Daily Wraps Top Gainers Code Last Change % LMSH 10.200 1.700 20,00 ADES 2.900 450 18,37 JECC 2.850 400 16,33 CENT 245 30 13,95 BABP 134 14 11,67 Top Losers Code Last Change % HOME 355-40 -10,13 LMPI 640-70 -9,86 DPNS 440-45 -9,28 TRIO 1.310-90 -6,43 ATPK 225-15 -6,25 Top Value Code Last Change Value (Mn) BMRI 8.800 350 401.444,38 BBRI 8.350 200 365.314,00 TLKM 2.225-25 274.954,14 TRAM 1.580-10 233.481,52 PGAS 5.150-50 210.086,43 Wall Street Bursa Wall Street pada penutupan dini hari tadi (24/10) secara umum ditutup menguat. Indeks Dow Jones tercatat menguat 0,62% ke level 15509,21, S&P 500 tercatat menguat 0,33% ke level 1752,07 dan Nasdaq tercatat menguat 0,56% ke level 3928,96. IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan kemarin sore berakhir menguat. IHSG tercatat menguat 1,06% ke level 4594,845. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 tercatat menguat 1,38% ke level 774,665. Minyak Mentah - Harga minyak dunia tampak mengalami penguatan pada perdagangan kemarin malam. Dimana kontrak minyak mentah jenis brent dan WTI masing-masing tercatat berada pada level US$ 107,15 per barel dan US$ 97,29 per barel. Prediksi - IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan cenderung bergerak melemah, seiring dengan pelemahan bursa saham kawasan pagi ini. Bursa Asia pagi ini tampak secara umum bergerak melemah, akibat beberapa emiten di kawasan Asia yang laporan keuangannya mengecewakan. Namun untuk Indonesia sendiri, mungkin sementara optimisme investor cukup terjaga terkait laporan keuangan emiten BEI periode Q3-2013. Dengan begitu, pelemahan IHSG mungkin cenderung terbatas. Saham-saham yang kiranya menarik untuk dicermati pada perdagangan hari ini antara lain saham BMRI, BBRI, ASII, TLKM, BBCA, BBNI, PGAS, INTP, SMGR, dan GGRM.
NEWS Setelah Alami Auto Reject, Saham UNVR Beri Sinyal Naik Dilaporkan bahwa PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), menampik rumor akan melakukan go private. Sekretaris Perusahaan sekaligus Direktur Sancoyo Antarikso menegaskan, bahwa Unilever tidak akan melakukan go private. Ia menduga beredarnya rumor tentang rencana go private UNVR lantaran salah pengertian. Menurut Pak Sancoyo, perusahaan dalam kelompok Unilever yang bakal melakukan go private adalah anak usaha dari perseroan, yaitu PT Unilever Body Care Indonesia. Pihak Unilever Body Care telah melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) dengan salah satu agendanya untuk melakukan go private. Jadi ada miss understanding, jelasnya usai menggelar RUPSLB RUPS, di Jakarta, kemarin. Unilever Body Care dan Unilever Indonesia merupakan unit-unit usaha di bawah kepemilikan Unilever Indonesia Holding BV. Pak Sancoyo menjelaskan Unilever Body Care memang pernah menjadi perusahaan terbuka yang memiliki kode saham PROD. Namun Kemudian, perseroan tersebut telah melakukan aksi penghapusan pencatatan saham di bursa (BEI) pada 2009 lalu. Tujuan go private adalah untuk memiliki sepenuhnya saham Unilever Body Care yang masih tersedia di publik, ungkapnya. Terkait dengan auto reject yang dialami saham UNVR beberapa waktu lalu Sancoyo mengaku tidak mengetahui penyebab volatilitas UNVR di bursa, dan tidak mengira harga sahamnya bisa bergerak melebihi batas yang telah ditentukan. Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa update teknikal terhadap kinerja saham ditinjau pada major pattern, saham ini menunjukkan tren menunjukkan resiliensi yang kuat terhadap dampak negatif faktor eksternal, dan secara teknikal menunjukkan potensi melanjutkan pergerakan naik. Indikator-indikator teknikal menunjukkan momentum menguat ke level yang cukup moderat dan beberapa indikator kekuatan tren menunjukkan fase akhir pola bearish. Kisaran Rp. 29382 merupakan support yang tidak terlalu kuat dan level ini diperkirakan masih mungkin tercapai atau tertembus dalam 1 bulan perdagangan mendatang. Sedangkan kisaran Rp. 26810 merupakan support yang kuat dan diperkirakan agak sulit untuk mencapai ataupun menembus level ini dalam 3 bulan perdagangan mendatang. Kisaran Rp. 34604 diperkirakan merupakan resistance yang tidak terlalu kuat dan level ini diperkirakan masih mungkin tercapai atau tertembus dalam 1 bulan perdagangan mendatang. Sedangkan kisaran Rp. 39090 dan diperkirakan merupakan resistance yang kuat dan diperkirakan agak sulit untuk mencapai ataupun menembus level ini dalam 3 bulan perdagangan mendatang.
IHSG IHSG 24 Oktober 2013 IHSG (+1,06%) Closed: 4594,845 High Low : 4594,845-4533,000 Indikator MACD menunjukkan bahwa IHSG cenderung masih bullish. Sedangkan Stochastic saat ini menunjukkan IHSG cenderung rawan mengalami koreksi. 4250 4375 4700 4800 Rekomendasi Saham Harga (Rp) Rekomendasi KLBF 1370 Buy on Weakness 1030 1150 1470 1570 INKP 1470 Buy on Weakness 1220 1350 1550 1780 KIJA 260 Buy on Weakness 170 200 285 315
KLBF 1370 BUY ON WEAKNESS BB bergerak sideways dengan pola sejajar. RSI KLBF terpantau ditutup menguat pada penutupan kemarin sore. Stochastic saat ini bergerak naik masuk ke area overbought (80%). MACD berada di wilayah positif dan cenderung bergerak naik. Rekomendasi buy on weakness untuk memanfaatkan jika terjadi koreksi jangka 1030 1150 1470 1570 INKP 1470 BUY ON WEAKNESS BB bergerak naik dengan pola sejajar. RSI INKP terpantau ditutup menguat pada penutupan kemarin sore. Stochastic saat ini bergerak turun mendekati area netral (50%). MACD berada di wilayah negatif, namun cenderung bergerak naik. Rekomendasi buy on weakness untuk memanfaatkan jika terjadi koreksi jangka 1220 1350 1550 1780 KIJA 260 BUY ON WEAKNESS BB bergerak naik dengan pola melebar. RSI KIJA terpantau ditutup menguat pada penutupan kemarin sore. Stochastic saat ini bergerak naik mendekati area netral (50%). MACD berada di wilayah positif dan cenderung bergerak naik. Rekomendasi buy on weakness untuk memanfaatkan jika terjadi koreksi jangka 170 200 285 315
Analysts Wahyu Sidarta Analyst jenseta13@gmail.com Contact Us : Phone : (021) 29034321 Facimile : (021) 29034329 www.vibiznews.com Disclaimer The information provided on this report is not intended for distribution to, or use by, anyperson or entity in any jurisdiction or country where such distribution or use would be contrary to law or regulation or which would subject Vibiznews or any of its affiliates and subsidiaries to any registration requirement within such jurisdiction or country. Neither the information, nor any opinion contained in this report constitutes a solicitation, or offer by Vibiznews to buy or sell any securities, futures, options or other financial instruments or provide any investment advice or service. Disclaimer of Warranty and Limitation of Liability of The information on this report is provided "AS IS". Although the information provided on this report is obtained or compiled from sources Vibiznews believes to be reliable, Vibiznews does not guarantee the accuracy, validity, timeliness or completeness of any information or data made available on this report for any particular purpose. Neither Vibiznews, nor any of its directors, officers or employees, will be liable or have any responsibility of any kind for any loss or damage incurred by the viewer in the event of any failure or interruption of this site, or resulting from the act or omission of any other party involved in making this site or the data contained therein available to the viewer, or from any other cause relating to the access to, inability to access, or use of the report or these materials, whether or not the circumstances giving rise to such cause may have been within the control of Vibiznews or of any vendor providing software or services support. In no event will Vibiznews or any such parties be liable to the viewer for any direct, special, indirect, consequential, incidental damages or any other damages of any kind even if Vibiznews have been advised of the possibility thereof.