BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

METODE FIELD TRIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI SMPN 3 LEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Liestia Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 9 BATANGHARI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketermpilan, yaitu mendengar,

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nikke Permata Indah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan atau lebih tepatnya hampir mustahil dilaksanakan. Akibatnya guru

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008:

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

Secara umum, pembelajaran bahasaindonesia terbagi menjadi empat. aspek keterampilan yang harus dikuasai siswa. Keempat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pengajaran puisi di sekolah terkesan sangat membosankan. Akibatnya,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kemampuan berbahasa pada siswa. Dari pengajaran sastra, siswa

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yanti Wulan Sari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKBOYO I MANTINGAN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut Lukens

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis kreatif puisi adalah salah satu 1 keterampilan bidang apresiasi sastra yang harus dikuasai oleh siswa SMP. Pembelajaran menulis puisi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasikan karya sastra, khususnya puisi. Menurut Pradopo (2009), puisi merupakan hasil aktivitas memandang sehingga puisi bersifat ekspresi kreatif yaitu aktifitas jiwa yang menangkap kesan-kesan lalu dipadatkan dan dipusatkan (kondensasi) bukan semata-mata menyebarkan kesan-kesan dari ingatan (dispersi) layaknya prosa. Kesan-kesan tersebut dapat diciptakan berdasarkan pengalaman ataupun suasana alam yang menyenangkan sesuai dengan kurikulum bahasa Indonesia yaitu menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam. Oleh karena itu, anggapan bahwa menulis puisi merupakan kegiatan yang sulit seharusnya dapat dihilangkan mengingat siswa SMP memiliki usia rata-rata 12-13 tahun. Anak pada usia tersebut sudah dapat berpikir refleksif dan menyatakan operasi mentalnya dengan simbol-simbol (Piaget dalam Prasetiyo, 2007) artinya mereka dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dalam bentuk puisi. Pembelajaran menulis puisi tidaklah mudah, banyak hambatan yang terjadi dalam proses pembelajarannya di sekolah khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), misalnya media atau metode pembelajaran kurang optimal digunakan pada pembelajaran menulis puisi. Sementara itu, minat siswa menulis puisi dan kemampuan menulis puisi siswa tergolong masih rendah padahal kemampuan pemahaman siswa terhadap materi cukup baik (Rakhmawati, 2011: 4). Hambatan lain yang terjadi dalam proses pembelajaran menulis puisi yaitu sebagian besar siswa menghabiskan waktu yang diberikan untuk mencari ide tulisan dan mereka mengalami kesulitan untuk memilih kata-kata yang nantinya akan digunakan dalam menulis puisi (Andrina, 2011: 6). Siswa masih mengalami kesulitan dalam menentukan ide, menemukan kata pertama dalam puisinya,

2 mengembangkan ide menjadi puisi karena minimnya penguasaan kosakata, dan karena tidak terbiasa mengemukakan perasaan, pemikiran dan imajinasinya ke dalam puisi (prasetiyo, 2007: 57) Berdasarkan hambatan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran menulis puisi. Hal ini menjadi hal yang cukup penting kedudukannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran sastra. Jika permasalahan ini dibiarkan, maka semakin banyak masalah yang terjadi dalam bidang pendidikan terutama dalam hal pembelajaran bahasa Indonesia, terlebih dalam pembelajaran menulis puisi. Kurangnya penguasaan siswa dalam menuangkan pemikirannya melalaui sebuah puisi akan mengakibatkan kurang berkembangnya pembelajaran dalam bidang sastra. Kemudian timbulnya rasa gelisah karena permasalahan dalam hal menulis puisi belum ditemukan solusi yang tepat dalam mengatasinya. Hal tersebut dapat menyebabkan kurangnya ketertarikan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi atau cara agar keefektifan pembelajaran bahasa Indonesia meningkat terutama dalam pembelajaran menulis puisi, sehingga dapat mempermudah dalam memunculkan imajinasi untuk mencari diksi yang tepat dituangkan dalam sebuah puisi yaitu dengan menggunakan suatu metode. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dari masalah dan hambatan yang sering terjadi dalam bidang pengajaran bahasa Indonesia di sekolah serta dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bidang menulis puisi. Ide untuk menggunakan metode field trip ini muncul setelah penulis membaca penelitian yang dilakukan Herawati (2008) yang berjudul Penerapan Metode Karyawisata dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Kelas X SMAN 9 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, metode pembelajaran di alam bebas dengan menggunakan karyawisata di sekitar lingkungan sekolah sangat memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Metode field trip digunakan dalam penelitian ini karena sampai sekarang masih jarang penelitian yang menggunakan metode field trip dalam proses

3 pembelajaran menulis puisi terutama pembelajaran menulis puisi di SMP. Sebagian besar metode field trip digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dan pembelajaran biologi pada tingkat SD dan SMA. Hal ini dibuktikan dari hasil studi pustaka peneliti di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Muhamadiah Surakarta (UMS). Penelitian di UPI mengenai metode field trip dilakukan oleh Wulan Rahayu dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran di Luar Kelas (Field Trip) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Konsep Tematik pada Tema Lingkungan. Penelitian di UNY mengenai metode field trip dilakukan oleh Desy Tri Yuswari dengan judul Keefektifan Metode Field Trip dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SDN Pengasih I dan SDN Sendangsari Pengasih Kulon Progo. Penelitian di UMS mengenai metode field trip dilakukan oleh Siti Zulaikhoh dengan judul Penerapan Metode Field Trip untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Kabupaten Boyolali. Sementara itu, peneliti menggunakan metode field trip dalam penelitian ini karena dalam silabus SMP kelas VII terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mengenai pembelajaran menulis puisi di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, penulis ingin menerapkan metode field trip dalam pembelajaran menulis puisi. Penulis berharap penggunaan metode field trip dalam pembelajaran menulis puisi ini dapat memberi pengalaman langsung, merangsang motivasi siswa agar menyukai pelajaran menulis puisi, sehingga para siswa dapat menuangkan ide, berkreasi, dan menghasilkan karya tulis sasta berupa puisi dengan baik. Metode field trip ini diharapkan juga sebagai salah satu metode penggerak dalam memajukan pembelajaran di sekolah khususnya pada pembelajaran bahasa Indonesia dan pembelajaran lain. B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah Sebuah penelitian memerlukan suatu identifikasi masalah serta rumusan masalah agar mengetahui suatu permasalahan inti yang telah di paparkan secara luas di dalam latar belakang.

4 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil analisis, peneliti mengidentifikasi permasalahan dalam menulis puisi sebagai berikut. 1) Minat dan kemampuan siswa di SMP dalam menulis puisi masih tergolong rendah. 2) Metode, teknik, model, atau media pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran di SMP masih belum memberikan manfaat kepada siswa dalam memotivasi siswa untuk menulis puisi. 3) Sulitnya siswa dalam menuangkan ide pemikirannya dan mencari kata-kata yang tepat dalam pembelajaran menulis puisi. 4) Minimnya penguasaan kosakata siswa dan tidak terbiasanya siswa mengungkapkan perasaan, pemikiran, dan imajinya dalam sebuah puisi. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMPN 3 Lembang semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan metode field trip pada kelas eksperimen? 2) Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMPN 3 Lembang semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan metode picture and picture pada kelas kontrol? 3) Adakah perbedaan signifikan dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII SMPN 3 Lembang semester 2 tahun ajaran 2012/2013 sebelum dan sesudah siswa mengikuti pembelajaran menggunakan metode field trip? C. Tujuan Penelitian berikut: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi mengenai hal-hal 1) kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMPN 3 Lembang semester 2 tahun ajaran 2012/2013 sebelum dan sesudah menggunakan metode field trip pada kelas eksperimen;

5 2) kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMPN 3 Lembang semester 2 tahun ajaran 2012/2013 sebelum dan sesudah menggunakan metode picture and pictur pada kelas kontrol; 3) perbedaan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMPN 3 Lembang semester 2 tahun ajaran 2012/2013 sebelum dan sesudah siswa mengikuti pembelajaran menggunakan metode field trip. D. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut. 1) Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode field trip. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberi pengetahuan baru mengenai metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar. 2) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi (a) penulis, (b) guru, (c) siswa, (d) sekolah, dan (e) pembaca. (a) Bagi penulis, penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti yang nantinya akan menjadi seorang pendidik, dengan mengadakan penelitian ini pengetahuan dan wawasan penulis tentang pendidikan makin bertambah dan meluas. Penelitian ini juga akan bermanfaat nantinya ketika penulis sudah benar-benar berkecimpung di dalam dunia pengajaran. (b) Bagi guru, penelitian ini bisa memberikan suatu acuan kepada guru agar siswa lebih menyukai pembelajaran menulis khususnya menulis puisi menggunakan metode field trip. (c) Bagi Siswa, penelitian ini diharapkan bisa memberi motivasi untuk siswa agar lebih kreatif menulis, khususnya menulis puisi. Siswa diharapkan dapat mengubah pandangan tentang belajar bahasa Indonesia, dan hasil dari penelitian ini akan memberikan semangat baru kepada siswa untuk terampil menulis puisi.

6 (d) Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan proses pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi kelas VII SMPN 3 Lembang semester 2 tahun ajaran 2012/2013. (e) Bagi pembaca, manfaat penelitian ini bagi pembaca adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan pembaca di bidang pendidikan dan bagaimana cara pengajaran yang baik di kelas. E. Struktur Organisasi Skripsi Untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman dalam penelitian skripsi ini, maka peneliti membuat sistematika penulisan sebagai berikut. 1) Bab pertama pendahuluan, berisi latar belakang; identifikasi masalah dan perumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian; dan struktur organisasi skripsi. 2) Bab kedua memuat kajian pustaka yang meliputi pemaparan mengenai (hakikat menulis, hakikat puisi, hakikat menulis puisi, dan hakikat metode field trip); kerangka pemikiran; dan hipotesis penelitian. 3) Bab ketiga metode penelitian, pada bab ini berisi mengenai desain penelitian, metode penelitian, tempat dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumen penelitian, psoses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. 4) Bab keempat menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasan, pada bab ini dibahas mengenai pemaparan data dan pembahasan data. 5) Pada bab kelima merupakan kesimpulan dan saran. 6) Daftar pustaka merupakan kumpulan dari reverensi buku dan pedoman yang menjadi acuan dalam penelitian ini. 7) Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya menjadi suatu karya tulis ilmiah.