LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015

OLAAN N AMAN. Direktorat Direktorat Jen uangan

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

PERENCANAAN HIBAH (IMPLEMENTASI PP NO. 10/2011 & PERMEN PPN NO. 4/2011)

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN. PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.OlO/ 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Mengenai Pasar Modal Indonesia. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan

BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEBT FOR NATURE SWAPT. By: Dewi Triwahyuni

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

for-nature and Development Swaps: Peluang Penerapannya di Indonesia

Kesepakatan Debt-for-Nature Swap AS-RI. Sisa Pembayaran Utang RI ke AS Tahun 1970-an Dialihkan untuk Membiayai Konservasi Hutan Sumatera

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara),

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), up date 28 Februari 2009

Analisis Keuangan Taman Nasional di Indonesia:

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR

2 Keseluruhan kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya risiko penurunan capacity to repay (default) dari ULN Korporasi Nonbank. Selain itu, sebagian

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21/PBI/2014 UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK DAN SURAT EDARAN NO.16/24/DKEM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM PROGRAM DEBT FOR NATURE SWAPS (DNS) DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 20 /PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

2) faktor-faktor yang terkait dengan peranan Indonesia di dalam kerjasama multilateral CTI-CFF adalah faktor geografis dan ketahanan pangan. Jadi sela

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011

TEL: FAX:

DAFTAR ISI 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH...

REALISASI BELANJA S.D. AGUSTUS 2014 (BRUTO)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PMK.08/2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH. BAB I KETENTUAN UMUM

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.

Tabel 5.15 Kendala Proyek Pinjaman Luar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara Indonesia dengan Jepang telah dimulai sejak kehadiran

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA.

Penyempurnaan atas PBI No.16/20/PBI/2014

JURNAL PERJANJIAN INTERNATIONAL

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan Fiskal untuk Mendukung Akselerasi Sektor Industri yang Berdaya Saing

SEMESTER II TAHUN 2014 DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN

No.16/24/DKEM Jakarta, 30 Desember 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 20 /PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2018, No Penyediaan Infrastruktur Prioritas Nomor 3 Tahun 2015 tentang Komposisi Pembebanan Pinjaman untuk Membiayai Pembangunan Mass Rapid Tra

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PMK.08/2012 TENTANG

PEMBENTUKAN ASEAN INFRASTRUCTURE FUND (AIF) Tabel 1: Perbandingan Global Cakupan Pelayanan Infrastruktur. (Nugraha Adi) I.

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

Nomor : 249A/KEP/BP-BRR.04/VII/2008 TENTANG PEMBENTUKAN TIM DESK PERCEPATAN PROYEK PINJAMAN HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) TAHUN 2008

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 107 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.08/2017 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. saing global, dan memperbaiki iklim investasi secara keseluruhan.

Edisi Triwulan IV Tahun 2012

PENDAHULUAN Latar Belakang

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Transkripsi:

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI SEPTEMBER 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Agustus 2014 hal 2

Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang tugas utamanya adalah melaksanakan pengelolaan pinjaman dan hibah Pemerintah Republik Indonesia. Pengelolaan pinjaman dan hibah dimaksud antara lain meliputi: Penandatanganan perjanjian pinjaman dan hibah; Amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah; Penutupan masa laku penarikan pinjaman dan hibah; Pelaksanaan Debt Swap. Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah yang dilaksanakan Direktorat Pinjaman dan Hibah selama bulan September 2014. Klasifikasi Pinjaman dan Hibah Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No.54 tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah dan PP No. 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, pinjaman dapat berupa: Pinjaman Dalam Negeri Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dapat bersumber dari BUMN, Pemerintah Daerah, dan Perusahaan Daerah. Pinjaman Luar Negeri Pinjaman Luar Negeri dapat bersumber dari: Kreditor Multilateral, yaitu lembaga keuangan internasional yang beranggotakan beberapa negara yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah. Kreditor Bilateral, yaitu pemerintah negara asing atau lembaga yang bertindak untuk pemerintah negara asing yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah. Kreditor Swasta Asing (KSA), yaitu lembaga keuangan asing, lembaga keuangan nasional, dan lembaga non keuangan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah berdasarkan perjanjian pinjaman tanpa jaminan dari Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE). LPKE, yaitu lembaga yang ditunjuk negara asing untuk memberikan jaminan, asuransi, pinjaman langsung, subsidi bunga, dan bantuan keuangan untuk meningkatkan ekspor negara yang bersangkutan atau bagian terbesar dari dana tersebut dipergunakan untuk membeli barang/jasa dari negara bersangkutan yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia. Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi September 2014 hal 1

PP No.10 tahun 2011 juga mengatur sumber Hibah sebagai berikut: Hibah Dalam Negeri, yaitu yang berasal dari lembaga keuangan dalam negeri, lembaga non keuangan dalam negeri, Pemerintah Daerah, perusahaan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di wilayah Negara Republik Indonesia, lembaga lainnya, dan perorangan. Hibah Luar Negeri, yaitu yang berasal dari negara asing (bilateral), lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga multilateral, lembaga keuangan asing, lembaga non keuangan asing, lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia, dan perorangan. Kilas Kinerja Selama bulan September 2014 telah dilaksanakan penandatanganan sembilan perjanjian pinjaman senilai total equiv. USD214,44 juta 1. Pinjaman tersebut terdiri dari satu pinjaman bilateral senilai USD200 juta dan delapan pinjaman realisasi atas pinjaman induk Pinjaman Dalam Negeri (PDN) senilai IDR175,49 miliar. Selain pinjaman di atas, telah dilakukan penandatanganan dua perjanjian hibah dengan total USD612,87 juta. Hibah ini terdiri dari satu hibah bilateral senilai USD612,64 juta dan satu hibah multilateral senilai USD225 ribu. USD612,64 juta Pinjaman Bilateral PDN Hibah Bilateral Hibah Multilateral USD14,44 juta USD200 juta Jumlah Pinjaman dan Hibah Baru Berdasarkan Jenisnya USD225 ribu 1 Kurs Bloomberg tanggal 2 Oktober 2014 (USD1 = IDR 12.155,10) Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi September 2014 hal 2

Amandemen yang disetujui pada bulan September 2014 berjumlah tiga amandemen yang terdiri dari satu pinjaman multilateral, satu pinjaman KSA/LPKE, dan satu hibah multilateral. Dua amandemen merupakan perpanjangan availability period, sedangkan sisanya berupa realokasi kategori. Perpanjangan availability period Realokasi kategori 1 2 Jumlah Amandemen berdasarkan Jenisnya Berdasarkan monitoring internal pada bulan September 2014, terdapat tiga pinjaman bilateral yang telah mengalami penutupan masa laku di bulan Juli 2014 namun belum dilaporkan. Ketiga pinjaman tersebut berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan total pinjaman senilai JPY40,94 miliar. Pengelolaan debt swap dilakukan untuk pinjaman dari USAID senilai USD 11,19 juta. Jumlah pinjaman tersebut akan disetor ke Trust Fund yang kemudian akan digunakan untuk kegiatan konservasi hutan. Pengelolaan Pinjaman dan Hibah 1. Penandatanganan Perjanjian Pinjaman Selama bulan September 2014 dilakukan penandatanganan sembilan perjanjian pinjaman dengan total nilai pinjaman sebesar USD200 juta dan IDR175,49 miliar. Pinjaman tersebut terdiri dari satu pinjaman bilateral dan delapan pinjaman realisasi dari pinjaman induk PDN. Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi September 2014 hal 3

Pinjaman bilateral bersumber dari KfW untuk Stepping-up Investment for Growth Acceleration Programme (SIGAP). Pinjaman Program yang ditandatangani pada tanggal 29 September 2014 sejumlah USD200 juta ini bertujuan untuk meningkatkan: (i) iklim usaha; (ii) investasi infrastruktur di sektor publik dan private; (iii) pengadaan dalam kerangka pemerintah. Executing Agency terkait program ini adalah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pada tanggal 10 September 2014 telah dilakukan penandatanganan delapan perjanjian realisasi PDN senilai IDR IDR175,49 miliar. Sebagai bagian dari perjanjian induk PDN senilai IDR971.89 miliar, pinjaman dengan lender Bank DKI ini digunakan untuk pengadaan Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) dan Alat Utama (Alut) Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2. Penandatanganan Perjanjian Hibah Penandatanganan perjanjian hibah pada bulan September 2014 terdiri dari satu hibah bilateral dan satu hibah multilateral dengan total USD612,87 juta. Hibah multilateral berasal dari ADB senilai USD225.000 untuk kegiatan Support for Selected Sector Analysis for National Medium-Term Development Planning 2015-2019 on ASEAN Connectivity. Kegiatan dengan Executing Agency Kementerian PPN/Bappenas ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Indonesia mendapatkan manfaat dari integrasi regional ASEAN melalui pelaksanaan: i) Master Plan for ASEAN Connectivity (MPAC); ii) Implementasi Blueprint Indonesia-Malaysia-Thailand: Growth Triangle (IMT-GT); dan iii) Implementasi Blueprint the Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Phlippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA). Hibah Bilateral senilai USD612,64 juta berasal dari United States Agency for International Development (USAID) untuk kegiatan Assistance Agreement Between The United States Of America And The Republic Of Indonesia For The Achievement Of A Stronger Indonesia Advancing National And Global Development. Perjanjian ini merupakan hibah kerjasama pembangunan Amerika Serikat dengan Indonesia untuk kurun waktu lima tahun yang menghasilkan 4 tujuan pengembangan: (i) penguatan tata pemerintahan demokratis; (ii) peningkatan pelayanan kemanusiaan untuk masyarakat termiskin dan paling rentan; (iii) peningkatan prioritas kepentingan bersama secara global; dan (iv) peningkatan kolaborasi prestasi dalam science, teknologi dan inovasi. Instansi pelaksana proyek ini adalah Bappenas, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Riset dan Teknologi, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi September 2014 hal 4

3. Amandemen atas Perjanjian Pinjaman Perjanjian pinjaman yang diamandemen pada bulan September 2014 terdiri dari dua perjanjian yaitu satu pinjaman multilateral dan satu pinjaman KSA/LPKE. Amandemen pinjaman multilateral dilakukan untuk pinjaman dari World Bank terkait Health Professional Education Quality Project. Amandemen yang dilakukan adalah berupa realokasi kategori. Untuk pinjaman KSA/LPKE, amandemen dilaksanakan terhadap pinjaman dari Societe Generale, Perancis untuk proyek pengadaan Alutsista Kementerian Pertahanan. Amandemen yang dilakukan adalah berupa perpanjangan availability period untuk mengakomodasi tertundanya proses pengefektifan kontrak. 4. Amandemen atas Perjanjian Hibah Amandemen perjanjian hibah dilakukan terhadap hibah multilateral dari World Bank untuk Asia Sustainable and Alternative Energy Program (ASTAE) Grant for Clean Stove Initiative Project. Amandemen dimaksud berupa perpanjangan masa laku hibah dari 31 Desember 2014 menjadi 31 Desember 2015. 5. Penutupan Masa Laku Pinjaman dan Hibah sumber: www.tungkuindonesia.org Berdasarkan monitoring internal pada bulan September 2014, terdapat tiga pinjaman bilateral yang telah mengalami penutupan masa laku di bulan Juli 2014 namun belum dilaporkan. Ketiga pinjaman tersebut bersumber dari JICA dengan total JPY40,94 miliar. Penutupan masa laku pinjaman JICA yang pertama adalah terkait proyek Urgent Disaster Reduction Project for Mt. Merapi/Progo River Basin and Mt. Bawakaraeng. Proyek ini bertujuan untuk melindungi daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dari bencana alam yang disebabkan oleh letusan Gunung Merapi dan melindungi aset-aset publik dan swasta seperti bendungan Bili-Bili, tanah pertanian dan properti swasta di sepanjang sungai Jeneberang. Berdasarkan data disbursement PAS JICA Agustus 2014, Pinjaman senilai JPY 16,44 miliar ini telah ditarik sebesar 99,79%. Penutupan masa laku pinjaman ini dilakukan pada tanggal 28 Juli 2014. Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi September 2014 hal 5

Pinjaman JICA kedua yang mengalami penutupan masa laku adalah terkait proyek Railway Double Tracking on Java South Line Project (III) (Engineering Services). Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas angkutan kereta api di jalur selatan selatan Jawa Tengah dengan pembangunan jalur ganda. Berdasarkan data disbursement PAS JICA Agustus 2014, pinjaman senilai JPY981 juta ini telah ditarik sebesar 85%. Penutupan masa laku pinjaman ini dilakukan pada tanggal 26 Juli 2014. Selanjutnya, penutupan masa laku pinjaman JICA yang ketiga adalah terkait proyek Infrastructure for Social Economic Development (RISE). Proyek ini bertujuan mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat perdesaan dengan berbasis pada sumber daya lokal untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan daerah di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa serta penguatan institusi lokal di tingkat desa. Berdasarkan data disbursement PAS JICA Agustus 2014, pinjaman senilai JPY 23,52 miliar ini telah ditarik sebesar 98,69%. Penutupan masa laku pinjaman ini dilakukan pada tanggal 26 Juli 2014. 6. Pelaksanaan Debt Swap Penandatanganan third agreement untuk Debt-for Nature Swap - Tropical Forest Conservation Act (DNS-TFCA) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Amerika dilakukan pada tanggal 29 September 2014 senilai USD11.19 juta. Mekanisme yang digunakan dalam program TFCA Tahap I (TFCA-I) adalah mekanisme Debt Swap (debt redirection), yaitu utang yang seharusnya dibayarkan kepada USAID/USDA, disetor ke Trust Fund yang kemudian digunakan untuk kegiatan konservasi hutan. Mekanisme ini melibatkan partisipasi LSM/NGO sebagai swap partners yang akan melaksanakan kegiatan konservasi tersebut. sumber: www.kehati.or.id Executing Agency terkait proyek ini adalah Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan. Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi September 2014 hal 6