7 Januari 2015 Market Review Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 5 Januari 2015 ditutup turun. Indeks menlemah sebesar 50 poin (0.98%) ke 5,169 setelah bergerak di antara 5,169-5,194. Sebanyak 64 saham naik, 234 saham turun, 77 saham tidak bergerak. Investor membukukan transaksi sebesar Rp 4,37 triliun, sementara investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 440,45 milyar. IHSG DAILY 6 JANUARI 2015 Market Outlook Pasar saham Amerika Serikat (AS) masih dibayangi oleh penurunan harga minyak dunia. Harga minyak mentah kembali turun 4.2% dan ditutup di bawah level $48 per barel. Saham perusahaan energi masih berada di area negatif seiring investor mencemaskan dampak penurunan harga minyak yang berlanjut. Dow Jones Industrial Avg ditutup turun 0.74% ke level 17,371, sementara Nasdaq dan S&P Indek masing-masing melemah 1.29% dan 0.89% ke level 4,592 dan 2,003. Dari kawasan Eropa, sama seperti wallstreet, indek saham Eropa juga masih tertekan oleh penurunan harga minyak dunia. Dari data ekonomi, PMI gabungan dari Markit untuk zona euro sebesar 51.4, lebih rendah dari estimasi sebelumnya yaitu pada level 51.7. Angka ini merupakan salah satu indikator terpenting untuk zona euro dan menandakan bahwa perekonomian zona euro hanya tumbuh sebesar 0.1% di kuartal terakhir tahun 2014. Indeks FTSE di Inggris turun 0.79% ke level 6,366, DAX Jerman melemah 0.04% ke level 9,469 dan CAC di Perancis turun 27.86 poin atau 0.68% ke level 4,083. Dari Asia, meskipun data PMI manufaktur China dirilis pada angka yang bagus, pelaku pasar masih belum antusias untuk mengambil posisi beli. Investor beranggapan hasil data tersebut memunculkan pertanyaan baru mengenai keluarnya stimulus baru. PMI jasa China versi HSBC melaju kencang ke angka 53.4 di bulan Desember, lebih tinggi dari bulan sebelumnya di 53.0. Hang Seng turun 0.99% ke level 23,485 dan Nikkei turun signifikan sebesar 525 poin atau 3.02% ke level 16,883. Kinerja perpajakan tahun 2014 meleset jauh dari perkiraan. Awalnya, Kemkeu memperkirakan hanya akan terjadi shortfall atau kegagalan pencapaian target pajak sebesar Rp 75 triliun. Namun realisasinya sebesar Rp 102,80 triliun. Realisasi sementara total penerimaan pajak tahun 2014 mencapai Rp 981,9 triliun per 31 Desember 2014 atau 91,5% dari target. Menteri Keuangan menyebutkan, peningkatan shortfall ini karena kegagalan pencapaian target di sejumlah sektor pajak dan cukai. IHSG kami prediksi hari ini akan berada di range 5100-5250. News Emiten PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya, PT karya Supra Perkasa (KSP), membeli 200 juta saham atau 40% saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST). KSP membeli saham tersebut dari kedua pemegang saham ACST, PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia. Management UNTR mengatakan, UNTR telah mengambil alih saham tersebut melalui mekanisme crossing saham di pasar negosiasi senin kemarin. Saham ACST dilego di harga Rp 3.250 per saham. Dengan begitu, UNTR merogoh kocek sebesar Rp 650 miliar untuk transaksi ini. Dana akuisisi ini berasal dari kas internal, UNTR masih akan mengambil 10,1% saham ACST agar bisa menjadi pemegang saham pengendali. UNTR memiliki tiga cara dalam mengakuisisi ACST. Cara pertama adalah mengambil 40% saham ACST di pasar negosiasi. Kedua, KSP akan membeli saham ACST dari pemegang saham publik melalui mandatory tender offer atau penawaran tender wajib sebanyak 10,1% setara 50,5 juta saham. Cara ketiga, jika KSP tidak dapat 10,1% saham dari mandatory tender offer, maka Loka Cipta dan Cross Plus akan melepas saham lagi setara dengan 10,1%. Saat ini, UNTR tengah menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas aksi korporasi tersebut. Tender offer diharapkan selesai pada akhir bulan ini. Dengan akuisisi ini, pendapatan UNTR diharapkan bisa bertambah. Management UNTR mengatakan, sektor konstruksi akan menjadi pilar keempat bisnis UNTR setelah bisnis batubara, bisnis alat berat, dan konstruksi pertambangan. IHSG Statistics Chg (%) Close 5,169-50.93-0.98% Volume (Miliar Lembar) 5,720 Value (Rp Triliun) 4,554 Year to Date (YTD) -1.10% Quarter to Date (QTD) -1.10% Month to date (MTD) -1.10% PE 16.19 x Div Yld 1.99% Amerika Market Indices Last Chg (%) Dow Jones 17,371-130.01-0.74% Nasdaq 4,592-59.84-1.29% S&P 500 2,002-17.97-0.89% Eropa FTSE 100 6,366-50.65-0.79% DAX 9,469-3.50-0.04% CAC 4,083-27.86-0.68% Asia Nikkei 16,883-525.52-3.02% Hang Seng 23,485-235.91-0.99% Straits Times 3,281-46.33-1.39% Top Volume Stock Sector Price Chg (%) TRAM TRANSPORTATION 319 +56 +21.29% CPRO FISHERY 106 +2 +1.92% BUMI MINING 83-6 -6.74% SIAP BASIC INDUSTRY 415-9 -2.12% INVS TELEKOMUNIKASI 150 +10 +7.14% Top Value Stock Sector Price Chg (%) TRAM TRANSPORTATION 319 +56 +21.29% ASII OTOMOTIF 7,050-175 -2.42% BMRI PERBANKAN 10,725-75 -0.69% ADHI KONSTRUKSI 3,460 +40 +1.17% BBRI PERBANKAN 11,525-75 -0.65% PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) sudah mulai mengantisipasi dampak rugi kurs akibat pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). SRIL menghilangkan rugi kurs dengan mengubah pembukuan laporan keuangannya ke satuan dollar AS.
IHSG Teknikal Chart IHSG melemah setelah adanya panah jual yang muncul sehari sebelumnya. Candle kecil, tetapi terjadi gap down dan IHSG di tutup di harga low, mengindikasikan adanya tekanan turun. IHSG cenderung konsolidasi bergerak mix dengan potensi mentest level 5145 sebagai target penurunan kami dan level terjelek ada di level 5100. Sedangkan resistance di level 5200 sampai 5233. Trading Idea Stock Last Rekomendasi Price Stop Loss BDMN 4550 JUAL 4625 4550 - GGRM 62450 JUAL 64000 62500 - SSIA 1090 JUAL 1115-1090 - MAPI 4985 BELI 4875-4985 4800 ERAA 1070 BELI 1045 1070 1025
Teknikal View dari Trading Idea PT Bank Danamon Indonesia, Tbk BDMN Berpeluang terkoreksi, pertimbangkan SOS dulu di level 4625 4550. Area buy back bila terjadi penguatan adalah di level 4650 dan target penurunan kami ke level 4250 4400. PT Gudang Garam, Tbk GGRM mendekati resistance level pertimbangkan SOS dulu di level 64000 62500. Area buy back bila mengaut adalah 64500 dan target penurunan ke level 58500 59500.
Teknikal View dari Trading Idea PT Surya Semesta Internusa, Tbk SSIA menunjukan kenaikan di akhir tahun, dan sekarang mulai menunjukan tanda-tanda koreksi. Pertimbangkan SOS dulu di SSIA di level 1115 sampai 1090. Area buy back bila terjadi penguatan adalah di level 1150 dan target penurunan ke level 1000 1020. PT Mitra Adiperkasa, Tbk MAPI bergerak test support, pertimbangkan beli di level 4875 sampai 4985 dengan area cut loss di level 4800. Area target kenaikan kemi ke level 5200 5300.
Teknikal View dari Trading Idea PT Erajaya Swasembada, Tbk ERAA konsolidasi melemah mendekati support. Pertimbangkan akumulasi beli di level 1045 1070. Area cut loss di area 1025 dan target kenaikan ke level 1150an
Matrik Analisis Teknikal Saham PENJELASAN MATRIKS SAHAM : W&S = Wait and See HOLD = Tahan, apabila masih punya posisi jangan jual Buy Back / Cut Loss = Apabila sudah beli dan ternyata harga melawan maka cutloss
Economic Calender Event Disclaimer We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are those of PT Danpac Sekuritas only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the information of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgment by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.