BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Anak Usia Dini dalam kehidupan keluarga. Selanjutnya penelitian ini juga bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research)

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Tabel 1. Tabel Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuannya adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 5 Sidoarjo pada tanggal 13 Agustus 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.10 Tampilan Confirmation of Course Selection. Setelah mengklik "Confirm" maka akan muncul tampilan Successful

BAB III METODE PENELITIAN

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian produk merek

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru matematika SMP Negeri di Kabupaten Pandeglang. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh informasi mengenai : 1. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru. 2. Hubungan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru. 3. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada SMP Negeri di Kabupaten Pandeglang. Penelelitian dilakukan selama empat bulan, mulai dari bulan Februari - Mei 2004. Adapun rangkaian kegiatan penelitian ini dimulai dengan persiapan penelitian, seminar proposal, penyusunan instrumen, uji coba instrumen, pengumpulan data tentang kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru terhadap pekerjaan dan kompetensi profesional guru, analisis data, dan diakhiri dengan penulisan laporan hasil penelitian. 0

1 C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian ini bersifat korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki hubungan antara beberapa variabel penelitian yaitu variabel kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan sebagai variabel prediktor dan kompetensi profesional guru sebagai variabel kriterion. Studi korelasi ini akan menggunakan analisis korelasi dan regresi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) dan sikap guru terhadap pekerjaan (X 2 ), serta satu variabel terikat yaitu kompetensi profesional guru (Y). Kedua variabel bebas (X 1 dan X 2 ) dihubungkan dengan variabel terikat (Y) dengan pola hubungan: (1) Hubungan antara variabel X 1 dengan variabel Y, (2) Hubungan antara variabel X 2 dengan variabel Y, dan (3) Hubungan antara variabel X 1 dan variabel X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y. Ketiga pola hubungan variabel tersebut merupakan konstelasi masalah dalam penelitian ini. Pola hubungan antar variabel penelitian terlihat pada gambar berikut. X 1 Y X 2 Gambar 1. Pola Hubungan Antar Variabel Penelitian

2 D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang berjumlah 74 orang dan tersebar di 47 SMP Negeri Se-Kabupaten Pandeglang. Sedangkan populasi terjangkau adalah para guru matematika yang berjumlah 18 orang. Dari 18 guru matematika tersebut diambil sampel sebanyak 4 orang. 2. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Stratified Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan terlebih dahulu membagi populasi menjadi kelas-kelas atau sub populasi yang kemudian setiap sub populasi diambil sampelnya secara random. Di Kabupaten Pandeglang terdapat 18 guru matematika yang tersebar di 47 SMP Negeri. Dari 18 orang guru tersebut dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan hasil tes kompetensi guru matematik yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama pada tahun 2003. Kelompok pertama yaitu kelompok guru yang memiliki kategori nilai kompetensi tinggi (47,36% - 62,07%), kelompok kedua yaitu kelompok guru yang memiliki kategori nilai kompetensi sedang (39,98% - 47,36%), dan kelompok ketiga yaitu kelompok guru yang memiliki kategori nilai kompetensi rendah (17,11% - 39,98%). Dari masing-masing kelompok diambil 1 orang guru secara random, sehingga jumlah

3 sampel seluruhnya adalah 4 orang. Pengambilan sampel sebanyak 4 orang didasari oleh pendapat Arikunto yang menyatakan Jika jumlah subjek penelitian besar, sampel dapat diambil antara 10-1% atau 20-2% dari jumlah populasi. 1 Data sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Data Sampel Penelitian No Kategori Nilai Kompetensi Jumlah Guru Sampel 1 Tinggi 3 1 2 Sedang 2 1 3 Rendah 3 1 Jumlah 18 4 E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini terdapat tiga data yang akan dikumpulkan, yaitu data kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru terhadap pekerjaan, dan kompetensi profesional guru. Teknik pengumpulan data tentang kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan menggunakan metode kuesioner dengan Skala Likert. Sedangkan pada kompetensi profesional guru menggunakan metode tes berupa tes kompetensi. Selanjutnya kuesioner dan soal tes diujikan kepada para guru yang menjadi sampel penelitian yang berjumlah 4 orang. 1 Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 120.

4 F. Variabel dan Definisi Konseptual Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diteliti yaitu variabel kompetensi profesional guru, variabel kepemimpinan kepala sekolah, dan variabel sikap guru terhadap pekerjaan. Pendefinisian variabel dilakukan agar variabel penelitian dapat diukur secara representatif, adapun definisi konseptual variabel penelitian adalah sebagai berikut. 1. Kompetensi profesional guru adalah kemampuan dasar seorang guru dalam melaksanakan tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi, baik sebagai pengajar, pembimbing, maupun administator yang dilaksanakan secara bertanggung jawab dan layak. 2. Kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan dari seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahan dalam suatu organisasi atau lembaga sekolah guna tercapainya tujuan sekolah 3. Sikap guru terhadap pekerjaan adalah suatu kecenderungan seorang guru dalam merespon suka atau tidak suka terhadap pekerjaannya, yang pada akhirnya diungkapkan dalam bentuk tindakan atau perilaku yang berkenaan dengan profesinya. Respon dan perilaku seorang guru terhadap pekerjaannya dapat diungkapkan dalam bentuk persepsi dan kepuasaan guru terhadap pekerjaannya maupun dalam bentuk motivasi kerja yang ditampilkan.

G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes dan kuesioner. Soal tes mengadaptasi pada soal Tes Kompetensi Guru SMP Bidang Studi Matematika yang dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan pertama, sedangkan kuesioner disusun dan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan deskripsi teori dalam bab II. Uji validitas digunakan untuk mendapatkan validitas yang tinggi dari instrumen penelitian sehingga bisa memenuhi persyaratan. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan guna memperoleh gambaran yang tetap mengenai apa yang diukur. Uji validitas dan reliabilitas pada instrumen tes kompetensi profesional guru tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan instrumen tes tersebut dianggap telah valid dan reliabel, sebab dikeluarkan oleh suatu badan resmi di lingkungan dunia pendidikan yaitu Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Uji validitas pada instrumen kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. 2 Dengan ketentuan, suatu butir atau item dinyatakan valid jika koefisien korelasinya > 0,30. 3 Uji reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha (Alpha Chronbach). Menurut Usman dan Akbar, koefisien reliabilitas (α) di atas 0,80 sudah memperlihatkan bahwa instrumen itu reliabel. 4 2 Saifuddin Azwar. 199. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 12. 3 Ibid., h. 13. 4 Husaini Usman dan Setiadi P. Akbar. 1996. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara, h. 291

6 1. Variabel Kompetensi Profesional Guru Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kompetensi profesional guru adalah kemampuan dasar seorang guru dalam melaksanakan tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi, baik sebagai pengajar, pembimbing, maupun administator yang dilaksanakan secara bertanggung jawab dan layak. Dimensi kompetensi profesional guru terdiri dari kompetensi non subtantif dan substantif. Indikator kompetensi non substantif meliputi : landasan dan wawasan pendidikan, serta kepribadian, profesi dan pengembangan. Sedangkan indikator kompetensi substantif meliputi : materi pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Instrumen tes kompetensi profesional guru terdiri dari 66 soal, dengan kriteria penilaian untuk setiap jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0. Dari 66 butir soal tes tersebut dikelompokkan ke dalam 6 kelompok berdasarkan aspek yang diukur. Tabel 2. Pengelompokkan Butir Soal Tes Berdasarkan Aspek yang Diukur Aspek yang Diukur Nomor Item Jumlah C 1 (ingatan) 3, 8, 21, 38, 39, 43, 47, 48 8 C 2 (pemahaman) 1, 2, 9, 11, 14, 17, 18, 23, 29, 30, 44, 49, 0 13 C 3 (penerapan) 4, 12, 13, 16, 22, 24, 2, 31, 32, 41, 4, 1, 2 13 C 4 (analisis), 7, 1, 20, 26, 28, 33, 34, 3, 42, 46, 3, 63 13 C (sintesis) 6, 10, 19, 27, 36, 37, 40, 4, 7, 8, 9, 61, 6 13 C 6 (evaluasi), 6, 60, 62, 64, 66 6 Jumlah 66

7 Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kompetensi Profesional Guru. No Dimensi Indikator No. Item Jml 1 Kompetensi non substantif a. Landasan dan wawasan pendidikan b. Kepribadian, profesi dan pengembangan 1,2,3,,2,3 4,6,7,8,9,10,49 0,1,4,9,61 63,64,,6,66 6 16 2 Kompetensi Substantif a. Materi pembelajaran b. Pengelolaan pembelajaran c. Evaluasi pembelajaran 11 s/d 46 47,48,,7,8,60 6,62 36 6 2 Jumlah 66 2. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan dari seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahan dalam suatu organisasi atau lembaga sekolah guna tercapainya tujuan sekolah Dimensi dari kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari (1) Kewibawaan kepala sekolah, dengan indikator: pembinaan terhadap bawahan, memberdayakan SDM, rutinitas kerja kepala sekolah, (2) Sifat dan keterampilan kepala sekolah, dengan indikator: keteladanan dalam pelaksanaan tugas, menyusun administrasi dan program sekolah, menentukan anggaran belanja sekolah, pembagian pelaksanaan tugas, dan (3) Perilaku kepala sekolah, dengan indikator: instruktif, konsultatif, partisipatif, delegatif.

8 Instrumen untuk mendapatkan data tentang kepemimpinan kepala sekolah adalah dengan menggunakan Skala Likert dengan lima pilihan, yaitu: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, dan STS = Sangat Tidak Setuju. Terdapat 0 butir pernyataan yang terdiri dari 3 butir pernyataan positif dan 1 butir pernyataan negatif. Bobot dari setiap pernyataan tertera dalam tabel 4. Tabel 4. Bobot Pernyataan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bobot Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 4 3 2 1 SS S R TS STS Tabel. Kisi-Kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah. STS TS R S SS No Dimensi Indikator No. Item Jml 1 Kewibawaan Kepala Sekolah a. Pembinaan terhadap bawahan b. Memberdayakan SDM c. Rutinitas kerja kepala sekolah 1,2,3,4, 6,7,8,9 10,11,12,13,14 4 2 Sifat dan Keterampilan Kepala sekolah a. Keteladanan dalam pelaksanaan tugas b. Menyusun administrasi dan program sekolah c. Menentukan anggaran belanja sekolah d. Pembagian pelaksanaan tugas 1,16,17,18,19 20,21,22,23,24 2,26,27,28,29 30,31,32,33,34 3 Perilaku Kepala Sekolah a. Instruktif b. Konsultatif c. Partisipatif d. Delegatif 3,36,37,38,39 40,41,42,43 44,4,46,47 48,49,0 4 4 3 Jumlah 0

9 Uji coba instrumen dilakukan guna mencari validitas dan reliabilitas dari instrumen kepemimpinan kepala sekolah. Uji coba instrumen dilakukan terhadap 20 orang guru yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Secara keseluruhan jumlah butir pernyataan yang diberikan adalah 0 buah. Skor selengkapnya dari uji coba instrumen kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat pada lampiran 7. Hasil analisis item dengan menggunakan analisis konsistensi internal yang terdapat pada lampiran 7 menunjukkan bahwa ada 3 butir item yang valid dalam arti memiliki koefisien korelasi di atas 0,30 yaitu butir pernyataan nomor : 1, 2, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 18, 19, 20, 22, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 3, 38, 40, 41, 43, 44, 4, 46, 47, 48, 49, dan 0. Sedangkan butir yang tidak valid yang berarti memiliki koefisien korelasi di bawah 0,30 adalah sebanyak 1 butir, yaitu nomor : 3,, 7, 13, 1, 16, 17, 21, 23, 24, 2, 36, 37, 39, dan 42. Setelah memperhatikan butir-butir yang tidak valid di atas dan membandingkannya dengan kisi-kisi yang telah disusun, ternyata butir-butir yang tidak valid tersebut diprediksi tidak mempengaruhi proporsi yang terdapat dalam kisi-kisi. Oleh karena itu diputuskan untuk tidak melakukan revisi butir-butir yang tidak valid tersebut. Selanjutnya butir-butir yang tidak valid tersebut tidak digunakan. Sementara itu butir-butir pernyataan yang valid kemudian dianalisis reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil perhitungan pada lampiran 7 menunjukkan koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,9064. Menurut Usman dan Akbar, koefisien reliabilitas (α) di atas 0,80 sudah memperlihatkan bahwa

60 instrumen itu reliabel. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen kepemimpinan kepala sekolah sudah reliabel dan memenuhi syarat guna dijadikan instrumen penelitian. 3. Variabel Sikap Guru Terhadap Pekerjaan Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan sikap guru terhadap pekerjaan adalah suatu kecenderungan seorang guru dalam merespon suka atau tidak suka terhadap pekerjaannya, yang pada akhirnya diungkapkan dalam bentuk tindakan atau perilaku yang berkenaan dengan profesinya. Respon dan perilaku seorang guru terhadap pekerjaannya dapat diungkapkan dalam bentuk kepercayaan dan kepuasaan guru terhadap pekerjaannya maupun dalam bentuk perilaku yang ditampilkan. Indikator-indikator sikap guru terhadap pekerjaan yaitu: (1) Kepercayaan guru terhadap pekerjaan, yang meliputi: peraturan-peraturan atau norma, administrasi, (2) Kepuasan guru terhadap pekerjaan, yang meliputi: pekerjaan itu sendiri, gaji atau pendapatan, peluang promosi, lingkungan kerja, (3) Perilaku, yang meliputi: tanggung jawab, etos kerja, disiplin,dan kreativitas. Instrumen untuk mendapatkan data tentang sikap guru terhadap pekerjaan adalah dengan menggunakan Skala Likert dengan lima pilihan, yaitu: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, dan STS = Sangat Tidak Setuju. Terdapat 0 butir pernyataan yang terdiri dari 3 butir pernyataan positif dan 1 butir pernyataan negatif. Bobot dari setiap pernyataan tertera dalam tabel 6. Ibid., h. 291

61 Tabel 6. Bobot Pernyataan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan. Bobot Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 4 3 2 1 SS S R TS STS STS TS R S SS Tabel 7. Kisi-Kisi Instrumen Sikap Guru Terhadap Pekerjaan. No Dimensi Indikator No. Item Jml 1 Kognitif Kepercayaan terhadap pekerjaan: a. Kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan b. Kesesuaian dengan minat 1,2,3,4, 6,7,8,9,10 2 Afektif Kepuasan guru terhadap pekerjaan: a. Pekerjaan itu sendiri b. Gaji atau pendapatan c. Peluang promosi d. Lingkungan kerja 11,12,13,14,1 16,17,18,19,20,21 22,23,24,2,26 27,28,29,30,31 6 3 Konatif Perilaku: a. Tanggung jawab b. Etos kerja c. Disiplin d. Kreativitas. 32,33,34,3,36 37,38,39,40,42 43,44,4,46 47,48,49,0 6 4 4 Jumlah 0 Uji coba instrumen dilakukan guna mencari validitas dan reliabilitas dari instrumen sikap guru terhadap pekerjaan. Uji coba instrumen dilakukan terhadap 20 orang guru yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Secara keseluruhan jumlah butir pernyataan yang diberikan adalah 0 buah. Skor selengkapnya dari uji coba instrumen kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat pada lampiran 7.

62 Hasil analisis item dengan menggunakan analisis konsistensi internal pada lampiran 7 menunjukkan bahwa ada 30 butir item yang valid dalam arti memiliki koefisien korelasi di atas 0,30 yaitu butir pernyataan nomor : 1, 2, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 1, 17, 18, 20, 22, 24, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 37, 38, 40, 42, 43, 44, 46, dan 47. Sedangkan butir yang tidak valid yang berarti memiliki koefisien korelasi di bawah 0,30 adalah sebanyak 20 butir, yaitu nomor : 2, 4,, 8, 16, 19, 21, 23, 2, 26, 29, 33, 3, 36, 39, 41, 4, 48, 49, dan 0. Setelah memperhatikan butir-butir yang tidak valid di atas dan membandingkannya dengan kisi-kisi yang telah disusun, ternyata butir-butir yang tidak valid tersebut diprediksi tidak mempengaruhi proporsi yang terdapat dalam kisikisi. Oleh karena itu diputuskan untuk tidak melakukan revisi butir-butir yang tidak valid tersebut. Selanjutnya butir-butir yang tidak valid tersebut tidak digunakan. Sementara itu butir-butir pernyataan yang valid kemudian dianalisis reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien reliabilitasnya (α) yaitu sebesar 0,9032. Menurut Usman dan Akbar, koefisien reliabilitas (α) di atas 0,80 sudah memperlihatkan bahwa instrumen itu reliabel. 6 Berdasarkan kriteria tersebut, maka instrumen sikap guru terhadap pekerjaan sudah reliabel dan memenuhi syarat guna dijadikan instrumen penelitian. 6 Ibid., h.291

63 H. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis. 1. Tahap Deskripsi Data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat tabulasi data untuk setiap variabel, mengurutkan data secara interval dan menyusunnya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mencari modus, median, rata-rata (mean), dan simpangan baku. Deskripsi data dilakukan dengan menggunakan program komputer MS Exel dan kalkulator jenis Casio fx 3600 P. 2. Tahap Uji Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis yang akan dilakukan adalah uji normalitas dan uji homodenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis sedangkan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors, sedangkan uji homogenitas menggunakan uji Bartleth. 3. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi, di mana untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan teknik analisis korelasi dan regresi linear sederhana sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga digunakan teknik korelasi dan regresi linear ganda. Uji keberartian menggunakan uji t dan uji F pada taraf signifikansi α = 0,0.

64 I. Hipotesis Statistik Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan sebagai berikut : Hipotesis I : H0 : ρ y1 = 0 H 1 : ρ y1 > 0 Hipotesis II : H0 : ρ y2 = 0 H 1 : ρ y2 > 0 Hipotesis III : H0 : ρ y.12 = 0 H 1 : ρ y.12 > 0 Keterangan : H 0 H 1 = Hipotesis Nol = Hipotesis Alternatif ρ y1 = Koefisien korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) dengan kompetensi profesional guru (Y). ρ y2 = Koefisien korelasi antara sikap guru terhadap pekerjaan (X 2 ) dengan kompetensi profesional guru (Y). ρ y.12 = Koefisien korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) dan sikap guru terhadap pekerjaan (X 2 ) dengan kompetensi profesional guru (Y).

6