BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. selalu bertambah disetiap tahunnya. Hal ini dapat menimbulkan semakin. memperoleh keuntungan yang maksimal, maka diperlukan

Perancangan Program Aplikasi Penentuan Jalur Pendistribusian Barang Menggunakan Max-Min Ant System

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. PPA bisa disebut juga bagian dari misi pelayanan gereja yang bersifat diakonia. PPA merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB III Validasi HTML5

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat

1 BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. terstruktur untuk membantu sebuah proses (Chaffey, 1996).

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Berbasis Web Studi Kasus : Rumah Sakit TNI AU Lanud Sam Ratulangi

BAB II LANDASAN TEORI. asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker (Rudman 2011).

BAB I PENDAHULUAN. wilayah pariwisata di Indonesia telah memiliki review dari berbagai tempat

SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada di dunia bisa kita dapatkan dalam waktu yang relatif singkat. Kemampuan

DAFTAR ISI Bab I : Pendahuluan Bab II : Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI. atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam

ANALISIS ALGORITMA ANT SYSTEM (AS) PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan perbaikan dibagi menjadi 4 kategori yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGESAHAN PENGUJI SIDANG...

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.


BAB 1 PENDAHULUAN. bagian dalam pekerjaan. Dalam melakukan pemasangan kabel perlu

2.4.4 Activity Diagram... II Sequence Diagram... II Collaboration Diagram... II Implementasi... II PHP...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan

PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang dihadapi oleh SMK ISLAM PLUS YAPIA dalam belajar mengajar dan dapat menumbuhkan semangat adalah :

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia menginginkan segala

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. Sistem berbasis web dipilih karena beberapa kelebihan antara lain lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

E-COMMERCE PADA KHALIFAH SHOP.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan bagi sebagian besar individu. Kemajuan dari teknologi

Bab 3 Metode Perancangan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem

APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah diperkenalkan pada tahun 1992 di Eropa oleh ETSI (European Telecommunikation

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.

Bab 3 Perancangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pertamanan dan pemakaman diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2.19 CSS (Cascading Style Sheets) PHP Codeigniter Studi Pustaka... 28

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf Adiwijaya (P47) menyatakan bahwa teori graf ditulis pertama kali dalam makalah oleh Leonard Euler matematikawan asal Swiss pada tahun 1736, yang digunakan untuk menyelesaikan masalah jembatan Königsberg yang tertera pada gambar 2.1. Masalah tersebut adalah apakah bisa melewati setiap jembatan tepat satu kali dan kembali lagi ke tempat asal mula?. Gambar 2. 1 Masalah Jembatan Königsberg Gambar 2.2 adalah sketsa yang merepresentasikan ilustrasi jembatan Königsberg yang pada gambar 2.1 8

9 Gambar 2. 2 Representasi Graf dari Masalah Jembatan Königsberg Jawaban atas masalah tersebut adalah tidak mungkin. Karena untuk bisa melalui setiap jembatan tepat satu kali dan kembali lagi ke tempat asal mula maka jumlah jembatan harus genap. 2.1.1 Definisi Graf Adiwijaya (P48) menjelaskan bahwa graf merupakan struktur diskrit yang terdiri himpunan sejumlah berhingga obyek yang disebut simpul dan himpunan sisi yang menghubungkan simpul-simpul tersebut. Notasi sebuah graf adalah G = (V, E), di mana : V merupakan himpunan tak kosong dari simpul-simpul misalkan V = { v1, v2,..., vn } E merupakan himpunan sisi sisi yang menghubungkan sepasang simpul, misalkan E = {e1, e2,..., en } Contoh : Graf dari masalah jembatan Königsberg dapat disajikan pada gambar 2.3 :

10 Gambar 2. 3 Graf dari Masalah Jembatan Königsberg 2.1.2 Macam macam Graf Adiwijaya (P53) menjelaskan macam macam graf yaitu : 1. Graf tidak berarah : Graf dengan sisi sisi penghubung simpulnya tidak memiliki arah. Contoh seperti pada gambar 2.4. Gambar 2. 4 Graf Tidak Berarah 2. Graf berarah: Graf dengan sisi sisi penghubung simpulnya memiliki arah. Contoh seperti pada gambar 2.5. Gambar 2. 5 Graf Berarah

11 3. Graf berbobot : Graf yang sisi sisi penghubung simpulnya mempunyai bobot.. Contoh seperti pada gambar 2.6. Gambar 2. 6 Graf Berbobot Adiwijaya (P71) menjelaskan bahwa graf bisa diaplikasikan pada suatu permasalahan, salah satunya adalah travelling salesman problem. 2.1.3 Lintasan dan Sirkuit Hamilton Lintasan hamilton suatu graf merupakan lintasan yang melalui setiap simpul dalam graf tersebut tepat satu kali. Jika lintasan tersebut kembali kesimpul awal, sehingga membentuk lintasan tertutup (sirkuit) maka lintasan ini dinamakan sirkuit hamilton. Dengan demikian, sirkuit hamilton merupakan sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali. Graf yang memuat sirkuit hamilton dinamakan graf hamilton, sedangkan graf yang memuat lintasan hamilton dinamakan graf semi hamilton. Contoh : Perhatikan tiga graf pada gambar 2. 7 :

12 Gambar 2. 7 Graf Graf G1 merupakan graf semi hamilton, lintasan hamilton-nya adalah s r p q r. Sedangkan graf G2 merupakan graf hamilton, sirkuit hamiltonya adalah t p r q p s q t. Sementara itu pada graf G3 tidak terdapat lintasan maupun sirkuit hamilton. 2.2 Optimasi 2.2.1 Definisi Optimasi Optimasi merupakan suatu tindakan pengambilan keputusan terbaik pada suatu masalah, keputusan tersebut berupa memaksimalkan faktor yang diinginkan atau meminimumkan faktor yang tidak diinginkan menurut batasan yang diberikan. Optimasi juga dijadikan solusi untuk menentukan keputusan menyelesaikan suatu masalah. (Bidisha G, 2011).

13 2.2.2 Permasalahan Optimasi Beberapa permasalahan dalam optimisasi adalah sebagai berikut: Shortest Path Problem : Suatu permasalahan untuk mencari rute terpendek dari suatu tempat ke tempat yang lain. Traveling Salesman Problem : Suatu permasalahan untuk mencari rute perjalanan agar semua tempat dapat dilewati dengan jarak yang optimal. Assignment Problems : Suatu permasalahan untuk mencari solusi biaya pengeluaran agar seminimum mungkin dan memberikan tugas pekerjaan kepada mesin-mesin yang tersedia. Scheduling Problems : Suatu permasalahan untuk mencari jumlah pekerja yang melakukan suatu proses kegiatan, agar pengeluaran biaya pekerja bisa diminimalkan dan hasil produksi tetap maksimal. Routing Problems : Mengatur routing jaringan kabel agar biaya pemasangan kabel tidak besar. (Vinnet C., Parveen K. Y., & Pawan K. D., 2012:15) 2.3 Travelling Salesman Problem Menurut Oloruntoyin S. T., Ojo J., Amao T., Salawudeen D., & Oloruntoyin K. S. (2013: 1) menjelaskan bahwa travelling Salesman Problem merupakan suatu masalah mencari rute terpendek dari satu tempat melewati semua tempat dan kembali ke tempat asal. Penyelesaian masalah ini menghasilkan banyak rute dengan jarak yang berbeda. Pencarian rute terdekat dapat digunakan dalam banyak hal, karena itu solusi untuk

masalah ini masih tetap dicari sampai sekarang. Banyak metode yang ada untuk menyelesaikan masalah ini. 14 2.4 Algoritma Semut Algoritma semut diadaptasi dari tingkah laku semut mencari makanan dari sarangnya. Dalam perjalanan mencari makanan, semut memberikan feromon disetiap jejaknya. Tujuan pemberian feromon agar semut tersebut dapat kembali saat menemukan dan membawa makanan ke sarangnya. Feromon juga berfungsi sebagai komunikasi antar semut, sehingga semut lain mengikuti jejaknya untuk membawa makanan. Dengan adanya feromon, semut dapat menemukan rute perjalanan yang pendek dari sarang ke sumber makanan (Thomas Stützle & Holger H. Hoos, 2000: 16). 2.5 Max Min Ant System Mann, A., Talwar, R., Bhushan, B., & Gupta, R. (2012:2) memberikan penjelasan bahwa Max-Min Ant System yang dikembangkan oleh Hoos pada tahun 1996 merupakan perluasan dari algoritma Ant System. Solusi dalam Max-Min Ant System dibangun dengan cara yang persis sama seperti dalam Ant System. Modifikasi utama dalam Max-Min Ant System adalah untuk mengeksploitasi solusi terbaik yang ditemukan, penambahkan feromon diperbolehkan pada sisi sisi yang merupakan rute terbaik. Lalu untuk menghindari stagnasi semua semut melalui jalur yang sama, maka feromon diberikan batasan dengan interval [, ]. Feromon diinisialisasi ke

15 batas atas nilai feromon, untuk eksplorasi lebih tinggi pada awal algoritma. Feromon diinisialisasi ulang jika tidak menemukan rute terbaik. Bambang Y., Agus S. A., & Siswanto B. W. (2009) yang menjelaskan bahwa dalam algoritma semut, diperlukan beberapa variabel dan langkah - langkah untuk menentukan rute terpendek. Berikut adalah langkah - langkah dalam Max - Min Ant System: Langkah 1 : Inisialisasi harga parameter parameter algoritma Parameter parameter yang diinisialisasi adalah : a) Intensitas jejak semut antar titik dan perubahannya....... (1) Di mana adalah panjang rute yang didapat dari metode nearest neighbour heuristic b) Banyaknya titik dan juga koordinat atau jarak antar titik ( ) c) Titik berangkat (awal) dan titik tujuan d) Tetapan pengendali intensitas jejak semut e) Tetapan pengendali visibilitas f) Visibilitas antar titik... (2) g) Banyaknya semut. h) Tetapan penguapan feromon ( dan ) i) Jumlah iterasi maksimum (NCmax)

16 Langkah 2 : Penentuan kota tujuan Semut diletakkan di masing masing kota sebagai tempat awal sebelum memulai perjalanan. Semut akan memilih kota selanjutnya berdasarkan persamaan probabilitas kota yang bisa dilihat pada persamaan (3) yaitu:. (3) Di mana yang didapat pada persamaan (2). Jika hanya diketahui koordinatnya saja. Maka bisa didapat dengan persamaan (4) yaitu:.. (4) Dengan i sebagai indeks kota awal dan j sebagai indeks kota tujuan. Langkah 3 : Menghitung panjang jalur setiap semut Perhitungan panjang jalur tertutup setiap semut dilakukan setiap pergantian siklus dengan persamaan (5) yaitu:... (5) Di mana adalah jarak dari kota s sampai kota s+1 dalam tabu list pada semut k dan adalah jarak dari kota n dan kota pertama dalam tabu list. Kemudian perhitungan dilanjutkan dengan mencari jalur terpendek. Setelah dihitung, maka akan didapat jalur terpendek dari setiap siklus yang dinyatakan dengan.

17 Langkah 4 : Perhitungan intensitas jejak kaki semut Untuk siklus selanjutnya, semut yang akan melewati lintasan tersebut harga intensitasnya telah berubah. Harga intensitas jejak kaki semut antar kota untuk siklus selanjutnya dapat dihitung dengan persamaan (6) yaitu:... (6) Di mana... (7) Jika semut menemukan jalur terbaik di awal atau pada iterasi siklus. Harga intensitas jejak kaki semut dibatasi dengan batas atas nilai feromon dan batas bawah feromon yang dihitung dari dengan persamaan (8) yaitu:. dan. (8) Di mana merupakan rata-rata dari jumlah dari pilihan yang berbeda pada semut untuk menemukan jalur terbaiknya. Jika, maka Jika, maka Untuk mendekati optimal dalam Max-Min Ant System maka jumlah semut sama dengan jumlah kota 2.6 Metode Nearest Neigbour Heuristic Nearest Neighbour Heuristic merupakan solusi jalur perjalanan optimal secara sistematis dengan mencari kota terdekat yang belum

18 dikunjungi dari sebuah kota. Menurut Oloruntoyin S. T., Ojo J., Amao T., Salawudeen D., & Oloruntoyin K. S. (2013:1) untuk mengatasi masalah travelling salesman problem dengan menggunakan nearest neighbour heuristic dapat menggunakan langkah langkah berikut ini. Langkah 1 Langkah 2 : Pilih simpul awal. : Lihat semua sisi yang keluar dari simpul awal, pilih simpul berikutnya dengan nilai sisi yang terkecil. Langkah 3 Langkah 4 : Ulangi proses ini sampai semua simpul dikunjungi. : Periksa apakah semua simpul telah dikunjungi, jika sudah maka kembali lagi ke simpul awal. Langkah 5 : Hitung jarak rute perjalanan yang didapat 2.7 Unified Modelling Language (UML) UML menggambarkan kebutuhan dan alur proses sistem. UML terbagi atas beberapa jenis diagram, yaitu use case, activity diagram, sequence diagram,dan class diagram. 2.7.1 Use Case Menurut Martin Fowler (2003: P99) menyatakan bahwa use case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use case merupakan sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Menurut Albertus Bayu Aji Priyono untuk lebih memperjelas use case, lihat gambaran suatu peristiwa untuk sebuah klinik kesehatan di bawah ini

19 Gambar 2. 8 Contoh use case Pada gambar 2.8 menjelaskan bahwa Pasien menghubungi klinik untuk membuat janji (appointment) dalam pemeriksaan tahunan. Receptionist mendapatkan waktu yang luang pada buku jadwal dan memasukkan janji tersebut ke dalam waktu luang itu. 2.7.2 Activity Diagram Menurut Martin Fowler (2003: P117) menyatakan bahwa activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Sebuah activity diagram secara keseluruhan menunjukkan aliran kontrol. 2.7.3 Sequence Diagram Menurut Martin Fowler (2003: P53) menyatakan bahwa sequence diagram menggambarkan interaksi diagram yang menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok objek saling berkolaborasi dalam beberapa aksi. Menurut Albertus Bayu Aji Priyono contoh dari sequence diagram untuk pembuatan hotel reservation bisa dilihat di bawah ini. Objek yang mengawali urutan pesan adalah areservation Window.

20 Gambar 2. 9 Contoh Sequence Diagram Pada gambar 2.9 menjelaskan bahwa Reservation window mengirim pesan makereservation() ke HotelChain. Kemudian HotelChain mengirim pesan yang sama ke Hotel. Bila Hotel punya kamar kosong, maka dibuat Reservation dan Confirmation. 2.7.4 Class Diagram Menurut Martin Fowler (2003: P35) class diagram mendeskripsikan berbagai jenis objek dalam sistem dan macam - macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukkan properties dan operasi dari kelas dan kendala yang berlaku pada objek yang terhubung. 2.8 Personal Home Page (PHP) Menurut Loka Dwiartara (2010: P3) menyatakan bahwa PHP ditemukan pertama kali oleh seorang Software Developer bernama Rasmus Lerdrof pada 1995. Awalnya Rasmus ingin mengetahui jumlah

21 pengunjung yang membaca resume dalam website. Lalu dikembangkan script yang baru dapat melakukan dua pekerjaan, yakni merekam informasi pengunjung, dan menampilkan jumlah pengunjung dari suatu website. Kemudian banyak orang di milis mendiskusikan script buatan Rasmus Lerdrof, hingga akhirnya rasmus mulai membuat sebuah tool/script, bernama Personal Home Page (PHP). Keunggulan PHP : Gratis Cross platform : Dapat di gunakan di berbagai sistem operasi, mulai dari linux, windows, mac os dan sistem operasi yang lain. Mendukung banyak database : PHP telah mendukung banyak database seperti MySQL, ODBC, Ovrimos, dan lain - lain. On The Fly : PHP sudah mendukung on the fly, artinya dengan PHP anda dapat membuat dokumen seperti text, Word, Excel, PDF, dan lain - lain. 2.9 Hyper Text Markup Language 5 (HTML5) Menurut Yudha Yudhanto (2012) bahwa HTML5 merupakan sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari World Wide Web, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML. Di mana tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.

22 Berikut tujuan dibuatnya HTML5 : Fitur baru harus didasarkan pada HTML, CSS, DOM, dan JavaScript. Mengurangi ketergantugan untuk plugin eksternal (Seperti Flash). Penanganan kesalahan yang lebih baik. Lebih markup untuk menggantikan scripting. HTML5 merupakan perangkat mandiri. Proses pembangunan dapat terlihat untuk umum. Fitur baru dalam HTML5 : Unsur kanvas untuk menggambar. Video dan elemen audio untuk media pemutaran. Dukungan yang lebih baik untuk penyimpanan secara offline. Elemen konten yang lebih spesifik, seperti artikel, footer, header, nav, section. Bentuk kontrol tampilan seperti kalender, tanggal, waktu, email, url, search. 2.10 Model Waterfall Pressman (2010: P39) menyatakan bahwa model waterfall, terkadang disebut siklus model klasik, dengan pendekatan yang sistematis dan sekuensial untuk pengembangan perangkat lunak. Gambar 2.10 adalah fase model menurut Pressman (2010: P39)

23 Gambar 2. 10 Model waterfall Communication Communication merupakan proses tahap awal untuk analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak, dan tahap untuk mengadakan pertemuan dengan konsumen untuk mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem, serta pengumpulan data tambahan dari jurnal, artikel, dan internet. Planning Setelah proses communication selesai maka dilanjutkan dengan proses planning yang akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan perangkat lunak, termasuk rencana yang akan dilakukan. Modeling Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.

24 Construction Construction merupakan proses membuat kode. Pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu perangkat lunak, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat dengan tujuan menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki. Deployment Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah perangkat lunak atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan user. Kemudian perangkat lunak yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala