BAB I PENDAHULUAN. ialah novel kelimakarya Embart Nugroho yaitu novel Cinta Masih Ada.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL..

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. sastra dalam bentuk novel yang terpenting adalah pendekatannya yaitu pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab. Karya sastra lahir dari seorang pengarang yang

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra di Indonesia banyak mengalami perkembangan. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

I. PENDAHULUAN. ekstrinsik. Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang berada di dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkaji karya sastra dengan cara menghubungkannya dengan aspek-aspek sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilakukan oleh manusia (Chaer, 2007:239). pihak pendengar atau pembaca (Chaer, 2009:189).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

Bab 1. Pendahuluan. dilihat dari bagaimana masyarakatnya dapat berubah sangat cepat mengikuti. proses perkembangan negara dan manusia, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsurunsur

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. moral bagi masyarakat, salah satunya ialah melalui karya sastra. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. berarti tulisan, istilah dalam bahasa Jawa Kuna berarti tulisan-tulisan utama.

BAB 1 PENDAHULUAN. khasanah pengetahuan suatu masyarakat atau suku bangsa. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang dihasilkan para pengarang. juga perlu membacanya. Memberikan sebuah bacaan yang bernilai sastra

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya sastra merupakan suatu gambaran dari kehidupan nyata. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra pada hakikatnya memberikan banyak pengajaran, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. (sastrawan), dan pembaca karya sastra. Oleh karena itu, karya sastra memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. diperankan oleh tokoh cerita. Kepribadian yang dimiliki para tokoh dalam cerita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. KAJIAN PUSTAKA. makhluk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti mengalami apa itu proses. dalam kehidupan sosial (Soekanto, 1996: 140).

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat

BAB I PENDAHULUAN. seperti lirik lagu, novel, dan sebagainya. Novel merupakan karya sastra yang

BAB I PENDAHULUAN. hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. refleksinya terhadap gejala-gejala sosial disekitarnya. Adanya imajinasi pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Karya sastra merupakan ungkapan ide manusia dari pengalaman pribadi. Karya sastra merupakan sebuah sistem yang mempunyai konvensi-konvensi sendiri. (Pradopo, 2007:122). Salah satu karya sastra yang dianggap sebagai cerminan kehidupan nyata adalah novel. Novel yang menarik perhatian peneliti ialah novel kelimakarya Embart Nugroho yaitu novel Cinta Masih Ada. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Sosiologi sastra berperan penting dalam penelitian karya sastra, karena sosiologi sastra mengkaji karya sastra dengan cara menghubungkannya dengan aspek-aspek sosial yang ada dalam karya sastra. Pengaruh timbal balik antara pengarang, karya sastra, masyarakat (pembaca) tidak dapat dipisahkan dari kajian sosiologi sastra. Sosiologi merupakan objek studi tentang masyarakat, sedangkan sastra merupakan penggambaran kehidupan manusia dan masyarakat yang dituangkan melalui media tulisan. (Semi, 1989:52). Meskipun antara sastra dan sosiologi adalah dua bidang ilmu yang berbeda, tetapi kedua hal tersebut sama-sama berhubungan dengan kehidupan manusia dan masyarakat. Sosiologi berusaha mencari hubungan antara sastra dengan kenyataan masyarakat dari berbagai dimensi. Karya sastra seperti novel, banyak pengarang yang mengangkat cerita tentang masalah sosial di masyarakat. Konflik-konflik dalam keluarga bukanlah hal yang asing dalam masyarakat, dan sangat menarik untuk dianalisis. Dari 1

permasalahan-permasalahan sosial di masyarakat, karya sastra selalu memberikan pesan dan kesan kepada setiap pembacanya dan dapat dijadikan pembelajaran. Keluarga adalah tempat terpenting di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan yang pertama kali didapatkan oleh seseorang yaitu di dalam keluarga. Di dalam keluarga seseorang paling banyak bersosialisasi serta mengenal kehidupan. Di dalam kehidupan masyarakat di manapun juga, keluarga merupakan unit terkenal yang peranannya sangat besar. Peranan yang sangat besar itu disebabkan, oleh karena keluarga (yakni keluarga batih) mempunyai fungsi yang sangat penting di dalam kelangsungan kehhidupan bermasyarakat. (Soekanto, 1990:40). Keluarga memiliki fungsi-fungsi untuk menjalankan kehidupan yang baik dan harmonis. Akan tetapi, keluarga yang tidak harmonis dan berantakanakan menciptakan kondisi sosial yang menyebabkan kekacauan bagi orangtua dan anak-anaknya. Ketidakharmonisan dalam suatu keluarga merupakan masalah sosial bagi masyarakat luas. Banyak penelitian yang dapat dilakukan terhadap novel Cinta Masih Ada, terutama dari segi sosiologinya. Namun, peneliti lebih tertarik menganalisis masalah sosiologi keluarga, yaitu disfungsi keluarga. Disfungsi keluarga adalah salah satu bentuk penyimpangan fungsi keluarga. Masalah disfungsi keluarga pada novel Cinta Masih Ada karya Embart Nugroho tergambar pada kondisi kehidupan sosial didalam keluarga Chacha yang tidak mampu membentuk keluarga yang rukun dan harmonis sesuai dengan fungsi keluarga yang seharusnya. Banyak konflik yang diangkat novel Cinta Masih Ada, konflik 2

tersebut menyebabkan banyak perubahan tingkah laku yang tidak baik yang ditimbulkan oleh tokoh utamanya sebagai anak. Gambaran permasalahan disfungsi keluarga di dalam novel Cinta Masih Ada yaitu kedua orang tua Chacha yang sering bertengkar dan menyalahkan satu sama lain karena kesibukan masing-masing. Selain itu, Chacha memiliki adik yang sedang direhabilitas karena kecanduan narkoba. Novel ini juga menceritakan kacaunya kehidupan Chacha yang menjadi liar dan tomboi karena pacarnya yang meninggal dan juga masalah keluarga yang semakin kacau. Selain itu, tidak adanya anggota keluarga yang mendukung dan memperhatikan Chacha, ia merasa hidup sendiri dirumah. Lingkungan di dalam keluarga sangat mempengaruhi sikap Chacha di luar lingkungan keluarga. Permasalahan sosial seperti disfungsi keluarga tidak hanya terdapat dalam novel. Di dalam film banyak mengangkat tentang keluarga dan konflikkonfliknya.namun peneliti tertarik memilih novel Cinta Masih Ada karya Embart Nugroho sebagai objek penelitian dari segi sosiologisnya. Dari uraian diatas, hal yang menjadi ketertarikan bagi peneliti dalam novel Cinta Masih Ada yaitu potret kehidupan sosial pada masyarakat seperti disfungsi keluarga merupakan masalah sosial yang sering terjadi pada kehidupan masyarakat, dan dapat dijadikan pembelajaran kehidupan pada masa depan, agar masalah seperti ini tidak banyak terjadi lagi pada kehidupan sehari-hari. 3

1.2 Rumusan Masalah 1) Bagaimanakah penyebab disfungsi keluarga dalam novel Cinta Masih Ada karya Embart Nugroho? 2) Bagaimanakah dampak disfungsi keluarga dalam novel Cinta Masih Ada karya Embart Nugroho? 1.3 Batasan Masalah Sebuah penelitian sangat memerlukan batasan masalah agar penelitian tidak terlalu luas dan tetap pada fokusnya sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun penelitian ini dibatasi pada analisis penyebab disfungsi keluarga serta dampak disfungsi keluarga pada keluarga Chacha dalam novel Cinta Masih Ada karya Embart Nugroho. Penelitian ini ditinjau dari ruang lingkup kajian sosiologi sastra. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan penyebab disfungsi keluarga yang terdapat pada novel Cinta Masih Ada karya Embart Nugroho. 2. Mendeskripsikan dampak-dampak disfungsi keluarga yang terdapat pada novel Cinta Masih Ada karya Embart Nugroho. 4

1.4.2 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoretis 1. Pembaca dapat memahami teori sosiologi sastra yang saat ini sering digunakan dalam pengkajian sastra. 2. Penelitian bermanfaat pada kritikus sosiologi sastra dan pengamat sastra dalam pengkajian sosiologi sastra. 3. Penelitian ini dapat memperluas khasanah ilmu pengetahuan terutama terhadap sastra Indonesia. b. Manfaat Praktis 1. Memperluas pengetahuan apresiasi pembaca umum terhadap studi Sosiologi Sastra. 2. Mendapat ilmu perkembangan penelitian dengan pengkajian Sosiologi Sastra. Menjadi pelajaran bagi pembaca tentang disfungsi keluarga. 5