BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB III APLIKASI RETENSI PADA CO ASURANSI DI PT. TAKAFUL INDONESIA CABANG SURABAYA

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL WADI< AH PADA TABUNGAN ZAKAT DI PT. BPRS BAKTI MAKMUR INDAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV. dan pemborong cat yang dilakukan masyarakat Tambak wedi. Musha>rakah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

monay, dalam perbankan dan pembolehan sepekulasi menyebabkan penciptaan uang

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB I PENDAHULUAN. merugikan ( pure risk), seperti resiko bisnis, resiko kecelakaan, dan resiko sakit.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

SESUAI PROFESI, BOLEHKAH SAYA MENASEHATI PENCARI KERJA UNTUK BEKERJA DI PERUSAHAAN HARAM?

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

PENGATURAN PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP PERUSAHAAN ASURANSI SYARI AH MENURUT HUKUM POSITIF JURNAL ILMIAH

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SIMPAN PINJAM BERGULIR PADA P2KP (PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN)

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sebagai makhluk sosial, dalam hidupnya manusia memerlukan

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah mempunyai arti menghambakan diri kepada

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MANAJEMEN INVESTASI DANA PREMI DI PT. ASURANSI SYARIAH ALLIANZ LIFE INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

maka dalam bab ini penulis akan menganalisis praktek denda pada pembiayaan

BAB IV ANALISIS DUA AKAD (MURA>BAH}AH DAN RAHN) DALAM PEMBIAYAAN MULIA (MURA>BAH}AH EMAS LOGAM MULIA UNTUK INVESTASI ABADI) MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP UTANG-PIUTANG BERSYARAT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI HIGH YIELD INVESTMENT PROGRAM (HYIP) DENGAN SISTEM ONLINE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB I PENDAHULUAN. adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi pengusaha, badan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

BAB III IMPLEMENTASI AKAD QARD} YANG DIRANGKAI DENGAN AKAD IJA<RAH TEMPAT PENYIMPANAN BARANG JAMINAN QARD} DI KJKS BMT NUSYA, SUKODADI, LAMONGAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. manusia maupun dunia usaha semakin besar. Walaupun banyak metode untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM SLAM TERHADAP TRANSAKSI SHARE SWAP DAN AKIBAT HUKUMNYA

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV STOCK INDEX FUTURE TRADING DI CENTRAL CAPITAL FUTURES DALAM PERSPEKTIF MADZHAB SYAFI I

BAB I PENDAHULUAN. diberikannya akal kepada manusia. Dengan akal itulah manusia dapat berpikir sesuai

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG DANA ZAKAT MA L DI YAYASAN NURUL HUDA SURABAYA. A. Analisis Mekanisme Hutang Piutang Dana Zakat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB II UTANG-PIUTANG DALAM HUKUM ISLAM. menurut istilah fiqh, terdapat beberapa definisi yang dikedepankan oleh

Transkripsi:

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA Setelah mempelajari hasil penelitian, menurut penulis hasil penelitian tersebut dapat dianalisa dengan dua cara, yaitu: A. Analisa Secara Akad Syari ah Sebagaimana kita ketahui bahwa yang dimaksud aplikasi retensi Co asuransi yang sebagaimana telah dijelaskan pada hasil penelitian pada bab 3 adalah penyebaran resiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi sebagai konsekuensi atas adanya retensi dan batas retensi resiko perusahaan dengan cara melakukan kontrak Co asuransi. Penyebaran resiko itu sendiri adalah merupakan sebuah kebijakan yang diambil perusahaan asuransi untuk menjaga tingkat solvabilitas keuangannya agar tidak terganggu dengan adanya nilai klaim yang begitu besar. Ada dua cara penyebaran resiko yaitu: dengan reasuransi atau dengan Co asuransi. Reasuransi adalah suatu proses saling menanggung antara pemberi sesi (ceding company) dengan penanggung ulang (reasuradur), dimana ada proses suka sama suka (saling menyepakati) resiko dan persyaratannya ditetapkan dalam akad, yang dalam operasionalnya menggunakan akad dan prinsip-prinsip syari ah, dan terbebas dari praktek garar, maisir, dan riba. 57

58 Reasuransi syari ah sendiri merupakan pengembangan dari industri asuransi syari ah yang memiliki tujuan yang sama dengan asuransi syariah, yaitu untuk menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak yang terlibat, dimana satu pihak bertindak sebagai penanggung beban kerugian (insurer) yang memungkinkan akan menimpa pihak yang tertanggung (insured/policy holder). Pihak insurer dalam kontek asuransi syariah adalah perusahaan asuransi syariah itu sendiri, sedangkan pihak insured adalah individu pemegang polis. Dalam kontek reasuransi syariah, pihak insurer dalam kontek reasuransi syariah adalah perusahaan reasuransi syariah, sedangkan pihak insured adalah perusahaan asuransi syariah. Fungsi utama reasuransi sendiri adalah untuk membantu mencegah agar modal atau surplus perusahaan jangan sampai habis karena pengalaman atas jumlah klaim besar yang tidak diharapkan. Reasuransi adalah suatu teknik untuk mengurangi ketidakseimbangan financial dari keuangan perusahaan yang diakibatkan fluktuasi klaim. Kemudian suatu perusahaan asuransi juga menggunakan kontrak Co asuransi untuk mengelola resiko mereka seperti yang dilakukan oleh perusahaan asuransi PT. Takaful Indonesia. Co asuransi sendiri dilakukan karena mempunyai latar belakang yang sama dengan kontrak reasuransi yaitu untuk membantu mencegah agar modal atau surplus perusahaan jangan sampai habis karena pengalaman atas jumlah klaim besar yang tidak diharapkan. Hal ini karena baik reasuransi maupun Co

59 asuransi adalah sama-sama sebagai tehnik untuk mengurangi ketidakseimbangan financial dari keuangan perusahaan yang diakibatkan fluktuasi klaim. Dikatakan bahwa praktek kontrak Co asuransi pada perusahaan Asuransi Taka>ful Indonesia cabang Surabaya ini adalah bentuk kontrak yang didasarkan pada tuntutan akan keamanan terhadap tingkat solvabilitas atau likuiditas perusahaan. Karena pada waktu-waktu tertentu perusahaan terkadang menerima tawaran kontrak asuransi yang mempunyai nilai premi yang begitu tinggi. Karena pada dasarnya premi yang tinggi juga berarti bahwa nilai klaim yang mungkin terjadi juga akan tinggi. Dan ini menimbulkan resiko yang cukup besar bagi likuiditas dan solvabilitas keuangan perusahaan. Untuk itulah perusahaan mengambil kebijakan mengadakan kontrak Co asuransi untuk mengelola resiko tersebut. Kontrak Co asuransi ini diadakan ketika perusahaan menerima pengajuan asuransi dari peserta asuransi yang mempunyai tingkat resiko yang tinggi. Untuk itu kemudian perusahaan menawarkan suatu kerja sama kepada perusahaan asuransi lain atau Placing untuk bekerja sama mengelola resiko tersebut. Karena Co asuransi ini dilakukan dengan cara menyebarkan resiko kepada perusahaan asuransi lain, maka praktik penyebaran resiko seperti ini pada dasarnya sah-sah saja, karena hal ini bisa dikatakan sebagai bentuk waka>lah substitusi. Kemudian dari hasil penelitian tadi kita juga tahu bahwa ketika tidak terjadi peristiwa yang dico asuransikan, maka peserta asuransi akan menerima

60 bagi hasil dari usaha Co asuransi tersebut. Disini juga bisa dikatakan bahwa kontrak Co asuransi ini merupakan sebuah bentuk kerja sama bisnis antara perusahaan asuransi yang satu dengan perusahaan asuransi lainnya. Dimana jika terjadi peristiwa yang menyebabkan terjadinya klaim maka perusahaanperusahaan yang bermitra dalam kontrak Co asuransi tersebut bekerjasama menyelesaikannya dengan baik dalam hal pembayaran klaim. Namun jika tidak terjadi perisriwa yang menyebabkan terjadinya klaim maka perusahaanperusahaan yang mengadakan kontrak Co asuransi tersebut akan mendapat bagi hasil dari premi yeng mereka kelola. Sehingga Hal ini sesuai dengan ketentuan bahwa dana tabarru yang ada pada perusahaan asuransi dikelola secara mud}a>rabah sehingga jika tidak terjadi klaim maka perusahaan asuransi, peserta asuransi, dan perusahaan mitra dalam kontrak coasutransi akan mendapatkan bagi hasil dari dana yang dikelola. B. Analisa Secara Prinsip Syari ah Kalau kita bertolak pada ayat Al-Qur an yaitu : ه و ا لذ ي خ ل ق ل ك م م ا ف ي الا ر ض ج م يع ا (٢٩) Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi ini untuk kamu (Al Baqarah : 29 ) Yang mana ayat ini merupakan salah satu ayat yang menjadi dasar diperbolehkannya segala hal dalam urusan mu amalah yang kemudian dibatasi dengan adanya ketentuan bahwa selama mu amalah tersebut belum ada

61 larangannya. Co asuransi sendiri merupakan bentuk akad yang masih tergolong baru dan belum ada ketentuan dalil Al-Qur an, dan H}adis. Untuk itu kontrak ini sesuai pada prinsip pertama yaitu diperbolehkan sampai ada ketentuan syara yang mengharamkannya. Dan adanya kontrak ini sendiri pada dasarnya adalah tidak adanya paksaan yang dialami oleh pihak manapun, karena peserta asuransi atau nasabah datang langsung keperusahaan dimana mereka bertanya dan ketika terjadi kecocokan mereka langsung percaya dan dibuatlah kontrak. Dilain sisi pihak yang diajak oleh perusahaan asuransi untuk diajak bekerjasama juga menggambarkan tidak adanya paksaan didalamnya karena didahului penawaran terlebih dahulu dimana pihak yang diajak bermitra bebas menenrukan pilihannya untuk bekerja sama atau tidak. Hal ini sesuai dengan prinsip kedua yaitu terjadinya suasana suka sama suka. Dari hasil wawancara mengenai aplikasi Co asuransi yang ada pada perusahaan Takaful indonesia cabang Surabaya diketahui bahwa kontrak Co asuransi ini diadakan ketika perusahaan menerima pengajuan asuransi dari peserta asuransi yang mempunyai tingkat resiko yang tinggi yang pada dasarnya Co asuransi dilakukan karena mempunyai latar belakang yang sama dengan kontrak reasuransi yaitu untuk membantu mencegah agar modal atau surplus perusahaan jangan sampai habis karena pengalaman atas jumlah klaim besar yang tidak diharapkan. Hal ini karena baik reasuransi maupun Co asuransi

62 adalah sama-sama sebagai tehnik untuk mengurangi ketidakseimbangan financial dari keuangan perusahaan yang diakibatkan fluktuasi klaim. Dikatakan bahwa praktek kontrak Co asuransi pada perusahaan Asuransi Taka>ful Indonesia cabang Surabaya ini adalah bentuk kontrak yang didasarkan pada tuntutan akan keamanan terhadap tingkat solvabilitas atau likuiditas perusahaan. Karena pada waktu-waktu tertentu perusahaan terkadang menerima tawaran kontrak asuransi yang mempunyai nilai premi yang begitu tinggi. Karena pada dasarnya premi yang tinggi juga berarti bahwa nilai klaim yang mungkin terjadi juga akan tinggi. Dan ini menimbulkan resiko yang cukup besar bagi likuiditas dan solvabilitas keuangan perusahaan. Untuk itulah perusahaan mengambil kebijakan mengadakan kontrak Co asuransi untuk mengelola resiko tersebut. Menurut penulis praktik Co asuransi itu sendiri karena didasari oleh ketakutan adanya resiko yang akan ditanggung yang akan berakibat merugikan pada kedua belah pihak, baik bagi peserta asuransi karena kurang merasa puas atas klaim yang tak terbayar maupun juga di sisi perusahaan asuransi juga akan terkurangi kredibilitas perusahaannya jika benar-benar terjadi klaim yang tak terbayar. Yang perlu diperhatikan disini adalah latar belakang yang mendasari kontrak asuransi tersebut yang menurut penulis adalah suatu bentuk tindakan yang berusaha mengurangi madarat, dan hal ini sesuai dengan prinsip asuransi syariah yang ketiga yaitu mendatangkan maslahah dan menolak madarat. Dan

63 kemaslahatan yang didapat dari kontrak Co asuransi ini adalah kepuasan para nasabah ketika menerima pertolongan terhadap bencana yang menimpa mereka. Jika kita perhatikan lebih lanjut bahwa kontrak Co asuransi ini adalah sebuah bentuk kerja sama antara perusahaan asuransi, dimana perusahaan asuransi satu membantu menanggung pengajuan premi perusahaan asuransi lainnya. Hal ini merupakan sebuah bentuk tindakan yang menggambarkan adanya saling tolong menolong antar perusahaan asuransi demi mendapat manfaat maslahat. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur an : و ت ع او ن وا ع ل ى و ال تق و ى (٢) ال ب ر..dan tolong menolong kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa. (Al-Ma>idah: 2) Dan apa yang ada pada kontrak Co asuransi tersebut merupakan gambaran prinsip saling menolong dalam bermu amalah. Selain itu pada kontrak Co asuransi ini juga terkandung prinsip kehatihatian yang dilakukan oleh perusahaan asuransi terhadap pengelolaan resiko klaim yang mereka kelola. Dan dalam kontrak Co asuransi ini merupakan salah satu perbuatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga amanat yang dipercayakan pada mereka.