BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berbagai literature dalam metodologi penelitian, menyatakan bahwa penelitian dilaksanakan dalam rangka memperoleh pemecahan terhadap masalah. Moh. Nazir dalam bukunya Metode Penelitian menyatakan bahwa penelitian adalah suatu penelitian yang hati-hati serta teratur dan terus-menerus untuk memecahkan masalah. 45 Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dengan upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsi-prinsip sengan sabar, hatihati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran pada bidang ilmu pengetahuan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu metodologi atau prosedur penelitian menurut Bogdan dan Taylor akan menghasilkan data deskriptif yang diarahkan pada semiotic tanda secara utuh. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian dengan jenis penelitian analisis deskriptif dengan menggunakan teori analisis semiotic Charles Sanders Peirce sebagai acuan dalam penelitian. Analisis deskriptif adalah sebuah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan subyek penelitian secara rinci sehingga bisa didapatkan data 45 Moh. Nazir, Metode Peneitian (Jakarta: Ghalia Akasara, 1998), h.15
yang benar-benar lengkap untuk keberhasilan penelitian. Teknik deskriptif sendiri adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang lengkap. 46 Menurut Suharsimi Arikunto bahwa pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian nonhipotesis sehingga dalam langkah penelitianya tidak perlu merumuskan hipotesis. 47 Dengan demikian, penggunaan pendekatan dan jenis penelitian deskriptif kualitatif, diharapkan dapat memberikan interpretasi yang valid tentang fenomena yang terjadi di lapangan, dalam hal ini bagaimana foto jurnalistik sebagai pesan untuk media dakwah di majalah DAQU. B. Subyek Penelitian Penelitian ini mengangkat sebuah foto yang ada dalam majalah berkonsep islami, yaitu majalah DAQU. Foto yang dijadikan obyek penelitian tersebut merupakan salah satu jenis foto human interest yang menjelaskan tentang kemiskinan di Somalia, dalam foto tersebut sudah dapat menjelaskan bagaimana kehidupan yang serba dengan kekurangan di Somalia, dan didalam foto itu merupakan hasil foto yang benar-benar terjadi sesuai kefaktaanya dan tanpa ada unsur memanipulasi gambar. C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Data adalah jamak dari kata datum yang artinya informasiinfomasi atau keterangan tentang kenyataan atau realita. Jenis data yang dikumpulkan dalam pemelitian, merupakan jawaban atas 46 46 Moh. Nazir, Metode Peneitian h. 54 47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. IV (Yogyakarta: Rineke Cipta. 1998), h.245
pertanyaan penelitian yang kemudian diajukan terhadap masalah yang dirumuskan pada tujuan yang ditetapkan 48 dengan demikian data merupakan semua keterangan ataupun informasi terkait dengan penelitian yang dilakukan. Adapun jenis data yang digunakan adalah: a) Data Primer yaitu data yang diperoleh atau didapat lansung dari subyek penelitian yang diperoleh dari study untuk pengamatan foto. b) Data Skunder yaitu data yang diperoleh dari sumber lain seperti catatan pribadi, artikel, dan wawancara terhadap subyek penelitian (Sunaryo Adhiatmiko). 2. Sumber Data Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. 49 Sumber data utama melalui observasi dan wawancara dari responden selama kurun waktu penelitian. Data yang didapat merupakan hasil dari observasi dan wawancara, sehingga yang menjadi sumber datanya adalah informan. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan sumber data dari : a) Sumber Foto Foto yang dijadikan penelitian merupakan data utama, sumber data utama dilakukan dengan pengamatan secara maksimal terhadap foto yang dijadikan objek, dan Peneliti juga 48 Cik Bisri, Penuntun Penyusuran Penelitian dan Penulisan Skripsi, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1998), h.58 49 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA, 2009), h.157
melakukan wawancara terhadap fotografer yaitu Sunaryo Adhiatmoko selaku fotografer dalam foto tersebut. b) Sumber Tertulis Sumber tertulis merupakan sumber kedua dari kata dan tindakan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah, sumber dari arsip, dan dokumen pribadi. 3. Tahap Tahap Penelitian Untuk Melakukan sebuah penelitian kualitatif, perlu mengetahui tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam proses penelitian ini. Untuk itu peneliti harus menyusun tahap tahap penelitian yang lebih sistematis agar dapat diperoleh hasil penelitian yang sistematis pula. Ada empat tahap yang bisa dikerjakan dalam suatu penelitian, yaitu: 50 1. Tahap Pra Penelitian Peneliti melakukan pembacaan atas fenomena yang memiliki nilai penelitian tahapan sebagai berikut: a. Peneliti sengaja memilih majalah DAQU karena tertarik untuk melihat lebih jauh contoh jurnalistik islam di majalah tersebut, berharap agar hasil penelitian dapat dijadikan masukan sebagai fakultas dakwah dan komunikasi 50 S. Nasution, Metode Reseach, h.85-109
khususnya bagi jurusan KPI, yaitu untuk mengembangkan model penelitian fotografi jurnalistik dan model dakwah di majalah. b. Tahap pengenalan, dalam tahapan ini, peneliti hanya melakukan studi awal terhadap bahan yang akan diteliti. Tahap ini masih sangat penting karena dalam pelaksanaan penelitian nanti dapat berjalan lancar. c. Peneliti mencari data mulai terfokus pada data bentuk apakah yang dilakukan dengan seluruh factor tersebut akan dibatasi data yang relevan saja yang betul-betul perlu diketahui dan kemudian dikumpulkan 2. Tahap Lanjutan a. Mencari dan menghubungi narasumber yang terkait. b. Wawancara dengan narasumber sesuai tujuan penelitian. 3. Tahap Pekerjaan Penelitian Dalam tahap ini usaha yang dilakukan oleh peneliti adalah: a. Studi lanjutan terhadap bahan yang akan diteliti. b. Melakukan study gambar di setiap foto yang di jadikan objek penelitian. c. Mengamati setiap makna yang ada didalam foto tersebut dan menginterogasinya sesuai dengan kata batasan penelitian.
4. Tahap Bertemu dengan Informan a. Menentukan informan, yaitu orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang tujuan penelitian. b. Membuat perjanjian sesuai kesepakatan. c. Menghadiri perjanjian yang sudah ditentukan waktu, dan lokasinya. d. Melakukan wawancara dan konfirmasi tentang objek yang diteliti kepada narasumber terkait. e. Mencatat dan mengingat data yang sudah dilakukan dengan pengarahan batasan studi. 5. Tahap Analisis Data Analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Pada tahap ini data primer diperoleh dari sumber foto majalah DAQU. Pada tahap ini peneliti juga mengumpulkan semua datadata yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber, yaitu dari hasil wawancara, pengamatan dilapangan, serta dokumendokumen yang mendukung kemudian disusun, dikaji, ditarik kesimpulan serta analisis induktif. 6. Tahap Penulisan Laporan
Penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga dalam tahap akhir ini peneliti mempunyai pengaruh terhadap hasil penulisan laporan. Penulisan laporan yang sesuai dengan prosedur penulisan yang baik akan menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil penelitian. 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mencapai hasil yang semaksimal mungkin dalam penelitian ini, peneliti berusaha menyajikan teknik pengumpulan data yang sekiranya dapat mengantarkan data yang benar-benar valid dan mendukung demi tercapainya hasil yang maksimal. Dalam hal ini peneliti memakai teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Mempelajari Content Majalah DAQU Sebelum menentukan objek yang akan diteliti, peneliti melakukan interogasi terhadap majalah DAQU yang menjadi subjek penelitian. Selain itu peneliti juga melakukan pengamatan di setiap foto dan rubrik yang tersaji di majalah. Setelah melakukan tahapan tersebut, maka peneliti mulai menentukan objek apa yang akan diteliti dan bahan apa saja yang menjadi penelitian. Majalah DAQU merupakan salah satu majalah islami dan mencangkup tentang nilai-nilai dakwah yang berbasis penghafal Al-Qur an, dengan content majalah yang disertai beberapa rubrik untuk setiap judul bacaan. Tidak hanya itu, majalah DAQU juga telah menyajikan bacaan-bacaan yang dapat memotivasi dan
menginspirasi setiap pembaca, karena majalah DAQU adalah majalah yang cenderung membahas tentang seekah dan para penghafal Al-Qur an. 2. Wawancara Mendalam a) Redaktur Yaitu proses memperoleh keterangan secara mendalam mengenai suatu kejadian (peristiwa) yang berkaitan dengan tema yang diteliti. Kegiatan ini berupa Tanya jawab dengan bertatap muka langsung antara sipenanya dengan sipenjawab (informan) dengan menggunakan panduan wawancara. 51 Wawancara mendalam sering juga disebut wawancara tak berstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan peneliti dengan tujuan memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua responden. 52 Wawancara dilkukan dengan tujuan agar peneliti dapat memperoleh atau memastikan fakta (kenyataan yang terjadi), untuk memperkuat kepercayaan dan perasaan tentang keadaan fakta, dan untuk menggali keterangan lebih dalam mengenai perkembangan majalah DAQU serta peranan foto sebagai media dakwah di majalah DAQU. Dimana yang menjadi informan adalah redaksi pelaksana majalah DAQU. b) Fotografer 51 Moc. Nazir, Metode Penelitian, h. 234 52 Dedy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 180-181)
Peneliti mengamati foto yang menjadi objek penelitian, dan melakukan wawancara secara langsung dengan fotografer majalah DAQU tersebut, untuk membahas tentang foto yang dijadikan objek penelitian, dengan begitu data yang diperoleh dari hasil melihat apa yang dilakukan, bagaimana fotografer tersebut menyajikan sebuah foto sebagai pesan yang akurat dan jelas kefaktaanya dengan menggabungkan sebuah berita untuk penjelasan secara mendalam terhadap foto tersebut, dan upaya ini merupakan dakwah melalui media cetak salah satunya dengan foto. Setelah melakukan tahapan diatas, peneliti dapat memperoleh data yang langsung mengenai kejadian atau peristiwa yang berhubungan dengan foto dalam majalah DAQU. 3. Dokumen Terkait Yaitu proses melihat sumber-sumber data dari dokumen yang ada dan dapat digunakan untuk memperluas data-data yang telah ditemukan. Adapun sumber-sumber data dokumen ini diperboleh dari hasil wawancara kepada redaktur sekaligus fotografer majalah DAQU, selain itu data juga diperoleh dari buku, arisp, majalah, internet, juga termasuk dokumen perusahaan atau dokumen resmi yang berhubungan dengan perkembangan foto jurnalistik majalah DAQU. 5. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan analisis semiotika. Dalam analisis ini peneliti berusaha melakukan pembacaan dan penafsiran terhadap makna foto jurnalistik tentang kemiskinan Somalia di majalah DAQU edisi 001 rubrik daqu utama. 6. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data Dalam penelitian semiotika ini, peneliti berusaha melakukan analisis foto secara langsung dengan memahami prinsip-prinsip semiotika. Menghindari kemungkinan terjadi kesalahan, peneliti mengkonfirmasikan telaah tanda tersebut dengan hasil wawancara pada redaktur dan fotografer. Hal ini sengaja tetap digunakan karena distorsi dapat muncul dalam diri peneliti dan informan. Oleh karenanya meminimalisir distrosi, peneliti perlu mengroscek kembali data tersebut sebelum dip roses dalam bentuk data tulisan dengan harapan tulisan tersebut terhindar dari sekecil mungkin kesalahan.