PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KE REKENING KAS UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DANA PENGUATAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2007 SERI : C PERATURAN BUPATI KULON PROGO

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN BESARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2011

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBUKAAN, PENUTUPAN DAN PENEMPATAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PADA BANK UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGISIAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN KAS PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 42 TAHUN No. 42, 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2009

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BIAYA PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KULON PROGO KEPUTUSAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR 07 TAHUN 2009

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2011 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2017

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2013

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2017

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 5 TAHUN 2016

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BUMD PT PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BANGLI NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

daerah; PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KE REKENING KAS UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGASEM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA b. bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a, terhadap Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2008 tentang Mekanisme dan Batas Waktu Penyetoran Penerimaan Pendapatan Asli Daerah ke Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Karangasem sudah tidak sesuai lagi sehingga perlu ditinjau; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Penyetoran Pendapatan Asli Daerah ke Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Karangasem; BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa kelancaran penyetoran penerimaan daerah ke rekening kas umum daerah merupakan faktor yang dapat memperlancar pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 1 2

2. Undang - Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah diubah beberapa kali. terakhir dengan Undang - Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Keempat Atas Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4953); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara R epublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3 4

8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 4); 15. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Karangasem (Lembaran Daerah 5 6

Kabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 5); 16. Peraturan Bupati No. 15 tahun 2011 tentang Jam Kerja Pada Lembaga Pemerintah Daerah Dan Pemerintah Desa Kabupaten Karangasem (Berita Daerah Nomor 16); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KE REKENING KAS UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 2. Bupati adalah Bupati Karangasem. 3. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran / pengguna barang. 6. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK - SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD. 7. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan 7 8

mempertanggungjawabkan uang pendapatan asli daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. 8. Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah. 9. Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. 10. Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 11. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup dalam peraturan ini adalah penerimaan pendapatan asli daerah yang bersumber dari: a. Pajak Daerah; b. Retribusi Daerah; c. Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan; dan d. Lain - lain pendapatan asli daerah yang sah. BAB III TATA LAKSANA Pasal 3 (1) Semua penerimaan daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD. (2) Semua penerimaan daerah harus disetor ke rekening kas umum daerah. (3) Setiap penerimaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah. (4) Dikecualikan dari keharusan menyetor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah Penerimaan SKPD yang telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah. 9 10

Pasal 4 Penerimaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dilakukan dengan cara : a. disetor langsung ke Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Karangasem oleh Pihak Ketiga; dan / atau b. disetor melalui bendahara penerimaan oleh pihak ketiga. Pasal 5 (1) Setiap SKPD yang memungut pendapatan asli daerah wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya. (2) SKPD yang mempunyai tugas memungut dan / atau menerima pendapatan asli daerah wajib melaksanakan pemungutan dan / atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang - undangan. Pasal 6 (1) SKPD dilarang menggunakan langsung penerimaan asli daerah yang diterimanya untuk membiayai pengeluaran. (2) SKPD dilarang melakukan pungutan pendapatan asli daerah selain dari yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah. BAB IV PENERIMAAN DAN PENYETORAN Pasal 7 PPK-SKPD mempunyai tugas melakukan Verifikasi harian penerimaan pendapatan asli daerah. Pasal 8 (1) Bendahara Penerimaan mempunyai tugas dan fungsi menerima, menyimpan, dan menyetor penerimaan pendapatan asli daerah pada SKPD. (2) Bendahara penerimaan pembantu mempunyai tugas dan fungsi menerima, menyimpan, dan menyetor penerimaan pendapatan asli daerah pada unit kerjanya. (3) Bendahara penerimaan dan Bendahara penerimaan pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus menyetor seluruh uang yang diterimanya ke rekening kas umum daerah melalui Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Karangasem. Pasal 9 11 12

(1) Petugas Pungut Retribusi Daerah yang diberi tugas untuk melakukan pungutan Retribusi mempunyai tugas dan fungsi memungut, menyimpan dan menyetor uang retribusi. (2) Petugas Retribusi harus menyetor seluruh uang hasil pungutannya ke Bendahara Penerimaan SKPD yang bersangkutan. BAB V TATA CARA PENYETORAN Pasal 10 (1) Penyetoran penerimaan pendapatan asli daerah ke rekening kas daerah dengan menggunakan Surat Tanda Setoran. (2) Surat Tanda Setoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu dilakukan verifikasi oleh PPK - SKPD. (3) Surat Tanda Setoran beserta lampirannya setelah ditanda tangani pihak Bank, lembar 1 dan lembar 3 masing - masing disampaikan kepada Dinas Pendapatan dan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karangasem. Pasal 11 Penyetoran Retribusi Daerah oleh Petugas Retribusi ke Bendahara Penerimaan SKPD dengan menggunakan Tanda Bukti Pembayaran. BAB VI WAKTU PENYETORAN Pasal 12 Bendahara penerimaan SKPD menyetor seluruh penerimaan pendapatan asli daerah ke rekening kas umum daerah paling lama 1 ( Satu ) hari kerja terhitung sejak uang kas tersebut diterima paling lambat pukul 14.30 Wita. Pasal 13 (1) Bendahara penerimaan pembantu yang berkedudukan di kota Amlapura menyetor seluruh penerimaan uang kas yang diterimanya ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (Satu) hari kerja terhitung sejak uang kas tersebut diterima paling lambat pukul 14.30 Wita. (2) Dikecualikan dari batas waktu penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah uang hasil pungutan retribusi setelah pukul 14.30 Wita dan hari-hari libur disetor pada hari 13 14

kerja berikutnya. (3) Bendahara penerimaan pembantu yang berkedudukan diluar Kota Amlapura dapat menyetor seluruh penerimaan uang kas yang diterimanya ke rekening kas umum daerah melebihi batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama hari kerja terakhir minggu yang bersangkutan. (4) Hari kerja terakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah hari kerja yang diberlakukan Pemerintah Kabupaten, dan apabila hari kerja terakhir adalah hari libur maka penyetoran dilakukan 1 (satu) hari sebelumnya. Pasal 14 (1) Petugas Pungut Retribusi Daerah yang bertugas dikota Amlapura menyetor seluruh uang hasil pungutan retribusi ke Bendahara penerimaan SKPD paling lama 1 ( satu ) hari kerja pada pukul 13.00 Wita. (2) Dikecualikan dari batas waktu penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah uang hasil pungut an retribusi setelah pukul 13.00 Wita dan hari - hari libur disetor pada hari kerja berikutnya. (3) Petugas Pungut Retribusi Daerah yang bertugas diluar kota Amlapura menyetor uang hasil pungutan retribusi ke Bendahara penerimaan SKPD ditetapkan sebagai berikut : a. pungutan pada hari Senin s/d Rabu disetor hari Kamis pada jam kerja. b. pungutan pada hari Kamis s/d hari Minggu disetor hari Senin pada jam kerja. (4) Apabila hari Senin dan hari Kamis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah hari libur, pe nyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya. BAB VII PENATAUSAHAAN PENERIMAAN Pasal 15 (1) Bendahara penerimaan wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya. (2) Penatausahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bentuk dan tata pengisian administrasinya sesuai yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. (3) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan secara administratif atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya 15 16

dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran melalui PPK - SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. (4) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD selaku BUD, dalam hal ini adalah Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karangasem dengan tembusan kepada Dinas Pendapatan Kabupaten Karangasem paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. (5) Format laporan pertanggungjawaban bendahara penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) sesuai yang ditetapkan dalam peraturan perundang undangan. Pasal 16 (1) Bendahara penerimaan pembantu wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya. Perundang - undangan. (3) Bendahara penerimaan pembantu wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada bendahara penerimaan pada SKPD paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. (4) Bendahara penerimaan pembantu mempertanggungjawabkan bukti penerimaan dan bukti penyetoran dari seluruh uang kas yang diterimanya kepada bendahara penerimaan pada SKPD. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Karangasem Nomor 10 Tahun 2008 tentang Mekanisme dan Batas Waktu Penyetoran Penerimaan Pendapatan Asli Daerah ke Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Karangasem (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 10) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (2) Penatausahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bentuk dan tata cara pengisiannya sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan 17 18

Pasal 18 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Karangasem. Diundangkan di Amlapura pada tanggal 16 September 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Ttd I NENGAH SUDARSA BERITA DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2011 NOMOR 37. Ditetapkan di Amlapura pada tanggal 16 September 2011 BUPATI KARANGASEM, Ttd. I WAYAN GEREDEG Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Kepala Bagian Hukum dan HAM, A. A Ngurah Ketut Nurwana 19 20