PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA


ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pijat Bayi Daftar Pustaka : 6 ( ) ABSTRACT

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN SUAMI UNTUK MENCEGAH HIV/AIDS DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

SUCI ARSITA SARI. R

HUBUNGAN JENIS MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN PTEMANGGUNG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Mia Setiawati 1, Nunung Mulyani 2, Helmi Diana 2 ABSTRAK

MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA

Linda Januarti Kamariatmi*), Sigit Ambar W.**), Gipta Galih Widodo***)

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA SENDANGAGUNG, SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

Journal of Health Education

HALAMAN PENGESAHAN. Artikel dengan judul Perbedaan pengetahuan tentang Ca mamae pada santriwati

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PRAKTIK SADARI PADA SISWI SMA ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 0 1 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PENGARUH HEALTH EDUCATION

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA MENYUSUI YANG BENAR

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS KADER POSYANDU

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Watik Ariyanti*) ABSTRAK

PENGARUH DEMONSTRASI PIJAT BAYI TERHADAP MINAT IBU UNTUKMELAKUKAN PIJAT BAYI SECARA MANDIRI

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan ANUGERAH FITRI ANGGRAENI R

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

Nur Fitria Rahmawati 1, Siti Aisah 2, Mifbakhuddin 3. Abstrak

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Abstrak. Pengetahuan, Teknik Marmet, Pijat Oksitosin, Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin, Kelancaran Pengeluaran ASI.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAMI PALEMBANG ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBADUYUT BANDUNG

PERFORMANCE ACCOMPLISHMENT S DALAM MOTIVASI KADER POSYANDU

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PRAKTIK IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI POST PARTUM

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA BATITA DI KELURAHAN KEPRABON SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN BEDSIDE TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI DI TINJAU DARI PARITAS

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

DEWI SUSANTI ( S)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

Karakteristik Dukun Bersalin Tentang Kemitraan dengan Bidan di Wilayah Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

Manuskrip. Oleh : Icha Puspitalia Wilanda NIM : G2A PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

Kata kunci : pendidikan sekehatan, motivasi dan ASI eksklusif Kepustakaan : 20 ( )

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL Oleh AIDATUS SHOLEKHAH 040112a001 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2015 i

HALAMAN PENGESAHAN Artikel Karya Tulis Ilmiah dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi di Desa Gebang, disusun oleh: Nama NIM Program Studi : Aidatus Sholekhah : 040112a001 : DIII Kebidanan Telah disetujui oleh pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo, pada : Ungaran, Agustus 2015 (Anggun Trisnasari, S.SiT, M.Kes) ii

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi di Desa Gebang The Influence of Health Education toward the Mothers Knowledge about Infant Massage at Gebang Village Bonang Sub-district Demak Regency Aidatus Sholekhah 1, Anggun Trisnasari, S.SiT, M.KeS 2, Cahyaningrum, S.SiT 3 Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Masa 0-5 tahun disebut sebagai fase Golden Age. Golden Age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Sejak bayi dilahirkan, ada tiga kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh orang tua, yaitu kebutuhan fisik-biologis, kebutuhan emosikasih sayang, dan kebutuhan stimulasi. Pijat bayi merupakan suatu pengungkapan rasa kasih sayang antara orangtua dengan anak lewat sentuhan pada kulit yang dapat memberikan dampak sangat luar biasa. Kurangnya informasi dari tenaga kesehatan tentang pijat bayi menyebabkan rendahnya pengetahuan ibu tentang pijat bayi, sehingga menyebabkan kunjungan ibu ke dukun bayi untuk melakukan pijat bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Penelitian ini menggunakan desain quasy experimen dengan rancangan Pretest- Posttest with Control Group. Dengan jumlah sampel 50 responden yang terbagi dalam 25 responden dalam kelompok intervensi dan 25 responden dalam kelompok kontrol. Analisis data menggunakan Independent T-Test dan Dependen T-Test. Hasil penelitian menyatakan bahwa p-value sebesar 0,000 < α (0,05), jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi. Perlunya tenaga kesehatan memberikan pendidikan kesehatan mengenai pijat bayi untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pijat bayi agar ibu mengerti tentang pijat bayi dan bisa mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Pijat Bayi Referensi : 21 referensi (2006-2014) 1

ABSTRACT 0-5 year period referred to as the phase of "Golden Age". Golden Age is a time that is very important to pay attention to child growth carefully so as early as possible can be detected in case of abnormality. Since the baby is born, there are three basic needs that must be met by the parents, the biological-physical needs, emotional needs-affection, and needs stimulation. Infant massage is an expression of affection between parent and child through the touch on the skin that can provide extraordinary impact. Lack of information from health professionals about infant massage affects the lack of knowledge of mothers about infant massage, so that the mothers make a visit to the traditional birth attendant to conduct infant massage at Gebang Village Bonang Sub-district Demak Regency. This study aimed so find the influence of health education toward the mothers knowledge about infant massage at Gebang Village Bonang Sub-district Demak Regency. This was a quasi-experimental research with the pretest-posttest design with control group design. The samples were 50 respondents divided into 25 respondents in the intervention group and 25 respondents in the control group. The data were analyzed by using the Independent and Dependent T-Tests. The results of this study indicated that the p-value of 0.000 < α (0,05), so it could be concluded that there was an influence of health education toward the mothers knowledge about infant massage. It is necessary that the health workers can provide health education about infant massage to improve the mothers knowledge about infant massage in order that mothers understand about infant massage and can be practiced in everyday life. Keyword : Health education, Knowledge, Infant messege Bibliographies : 21 (2006-2014) PENDAHULUAN Latar Belakang Masa 0-5 tahun disebut sebagai fase Golden Age. Golden Age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak misalnya bayi dapat mencium, merasa, mendengar, dan melihat. Kulit mereka sangat sensitive terhadap suhu dan sentuhan. (Marmi, 2012). Sejak bayi dilahirkan, ada tiga kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh orang tua, yaitu kebutuhan fisik-biologis, kebutuhan emosi-kasih sayang, dan kebutuhan stimulasi. Ketiga kebutuhan pokok tersebut akan saling berpengaruh sehingga harus diberikan secara bersamaan sejak bayi dalam kandungan. Pijat bayi merupakan salah satu terapi sentuhan yang bisa memenuhi ketiga kebutuhan pokok tersebut karena dalam praktiknya pijat bayi ini mengandung unsur sentuhan berupa kasih sayang, suata atau bicara, kontak mata, gerakan, dan pijatan. Pijat bayi juga merupakan salah satu jenis stimulasi yang akan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi dari kerja sel-sel otak. (Ria, 2012). Pada bayi new born, pijat dianjurkan untuk dilakukan setiap hari walau dalam waktu yang relative singkat. Selain bagus untuk perkembangan ototototnya, pijat bayi juga menambah ikatan antara ibu dan bayinya. Dari sisi medis, pijat bayi tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi rasa lelah pada bayi. Namun, pijat bayi juga sangat mendukung tumbuh kembangnya, terutama untuk merangsang perkembangan otak, mental dan panca indera. Pijat bayi juga meningkatkan 2

kualitas tidur. Setelah dipijat bayi akan merasa nyaman dengan begitu bayi akan tertidur lebih lama dan lebih nyenyak (Ria, 2012). Menurut penelitian saudara Amalia Mukmilah menyatakan bahwa pengetahuan ibu tentang pijat bayi masih dalam katagori kurangdan gambaran pengetahuan ibu tentang cara melakukan pijat bayi dalam katagori sedang. Kurangnya informasi yang ibu dapatkan dari tenaga kesehatan ataupun belum adanya program puskesmas untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi membuat ibu tidak bisa mengetahui tentang pijat bayi. Sehingga masih banyak ibu yang membawa bayinya ke dukun bayi karena bayi mereka rewel atau sakitdan mereka beranggapan dukun bayi lebih berpengalaman dan lebih mahir dalam memijat bayi. Dari studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan september di Desa Gebang dari 10 ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan didapatkan 9 ibu yang belum mengetahui tentang pengertian pijat bayi, 4 ibu belum mengetahui manfaat pijat bayi, 4 ibu belum mengetahui waktu melakukan pijat bayi, 2 ibu yang sudah mengerti tentang persiapan melakukan pijat bayi, dan 10 ibu tidak mengetahui tentang teknik pijat bayi dan teknik relaksasi dalam pijat bayi. Kurangnya pengetahuan ibu untuk memijat bayinya sendiri sehingga mempengaruhi ibu untuk membawa bayinya ke dukun bayi untuk dipijat dan sebagian besar dari 10 ibu tersebut sudah pernah membawa bayinya ke dukun bayi untuk dipijat. Berdasarkan data dan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Desa Gebang kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas rumusan masalah penelitian karya tulis ilmiah adalah Adakah Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak? Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi dan kontrol di Desa Gebang. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pijat bayi sesudah dilakukan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi dan kontrol di Desa Gebang. Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dan sesudah penelitian pada kelompok kontrol di Desa Gebang. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Manfaat Penelitian 1. Bagi ibu bayi Ibu akan lebih mengetahui tentang pijat bayi dan diharapkan ibu bisa melakukan pijat bayi pada bayinya sendiri. 3

2. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menambah referensi untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pijat bayi. 3. Bagi Puskesmas Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan program puskesmas tentang pemberian pendidikan kesehatan yang akan diberikan pada masyarakat dan program puskesmas memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan tentang pijat bayi. 4. Bagi Peneliti Proses penulisan ini merupakan pengalaman ilmiah berharga yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan peneliti tentang metode penelitian, dan menambah kajian pengetahuan peneliti tentang pengaruh pendidikan pijat bayi serta sebagai sumber ilmu untuk diterapkan pada saat praktek. BAHAN DAN CARA Penelitian ini menggunakan rancangan Pretest-Posttest with Control Group. Dilakukan di Desa Gebang pada tanggal 15-20 April 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan yang tinggal di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak yang berjumlah 102 orang pada bulan april 2015. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling sebanyak 50 respoinden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 25 responden menjadi kelompok Kontrol dan 25 responden menjadi kelompok Intervensi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yaitu kuesioner dan data jumlah ibu hamil yang didapatkan dari bidan desa. Alat pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa Univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa Bivariat dengan menggunakan uji t- independent. HASIL PENELITIAN A. Analisis Univariat 1. Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Sebelum Dilakukan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Sebelum Dilakukan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, 2015 Pengetahuan Intervensi Kontrol tentang Pijat Bayi F % F % Kurang Cukup Baik 18 5 2 72,0 20,0 8,0 16 6 3 64,0 24,0 12,0 Jumlah 25 100,0 25 100,0 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi, pada kelompok intervensi sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang pijat bayi dalam kategori kurang, sejumlah 18 orang (72,0), sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar juga memiliki pengetahuan tentang pijat bayi dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 16 orang (64,0%). 2. Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di Desa Gebang Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, 2015 4

Pengetahuan Intervensi Kontrol tentang Pijat Bayi f % F % Kurang Cukup Baik 0 3 22 0,0 12,0 88,0 14 7 4 56,0 28,0 16,0 Jumlah 25 100,0 25 100,0 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi, pada kelompok intervensi pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebagian besar sudah dalam kategori baik, sejumlah 22 orang (88,0), sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar masih memiliki pengetahuan dalam kategori kurang, sejumlah 14 orang (14,0%). B. Analisis Bivariat Analisis bivariat pada bagian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Untuk mengetahui pengaruh ini, dilakukan uji t independen dan uji t dependen karena data yang diperoleh berdistribusi normal. Data berdistribusi normal dibuktikan pada hasil berikut ini. 1. Uji Normalitas Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Variabel Perlakuan Kelompok N p-value Kesimpulan Pengetahuan Sebelum Intervensi 25 0,219 Normal Kontrol 25 0,154 Normal Sesudah Intervensi 25 0,076 Normal Kontrol 25 0,068 Normal Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari hasil uji normal menggunakan uji Saphiro Wilk diperoleh p-value untuk pengetahuan pretest pada kelompok intervensi dan kontrol masingmasing sebesar 0,219 dan 0,154, sedangkan p-value untuk pengetahuan posttest pada kelompok intervensi dan kontrol masingmasing sebesar 0,076 dan 0,068. Oleh karena keempat p-value tersebut lebih besar dari α (0,05) maka disimpulkan semua data dapat dinyatakan berdistribusi normal. Jadi uji perbedaan yang digunakan menggunakan uji parametrik, yaitu uji t independen dan uji t dependen. 2. Uji Kesetaraan Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan antara Kelompok Intervensi dan Kontrol Uji kesetaraan dilakukan dengan menguji pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum perlakuan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasilnya dikatakan setara atau homogen apabila tidak ada perbedaan secara bermakna antara pengetahuan responden antara kelompok intervensi dan kontrol sebelum perlakuan (p > 0,05), begitu juga sebaliknya. Tabel 4.4 Uji Kesetaraan Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan antara Kelompok Intervensi dan Kontrol di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, 2015 Variabel Kelompok N Mean SD T Pengetahuan Intervensi Kontrol 2510,76 2510,68 3,072 3,038 0,09 3 Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan, rata-rata skor tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi pada kelompok intervensi sebesar 10,76 sedangkan pada kelompok kontrol tidak jauh berbeda yaitu sebesar 10,68. Berdasarkan uji t indepeden, didapatkan nilai t hitung sebesar 0,093 dengan p-value 0,927. Oleh karena p-value 0,927 > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum pendidikan kesehatan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Ini juga menunjukkan kedua kelompok dapat dinyatakan homogen atau setara. p- value 0,927 5

3. Perbedaan Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Intervensi di Desa Gebang Tabel 4.5 Perbedaan Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Intervensi di Desa Gebang, Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, 2015 Variabel Perlakuan N Mean SD T p- value Pengetahuan Sebelum 25 10,76 3,072-0,000 Sesudah 25 17,40 1,95814,503 Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa rata-rata skor tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi sebesar 10,76, kemudian meningkat menjadi 17,40 sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Berdasarkan uji t dependen, didapatkan nilai t hitung sebesar -14,503 dengan p-value sebesar 0,000. Terlihat bahwa p-value 0,000 < (0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi di Desa Gebang, Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, 2015. 4. Untuk Mengetahui Perbedaan Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Sebelum dan Sesudah Penelitian pada Kelompok Kontrol di Desa Gebang Tabel 4.6 Perbedaan Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Sebelum dan Sesudah Penelitian pada Kelompok Kontrol di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, 2015 Variabel Perlakuan N Mean SD T p- value Pengetahuan Sebelum 25 10,68 3,038-0,168 Sesudah 25 11,20 3,3671,422 Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa pada kelompok kontrol yang tidak diberikan pendidikan kesehatan, rata-rata skor tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum penelitian sebesar 10,68, kemudian berubah menjadi 11,20 sesudah penelitian. Berdasarkan uji t dependen, didapatkan nilai t hitung sebesar -1,422 dengan p-value sebesar 0,168. Terlihat bahwa p-value 0,168 > (0,05), ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dan sesudah penelitian pada kelompok kontrol di Desa Gebang, Kabupaten Demak, 2015. 5. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Untuk mengetahui pengaruhi ini, dilakukan uji perbedaan pengetahuan ibu tentang pijat bayi sesudah diberikan pendidikan kesehatan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasilnya jika terdapat perbedaan signifikan (p< ) maka disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi, begitupun sebaliknya. Tabel4.7 Pengaruh Kesehatan Pendidikan terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, 2015 p- Variabel Kelompok N Mean SD T value Pengetahuan Intervensi 25 17,40 1,9587,96 0,000 Kontrol 25 11,20 3,3670 Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa rata-rata skor tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi sebesar 17,40 sedangkan sesudah penelitian pada kelompok kontrol 11,72. Berdasarkan uji t independen, didapatkan nilai t hitung = 7,960 dengan p- value sebesar 0,000. Oleh karena p-value 0,000 < (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pengetahuan ibu tentang pijat bayi sesudah 6

diberikan pendidikan kesehatan antara kelompok intervensi dan kontrol di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, 2015. Ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. PEMBAHASAN Pada bab V ini, membahas tentang hasil penelitian yang meliputi hasil analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat mendiskripsikan setiap variabel, sedangkan analisis bivariat membahas tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak A. Analisis Univariat 1. Pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pada kelompok Intervensi dan Kontrol di Desa Gebang Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar responden pada kelompok Intervensi yaitu sebanyak 18 responden (72%) memiliki pengetahuan kurang, sebanyak 5 responden (20%) memiliki pengetahuan cukup, dan sebanyak 2 responden (8%) memiliki pengetahuan baik. Sedangkan, pada kelompok Kontrol sebagian besar 16 responden (64%) memiliki pengetahuan kurang, sebanyak 6 responden ( 24%) mempunyai pengetahuan cukup dan sebanyak 3 responden (12%) memiliki pengetahuan baik, dalam hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak sebagian besar memiliki pengetahuan yang sama yaitu termasuk dalam kategori kurang. Pengetahuan dalam kategori kurang, dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu yang pertama faktor internal yang berupa pendidikan, pekerjaan, dan umur. Faktor yang kedua faktor eksternal yang berupa faktor lingkungan dan sosial budaya. (Notoatmodjo, 2012) Menurut Nursalam (2008), usia adalah umur individu yang terhitung saat dilahirkan sampai berulang tahun. Pada kelompok Intervensi umur responden sebagian besar umur 20-35 tahun sebanyak 21 responden (84%) dimana 2 responden dalam kategori baik, 5 orang dalam kategori cukup, dan 14 orang dalam kategori kurang, sedangkan pada kelompok Kontrol umur responden sebagian besar umur 20-35 tahun sebanyak 22 responden (88%) dimana 2 responden dalam kategori baik, 5 orang dalam kategori cukup, dan 15 orang dalam kategori kurang. Menururt Notoatmodjo (2012), Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Pada kelompok Intervensi pendidikan responden sebagian besar yaitu SMP sebanyak 15 responden (60%) dimana 4 responden dalam kategori cukup dan 11 orang dalam kategori kurang, sedangkan pada kelompok Kontrol pendidikan responden sebagian besar yaitu SMP sebanyak 14 responden (56%) dimana 1 responden dalam kategori baik, 4 orang dalam kategori cukup, dan 9 orang dalam kategori kurang. 2. Pengetahuan ibu tentang pijat bayi sesudah dilakukan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi dan kontrol di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat diketahui pengetahuan ibu tentang pijat bayi setelah dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar 7

responden kelompok intervensi memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 22 responden (88%), dan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 3 responden (12%). Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pijat bayi pada responden setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi telah mengalami perubahan dari kategori pengetahuan kurang menjadi kategori pengetahuan baik. Peningkatan pengetahuan responden dari pengetahuan kurang menjadi baik disebabkan karena adanya adanya dorongan-dorongan yang dari pihak luar yang akan mempengaruhi pengetahuan yang didapatkan responden dari pendidikan kesehatan tentang pijat bayi dengan media leafleat yang berisi materi tentang pijat bayi dan metode yang digunakan pada saat pendidikan kesehatan adalah ceramah dan tanya jawab sehingga dengan kata lain metode dan media yang digunakan dapat menimbulkan perubahan motivasi responden sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Pengetahuan pada kelompok kontrol yang masih dalam kategori kurang dapat dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang didapatkan oleh responden. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar responden adalah masyarakat pedesaan yang belum pernah mendapatkan informasi tentang pijat bayi dari tenaga kesehatan didaerahnya. B. Analisis Bivariat 1. Perbedaan Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Sebelum dan Sesudah diberi Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Intervensi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Hasil penelitian menunjukkan ratarata pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi sebesar 10,76 kemudian meningkat menjadi 17,40 setelah diberikan pendidikan kesehatan. Dan berdasarkan hasil uji dependen t test didapatkan nilai t hitung sebesar -14,503 dengan p-value seebesar 0,000. Oleh karena p-value 0,000 ( p < α 0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan responden kelompok intervensi dalam pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi yaitu sebesar 6,64 dimana hal ini ditunjukkan dalam salah satu pertanyaan didalam kuesioner no 5 yaitu dengan pertanyaan Pijat bayi dapat meningkatkan berat badan bayi, dimana sebelum pendidikan kesehatan sebanyak 5 responden (20%) menjawab benar dan setelah diberikan pendidikan kesehatan meningkat sebanyak 25 responden (100%) menjawab benar. Salah satu tujuan pemberian pendidikan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku dan dapat mendorong individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. 2. Perbedaan Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Sebelum dan Sesudah Penelitian pada Kelompok kontrol di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Hasil penelitian menunjukkan ratarata pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok kontrol sebesar 10,68 dan setelah penelitian menjadi sebesar 11,20. Hasil uji t test didapatkan t hitung sebesar - 1,422 dengan p-value sebesar 0,168. Terlihat bahwa p-value 0,168 > α (0,05), ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pengetahuan responden tentang pijat bayi sebelum dan sesudah penelitian pada kelompok kontrol di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah penelitian pada kelompok kontrol yaitu sebesar 0,52. Perubahan yang 8

tidak signifikan salah satunya disebabkan karena kurangnya informasi yang didapatkan responden. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa belum pernah mendapatkan informasi secara langsung tentang pijat bayi melalui pendidikan kesehatan. Menurut Notoatmodjo (2007), media pendidikan kesehatan adalah alat bantu pendidikan kesehatan karena alat-alat tersebut merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kesehatan dan karena alat-alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien. Selain media informasi penggunaan metode pendidikan kesehatan juga mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian informasi dengan menggunakan metode pendidikan kesehatan. 3. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu melakukan pijat bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Hasil penelitian menunjukkan ratarata pengetahuan ibu tentang pijat bayi pada kelompok intervensi sebesar 10,76 pada kelompok kontrol sebesar 10,68. Hasil uji independen t test didapatkan nilai t hitung sebesar dengan p-value sebesar 0,000. Terlihat bahwa p-value 0,000 (p > α 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pengetahuan responden tentang pijat bayi sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi daripada kelompok kontrol di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Menurut Fitriani (2011) beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pendidikan kesehatan antara lain Faktor penyuluh yang meliputi persiapan, penguasaan materi, penampilan, penggunaan bahasa, intonasi, cara penyampaian. Faktor sasaran yang meliputi tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, kepercayaan dan adat, kondisi lingkungan. Faktor proses penyuluhan yang meliputi pilihan waktu, tempat, jumlah sasaran, alat peraga dan metode. Salah satu faktor lainnya adalah Media pendidikan kesehatan adalah alat bantu pendidikan kesehatan karena alat-alat tersebut merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kesehatan dan karena alat-alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien. Berdasarkan fungsinya sebagai alat penyalur pesan-pesan kesehatan. (Notoatmodjo, 2007) C. Keterbatasa Penelitian Keterbatasan dalam penelitian yaitu pendidikan kesehatan tentang pijat bayi tidak dilakukan secara bersamaan atau dalam satu waktu. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, maka di peroleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak pada kelompok Intervensi sebagian besar memiliki kategori kurang yaitu sebanyak 18 responden (72%) dan pada kelompok Kontrol sebagian besar memiliki kategori kurang yaitu sebanyak 16 responden (64%). 2. Pengetahuan ibu tentang pijat bayi sesudah dilakukan pendidikan kesehatan di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak pada kelompok Intervensi sebagian besar memiliki kategori baik yaitu 22 responden (88%) dan pada kelompok Kontrol sebagian besar memiliki 9

kategori kurang yaitu sebanyak 14 responden (56%). 3. Ada perbedaan pada kelompok intervensi pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak dengan p-value sebesar 0,000 4. Tidak ada perbedaan pada kelompok kontrol pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dan sesudah penelitian di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak dengan p-value sebesar 0,168 5. Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Desa Gebang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak dengan p- value sebesar 0,000 B. Saran Berdasarkan dari kesimpulan hasil penelitian tersebut, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi masyarakat Diharapkan masyarakat untuk terus menggali dan mencari informasi yang khususnya tentang pijat bayi di tenaga kesehatan, media sosial seperti internet, artikel, majalah, buku dan lain-lain. 2. Bagi tenaga kesehatan Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi informasi tentang pengetahuan ibu tentang pijat bayi, bagi tenaga kesehatan yang bertugas di Desa Gebang dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang pijat bayi dengan menggunakan media leafleat dan metode yang lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan para ibu tentang pijat bayi 3. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pendidikan kesehatan pada waktu yang bersamaan. 4. Bagi institusi pendidikan Diharapkan untuk institusi pendidikan dapat menambah sumber referensi kepustakaan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan dan pengetahuan tentang kesehatan sehingga dapat memberikan hasil yang optimal DAFTAR PUSTAKA Aditya, Nana. (2014). Panduan Lengkap Merawat Bayi Baru Lahir. Yogyakarta : Stiletto Book. Amalia. (2012). Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi di Desa Karang Malang Kecamatan Kangkung Kendal. KTI. STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.. (2013). Managemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Fitriani, S. (2011). Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu Heri D. J. Maulana. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Hidayat, A, Aziz, Alimul. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.. (2010). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Hikmawati, I. (2011). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika http://fkep.unand.ac.id/in/kegiatan/abstrak/ 895-pengaruh-pijat-bayi-terhadap- peningkatan-berat-badan-bayi-usia- 3-6-bulan- Marmi. (2012). Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 10