Iksirul Anwar 1, Listyana Natalia R. 2, Dian Wardanah 2 ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI RUANG PERAWATAN ANAK DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Point time. Tempat penelitian dilakukan di RB Hj. S.

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IIII METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. servix yang menjalani kemoterapi (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi)

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis korelasi atau explanatory yaitu mengkaji

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEBERSIHAN DIRI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI TK ASIH SEJATI, JANTI, CATUR TUNGGAL,SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:2) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

Transkripsi:

RELATIONSHIP BETWEEN NURSES CARING BEHAVIOR AND ANXIETY LEVEL OF SCHOOL CHILDREN HOSPITALIZED AT PEDIATRIC INPATIENT ROOM OF RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Iksirul Anwar 1, Listyana Natalia R. 2, Dian Wardanah 2 ABSTRACT Background: Children undergoing hospitalization are susceptible to stress, particularly due to changes in role, hospital physical environment and numerous methods of treatment they have to undertake. Anxiety can be minimized; one way is through the caring behavior of nurses. The result of preliminary study at Panembahan Senopati Hospital Bantul undertaken until November 2011 showed that out of 348 children 50% of them underwent anxiety. Objective: To identify association between caring behavior of nurses and anxiety of children undergoing hospitalization at pediatric inpatient room of Panembahan Senopati Hospital Bantul. Method: The study was descriptive non experimental with cross sectional design that was carried out from 19 th March to 18 th May 2012. Population of the study were school children hospitalized at pediatric inpatient room of Panembahan Senopati Hospital Bantul; in average there were 21 children a month. Samples consisted of 39 children taken through total sampling technique. Data were obtained through questionnaire and analyzed using Spearman Rank analysis. Result: Caring behavior of nurses at pediatric inpatient room of Panembahan Senopati Hospital Bantul was good (71.8%). Anxiety of school children under hospitalization belonged to no anxiety category (66.7%). The result of Spearman Rank analysis showed score of correlation coefficient (ρ) was 0.703 with p-value 0.000 (p<0.05). Conclusion: There was significant association between caring behavior of nurses and anxiety of children hospitalized at pediatric inpatient room of Panembahan Senopati Hospital Bantul Keywords: caring behavior, anxiety, school children, hospitalization 1. Student of Nursing Program S1, Respati University of Yogyakarta 2. Advisor of Nursing Program, Respati University of Yogyakarta 3. Advisor of Nursing Program, Respati University of Yogyakarta

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nelson dalam Laily (2006), mengemukakan pada anak usia sekolah, kecemasan paling besar yang dialami adalah ketika pertama kali masuk rumah sakit dan kondisi sakit yang dialami anak. Apabila anak mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit maka besar sekali kemungkinan anak akan mengalami disfungsi perkembangan. Anak akan mengalami gangguan seperti gangguan-gangguan somatik, emosional dan psikomotor. Prevalensi disfungsi perkembangan yang terdapat pada anak usia sekolah berkisar antara 1-30% yang kesemuanya bergantung pada batasan-batasan serta kriteria diagnostik yang dipergunakan. Kecemasan pada anak usia sekolah yang sakit timbul akibat terjadinya perubahan-perubahan fungsi anak. Kecemasan akan semakin meningkat bila anak ternyata harus dirawat di rumah sakit, dimana lingkungan rumah sakit adalah lingkungan yang merupakan penyebab stres dan kecemasan pada anak, selain perasaan takut mati dan adanya kelemahan fisik (Supartini, 2004). RSUD Panembahan Senopati Bantul, merupakan salah satu rumah sakit swadaya yaitu salah satu organisasi perangkat daerah yang memberikan pelayanan kesehatan pada pasien anak. Berdasarkan studi pendahuluan tanggal 28 November 2011 didapatkan data untuk ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul terdiri dari dua Bangsal yaitu Bangsal Anggrek dan Bangsal Melati. Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara dengan kepala ruangan di ruang perawatan anak Bangsal Anggrek, didapatkan hasil bahwa 50 % anak usia sekolah yang baru pertama kali dirawat di rumah sakit menolak untuk mendapatkan tindakan medis yang dilakukan oleh petugas kesehatan rumah sakit. Anak juga ketakutan dan menangis ketika perawat memasuki ruangan tempat mereka dirawat sambil membawa alat-alat pengobatan dan juga menolak untuk diajak kerja sama dalam melakukan prosedur pengobatan. Selain itu juga dari hasil pengamatan, sebagian anak menolak ketika anak akan dibantu kebutuhannya oleh perawat, biasanya yang memenuhi kebutuhan anak adalah orang tua yang menemani anak saat itu. Dan didapatkan data bahwa jumlah pasien anak masuk pada Bangsal Anggrek bulan Januari sampai dengan bulan November 2011 sebanyak 348 orang anak. Dimana anak menjalani rawat inap di bangsal Anggrek RSUD Panembahan Senopati Bantul lebih dari 50 % ditunggui oleh orang tuanya. Dan dididapatkan hasil bahwa 50% anak usia sekolah yang dirawat mengalami cemas. Berdasarkan permasalah dan fenomena yang didapat, maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul yaitu Bangsal Anggrek. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan oleh penulis diatas, dapat disusun rumusan masalah penelitian yaitu Adakah hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengukur perilaku caring perawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul. b. Untuk mengukur tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul. c. Untuk menganalisa hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperawatan dasar tentang perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di rumah sakit. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi Rumah Sakit Memberikan masukan pada rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan untuk mengetahui tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di rumah sakit serta meningkatkan pelayanan di ruang anak b. Bagi Perawat Bagi tenaga keperawatan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan melaksanakan perilaku caring perawat. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perilaku caring perawat dan tingkat kecemasan anak usia sekolah. d. Bagi Peneliti Untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian serta untuk meningkatkan pengalaman penulis dalam melakukan penelitian khusunya dalam bidang keperawatan.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif non eksperimen karena peneliti tidak memberikan perlakuan kepada subyek penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional. Menurut Nursalam (2008) penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat dan tidak ada tindak lanjut. Pada penelitian ini peneliti menganalisa hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 maret sampai dengan tanggal 18 mei 2012 di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul, yaitu Bangsal Anggrek. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pasien anak usia sekolah (6-12 tahun) yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian dilaksanakan tanggal 19 maret sampai dengan 18 mei 2012 dengan jumlah pasien 39 orang anak. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara total sampling yaitu semua pasien anak usia usia sekolah (6-12 tahun ) yang memenuhi kriteria inklusi selama penelitian dilakukan. D. Variabel Penelitian Terdapat 3 variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (Sugiyono, 2007).Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah perilaku caring perawat 2. Variabel terikat adalah Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan anak usia sekolah (6-12 tahun). 3. Variabel penggangu ada lima yaitu lingkungan rumah sakit, jenis penyakit, dukungan keluarga, ancaman terhadap integritas fisik, ancaman terhadap harga diri. Variabel penggangu yang dikendalikan yaitu jenis penyakit dengan cara anak yang menjadi responden tidak mengalami sakit kronis atau gawat. E. Definisi Operasional 1. Perilaku caring perawat adalah penilaian anak tentang apa yang dirasakan terhadap perilaku perawat dalam melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang dimiliki perawat meliputi kesediaan menerima, membina hubungan dan kesediaan mendengarkan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak selama di rumah sakit pada saat perawat memberikan asuhan keperawatan pada pasien anak berupa Lembar kuesioner dalam bentuk skala Likert, diukur dengan skala ordinal dengan parameter yaitu baik, cukup dan kurang. Ordinal adalah data yang dapat dikategorikan berdasarkan sifat/karakteristik yang dapat diukur dalam kisaran (Yani, 2007).

2. Kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perasaan yang tidak menyenangkan yang dialami anak ketika menjalani perawatan dirumah sakit, diukur menggunakan check list dengan skala ordinal berdasarkan kategori: tidak ada kecemasan, kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat dan kecemasan berat sekali/panik (Saryono, 2010). F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk memperoleh data tentang perilaku caring perawat dan tingkat kecemasan anak usia sekolah dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pasien anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak Bangsal Anggrek RSUD Panembahan Senopati Bantul. Data primer untuk memperoleh perilaku caring perawat dan tingkat kecemasan yang diambil langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang telah dirancang peneliti berdasarkan kebutuhan penelitian. G. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner tentang karakteristik responden (identitas pasien yang meliputi) : nama anak, umur, jenis kelamin,urutan anak dalam keluarga, diagnosa, anak peratama kali masuk rumah sakit, anak tidak sakit kronis atau gawat dan kelas bangsal. Alternatif jawaban dengan menulis jawaban dari pertanyaan. 2. Kuesioner tentang perilaku caring perawat yang meliputi: kesediaan menerima, membina hubungan dan kesediaan mendengarkan yang terdiri dari 15 item. Kisi-kisi perilaku caring perawat yang diperoleh oleh peneliti dari teori Roach dalam Wahyuni (2009). 3. Kuesioner tentang tingkat kecemasan anak usia sekolah, untuk mengetahui derajat kecemasan menggunakan alat ukur Hamiltom Rating Scale For Anxiety (HRS-A). ( (Saryono, 2010). H. Uji Validitas Instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas isi yaitu ditanyakan kelayakannya untuk digunakan kepada para ahlinya. Pada penelitian sebelumnya uji validitas menggunakan rumus korelasi tata jenjang/rank different correlation/ rank order dari spearman dengan tingkat kemaknaan P < 0,05. Sedangkan uji reabilitas dengan rumus Alpha.Variabel penelitian perilaku caring perawat diadobsi dan disempurnakan dari Wahyuni (2009),sedangkan variabel untuk instrument pada tingkat kecemasan menggunakan instrumen standar Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) dan modifikasi oleh peneliti. I. Pengolahan dan Analisis Data 1. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang ditempuh, diantaranya : a. Editing Editing atau pembersihan data adalah tahap data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam daftar pertanyaan atau kuesioner yang perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki, jika terdapat hal-hal yang salah atau meragukan untuk memperbaiki kualitas data.

b. Tabulasi Tahap tabulasi yang dilakukan yaitu memasukan data kedalam table-tabel. Setelah data terkumpul dalam tabel dilaksanakan pengolahan dengan menghitung skor tertinggi dan skor terendah, untuk menentukan distribusi frekuensi yang dapat digunakan sebagai penentuan kategori tingkat kecemasan, berdasarkan pertimbangan penempatan tingkat kecemasan kedalam kelompok gejala kecemasan. c. Koding Tahap perhitungan skor diawali dengan memberi kode data berupa jawaban selalu, kadangkadang, sering atau tidak pernah untuk memudahkan analisa. Skor-skor tingkat kecemasan dilakukan dengan menjumlahkan angka-angka yang merupakan jawaban dari pertanyaan skala kecemasan. d. Clean Kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukan, data diperiksa kembali kebenarannya dengan cara melihat missing, variasi, konsistensi data agar seluruh data yang dimasukan bebas dari kesalahan. 2. Analisis Data Penelitian ini penulis membuat dua analisa yaitu analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan sistem komputerisasi dengan program SPSS 16,00 for windows, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Analisa univariat yaitu variabel-variabel yang ada dalam penelitian yang disusun secara deskriptif dengan tabel destribusi frekuensi. Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). b. Tabel destribusi memuat karakteristik responden meliputi nama anak, umur, jenis kelamin, urutan anak dalam keluarga, diagnosa, anak pertama kali masuk rumah sakit, anak tidak sakit kronis dan kelas bangsal. c. Analisa bivariat bertujuan untuk untuk menghubungkan dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini Analisa bivariat meliputi hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah menggunakan uji statistik korelasi tata jenjang/rank-different correlation/rank order correlation dari spearman dengan tingkat kemaknaan P<0,05. Menurut Arikunto (2010), korelasi tata jenjang/rank-different correlation/rank order correlation, digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata jenjang. Rumus yang dikemukakan oleh Spearman rank: rhoxy= 1-6 D 2 N(N 2-1) Keterangan : rhoxy = Koefisien korelasi tata jenjang D = Difference/ beda jenjang setiap objek N = Banyak subjek

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden pada Anak Usia Sekolah yang Dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul Karakteristik Respoden Frekuensi Persentase (%) Usia 6-8 tahun 30 76,9 9-11 tahun 9 23,1 Jenis kelamin Laki-laki 18 46,2 Perempuan 21 53,8 Jenis Penyakit Asma 3 7,7 Abdominal 6 15,4 Tifus 5 12,8 ISPA 15 38,5 Anemia 1 2,6 Apendisitis 6 15,4 Febris 3 7,7 Jumlah 39 100,0 Sumber: Data primer diolah 2012 Berdasarkan Tabel 4.1, menunjukkan karakteristik berdasarkan umur responden diketahui sebagian besar responden berumur 6-8 tahun sebanyak 30 anak (76,9%), sisanya sejumlah 9 anak (23,1%) berumur 9-11 tahun. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, diketahui sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 21 anak (53,8%), sisanya sejumlah 18 anak (46,2%) berjenis kelamin laki-laki. Karakteristik responden berdasarkan jenis penyakit diketahui sebagian besar anak menderita sakit ISPA sejumlah 15 anak (38,5%) Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Caring Perawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul 2. Perilaku Caring Perawat Perilaku Caring Frekuensi Persentase (%) Baik Cukup 28 11 71,8 28,2 Jumlah 39 100,0 Sumber: Data primer diolah 2012 Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui sebagian besar responden mendapatkan perilaku caring kategori baik, yaitu sebanyak 28 orang (71,8%). Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Anak Usia Sekolah yang Dirawat di Perawatan Anak RSUD Panembahan Senopati Bantul Ruang

3. Kecemasan Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentase (%) Tidak ada kecemasan Kecemasan ringan Kecemasan sedang Kecemasan berat 26 7 2 4 66,7 17,9 5,1 10,3 Jumlah 39 100,0 Sumber: Data primer diolah 2012 Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan, yaitu sebanyak 26 anak (66,7%). 4. Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Sekolah yang Dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tabel 4.4. Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Sekolah yang Dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tingkat Kecemasan Perilaku caring Baik Cukup Cemas Tidak Cemas Cemas Cemas berat Total cemas ringan sedang berat sekali f % f % f f f % f % f % 24 61,5 4 10,3 0 0,0 0 0,0 2 5,1 3 7,7 2 5,1 4 10,3 0 0,0 28 71,8 0 0,0 11 28,2 Total 26 66,7 7 17,9 2 5,1 4 10,3 0 0,0 39 100 Sumber: Data primer diolah 2012 Dari Tabel 4.4, diketahui bahwa sebanyak 24 anak (61,5%) anak yang mendapatkan perilaku caring kategori baik, tidak mengalami kecemasan. Sedangkan sebagian besar anak yang mendapatkan perilaku caring kategori cukup, memiliki tingkat kecemasan pada kategori cemas berat sebanyak 4 orang (10,3%). Pembuktian uji Spearman Rank. Pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi Spearman Rank dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Uji Korelasi Spearman Rank Hubungan Koefisien korelasi ( ) p-value Perilaku caring perawat dengan 0,703 0,000 tingkat kecemasan anak Sumber: Data primer diolah tahun 2012 Berdasarkan hasil analisis Spearman Rank diperoleh nilai koefisien korelasi ( ) sebesar 0,703 dengan p value sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05), artinya ada hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak yang dirawat di ruang perawatan

anak RSUD Panembahan Senopati Bantul, sehingga hipotesis penelitian ini diterima. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,703 berdasarkan intepretasi koefisien korelasi menunjukkan keeratan hubungan kategori kuat B. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan perilaku carring perawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam kategori baik sebesar 71,8%. Hasil ini dapat diartikan bahwa perawat telah menerapkan perilaku caring dengan baik dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak. Perilaku caring menunjukkan bahwa perawat tidak hanya sekedar merawat anak tetapi juga memberikan bantuan, dorongan, dan perhatian serta kasih sayang kepada anak. Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui sebagian besar responden mendapatkan perilaku caring kategori baik, yaitu sebanyak 28 orang (71,8%). Hasil análisis menunjukkan tingkat kecemasan anak yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam kategori tidak cemas sebesar 66,7%. Hasil ini dapat diartikan bahwa anak tidak mengalami kecemasan berkaitan dengan perawatan yang dijalani anak di rumah sakit. Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan, yaitu sebanyak 26 anak (66,7%). C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Keterbatasan sampel penelitian, sehingga tidak dapat digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas. 2. Pada proses pengambilan data penelitian, kurang memberikan keleluasaan responden dalam melakukan pengisian kuesioner karena ditunggu oleh peneliti. 3. Meneliti satu variabel yang berhubungan dengan kecemasan dan hanya dapat mengendaliakn jenis penyakit dengan dikatagorikan dan anak yang tidak sakit kronis tanpa mengendalikan variabel lain seperti jenis perawatan yang dijalani anak, dukungan keluarga dan faktor lingkungan. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Perilaku caring perawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar dalam kategori baik. 2. Tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar dalam kategori tidak cemas. 3. Ada hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul. 4. Keeratan hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam kategori kuat.

B. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1. Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul Meningkatkan pelayanan terutama dalam penanganan kecemasan di ruang perawatan anak dengan mempertahankan perilaku caring perawat yang sudah baik di unit pelayanan anak, menciptakan suasana yang menyenangkan, membuat setting ruangan yang ceria sehingga dapat menurunkan kecemasan pada anak yang menjalani perawatan. 2. Bagi Perawat Melakukan perilaku caring dalam memberikan asuhan keperawatan sebagai salah satu upaya untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan untuk melakukan penelitian dengan meneliti faktor lain yang berhubungan dengan kecemasan anak usia sekolah dan dengan melibatkan populasi yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Laily, I, E. (2006). Faktor-Faktor yang Memepengaruhi Kecemasan pada Anak Sekolah yang Dirawat di Instalasi Kesehatan Anak (Inska) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Skripsi PSIK UGM. Tidak Dipublikasikan Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Saryono. (2010). Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Bantul: Nuha Medika Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke 6. Bandung: Alfabeta Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke 6. Bandung: Alfabeta Yani, A. (2007). Buku Ajar Riset Keperawatan: Konsep, Etika & Instrumentasi,Ed.2. Jakarata: EGC Wahyuni, S. (2009). Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kecemasan Anak Usia Sekolah yang Dirawat Inap di Ruang Perawatan Anak RSUD Kota Yogyakarta. Skripsi STIKES WIRA HUSADA