KAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya bahasa. Gaya bahasa atau Stile (style) adalah cara pengucapan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan bahasa di dalam karya sastra terkait dengan sejumlah ragam

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang bersifat estetik. Hasil ciptaan itu menjadi sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren,

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. Ungkapan dalam berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat kerap menjadi

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Sebagai hasil imajinatif, sastra juga berfungsi sebagai hiburan yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia (Semi, bahasa sebagai mediumnya (Sugono, 2008:129).

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Penggunaan Teks Puisi Di Kelas VII Panggih Cahyo Setiaji,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran-saran, sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. terbatas oleh usia, ruang, dan waktu. Dalam situasi dan kondisi apapun apabila

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa pesan, ide,

Transkripsi:

0 KAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA MATAMU KARYA SYAIFUL IRBA TANPAKA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah YENI PRATIWI A. 310050007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sangat membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan gagasan atau pikiran dan ide-idenya dengan maksud ingin mengutarakannya kepada pihak lain. Bahasa juga digunakan manusia untuk mengungkapkan pengalaman batin dalam bentuk bahasa tulis yang berupa karya sastra. Bahasa yang digunakan dalam karya sastra berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari atau bahasa formal, sebab dalam sastra yang digunakan adalah bahasa yang telah disiasati, dimanipulasi dan didayagunakan secermat mungkin, sehingga tampil dengan bentuk yang berbeda dengan bahasa non sastra. Selain digunakan untuk mengungkapkan pengalaman batin, bahasa juga dijadikan seorang pembaca untuk mencari baik buruknya sebuah karya sastra. Menurut kaum Formalis Rusia, bahasa sastra adalah bahasa yang mempunyai ciri deotomatisasi, penyimpangan dari cara penuturan yang telah bersifat otomatis, rutin, biasa, dan wajar. Kaum Formalis berpendapat bahwa adanya penyimpangan dari suatu yang wajar itu merupakan proses sastra yang mendasar (Teeuw dalam Nurgiyantoro, 2000: 274). Karya sastra lahir dari pengalaman dan keinginan pengarang untuk mengungkapkan diri dalam bentuk lisan maupun tulisan. Tulisan itu berupa untaian kata-kata yang mengandung makna. Seorang pengarang menulis karya sastranya karena ingin mengemukakan obsesinya terhadap lingkungan yang 1

2 melingkupinya, baik mengekspresikan kegundahan, pengalaman, pemikiran, pandangan hidup maupun mengekspresikan keinginan-keinginan dalam jiwanya. Menurut Nurgiyantoro (2000: 3) bahwa karya sastra atau fiksi merupakan karya sastra imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya seni. Karya sastra menurut ragamnya dibedakan atas prosa, puisi, dan drama. Puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra. Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, sebab puisi merupakan struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana kepuitisan. Puisi dapat juga dikaji dari jenisjenisnya, sebab puisi memiliki beberapa jenis. Selain dari jenisnya, puisi dapat dikaji dari sudut kesejarahannya dari zaman-ke zaman yang selalu mengalami perubahan. Hal ini disebabkan oleh hakikat puisi yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan sesuai dengan evolusi selera dan perubahan konsep estetikanya. Puisi mampu mengungkapkan ekspresi pengalaman batin atau jiwa pengarang mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang memiliki estetika yang padu, utuh, serta dipadatkan kata-katanya. Bahasa menjadi bagian penting dalam puisi, karena bahasa dijadikan sebagai media pembangun karya sastra. Sebagai media pembangun karya sastra, bahasa berfungsi untuk mengungkapkan gagasan dan tujuan yang ada dalam benak pengarang yang ingin disampaikan kepada pembaca. Oleh karena itu, di dalam

3 menyampaikan gagasan-gagasan tersebut, pengarang akan memiliki gaya bahasa sendiri yang mencerminkan karakternya. Gaya bahasa termasuk salah satu aspek yang digunakan oleh pengarang dalam mendayagunakan bahasa. Pengarang menggunakan gaya bahasa untuk menciptakan efek tertentu dalam karya sastranya. Efek tertentu dapat menimbulkan nilai dan pengalaman estetik serta dapat menimbulkan reaksi tertentu bagi pembaca. Berkaitan dengan itu, pengarang puisi berbakat yang bernama Syaiful Irba Tanpaka melahirkan beberapa puisi yang menggambarkan kata hati seorang Syaiful Irba Tanpaka dengan mengusung tema cinta atau kasih sayang terhadap seorang kekasih dan keluarga dengan menonjolkan gaya bahasa perulangan dan perbandingan. Gaya bahasa tersebut dijadikan Sayiful sebagai penguat makna yang dikemas dalam buku kumpulan puisi yang berjudul Karena Bola Matamu. Syaiful Irba Tanpaka lahir di Telukbetung 9 Desember 1961. Syaiful adalah alumnus FISIP dari Universitas Seburai Bandar Lampung dan beliau pernah mengikuti program pengembangan manajemen organisasi budaya LPPM di Jakarta yang bekerjasama dengan Yayasan Kelola. Beliau mulai mengakrabi dunia kepenulisan sejak tahun 1981. Karya-karyanya berupa puisi, cerpen, esai, dan artikelnya pernah dimuat di berbagai media pusat dan daerah. Kumpulan puisi tunggalnya Mata-mata (1984), Buku Puisi (1996), dan Karena Bola Matamu (2007). Banyak karyanya pernah memenangkan anugerah harapan Lomba Mengenang Bumi Kelahiran yang diselenggarakan Penerbit Puspaswara (1992),

4 Lomba Penulisan Cerita Tradisional BP-7 Pusat yang bekerjasama dengan surat kabar Suara Pembaruan (1993). Puisinya masuk nominasi delapan besar dalam Lomba penulisan Puisi Kemerdekaan AN-TEVE (1995) untuk kategori penyair berjudul Buku Pertiwi dan Sebatang Pohon yang Bernama Indonesia. Dan beliau juga mendapatkan nominasi sepuluh besar dalam Borobudur Award dengan puisi yang berjudul Relief Para Pejalan (1997). Puisinya, Biografi Kenangan di Bumi Lampung tercatat sebagai pemenang keempat harapan satu dalam Krakatau Award (2002). Gaya bahasa sangat mempengaruhi daya tarik di dalam puisi. Dalam kumpulan puisi Karena Bola Matamu karya Syaiful Irba Tanpaka yang bertemakan cinta banyak menonjolkan gaya bahasa perulangan yang berupa repetisi dan gaya bahasa perbandingan yang berupa simile, metafora dan personifikasi. Hal demikian seperti tampak pada data sebagai berikut: (1) aura bulan Juni. perlahan oleh khayalan menjauh dan menjauh. menuju fajar baru. kebun harapan harum mawar melati. diwarnai kupu-kupu juga kericau burung. bening cahaya matahari (P-13, B-02) (2.a) (2.b) (2.c) aku penyair cinta. menulis kerinduan. 1000 tahun tak sudah. menyeru-nyeru namamu. dari sepi malam dari gemuruh siang. geliasah yang mengambang (P-01, B-01) aku mengembara. 1000 tahun di negeri penuh bunga di basahi embun. digatali impian.(p-01, B-02) aku penyair cinta. menulis puisi cinta. dari senyuman bibirmu dari tatapan matamu. dari segala dirimu. Asmara membuatku mabuk dan menderita. (P-01, B-04) Berdasarkan tempat kata yang diulang dalam baris, klausa atau kalimat, data (1) menunjukkan bahwa gaya bahasa perulangan yang digunakan oleh

5 pengarang yaitu gaya bahasa repetisi jenis Epizeukis, sedangkan data (2.a) gaya bahasa perulangan yang digunakan yaitu gaya bahasa repetisi jenis anafora. Repetisi jenis epizeukis dapat dilihat pada kata menjauh. Perulangan kata menjauh dengan ditambahi kata penghubung dan dalam kalimat barmakna sangat jauh. Sedangkan Repetisi jenis anafora dapat dilihat pada kata aku'yang diulang pada data (2.b) dan (2.c). Kata aku tersebut oleh penyair digambarkan sebagai seorang penyair cinta dan pengembara yang sedang merindukan serta ingin bertemu dengan kekasihnya. Melalui dua contoh puisi di atas menunjukkan bahwa pengarang lebih sering menggunakan gaya bahasa perulangan jenis repetisi dari pada jenis yang lainnya, hal itulah yang membuat peneliti tertarik untuk menganalisis kumpulan puisi karya Syaiful Irba Tanpaka dengan memfokuskan pada gaya bahasa perulangan jenis repetisi. Sementara itu gaya bahasa perbandingan tampak pada data sebagai berikut: (3.a) (3.b) (3.c) kau entah ke mana aku kerinduan membucah. (P-02, B-03) cuma deru angin, melambai menulis nama kita dipasir (P-04, B-02) 1000 tahun, manisku. taklama. seperti mata dipicingkan lalu kembali terbuka. (P-11, B-01). Data (3.a) menunjukkan bahwa gaya bahasa perbandingan yang digunakan oleh pengarang yakni gaya bahasa gaya bahasa metafora yang mana gaya bahasa ini hampir sama dengan gaya bahasa simile hanya saja gaya bahasa ini tidak menggunakan penanda struktur. Gaya bahasa metafora dapat dilihat pada

6 kata aku yang dikiaskan seperti kerinduan membucah atau kerinduan yang meluap-luap. Ungkapan tersebut ingin menyatakan bahwa aku ini sangat rindu kepada kekasihnya. Pada data (3.b) gaya bahasa yang digunakan oleh penyair yaitu gaya bahasa personifikasi. Gaya bahasa ini mengibaratkan benda mati seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Pada data ini gaya bahasa personifikasi dapat dilihat pada kata angin. Kata angin digambarkan dapat bergerak melambai dan menulis seperti manusia. Sedangkan pada data (3.c) gaya yang digunakan oleh pengarang yakni gaya bahasa simile yang membandingkan dua hal dengan penanda struktur; seperti, bak, bagi dan sejenisnya. Gaya bahasa simile pada data ini dapat dilihat pada kata 1000 tahun, taklama, dan kalimat seperti memicingkan mata lalu kembali terbuka merupakan dua hal yang maknanya berlawanan disandingkan dalam satu kalimat oleh penyair. 1000 tahun bermakna waktu yang sangat lama, sedangkan mata dipicingkan lalu kembali terbuka adalah waktu yang sebentar. Berdasarkan tiga contoh puisi di atas menunjukkan bahwa gaya bahasa perbandingan yang sering digunakan oleh pengarang yakni gaya bahasa simile, personifikasi dan metafora, sehingga membuat peneliti tertarik untuk menganalisis kumpulan puisi karya Syaiful Irba Tanpaka dengan memfokuskan pada gaya bahasa perbandingan simile, personifikasi dan metafora. Gaya bahasa perulangan yang ditonjolkan oleh pengarang tidak lain untuk memperjelas makna yang terkandung di dalam puisi tersebut, sedangkan gaya bahasa perbandingan digunakan untuk membandingkan suatu hal dengan hal

7 lain dengan tujuan pengarang ingin mengajak pembaca untuk memaknai tiap bait puisi tersebut. Seseorang pengarang dalam menciptakan puisi harus memperhatikan gaya bahasa yang digunakan, karena gaya bahasa dapat mempengaruhi keindahan suatu puisi. Pengarang dituntut memiliki pengetahuan luas tentang sastra, yang dalam konteks ini berupa kemampuan merangkai kata menjadi kalimat dan baitbait puisi yang mengandung makna, serta pengetahuan dalam menggunakan gaya bahasa. Dua pengetahuan tersebut adalah satu kesatuan di dalam puisi sarat penambah nilai estetika. Gaya bahasa pengarang selain dapat menimbulkan efek tertentu terhadap pembaca dan menambah nilai estetika pada puisi, gaya bahasa tersebut juga dapat digunakan oleh pengarang untuk membantu pembaca dalam mengungkapkan dan menyimpulkan makna puisi tersebut. Oleh karena itu, berbagai argumen di atas sekaligus menjadi penguat alasan penelitian gaya bahasa pada kumpulan puisi Karena Bola Matamu Karya Syaiful Irba Tanpaka dengan memfokuskan kajian pada gaya bahasa perulangan dan perbandingan. B. Pembatasan Masalah Untuk mencapai tujuan yang jelas dalam suatu penelitian, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Dalam hal ini perlu dikemukakan dua hal pokok, antara lain: 1. Gaya bahasa yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada gaya bahasa perulangan dan perbandingan.

8 2. Gaya bahasa perulangan dan perbandingan yang dianalisis dalam penelitian ini dibatasi pada kumpulan puisi Karena Bola Matamu karya Syaiful Irba Tanpaka. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk gaya bahasa perulangan dan gaya bahasa perbandingan yang terdapat pada kumpulan puisi Karena Bola Matamu karya Syaiful Irba Tanpaka? 2. Bagaimana makna pada wacana puisi yang mengandung gaya bahasa perulangan dan perbandingan yang terdapat pada kumpulan puisi Karena Bola Matamu karya Syiful Irba Tanpaka? 3. Bagaimana frekuensi pemunculan jenis gaya bahasa perulangan dan gaya bahasa perbandingan pada kumpulan puisi Karena Bola Matamu karya Syaiful Irba Tanpaka? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan bentuk gaya bahasa perulangan dan perbandingan yang terdapat pada kumpulan puisi Karena Bola Matamu karya Syaiful Irba Tanpaka.

9 b. Mendeskripsikan makna pada wacana puisi yang mengandung gaya bahasa perulangan dan perbandingan yang terdapat pada kumpulan puisi Karena Bola Matamu karya Syaiful Irba Tanpaka. c. Mengetahui frekuensi pemunculan gaya bahasa perulangan dan perbandingan pada kumpulan puisi Karena Bola Matamu karya Syaiful Irba Tanpaka. 2. Tujuan Umum a. Memberitahu kepada pembaca bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media referensi untuk menganalisis keberagaman gaya bahasa pada puisi secara lebih dalam lagi. E. Manfaat Penelitian Adapuan manfaat penelitian, antara lain: 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber informasi dan tambahan ilmu pengetahuan khususnya bidang kebahasaan tentang gaya bahasa perulangan dan perbandingan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa dapat memberikan masukan positif dalam memilih bahan pembelajaran bahasa dan sastra. b. Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran, serta dapat dijadikan sebagai upaya untuk meningkatkan apresiasi siswa tentang puisi, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap sebuah karya sastra.

10 c. Bagi seniman, khususnya pengarang atau penyair puisi dapat dijadikan sebagai pengetahuan baru tentang penggunaan gaya bahasa perulangan dan perbandingan sebagai pengungkap makna dan menambah nilai estetika sebuah puisi.