BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

Model Laboratorium Lapangan Identifikasi Limbah Cair Menggunakan Metode Cross-Hole Geolistrik Resistivitas

ANALISIS SIFAT KONDUKTIVITAS LISTRIK PADA BEBERAPA JENIS MATERIAL DENGAN METODE POTENSIAL JATUH. Said, M.

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Interaksi antara air tanah dengan struktur geologi

TIDAK UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL

Optimalisasi Desain Parameter Lapangan Untuk Data Resistivitas Pseudo 3D

Bab II Metoda Geolistrik Tahanan Jenis 2D

Cara arus mengalir di bumi Elektronik (Ohmik) Arus mengalir lewat media padat (logam, batuan, dll.)

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

KATA PENGANTAR. Kupang, Oktober Penulis

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI PATAHAN MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER DI KOTA MANADO

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

PEMODELAN TOMOGRAFI CROSS-HOLE METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS (Bentuk Anomali Silindris)

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

SURVAI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DI DESA BANJAR SARI, KEC. ENGGANO, KAB.

IDENTIFIKASI JENIS BATUAN BAWAH PERMUKAAN SEBAGAI KAJIAN AWAL PERENCANAAN PEMBUATAN PONDASI BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

ANALISIS SIFAT KONDUKTIVITAS LISTRIK PADA BEBERAPA JENIS MATERIAL DENGAN METODE POTENSIAL JATUH

APLIKASI METODE GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN INTRUSI AIR GARAM DI SEKITAR BLEDUG KUWU GROBOGAN

Pemodelan Akuifer Air Tanah dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipole-dipole

PENGOLAHAN DATA MANUAL DAN SOFTWARE GEOLISTRIK INDUKSI POLARISASI DENGAN MENGGUNAKAN KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

Analisa Resistivitas Batuan dengan Menggunakan Parameter Dar Zarrouk dan Konsep Anisotropi

VISUALISASI TIGA DIMENSI KONTAMINAN MELAMIN DI AREA X BONTANG DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DAN ANALISIS SAMPEL CORING

ANALISA KONDUKTIVITAS HIDROLIKA PADA SISTIM AKUIFER

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Porong Sidoarjo Dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Untuk Mendapatkan Bidang Patahan

ANALISA RESISTIVITAS BATUAN DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER DAR ZARROUK DAN KONSEP ANISOTROPI

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1)

Penjalaran Arus Listrik di Dalam Bumi

IDENTIFIKASI BATUAN GRANIT KECAMATAN SENDANA KOTA PALOPO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS (RESISTIVITY)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

LISTRIK ARUS SEARAH (Oleh : Sumarna)

METODE EKSPERIMEN Tujuan

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

PENENTUAN PENYEBARAN LINDI PADA BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI TPA SAMPAH DESA BANDENGAN KABUPATEN JEPARA

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

NILAI RESISTIVITAS DENGAN VARIASI JARAK DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH GUNUNG KUPANG BANJARBARU

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

BAB II LANDASAN TEORI. Muatan-muatan listrik yang bergerak akan menghasilkan arus listrik.

BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Geologi

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

BAB II DASAR TEORI. antara keduanya. Masyarakat pada umumnya menerapkan istilah longsoran untuk

KARAKTERISTIK STRUKTUR TANAH DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI DESA KEMUNINGLOR BERDASARKAN SIFAT KELISTRIKAN LAPISAN BAWAH PERMUKAAN SKRIPSI

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

STUDI AMBLESAN DAERAH RAWAN GERAKAN TANAH DI DESA NGAWEN MUNTILAN MAGELANG MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

POTENSI AIR TANAH DAERAH KAMPUS UNDIP TEMBALANG. Dian Agus Widiarso, Henarno Pudjihardjo *), Wahyu Prabowo**)

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.2, (2017) ( X Print) B-29

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

Muhammad Kadri and Eko Banjarnahor Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK. Kata Kunci: metode resistivitas, XRD, dan batu kapur.

Cristi * ), Kerista Sebayang * ), Mester Sitepu ** ) Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara, MEDAN

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

IDENTIFIKASI SESAR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS SUNGAI OPAK YOGYAKARTA)

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

BAB II DASAR TEORI 2.1 TANAH

Kata Kunci : Resistivitas, geolistrik, perbandingan, suseptibilitas magnetik, geomagnet. I. Pendahuluan. II. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

METODE TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER

Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK. dq dt

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pemodelan fisik menunjukkan bahwa konfigurasi elektroda yang sensitif

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik

BAB 2 TEORI DASAR 2.1 Metode Geologi

BAB II BUSUR API LISTRIK

Pengukuran RESISTIVITAS batuan.

MONITORING REMBESAN EMBUNG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DENGAN METODE RESISTIVITY

UJI NILAI TAHANAN JENIS POLUTAN AIR LAUT DENGAN METODE OHMIK DAN GEOLISTRIK TAHANAN JENIS SKALA LABORATORIUM

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

BAB II DASAR TEORI. adanya pengukuran, maka dapat diketahui seberapa besar nilai tahanan pembumian di

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Identifikasi Pola Persebaran Sumber Lumpur Bawah Tanah Pada Mud Volcano Gunung Anyar Rungkut Surabaya Menggunakan Metode Geolistrik

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

PENGUNAAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK MENENTUKAN GERAKAN TANAH (Studi Kasus: Longsor di Desa Nasol Kabupaten Ciamis) Muhammad Nor,S.Si,M.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Bab IV Pemodelan dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Kelistrikan Suatu Batuan Sifat kelistrikan yang terdapat di bumi dapat dimanfaatkan untuk membantu penelitian geolistrik. Aliran arus listrik di dalam batuan dan mineral dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu konduksi secara elektronik, konduksi secara elektrolitik dan konduksi secara dielektrik (Telford et al, 1990). a. Konduksi secara elektronik. Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral mempunyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan atau mineral oleh elektronelektron bebas tersebut. Aliran listrik ini juga dipengaruhi oleh sifat atau karakteristik masing-masing batuan yang dilewatinya. Salah satu sifat atau karakteristik batuan tersebut adalah resistivitas (tahanan jenis) yang menunjukkan kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan arus listrik. b. Konduksi secara elektrolitik. Batuan biasanya bersifat porus dan memiliki pori-pori yang terisi oleh fluida, terutama air. Akibatnya batuan-batuan tersebut menjadi konduktor elektrolitik, di mana konduksi arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolitik dalam air. Konduktivitas dan resistivitas batuan porus bergantung pada volume dan susunan pori-porinya. Konduktivitas akan semakin besar jika kandungan air dalam batuan bertambah banyak, dan sebaliknya resistivitas akan semakin besar jika kandungan air dalam batuan berkurang. c. Konduksi secara dielektrik. Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral bersifat dielektrik terhadap aliran arus listrik, artinya batuan atau mineral tersebut mempunyai elektron bebas sedikit, bahkan tidak sama sekali. Elektron dalam batuan berpindah dan berkumpul terpisah dalam inti karena adanya pengaruh medan listrik di luar, sehingga terjadi poliarisasi. Peristiwa ini tergantung pada konduksi dielektrik batuan yang bersangkutan.

digilib.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 6 sehingga kemampuan manahan air lebih sedikit pula. Air yang terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi (Arsyad.S, 2000). Tabel 2.1. Kecepatan Air Meresap Di Tanah (Arsyad.S, 2000) No Tipe Tanah Kecepatan (m/s) 1 Lempung 10-10 2 Lanau 10-10 3 Pasir 10-10 Struktur tanah memiliki kecepatan yang berbeda-beda dalam proses infiltrasi terlihat pada Tabel 2.1. Tanah lempung memiliki struktur yang sulit dilalui air karena memiliki permeabilitas yang kecil. Pori pori tanah lempung yang kecil akan menghambat aliran air yang bergerak ke bawah. Pasir memiliki butiran pori-pori yang besar sehingga terdapat celah celah yang dapat dimasuki air untuk proses meresap air ke bawah tanah. Air yang meresap ke tanah memiliki nilai resistivitas yang dapat terukur menggunakan metode geolistrik (Syamsudin, 2012). 2.2.1. Larutan Elektrolit Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam air disebut elektrolit kuat dan larutan yang dibentuknya disebut larutan elektrolit kuat. Larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif). Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas menghantarkan arus listrik. Garam merupakan larutan elektrolit. Larutan garam yang berikatan ion

digilib.uns.ac.id Current line I + I- Borehole 1 Borehole 2

digilib.uns.ac.id 8 Arus listrik yang mengalir pada medium homogen memenuhi hukum kontinuitas untuk arus dan didasarkan pada prinsip kekekalan muatan :. J = 0 (2.2) Sehingga dengan memasukan persamaan : J = σ V (2.3) Maka Persamaan 2.2 menjadi :.( σ V) = 0 (2.4) Pada medium homogen isotropis, σ adalah konstanta sehingga menjadi : = 0 (2.5) Dari Persamaan 2.5 yang merupakan persamaan Laplace. Dalam koordinat bola operator Laplacian dapat dituliskan (Telford et al, 1990) : = [ + + ] (2.6) Karena medium homogen isotropis maka medium mempunyai simetri bola dan karena arus yang mengalir simetri terhadap arah θ dan ϕ, maka v hanya merupakan fungsi dari jarak sehingga (Telford et al, 1990) : = = 0 (2.7) = C sehingga = (2.8) V = ʃ = ʃ = - + D (2.9) Dimana C dan D adalah konstanta sembarang dengan menerapkan syarat batas r = ~ dan V = 0, sehingga nilai D = 0, maka akan diperoleh persamaan berikut (Telford et al, 1990) : = (2.10) Arus keluar secara radial dari titik arus, maka jumlah arus yang melewati permukaan bola dengan jari-jari r adalah: = 4π σe (2.11) E = dan E = - sehingga diperoleh persamaan (2.12)

digilib.uns.ac.id 9 = - (2.13) Persamaan 2.8 dan 2.13 akan menghasilkan C = - (2.14) Maka dari Persamaan 2.10 dan 2.14 mendapatkan persamaan (Telford et al, 1990) = atau = (2.15) 2.4. Metode Geolistrik Prinsip kerja metode geolistrik adalah mempelajari aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi (Sakka, 2001). Sehingga metode geolistrik ini mengasumsikan bumi sebagai konduktor yang dapat menghantarkan arus listrik. Penerapan metode geolistrik untuk mengidentifikasi anomali di dalam bumi dapat menggunakan metode geolistrik resistivitas (Nurhakim, 2006), metode borehole resistivitas (John et al, 2006), metode crosshole geolistrik (Prabowo dkk, 2006) dan metode self potensial (Telford et al, 1990). 2.4.1. Prinsip Geolistrik Resistivitas Prinsip metode geolistrik secara sederhana dapat dianalogikan dengan rangkaian listrik. Jika arus dari suatu sumber dialirkan pada sebuah beban listrik misalkan kawat seperti terlihat pada Gambar 2.3, maka besar hambatanya dapat diketahui berdasarkan potensial terukur dan arus yang mengalir. I A Gambar 2.3. Kawat yang Dialiri Arus (Telford et al, 1990) L

digilib.uns.ac.id 10 Kawat dialiri oleh arus I yang mengalir dengan panjang L dan memiliki luas penampang A, maka resistansi kawat tembaga pada Gambar 2.3 secara matematis dapat dirumuskan (Telford et al, 1990): = (2.16) Dimana R = resistansi (Ω) = Resistivitas (Ω.m) L = Luas Kawat Konduktor (m) A = Luas Penampang Kawat Konduktor ( ) Dengan demikian bila persamaan 2.16 disubtitusikan pada hukum ohm sebagai berikut R =, maka persamaan akan menjadi : (2.17) = (2.18) Jika terdapat elektroda yang mengalir arus I berada pada luasan dengan medium homogen isotropik maka potensial di sembarang titik dengan luas permukaan bola yang memiliki jari-jari r (Telford et al, 1990) : = (2.19) 2.4.2. Cross-Hole Gambar 2.4 menunjukan susunan konfigurasi cross-hole dengan receiver di borehole kedua dan trasmitter di borehole pertama. Transmitterr akan mengalirkan listrik dan hasilnya akan ditangkap oleh receiver. Transmitter akan berpindah-pindah posisinya dan receiver akan menangkap hasilnya pada kedudukan yang berbeda-beda. Hasil tiap posisi receiver dan transmitter akan memberikan distribusi resistivitas (Hagrey, 2011, Dhu and Helshon, 2004). Arus mengalir melalui elektroda arus I 1, I 2, I 3 dan I 4 yang berfungsi sebagai transmitter dalam survey cross-hole commit pada to Gambar user 2.4. Elektroda potensial V 1, V 2,

digilib.uns.ac.id I 1 v 1 V I 2 v 2 V I I 3 v 3 V I 4 v 4 V

digilib.uns.ac.id Borehole 1 Borehole 2 N B M A

digilib.uns.ac.id 13 Maka potensial yang terjadi di M dan N memiliki persamaan (Telford et al, 1990) : V = [ - ] (2.20) V = [ - ] (2.21) Maka selisih potensial antara M dan N adalah V = V V (2.22) = ρ [ ( - ) - ( - ) ] (2.23) Maka didapat persamaan untuk menentukan resistivitas yaitu ρ = 2 [( - ) - ( - )] (2.24) = K (2.25) Dengan K adalah faktor geometri ( Telford et al, 1990) : K = ( ) ( ) (2.26) 2.4.2.b. Cross-Hole Dipole-Dipole Keterangan gambar V n : Jarak antar borehole n a : Spasi elektroda V : Voltmeter A M a a N B A : Kaliper Arus B : Kaliper Arus M : Kaliper tegangan Borehole 1 Borehole 2 Gambar 2.6. Konfigurasi Dipole-Dipole (Zhou and Greenhalg, 2000) Konfigurasi dipole-dipole AM-BN menggunakan 2 elektroda arus dan 2 elektroda potensial. Borehole pertama terdapat satu elektroda arus A dan satu elektroda potensial M. Borehole commit kedua juga to user terdapat satu elektroda arus B dan

digilib.uns.ac.id 14 satu elektroda potensia N seperti pada Gambar 2.6. Jarak antara dua elektroda dalam borehole yaitu a dan jarak antara kedua lubang borehole adalah n. Arus akan mengalir dari lubang borehole yang terdapat elektroda A dan lubang borehole yang terdapat elektroda B. Hasil dari injeksi aliran arus akan ditangkap potensialnya menggunakan elektroda M di lubang borehole pertama dan elektroda N yang berada di lubang borehole kedua (Prabowo dkk, 2006). Hasil dari penempatan kaliper arus dan tegangan sesuai spasi elektroda yang digunakan akan memperoleh data berupa tegangan seperti pada Gambar 2.6. Nilai resistivitas penempatan kaliper pada lubang borehole 1 dan borehole 2 dapat diukur menggunakan Persamaaan 2.23 dan faktor geometri yang digunakan untuk cross-hole dipole-dipole AM-NB menggunakan persamaan (Prabowo dkk, 2006) : K = ( ( ) ) (2.27) Hasil dari tiap titik ukur akan diolah menggunakan software RES2DINV sehingga diperoleh nilai distribusi resistivitas pada jarak dan kedalaman borehole.visualisasi kondisi bawah permukaan tanah akan terlihat karena distribusi resistivitas yang diperoleh. Hasil distribusi resistivitas menggambarkan kondisi antara dua lubang borehole. Spasi elektroda dan jarak borehole memiiki pengaruh dalam pembacaan nilai resitivitas karena resitivitas yang terukur lebih dipengaruhi oleh kondisi sekitar borehole daripada kondisi antara dua borehole (Loke, 2004).