Mempertahankan Pertumbuhan Penjualan yang Konsisten Keeping a Consistent Top Line Growth Jakarta, 25 Juli 2014 PT Kalbe Farma Tbk dan entitas anak ( Kalbe atau Perseroan ) hari ini mengumumkan laporan keuangan semester pertama 2014. Penjualan bersih tumbuh sebesar 12,9% mencapai Rp 8.380 miliar dibandingkan Rp 7.421 miliar pada periode yang sama tahun 2013. Jakarta, July 25, 2014 PT Kalbe Farma Tbk and Subsidiaries ( Kalbe or the Company ) today announced its first semester 2014 results. Net sales grew by 12.9% to reach Rp 8,380 billion from Rp 7,421 billion in the same period last year. Dalam menghadapi volatilitas kondisi makro dan perubahan pasar, kami berupaya mempertahankan pertumbuhan dan marjin yang stabil, kata Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe. Kami melihat pertumbuhan produk internal Kalbe akan tetap baik, didorong oleh pemasaran yang aktif dan penetrasi distribusi. Namun demikian, produk pihak ketiga (non-kalbe) pada Divisi Distribusi & Logistik mengalami pertumbuhan yang lebih rendah. In the face of volatile macro environment and changing market condition, we strive to sustain growth and stable margin, stated Vidjongtius, Kalbe s Finance Director and Corporate Secretary. We believe that internal Kalbe products will continue to grow, supported by active marketing and distribution penetration. However, third parties (non-kalbe) products in the Distribution & Logistic Division show slower growth. Perseroan membukukan penjualan bersih The Company booked net sales of Rp 1/5
pada kisaran Rp 8.380 miliar pada semester pertama tahun 2014 atau mencatat pertumbuhan sebesar 12,9%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 7.421 miliar. Pertumbuhan penjualan terutama didukung oleh pertumbuhan volume, sementara kenaikan harga baru dilakukan pada akhir triwulan pertama 2014. 8,380 billion in the first semester of 2014, or growing by 12.9% compared to the same period in 2013 of Rp 7,421 billion. Sales growth was supported by volume growth, while price increase was just effected at the end of the first quarter of 2014. Laba kotor tumbuh sebesar 10,8% mencapai Rp 4.012 miliar. Rasio laba kotor terhadap penjualan menurun 0,9% menjadi 47,9% dari 48,8% pada semester pertama tahun lalu, terutama akibat dampak pelemahan nilai Rupiah dan kenaikan harga bahan baku. Rupiah terdepresiasi lebih dari 20% secara year-on-year dari Rp 9.929 per 1 USD pada bulan Juni 2013 menjadi Rp 11.969 per 1 USD ada bulan Juni 2014. Gross profit was up 10.8% to Rp 4,012 billion. The gross margin declined by 0.9% to 47.9% from 48.8% in the first semester last year, mostly reflecting the weakening trend of Rupiah and higher raw material price. Rupiah depreciated by over 20% year-on-year from Rp 9,929 per 1 USD as of June 2013 to Rp 11,969 per 1 USD as of June 2014. Laba usaha bertumbuh sebesar 9,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan rasio mencapai 15.9% terhadap penjualan bersih. Beban operasional terdiri dari beban penjualan dan pemasaran, beban umum dan Operating income grew by 9.5% compared to the same period last year, with a ratio of 15.9% of net sales. Operating expenses consist of selling and marketing expense, general and administrative expense and research and development expense. Selling 2/5
administrasi serta beban riset dan pengembangan. Beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar 26,6% terhadap penjualan, lebih rendah dibandingkan 26,9% pada semester pertama tahun 2013. Beban penjualan dan pemasaran meningkat 11,3% sejalan dengan kegiatan pemasaran yang semakin aktif untuk mendorong pertumbuhan penjualan secara berkelanjutan, sementara kami juga terus berupaya meningkatkan efektivitas pemasaran. Sementara itu, rasio beban umum dan administrasi serta beban penelitian dan pengembangan terhadap penjualan mencapai 4,7% dan 0,8%. Kami juga memperkuat aktivitas riset dan pengembangan untuk memperluas portofolio produk di seluruh segmen, termasuk produk obat berbasis riset. and marketing expense accounted for 26.6% of sales, lower compared to 26.9% in the first semester last year. Selling and marketing expense grew by 11.3% in line with active marketing efforts to generate sustainable demand, while we continue to work on increasing marketing effectiveness. The ratio of general and administrative expense and research and development expense stood at 4.7% and 0.8%, respectively. We continue to strengthen research and development activities to expand product portfolio across the board, including research-based drugs. Laba bersih bertumbuh sebesar 7,7% dibandingkan pada semester pertama tahun 2013. Pertumbuhan laba bersih yang lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan terutama disebabkan menurunnya marjin laba kotor dan kenaikan beban bunga dan keuangan. Our net profit increased by 7.7% year-onyear. Lower net profit growth compared to sales growth was mostly attributable to contraction in gross profit margin and higher interest expense and financial charges. 3/5
Untuk periode tahun 2014, setelah melihat penjualan produk non-kalbe yang lebih rendah dari yang diharapkan, Perseroan merevisi target pertumbuhan penjualan dari sebelumnya sebesar 14% - 16%, menjadi 11% - 13%. Target marjin laba usaha tetap pada kisaran 16,0% - 17,0%, sementara laba bersih per saham diperkirakan tumbuh sekitar 11% 13% sejalan dengan pertumbuhan penjualan, di luar dampak dari translasi kurs mata uang asing. Anggaran belanja modal tidak berubah yaitu pada kisaran Rp 1,0 Triliun hingga Rp 1,2 Triliun yang terutama digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Rasio pembagian dividen tetap berkisar pada rasio 40% - 50%, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal. Untuk tahun fiskal 2013, kami telah membagikan dividen sebesar 42% dari laba bersih yang telah dibayarkan pada tanggal 2 Juli 2014. For full year 2014, given the lower than expected sales of non-kalbe products, the Company revises its revenue growth target guidance from 14% - 16% initially, to 11% - 13%. Operating profit margin remains in the range of 16.0% - 17.0%, while earnings per share is targeted to grow at 11% - 13% in line with top line growth, excluding the impact of foreign exchange translation. Capital expenditure is unchanged at the range of Rp 1.0 billion to Rp 1.2 billion which is mostly planned for capacity expansion. Our dividend policy remains at the level of around 40% - 50%, depending on cash availability and internal fund requirement. For fiscal year 2013, we have distributed dividend equivalent to a 42% payout ratio which has been paid on July 2, 2014. Sekilas Kalbe PT Kalbe Farma Tbk ( Kalbe ) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi Kalbe at a Glance PT Kalbe Farma Tbk. ( Kalbe ) was established in 1966 and is one of the largest publicly-listed pharmaceutical companies in Southeast Asia. Kalbe has 4/5
utama yang menangani portofolio merek yang handal dan beragam; divisi obat resep (Cefspan, Brainact, Broadced, dll); divisi produk kesehatan yang menangani obat bebas (Promag, Mixagrip, Komix, Woods, Fatigon, dll) dan minuman energi dan siap saji (Hydro Coco, Extra Joss, Nitros), divisi nutrisi (ChilKid, Prenagen, Diabetasol, dll); dan divisi distribusi. Kalbe kini memiliki lebih dari 20 anak perusahaan and 10 fasilitas produksi berstandar internasional, dan mempekerjakan lebih dari 17.000 karyawan serta 6.000 tenaga pemasaran dan penjualan, yang tersebar di 69 cabang di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:KLBF). four main divisions managing a broad and strong portfolio of brands; prescription pharmaceuticals division (Cefspan, Brainact, Broadced, etc), consumer health division comprising over-the-counter drugs (Promag, Mixagrip, Komix, Woods, Fatigon, etc) as well as ready-to-drink and energy drink products (Hydro Coco, Extra Joss, Nitros), nutritionals division (ChilKid, Prenagen, Diabetasol, etc), and distribution division. Kalbe currently has more than 20 subsidiaries and 10 production facilities with international standards, supported by more than 17,000 employees and 6,000 sales and marketing personnel, spread in 69 branches across Indonesia. Since 1991, Kalbe s shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX: KLBF). 5/5