BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi pada era global berkembang pesat. Teknologi informasi dan komunikasi memudahkan masyarakat menerima berbagai informasi dan komunikasi dengan lebih cepat dan luas. Fenomena ini memunculkan persaingan dalam berbagai bidang kehidupan khususnya lapangan pekerjaan. Menghadapi tantangan berat ini dibutuhkan sumber daya manusia berkualitas. Peningkatan mutu pendidikan selaras dengan tujuan pendidikan nasional bersumber dari sistem nilai pancasila yang bersumber dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3. Pasal tersebut merumuskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya untuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab. Dalam pembelajaran Ekonomi diharapkan siswa mampu menganalisis dan melahirkan alternative pemecahan masalah yang terjadi di lingkungan. Oleh karena itu i
adanya ketrampilan berpikir kiritis diharapkan siswa mampu menganalisis dan melahirkan alternative pemecahan masalah yang terjadi di lingkungan,oleh karena itu adanya ketrampilan berpikir kritis diharapkan siswa tak hanya memahami sebagai fakta-fakta hafalan, namun mampu memaknai sebuah peristiwa secara mendalam. Siswa dapat merasakan bahwa fakta yang disampaikan oleh guru terdapat di lingkungan sekitar mereka berada, ketrampilan berpikir kritis diharapkan siswa terbebas dari prasangka irasional dan fanatic pikiran bebas sempit komunalisme memiliki pikiran ilmiah serta berorentasi pada masa depan (Kochhar 2008 : 39). Kondisi pembelajaran yang bersifat hafalan tanpa mampu mengembangkan kemampuan berpikir identik dengan pelaksanaan pembelajaran IPS Ekonomi di sekolah.penyampaian materi yang bersifat hafalan, mengakibatkan pembelajaran menjadi pasif sehingga mata pelajaran yang disampaikan guru dianggap sulit dan membosankan, oleh karena itu siswa tidak mampu memahami fakta tentang ekonomi hanya sebagai ingatan semata yang tidak bisa bertahan lama. Pada pembelajaran IPS khususnya mata pelajaran Ekonomi, pada siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Salatiga umumnya masih rendah, ternyata tidak sesuai dengan KKM yang ditetapkan, yaitu 7,0 (tujuh koma nol), sebagian siswa kelas VIII-H belum mempunyai keberanian untuk bertanya, menjawab pertanyaan, apalagi mengungkapkan pendapatnya dalam proses belajar mengajar, mereka cenderung menjadi pendengar yang pasif. 2
Sebagai bukti kondisi awal sebelum penelitian hasil belajar siswa diperoleh dari ulangan harian, ketuntasan minimal pelajaran IPS yang ditetapkan adalah 7.0. Pada mata pelajaran Ekonomi belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar, baik ketuntasan individu maupun ketuntasan klasikal separti yang diharapkan. Dari 6 kelas yang saya ajar kelas VIII- H merupakan kelas yang memperoleh hasil belajarnya paling rendah yaitu nilai tertinggi yang dicapai adalah 9,0 sedangkan nilai terendah adalah 4,5. Untuk rata-rata ulangan harian adalah 6,91 ada siswa yang nilainya < 7,0 telah melakukan remedial. Dari 28 siswa yang ada dikelas VIII-H berarti ketuntasan belajar secara klasikal baru mencapai 74,9%. Dalam penelitian ini penulis memanfaatkan model pembelajaran Make a Match (Mencari Pasangan) diharapkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS Ekonomi dapat meningkat dan paling tidak dapat mencapai nilai rata-rata batas ketuntasan minimal 7.0. Dirasa dengan metode pembelajaran Make a Match siswa dapat lebih mengerti tentang materi yang diajarkan peneliti. Untuk meningkatkan nilai hasil belajar siswa dalam tiap-tiap kompetensi dasar, bagi seorang peneliti memang perlu memaksimalkan penanganan masalah yang dihadapi siswa, agar hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi yang semula belum mencapai batas tuntas yaitu 7.0, benar-benar dapat dicapai oleh siswa. 1. 2. Identifikasi Masalah Memperhatikan situasi diatas kondisi yang ada saat ini adalah a. Pembelajaran IPS Ekonomi dikelas VIII masih berjalan monotun 3
b. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat c. Belum ada kerjasama antara Guru, Siswa dan Tenaga Administratif d. Kurangnya bersemangat siswa dalam mata pelajaran IPS yang bersifat hafalan e. Sebagai siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan Sekolah 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan Apakah dengan penggunaan strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Ekonomi kelas VIII-H SMP Negeri 6 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014? 1. 4. Tujuan Penelitian Ingin mengetahui bahwa melalui strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Ekonomi kelas VIII-H SMP Negeri 6 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. Diharapkan dengan menggunakan strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPS Ekonomi bagi kelas VIII-H SMP Negeri 6 Salatiga Tahun 2013/2014. 1.5. Manfaat Penelitian Secara praktis penelitian ini diharapkan mapu memberikan manfaat berupa : 4
1. Manfaat Praktis, secara praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat berupa : a. Bagi siswa 1. Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran Ekonomi 2. Membantu siswa menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit 3. Memberikan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan 4. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi untuk kelas VIII-H SMP Negeri 6 Salatiga 5. Mengembangkan kemampuan berfikir siswa secara kritis b. Manfaat bagi peneliti 1. Memudahkan peneliti untuk memilih kemampuan berfikir kritis pada mata pelajaran IPS Ekonomi 2. Peneliti dapat menerapkan dan menggunakan strategi pembelajaran make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII 3. Dapat membangkitkan kreatifitas peneliti dalam menerapkan dan menciptakan berbagai variasi strategi pembelajaran c. Manfaat bagi teman sejawat 5
Penelitian ini selain bermanfaat untuk peneliti sebagai Guru Ekonomi juga bermanfaat bagi teman sejawat, yaitu untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam memberi motivasi belajar siswa, sehingga siswa dapat memperoleh hasil yang maksimal. d. Manfaat bagi sekolah Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi sekolah sebab sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara murid,guru dan sekolah, yaitu untuk perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 6