BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI PELAKSANAAN JUAL BELI DAN STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH APARTEMEN DI SOLO PARAGON

PERJANJIAN SEWA BELI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (Studi Komparatif Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor di Beberapa Perusahaan Finance Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. ini, semakin meningkat pula kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa


PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

SKRIPSI PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR ( STUDI KASUS DI DEALER ASLI MOTOR KLATEN )

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemenuhan akan sarana transportasi saat ini merupakan kebutuhan pokok

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat melakukan segala macam kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, tangga, sekolah, rumah sakit, dan industri-industri.

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perjanjian sewa menyewa. Perjanjian sewa menyewa banyak di. sewa yang telah diberikan oleh pihak penyewa.

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN BERBAGAI PIHAK ANTARA CV. SARI REJEKI SUKOHARJO DAN TOKO JEMPOL BARU DALAM USAHA FURNITURE DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang. menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan hidup sehari-hari,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

Pemanfaatan pembangkit tenaga listrik, baru dikembangkan setelah Perang Dunia I, yakni dengan mengisi baterai untuk menghidupkan lampu, radio, dan ala

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Pasal 1600 KUH Perdata. Sewa-menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan huurenverhuur

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN JUAL BELI. 2.1 Pengertian dan Pengaturan Perjanjian Jual Beli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. dapat bepergian kesuatu tempat dengan nyaman dan dapat terlindungi dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

Skripsi TANGGUNGJAWAB HUKUM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS

TINJAUAN YURIDIS WANPRESTASI PADA PERJANJIAN LEASING

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI. undang-undang telah memberikan nama tersendiri dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. berjudul Tentang Sewa-Menyewa yang meliputi Pasal 1548 sampai dengan

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mempunyai wewenang untuk mempunyai hak-hak khususnya. wewenang untuk mempunyai hak-hak keperdataan.

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. usaha dalam penegakan hukum dalam masyarakat lewat peradilan maupun

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin. untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut

PERJANJIAN PENGADAAN BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi,

PEMBIAYAAN DAN JAMINAN (Aspek Jaminan pada Perjanjian Pembiayaan Konsumen di PT. WOM Finance Tbk, Surakarta)

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sisi ekonomi. Dalam hal ini tanah pun dapat dibiarkan begitu saja atau dikelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. surakarta, kamis 15 september 2016, pukul 19:30

PENGALIHAN HAK MILIK ATAS BENDA MELALUI PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUH PERDATA. Oleh : Deasy Soeikromo 1

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari

JURNAL ILMIAH TANGGUNGJAWAB PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN SEWA- MENYEWA MOBIL. (Studi Di Perusahaan Rent Car Di Kota Mataram)

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP SEWA MENYEWA ALAT MUSIK DAN SOUND SYSTEM DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adanya modal dalam mengembangkan unit usaha yang sedang dijalankan,

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian bentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

BAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia melalui perjuangan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. membayar royalti dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.

PROSES PEMERIKSAAN PERKARA JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH DENGAN MEMAKAI AKTA DI BAWAH TANGAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI BOYOLALI)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai dan mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. 1 Kestabilan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA AGEN DENGAN PEMILIK PRODUK UNTUK DI PASARKAN KEPADA MASYARAKAT. Deny Slamet Pribadi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sarana dan prasarana lainnya. akan lahan/tanah juga menjadi semakin tinggi. Untuk mendapatkan tanah

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi rakyat Indonesia guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

SKRIPSI. Disusun Oleh : SEPTIAN DWI SAPUTRA C

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat dapat menghasilkan suatu peristiwa-peristiwa tersebut dapat

Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tersebut, maka salah satu cara dari pihak bank untuk menyalurkan dana adalah dengan mem

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUH PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan. tujuan dri pembangunan itu sendiri. Dalam dunia usaha yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin ada kehidupan bersama-sama. Interaksi sosial ini berguna

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mobil adalah suatu kendaraan roda empat yang digerakkan dengan tenaga mesin dengan bahan bakar bensin atau solar yang mempunyai bentuk tertentu. Mobil termasuk barang mewah dan harganya sangat mahal sehingga tidak semua orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Karena hal tersebut maka banyak orang atau badan usaha yang mendirikan Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak mempunyai mobil untuk menikmati fungsi dan fasilitas mobil tersebut. Rental mobil (persewaan mobil) adalah pemakaian suatu kendaraan atau mobil untuk suatu waktu tertentu atau untuk perjalanan tertentu, dengan pengemudinya yang akan menuruti segala aturan yang telah ditentukan oleh pemilik atau pengusaha Rental mobil yang bersangkutan dengan dikenakan biaya atau harga sewa atas kendaraan atau mobil yang disewanya sesuai dengan harga sewa yang telah disepakati bersama. Terjadinya perjanjian sewa-menyewa mobil tersebut karena adanya kesepakatan antara penyewa dan yang menyewakan mobil, Undang-undang telah menentukan syarat sahnya suatu persetujuan atau kontrak. Hal ini dapat dilihat pada pasal 1320 KUH Perdata yakni suatu persetujuan yang dianggap sah harus memenuhi syarat-syarat : 1 1. adanya kata sepakat dari kedua belah pihak 1 Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Bandung : Alumni, 1986 hal.24 1

2. kecakapan atau kedewasaan pada diri yang membuat perjanjian 3. harus mengenai pokok atau obyek yang tertentu 4. dasar alasan atau sebab musabab yang diperbolehkan Dari keempat syarat yang ditentukan tersebut maka syarat satu dan kedua disebutkan sebagai syarat subyektif, karena mengenai subyek-subyeknya. Bila syarat itu tidak terpenuhi maka perjanjian dapat dibatalkan. Perjanjian dapat dibatalkan maksudnya adalah selama belum dibatalkan maka perjanjian terus mengikat para pihak, sebelum ada keputusan hakim yang membatalkan perjanjian tersebut, keputusan hakim bersifat konstitutif. Sedangkan syarat ketiga dan keempat sebagai syarat obyektif karena menyangkut obyek dari perjanjian tersebut. Bila syarat itu tidak dipenuhi maka perjanjian batal demi hukum, artinya secara yuridis perjanjian dianggap tidak pernah ada. Perjanjian sewa-menyewa mobil adalah persetujuan antara pihak penyewa dengan pihak yang menyewakan mengenai penyewaan mobil dalam waktu tertentu dan pembayaran harga sewa sesuai persetujuan. Dari pengertian di atas maka dapat diuraikan bahwa perjanjian sewamenyewa mobil merupakan : 2 a. suatu persetujuan antara pihak penyewa dan pihak yang menyewakan 2 Ibid. Hal. 220 2

b. pihak yang menyewakan menyerahkan sesuatu barang kepada pihak penyewa untuk sepenuhnya dinikmati c. penikmatan berlangsung untuk jangka waktu tertentu dengan pembayaran sejumlah harga sewa yang tertentu pula. Perjanjian sewa-menyewa mobil mengenal adanya asas konsensualitas yaitu perjanjian sudah sah apabila sudah sepakat mengenai hal yang pokok dan tidak diperlukan formalitas. Asas konsensualisme dapat ditemukan dalam pasal 1320 KUH perdata. Pada pasal tersebut mengatur tentang syarat-syarat sahnya perjanjian. Pasal tersebut menyatakan untuk sahnya perjanjian diperlukan empat syarat yang antaranya adalah kata sepakat mereka yang mengikatkan dirinya. Dalam pasal tersebut disebutkan suatu bentuk formalitas tertentu, maka dapatlah disimpulkan bahwa setiap perjanjian adalah sudah sah apabila sudah tercapai kata sepakat mengenai pokok-pokok perjanjian. Perjanjian sewa-menyewa menimbulkan hak dan kewajiban antara penyewa dan yang menyewakan. Kewajiban pihak yang menyewakan adalah menyerahkan barangnya untuk dinikmati oleh penyewa sedangkan kewajiban penyewa adalah membayar harga sewa. 3 Jadi barang diserahkan tidak untuk dimilki seperti halnya dalam jual-beli, tetapi hanya untuk dipakai, dinikmati kegunaannya. Dengan demikian maka penyerahan barang hanya bersifat menyerahkan kekuasaan belaka atas barang yang disewa tersebut. 3 Soebekti, Aneka Perjanjian, Bandung : Citra aditya Bakti, 1989 Hal. 40 3

Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil judul TUNJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA-MENYEWA MOBIL (Studi Kasus Di Rental Mobil Pabelan Sejahtera Surakarta). B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Tinjauan Hukum perjanjian sewa-menyewa, Apabila terjadi keadaan memaksa (overmacht), siapa yang bertanggung jawab memikul kerugian yang timbul, pihak yang menyewakan atau pihak penyewa? 2. Bagaimanakah penyelesaian permasalahan yang dilakukan oleh Rental mobil Pabelan Sejahtera Surakarta apabila terjadi masalah mobil dipindahtangankan, digadaikan atau dijual-belikan penyewa pada pihak ketiga (terjadi wanprestasi)? 3. Bagaimanakah hambatan-hambatan yang dialami oleh Rental mobil Pabelan Sejahtera dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan di atas? 4

C. Tujuan Penelitian Dari permasalahan-permasalahan tersebut di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai penulis adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Tinjauan Hukum perjanjian sewa-menyewa, Apabila terjadi keadaan memaksa (overmacht), siapa yang bertanggung jawab memikul kerugian yang timbul, pihak yang menyewakan atau pihak penyewa 2. Untuk mengetahui penyelesaian permasalahan yang dilakukan oleh Rental mobil Pabelan Sejahtera Surakarta apabila terjadi masalah mobil dipindahtangankan, digadaikan atau dijual-belikan penyewa pada pihak ketiga (terjadi wanprestasi)? 3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami oleh Rental mobil Pabelan Sejahtera dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan di atas? D. Manfaat Penelitian Suatu penelitian yang dilaksanakan harus dapat memberikan manfaat yang jelas. Adapun manfaat yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 5

a. Segi teoritis 1. Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai penelitian awal yang berguna bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam 2. Memberikan sumbangan terhadap ilmu hukum pada khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya. b. Segi praktis 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai perjanjian sewa-menyewa mobil 2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat dan khalayak ramai mengenai perjanjian sewa-menyewa mobil 3. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran terhadap pengetahuan dan wawasan keilmuan khususnya bagi praktisi hukum, terutama pada Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah Surakarta. E. Metode Penelitian Metode dalam hal ini diartikan sebagai suatu cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan alat-alat tertentu. Sedangkan penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji 6

suatu pengetahuan, suatu usaha dimana dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. 4 Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data seteliti mungkin tentang suatu manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya maksudnya yaitu mempertegas hipotesahipotesa agar dapat membantu dalam memperkuat teori-teori lama dalam menyusun teori baru. 5 Alasan menggunakan penelitian deskriptif adalah untuk memberikan gambaran, lukisan dan memaparkan segala sesuatu yang nyata yang berhubungan dengan perjanjian sewa beli. 2. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di Rental mobil Pabelan Sejahtera Surakarta. 3. Sumber Data Penelitian ini menggunakan 2 sumber data yang meliputi : 4 Sutrisno Hadi. Metodologi penelitian, Yogyakarta : UGM Press. 1997 hal. 3 5 Sorjono soekamto, Pengantar Penelitian Hukum Jakarta : UI Press. 1993 hal. 10 7

a) Data primer Yaitu data yang berasal dari sumber data utama yang berupa tindakantindakan sosial dan kata-kata dari pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. 6 Sehingga penulis dapat memperoleh hasil yang sebenarnya dari obyek yang diteliti melalui informan dari pihak-pihak terkait. b) Data sekunder Yaitu data-data yang berasal dari bahan kepustakaan berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku, dokumen yang ada hubungannya dengan obyek penelitian. 4. Metode Pengumpulan data Data-data yang digunakan dlam penelitian ini akan dikumpulkan melalui 2 metode yaitu studi lapangan dan studi pustaka. a) Studi lapangan Metode ini digunakan untuk memperoleh data primer yang dilakukan dengan cara peneliti terjun langsung ke lapangan guna memperoleh yang diperlukan. Adapun cara pengumpulan datanya adalah melalui 2 tahap : 6 Lexy.J.Moeloeng. metodologi penelitian kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya Offset. 1994 8

1. wawancara Berupa tanya jawab antara penulis dengan sumber informasi yang berlangsung secara lisan. Wawancara ini dilakukan dengan cara terarah, guna mencapai data yang jelas sehingga penulis lebih mudah untuk menganalisis dan mengembangkan data yang dihasilkan dari wawancara tersebut. 2. observasi (pengamatan) Dengan cara mengamati secara langsung tentang pola-pola perilaku yang nyata sebagaimana adanya, untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai perilaku manusia yang mungkin tidak diketemukan dalam teori. b) Studi pustaka Tahap ini digunakan untuk memperoleh data sekunder yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, pendapat-pendapat para sarjana, dokumen-dokumen perundang-undangan yang berkaitan dengan obyek penelitian. 5. Metode analisis data Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya adalah memberikan analisis. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis diskriptif kualitatif yaitu data yang diperoleh disusun secara 9

sistematis kemudian disimpulkan sehingga dapat diperoleh gambaran yang baik, jelas dan dapat memberikan data seteliti mungkin mengenai obyek penelitian. F. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh pembahasan dan pemahaman penelitian ini, maka penulis membuat sistematika penulisan skripsi sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode penelitian F. Sistematika Penulisan BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Mengenai Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian 2. Asas-Asas Perjanjain 3. Syarat Sahnya Perjanjian 10

4. Subyek dan Obyek Perjanjian 5. Akibat hukum Perjanjian 6. Berakhirnya Perjanjian B. Tinjauan umum mengenai Perjanjian Sewa-menyewa 1. Pengertian sewa-menyewa 2. Kewajiban dan tanggung jawab pihak yang menyewakan 3. Kewajiban dan tanggung jawab pihak penyewa 4. Resiko 5. berakhirnya sewa-menyewa C. Tinjauan Umum tentang Wanprestasi 1. Pengertian wanprestasi 2. Kriteria-kriteria wanprestasi 3. Bentuk-bentuk Wanprestasi 4. Penyelesaian Wanprestasi BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Hukum tentang keadaan memaksa dan resiko dalam perjanjian sewa-menyewa 11

B. Penyelesaian permasalahan-permasalahan yang timbul dalam perjanjian sewa-menyewa di rental mobil Pabelan Sejahtera Surakarta. C. Hambatan-hambatan dalam penyelesaian permasalahan beserta penyelesaian hambatan-hambatan tersebut. BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 12