaan. Oleh karena itu, manajer keuangan harus menentukan komposisi struktur keuangan perusahaan yang optimal karena akan berhubungan dengan upaya pencapaian tujuan perusahaan yaitu meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik. Selain itu, struktur keuangan yang tidak baik akan berdampak terhadap menurunnya nilai perusahaan. Menurunnya nilai perusahaan ini akan menyebabkan penurunan harga saham. 1.2.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah diperlukan untuk memperjelas arah yang akan dicapai dalam suatu penelitian. Adapun rumusan masalah yang akan diteliti adalah: 1. Bagaimana perkembangan struktur keuangan pada PT. Bank Danamon Tbk. 2. Bagaimana perkembangan harga saham pada PT. Bank Danamon Tbk. 3. Bagaimana pengaruh struktur keuangan terhadap harga saham pada PT. Bank Danamon Tbk. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis perkembangan struktur keuangan pada PT. Bank Danamon Tbk. 2. Untuk menganalisis perkembangan harga saham pada PT. Bank Danamon Tbk.

3. Untuk menganalisis pengaruh struktur keuangan terhadap harga saham pada PT. Bank Danamon Tbk. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat membawa guna dan manfaat diantaranya: 1. Secara Teoritis Penulis berharap hasil penelitian ini sebagai referensi bagi pihak pembaca untuk menambah literatur, bahan kajian dan rujukan untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan struktur keuangan dan harga saham. 2. Secara Praktis a. Bagi investor Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau pertimbangan, khususnya bagi individual investor yang tertarik untuk mengambil keputusan di perusahaan mana investor akan menanamkan investasi. b. Bagi penulis Dengan mengadakan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang dunia perbankan berkaitan dengan struktur keuangan dan harga saham. Penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan struktur keuangan dan harga saham. Selain itu dapat dijadikan suatu perbandingan antara teori dalam penelitian dengan penerapannya dalam dunia usaha yang sebenarnya.