ASPEK DAN FUNGSI MANAJEMEN KELAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

BAB 1 PENDAHULUAN. Siswa memiliki potensi yang sangat besar untuk menulis. Namun perlu

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan menurut udang-undang No 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sesuatu informasi agar saling memahami satu sama lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. yaitu manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan gambaran hasil analisis data yang telah diperoleh selama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, terprogram

1. NAMA GURU/ CALON GURU :

PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sains merupakan kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum. seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

BAB I PENDAHULUAN. memberi makan, minum, pakaian, dan sebagainya. Tetapi juga. oleh orangtua dan guru. Anak yang memiliki motivasi akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Bekalang Masalah. Peristiwa pendidikan formal ditandai adanya kegiatan belajar mengajar

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. a) Lingkungan kerja pada SMA Kecamatan Medan Tembung adalah cenderung

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 2 PATI TESIS

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. menyelesaikan tugas proyek, dapat dinyatakan sebagai berikut: tinggi dalam penyelesaian tugas proyek:

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan perkembangan otak anak selama hidupnya artinya Golden Age. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya (Suyanto, 2003:6).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dibina untuk. perubahan jaman, bahkan mampu mengendalikannya.

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat

SKALA I. 1 Saya suka menawarkan barang baru dalam usaha saya. 3 Saya malas mencari ide ide baru untuk usaha saya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEMESTER GASAL

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB 1 PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

Rosita, Achmad Ramadhan, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk memperoleh pelayanan pendidikan. Hak untuk. termasuk anak yang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus.

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MATERI PENGABDIAN Hasnah Rimiyati,SE.,MSi Pembekalan KKN mahasiswa UMY, Rabu 2 Agustus 2017

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI AJAR VOLUME BANGUN RUANG SISI LENGKUNG. Abu Khaer

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DEBATE PADA PELAJARAN PKN DI KELAS V SD NEGERI 086 DALAN LIDANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. aktivitas untuk mencapai kemanfaatan secara optimal. yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan peserta didik.

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014


Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode Problem Solving

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PEKERJAAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ASPEK DAN FUNGSI MANAJEMEN KELAS

Bentuk 9 kelompok dalam satu kelas. Setiap kelompok bertugas menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap pokok bahasan. Adapun pokok bahasannya adalah: Aspek Manajemen Kelas: 1. Inovasi Pendidikan dalam Lingkup Kelas 2. Permasalahan Kelas 3. Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan Fungsi Manajemen Kelas: 4. Perencanaan 5. Pengorganisasian 6. Menggerakkan 7. Memberikan Arahan 8. Pengkoordinasian 9. Pengawasan

ASPEK MANAJEMEN KELAS Inovasi Pendidikan dalam Lingkup Kelas Inovasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu perubahan (baru), gagasan, dan bersifat kualitatif dalam rangka memecahkan masalah pendidikan. Guru melakukan tindakan-tindakan atau usahausaha yang bersifat kreatif dan inovatif. Inovasi yang dapat dilakukan guru dalam manajemen kelas seperti inovasi strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan metode mengajar.

Permasalahan Kelas Masalah manajemen kelas, yaitu: (1) masalah individual; dan (2) masalah kelompok. Munculnya masalah individu didasarkan pada asumsi bahwa tingkah laku individu merupakan upaya mencapai tujuan tertentu yaitu pemenuhan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok dan untuk mencapai harga diri. Aspek masalah kelompok meliputi: (1) kesatuan kelompok; (2) interaksi dan komunikasi; (3) struktur kelompok; (4) tujuan-tujuan kelompok; (5) kontrol; dan (6) iklim kelompok.

Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan Kelas merupakan taman belajar bagi siswa. Kelas adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembangnya potensi intelektual dan emosional. Sedangkan syarat-syarat kelas yang baik adalah: (1) rapi, bersih, sehat, tidak lembab; (2) cukup cahaya yang meneranginya; (3) sirkulasi udara cukup; dan (4) perabot dalam keadaan baik, cukup jumlahnya dan ditata dengan rapi. Siswa akan merasa betah di kelas manakala kelas tersebut nyaman dan menyenangkan. Kelasku adalah surgaku.

FUNGSI MANAJEMEN KELAS Perencanaan Perencanaan merupakan kegiatan berpikir (mind) untuk menetapkan tujuan. Perencanaan pembelajaran adalah upaya untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai kompetensi yang diharapkan dan harus dimiliki oleh peserta didik. Perencanaan pembelajaran adalah suatu upaya untuk menentukan berbagai kegiatan yang akan dilakukan dalam kaitan dengan upaya untuk mencapai tujuan proses pembelajaran.

Empat Aspek yang harus Dijawab dalam Perencanaan Pembelajaran

Pengorganisasian Perencanaan dan pengorganisasian pengajaran memegang peran penting dalam keefektifan kelas. Pengorganisasian pengajaran yang diterapkan di sekolah harus memperhatikan faktor perbedaan kemampuan dan latar belakang siswa. Sehingga sekolah dalam pengorganisasian kelas tidak salah mengelompokkan siswa ke dalam kelompok atau kelas. Pengajaran yang dapat diterapkan oleh sekolah ialah pengajaran secara individual dan klasikal.

Menggerakkan Penggerakan adalah tindakan untuk memulai, memprakarsai, memotivasi dan mengarahkan, serta mempengaruhi orang lain agar mengerjakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan. Guru juga harus memahami bahwa tantangan dalam bidang pembelajaran sekarang adalah bagaimana menciptakan lingkungan sekolah yang membuat siswa belajar. Guru mengatur siswa berdasarkan situasi yang ada ketika terjadi proses pembelajaran. Guru membangun sikap positif melalui spirit motivasi tinggi kepada siswa, agar tekun belajar.

Memberikan Arahan Memberikan arahan dalam konteks manajemen kelas adalah usaha seorang guru dalam memberikan petunjuk dan bimbingan kepada siswa agar terhindar dari hambatan dalam belajar. Hambatan belajar dapat berasal dari faktor intern dan ekstern siswa. Arahan yang diberikan kepada guru diharapkan dapat mengurangi dan/atau menghilangkan rasa takut gagal siswa dalam belajar. Ada semacam tambahan energi manakala seorang guru memberikan nasihat dan arahan kepada siswa. Sehingga pendekatan hati menentukan dalam pemberian arahan kepada siswa.

Pengkoordinasian Melakukan koordinasi dalam konteks manajemen kelas berarti mengatur baik-baik kegiatan pembelajaran supaya dalam praktiknya dapat terarah dengan baik. Keefektifan manajemen kelas dipengaruhi juga oleh keseimbangan yang proporsional dan kesesuaian antara materi, media, metode, dan alokasi waktu pembelajaran. Guru dalam penentuan ini dapat melakukan diskusi kolegial dengan guru lain, atau peristiwaperistiwa yang dialami pada saat mengajar dijadikan dasar dalam menyelaraskan semua variabel pembelajaran.

Pengawasan Pengawasan merupakan suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Apa yang dirasakan guru dalam pembelajaran merupakan hal yang utama untuk dianalisis guna melakukan pengawasan terkait kegiatan pembelajaran. Sehingga sudut pandang pengawasan lebih bersifat emik, artinya mengutamakan penilaian diri sendiri dari guru terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan hasil tersebut dijadikan acuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran agar lebih baik. Evaluasi hasil belajar siswa menjadi dasar dalam mengevaluasi keberhasilan guru dalam pembelajaran.

IG