BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 10 TAHUN 1996 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2000 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA RUMAH KOS

SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU IZIN USAHA PERKEBUNAN

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II G R E S I K PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G LARANGAN PELACURAN DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

TENTANG IZIN PEMAKAIAN RUMAH MILIK ATAU DIKUASAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG LARANGAN PELACURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN DI KABUPATEN MADIUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN KELAPA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI E

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2002 T E N T A N G IZIN USAHA HOTEL DENGAN TANDA BUNGA MELATI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN PELACURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK KAMPUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 37 SERI C NOMOR SERI 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 22 TAHUN 2005

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 A TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 30 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahan 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); 6.

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II UJUNG PANDANG NOMOR 1 TAHUN 1997 SERI B NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II UJUNG PANDANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 10

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

PEMERINTAH KOTA PADANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEDAGANG KAKI LIMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH : 6 TAHUN 1991

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2001 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1997 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR : 9 TAHUN : 1990 SERI : A.1

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 7 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2010 SERI : E NOMOR : 3

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

7. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN KUTAI BARAT MEMUTUSKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA DAN PEREDARAN OBAT HEWAN DI KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM DALAM TRAYEK

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 10 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 5

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN : 1999 SERI : C.1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMYU

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA MATARAM

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR

Transkripsi:

1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN NON KUOTA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak atas akses jaminan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak terutama bagi warga masyarakat miskin untuk meningkatkan martabatnya menuju terwujudnya masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur; b. bahwa dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional serta Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2008 tentang Sistem Jaminan Kesehatan Daerah di Jawa Timur, perlu memberikan jaminan kesehatan terhadap masyarakat miskin yang tidak atau belum terdata dalam program Jamkesmas maupun Jamkesda; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Non Kuota Kabupaten Banyuwangi. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1950, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1965, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4459); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4676); 6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 8. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2008 tentang Sistem Jaminan Kesehatan Daerah di Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 3 Seri C);

3 14. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Banyuwangi (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 Nomor 11/E); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN NON KUOTA KABUPATEN BANYUWANGI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Banyuwangi. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 3. Bupati adalah Bupati Banyuwangi. 4. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 5. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah RSUD Blambangan dan RSUD Genteng. 6. Jaminan Kesehatan Daerah yang selanjutnya disebut Jamkesda adalah suatu penyelenggaraan jaminan kesehatan yang ditujukan bagi warga miskin yang bukan pemegang kartu Jamkesmas yang pembiayaannya diperoleh dari dana sharing antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 7. Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Non Kuota yang selanjutnya disebut Jamkesmin adalah suatu penyelenggaraan jaminan kesehatan yang ditujukan bagi warga miskin yang tidak terdata dalam program Jamkesmas dan Jamkesda.

4 8. Pengelola Program Jamkesmin adalah pengelola program Jamkesmin yang terdiri dari unsur instansi/lembaga terkait yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam menyelenggarakan program Jamkesmin. 9. Pemberi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah fasilitasi pelayanan kesehatan mulai dari pelayanan kesehatan dasar hingga ke pelayanan tingkat lanjutan. 10. Verifikator adalah petugas yang melakukan verifikasi atas klaim yang diajukan oleh PPK. 11. PPK Tingkat I yang selanjutnya disebut PPK I adalah pemberi pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya. 12. PPK Tingkat II yang selanjutnya disebut PPK II adalah pemberi pelayanan kesehatan spesialistik di RSUD. 13. PPK Tingkat III yang selanjutnya disebut PPK III adalah pemberi pelayanan kesehatan spesialistik lanjutan yang ditetapkan oleh Gubernur. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud diselenggarakannya program Jamkesmin adalah memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan kepada warga miskin Kabupaten yang tidak termasuk dalam program Jamkesmas maupun program Jamkesda agar memperolah akses pelayanan kesehatan yang memadai. Pasal 3 Tujuan Umum Jamkesmin adalah meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat secara efisien dan efektif agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Tujuan khusus Jamkesmin yaitu: Pasal 4 a. meningkatkan cakupan masyarakat miskin yang memperoleh pelayanan kesehatan; b. memberikan pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien dan dilaksanakan dengan mudah, ramah dan profesional; c. memberikan kemudahan terhadap akses pelayanan kesehatan bagi warga miskin; d. mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang memadai bagi warga miskin; e. menciptakan kondisi masyarakat yang sehat dan sejahtera; f. terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntable.

5 BAB III KEPESERTAAN Pasal 5 (1) Peserta Jamkesmin adalah penduduk/warga miskin yang bukan peserta Jamkesda maupun Jamkesmas. (2) Peserta Jamkesmin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki KTP Kabupaten Banyuwangi atau Surat Domisili bagi penduduk yang telah berusia 17 Tahun atau lebih dan/atau sudah/pernah kawin. (3) Peserta Jamkesmin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdaftar sebagai anggota keluarga yang namanya tercantum dalam Kartu Keluarga (KK). Pasal 6 (1) Peserta Jamkesmin sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 merupakan hasil pendataan (sensus) yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang melibatkan ketua RT/RW setempat dengan kriteria kemiskinan yang ditetapkan oleh Bupati bersama DPRD. (2) Verifikasi hasil pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Tim yang dibentuk Pemerintah Daerah dan hasilnya digunakan sebagai data dasar (database) untuk memberikan kartu Jamkesmin kepada warga/penduduk miskin. (3) Kartu Jamkesmin digunakan warga/penduduk miskin untuk mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan di PPK I dan PPK II. (4) Dalam hal peserta Jamkesmin memerlukan rujukan ke PPK III, maka tetap dijamin pelayanan kesehatannya dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut oleh Bupati. (5) Setiap tahun Pemerintah Daerah melakukan validasi dan akurasi data warga/penduduk miskin terhadap peserta Jamkesmin. (6) Apabila setelah pendataan (sensus) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masih terdapat warga/penduduk miskin yang belum terdata sebagai peserta Jamkesmin, maka tata cara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan diatur tersendiri dalam Peraturan Bupati. BAB IV PENYELENGGARAAN Pasal 7 (1) Penyelenggaraan program Jamkesmin dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten untuk PPK I dan RSUD milik Pemerintah Kabupaten untuk PPK II. (2) Secara teknis operasional, penyelenggaraan program Jamkesmin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Tim Pengelola Program Jamkesmin yang ditetapkan oleh Bupati. (3) Tim Pengelola Program Jamkesmin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program Jamkesmin.

6 (4) Jangka waktu penyelenggaraan Jamkesmin dilaksanakan selama satu tahun anggaran berkenaan berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi. BAB V PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN (PPK) Pasal 8 (1) Pemberian pelayanan kesehatan dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kabupaten. (2) Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) meliputi PPK I dan PPK II. (3) Dalam hal peserta membutuhkan rawat inap, diberikan pelayanan berdasarkan kelas standar yang akan ditetapkan oleh Bupati. Pasal 9 (1) PPK memberikan pelayanan kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Tata cara pemberian pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 10 Penjaminan biaya terhadap pemberian pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) meliputi: a. penjaminan biaya pelayanan medis dan penunjang medis di PPK I dan PPK II; b. penjaminan biaya pelayanan non medis berupa transportasi dalam daerah dalam provinsi. Pasal 11 (1) PPK wajib menerima dan memberikan pelayanan kesehatan kepada setiap peserta Jamkesmin. (2) PPK wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur dan standar pelayanan minimal. (3) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan prosedur pelayanan yang berjenjang dengan menganut prinsip sistem rujukan.

7 BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 12 (1) Pembiayaan penyelenggaraan program Jamkesmin bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi. (2) Jenis pembiayaan program Jamkesmin meliputi biaya pelayanan kesehatan serta biaya operasional dan administrasi. (3) Pembiayaan program pelayanan kesehatan melalui mekanisme Jamkesmin dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi; (4) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku untuk pelayanan rawat inap di PPK Kabupaten dan PPK Provinsi Jawa Timur; (5) Pembayaran klaim biaya pelayanan kesehatan pasien dengan menggunakan Jamkesmin yang dirawat di PPK Kabupaten dilakukan melalui Tim Pengelola yang berada pada Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dan dibayar melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi setelah diverifikasi oleh Tim Verifikator; (6) Pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan melalui mekanisme Jamkesmin tidak dikenakan iur biaya dalam bentuk apapun; (7) Pembiayaan pelayanan kesehatan yang bersumber dari dana program pelayanan kesehatan melalui mekanisme Jamkesmin tidak boleh duplikasi dengan sumber lain. BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 13 (1) Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan program Jamkesmin dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Tata cara pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Bupati. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 14 Warga yang telah memiliki kartu Jamsostek/Astek/Asabri tidak diperkenankan menjadi peserta Jamkesmin.

8 Pasal 15 Dalam proses pendataan/sensus terhadap calon peserta Jamkesmin, semua pihak dilarang: a. memanipulasi data, memberikan keterangan tidak benar/palsu dan/atau memaksa seseorang untuk memanipulasi data dan/atau memberikan keterangan tidak benar/palsu; b. mempersulit proses pelayanan administrasi kependudukan yang diperlukan; c. membebani biaya kepada warga miskin dalam pengurusan administrasi kependudukan yang diperlukan. BAB IX KETENTUAN PIDANA Pasal 16 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. BAB X KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 17 (1) PPNS berwenang melakukan penyidikan terhadap pelanggaran atas Peraturan Daerah ini sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Wewenang PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana; b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. melakukan penyitaan benda atau surat; d. mengambil sidik jari dan memotret seseorang; e. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; f. mendatangkan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; g. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik POLRI bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik POLRI memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka dan keluarga;

9 h. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik POLRI, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi. Diundangkan di Banyuwangi Pada tanggal 30 Januari 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI ttd Drs. H. SLAMET KARIYONO, M.Si. Pembina Utama Muda NIP 19561008 198409 1 001 Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal 19 April 2012 BUPATI BANYUWANGI, ttd H. ABDULLAH AZWAR ANAS LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013 NOMOR 2 Sesuai dengan aslinya, a.n. Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Asisten Administrasi Pemerintahan u.b. Kepala Bagian Hukum, YUDI PRAMONO, S.H., M.Hum. Pembina NIP 19571107 198003 1 006

10 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN NON KUOTA KABUPATEN BANYUWANGI I. PENJELASAN UMUM Penyelenggaraan jaminan sosial telah diamanatkan dalam Undang- Undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sisten Jaminan Sosial Nasional. Salah satu bentuk jaminan sosial yang diamanatkan undang-undang tersebut adalah jaminan kesehatan yang diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Untuk menjamin akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah melaksanakan upaya pemeliharaan melalui program Jamkesmas maupun Jamkesda. Namun dalam perjalanannya masih terdapat warga masyarakat yang masuk kriteria warga miskin tetapi belum terdata dalam program Jamkesmas maupun Jamkesda. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencanangkan program jaminan kesehatan masyarakat yang dikhususkan bagi warga miskin di kabupaten Banyuwangi yang belum terdata dalam program Jamkesmas maupun Jamkesda. Dengan demikian diharapkan kualitas derajat kesehatan masyarakat miskin semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam kehidupan sosial ekonominya. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 ayat (1) ayat (2) ayat (3) Yang dimaksud anggota keluarga adalah anggota keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan anak yang namanya tercantum dalam Kartu Keluarga (KK).

11 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Ayat (1) Unit pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terdiri dari Puskesmas beserta jaringannya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng dan Pusat Kesehatan Jiwa Masyarakat- Klinik Ketergantungan Obat (PKJM-KKO) Kabupaten Banyuwangi. Pasal 9 Pasal 10 Huruf a Huruf b Yang dimaksud dengan transportasi dalam daerah adalah transportasi pulang pergi dari PPK I menuju PPK II maupun ke PPK III. Pasal 11 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Rujukan pasien dilakukan secara berjenjang dari Puskesmas ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banyuwangi, Sedangkan rujukan ke Rumah Sakit Propinsi dapat dilakukan karena alasan indikasi medis, ketidaktersediaan alat kesehatan dan tenaga ahli di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banyuwangi, hal tersebut tidak berlaku (kecuali) kasus gawat darurat dan kasus jiwa. Pasal 12 Ayat (1) Ayat (2) Biaya operasional meliputi: transportasi; pendataan sasaran; verifikasi; pencetakan kartu; hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelayanan program Jamkesmin. Pasal 13 Pasal 14

12 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 ======================================