KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 266/MENKES/SK/III/2004 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/633/2016 TENTANG TIM KOORDINASI PENGUATAN DAN PENERAPAN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Per

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1990 TENTANG BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 133/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1994 TENTANG BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGORGANISASIAN DINAS KESEHATAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1994 TENTANG BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 132/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK VETERINER

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

2017, No nomor B/235/M.SM.04.00/2017 tanggal 28 Agustus 2017 tentang Persetujuan Penetapan Kelas Jabatan di Lingkungan UPT Balai Pengelola Tr

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji K

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MENTERI KEHUTANAN,

2016, No Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 03/Menhut-II/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN NASIONAL MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 07/PRT/M/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

2 menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Medik Veteriner; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahu

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.557/Menhut-II/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2016, No tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Or

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

RENCANA AKSI KEGIATAN

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 629/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BESAR VETERINER MENTERI PERTANIAN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

2015, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presid

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK

2017, No Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional pada Lembaga Administrasi Negara tidak sesuai lagi

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 07/MEN/2009 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12/PRT/M/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12/PRT/M/2006. TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI. MENTERI PEKERJAAN UMUM,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/126/2017 TENTANG KOMITE PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

UNIT PElAKSANA TERN IS

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 25/PRT/M/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BENDUNGAN MENTERI PEKERJAAN UMUM,

RENCANA AKSI KEGIATAN

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23/PRT/M/2008 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

2015, No melalui surat Nomor B/2645/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 27 Juli 2016; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 <

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 66/MENKES/SK/III/00 TENTANG KRITERIA KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perbedaan fungsi, volume dan beban kerja pada satu jenis Unit Pelaksana Teknis di bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular perlu ditindaklanjuti dengan klasifikasi sesuai hasil skor dari perhitungan kriteria klasifikasinya; b. bahwa sehubungan dengan butir a di atas, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Kriteria Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular. Mengingat :. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 0 Tahun 00 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor Tahun 00;. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 00 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 00;. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 09/Menkes/SK/IX/999 tentang Organisasi dan Tatakerja Balai Teknik Kesehatan Lingkungan;. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 77/Menkes/SK/V/00 tentang Organisasi dan Tatakerja Departemen Kesehatan;. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 6/KEP/M.PAN/7/00 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen dan Lembaga Pemerintah Non Departemen. Memperhatikan : Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/9/M.PAN//00, Tanggal Januari 00. M E M U T U S K A N Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KRITERIA KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.

Pasal Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis di bidang teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular di lingkungan Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan ditetapkan berdasarkan kriteria klasifikasi yang merupakan penentuan nilai terhadap seluruh komponen yang berpengaruh pada beban kerja. Pasal Kriteria klasifikasi Unit Pelaksana Teknis di bidang teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular sebagaimana dimaksud pada Pasal, terdiri atas unsur utama dan unsur penunjang. Pasal Unsur utama sebagaimana dimaksud pada Pasal, terdiri atas : a. Surveilans epidemiologi adalah jumlah kegiatan surveilans epidemiologi dalam jangka waktu (satu) tahun, terdiri atas : ) Jejaring Epidemiologi yaitu jumlah kegiatan (kali) diseminasi informasi yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis kepada mitra kerjanya dalam rangka kewaspadaan dini, antisipasi maupun kesiapsiagaan menghadapi suatu kasus atau peristiwa penyakit menular maupun pencemaran lingkungan berdasarkan hasil suatu analisis surveilans epidemiologi faktor risiko maupun hasil analisis surveilans berbasis laboratorium. ) Penilaian dan Respon Cepat Penanggulangan KLB yaitu jumlah kegiatan (kejadian) investigasi, dan penanggulangan terhadap KLB/wabah penyakit, kejadian bencana dan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis dalam kerangka asistensi teknis dan fasilitasi kepada mitra kerjanya berdasarkan analisis data dan informasi yang diperolehnya. ) Advokasi yaitu jumlah kegiatan (kali) pertemuan teknis yang dihadiri dan atau yang diselenggarakan oleh unit pelaksana teknis dalam kerangka penyusunan materi suatu kebijakan, peraturan perundangan, pedoman, standar, baku mutu, kriteria atau kegiatan yang relevan. b. Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) adalah jumlah kegiatan ADKL dalam jangka waktu (satu) tahun, terdiri atas : ) Kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan, yaitu jumlah kegiatan kajian dan atau evaluasi (kali) terhadap rencana maupun pelaksanaan pembangunan berkait dengan kemungkinan timbulnya dampak atau risiko gangguan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis. ) Kajian dan evaluasi pemberantasan penyakit menular yaitu jumlah kegiatan (kali) kajian dan atau evaluasi terhadap rencana maupun pelaksanaan pemberantasan penyakit menular yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis. c. Rujukan laboratorium adalah jumlah kegiatan laboratorium dalam pemeriksaan sampel/spesimen, pembuatan media atau reagensia serta pemeliharaan binatang percobaan dalam jangka waktu (satu) tahun, terdiri atas :

) Rekomendasi yaitu jumlah kegiatan (rekomendasi) penyusunan laporan berdasarkan analisis laboratorium yang merupakan usulan, maupun bahan pertimbangan kepada mitra kerja. ) Jenis media yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk membuat sediaan media pemeriksaan laboratorium, yang diperuntukkan bagi mitra kerja. ) Jenis reagensia yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk membuat reagensia yang diperlukan dalam pemeriksaan laboratorium, yang diperuntukkan bagi mitra kerja. ) Binatang percobaan yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk memelihara binatang percobaan yang diperlukan dalam pemeriksaan laboratorium maupun kegiatan riset/kajian. d. Kendali mutu dan kalibrasi adalah jumlah kegiatan (jenis) untuk mengukur, menilai atau meningkatkan kemampuan standar dari suatu peralatan, dan hasil penerapan teknologi baik untuk kebutuhan sendiri maupun mitra kerjanya. e. Pengembangan model dan teknologi tepat guna yaitu jumlah kegiatan (jenis) yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis untuk menerapkan, mengembangkan teknologi maupun metodologi kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular. f. Sumberdaya teknis adalah jumlah sarana teknis, dan sumberdaya manusia teknis yang mendukung kegiatan unit pelaksana teknis dalam jangka waktu (satu) tahun, terdiri atas : ) Tenaga teknis, yaitu jumlah tenaga teknis (orang) struktural maupun fungsional yang melakukan tugas dan fungsi teknis di unit pelaksana teknis. ) Sarana teknis jumlah sarana teknis (jenis) yang dimiliki oleh unit pelaksana teknis untuk kegiatan laboratorium, pengembagan model dan teknologi tepat guna, uji mutu, kalibrasi, dan sarana teknis lainnya. Pasal Unsur penunjang sebagaimana dimaksud pada Pasal, terdiri atas : a. Tenaga administrasi adalah jumlah seluruh SDM (orang) selain tenaga teknis yang melaksanakan tugas administrasi untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi UPT balai teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular. b. PNBP adalah jumlah keseluruhan pendapatan negara bukan pajak (rupiah) yang diterima UPT balai teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular dalam tahun anggaran. c. Sarana dan prasarana adalah jumlah seluruh fasilitas yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas UPT balai teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular, terdiri atas : ) Tanah adalah jumlah keseluruhan luas tanah (m ) yang dipergunakan sebagai tempat kerja; ) Bangunan adalah jumlah keseluruhan luas bangunan (m ) yang dipergunakan sebagai tempat kerja; ) Kendaraan (unit) adalah jumlah kendaraan bermotor roda dan roda yang dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi unit pelaksana teknis.

Pasal Unsur utama sebagaimana dimaksud pada Pasal, diberi bobot 80 %, yang terdiri atas : a. Surveilans Epidemiologi ( %), dengan subunsur : ) Jejaring Epidemiologi %; ) Penilaian dan Respon Cepat Penanggulangan KLB %; ) Advokasi %. b. Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (0 %), dengan subunsur : ) Kesehatan Lingkungan 0 %; ) Pemberantasan Penyakit Menular 0 %. c. Rujukan Laboratorium (0 %), dengan subunsur : ) Laboratorium 7 %; ) Media %; ) Reagen %; ) Hewan %. d. Kendali Mutu dan Kalibrasi (0 %), dengan subunsur : ) Uji Mutu %; ) Kalibrasi %. e. Pengembangan Model dan Teknologi Tepatguna (0 %),dengan subunsur : ) Model %; ) Teknologi %. f. Sumberdaya Teknis ( %), dengan subunsur : ) Tenaga teknis %; ) Peralatan Teknis %. Pasal 6 Unsur penunjang sebagaimana dimaksud pada Pasal, diberi bobot 0 %, yaitu Sumberdaya Penunjang (0 %), dengan subunsur : ) Tenaga Administrasi 7 %; ) PNBP 7 %; ) Sarana-Prasarana : a) Tanah % b) Bangunan % c) Kendaraan Operasional %. Pasal 7 Rincian dan tatacara perhitungan nilai untuk setiap unsur sebagaimana dimaksud pada Pasal, dan Pasal 6 tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 8 Penetapan klasifikasi UPT di bidang teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular didasarkan pada total skor dari seluruh unsur yang diperoleh UPT yang bersangkutan.

Pasal 9 Berdasarkan total skor yang diperoleh UPT sebagaimana dimaksud pada Pasal 8, UPT di bidang teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular diklasifikasikan dalam kelas sebagai berikut : a. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular; b. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Kelas I; c. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit menular Kelas II. Pasal 0 Total skor untuk masing-masing kelas UPT di bidang teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular sebagaimana dimaksud pada Pasal 9, ditetapkan sebagai berikut : a. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular dengan total skor lebih dari 0,70; b. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Kelas I, dengan total skor 0,0 s/d 0,70; c. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Kelas II, dengan total skor kurang dari 0,0. Pasal () Berdasarkan klasifikasi sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan ini, Menteri Kesehatan dengan keputusan tersendiri yang terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara menetapkan organisasi dan tata kerja dan klasifikasi UPT di bidang teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular () Klasifikasi UPT di bidang teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular ditinjau kembali dalam waktu selambat-lambatnya (tiga) tahun. Pasal Pelaksanaan lebih lanjut dari Keputusan Menteri Kesehatan ini akan diatur dengan Keputusan Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Pasal Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 8 Maret 00 MENTERI KESEHATAN Dr. Achmad Sujudi

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 66/MENKES/SK/III/00 TANGGAL : 8 MARET 00 TATACARA PEAN KRITERIA KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR. Penilaian Kriteria Klasifikasi didasarkan pada pembagian Unsur dan Subunsur dengan bobot masing-masing.. Data Kinerja masing-masing sub-unsur untuk (satu) tahun dikonversi kedalam nilai standar melalui pengelompokan data dengan nilai berkisar dari terendah sampai nilai tertinggi sebagai berikut : a. Unsur Utama/Surveilans Epidemiologi : Jejaring Epidemiologi (kali) < - 60 6-90 9-0 > 0 Penilaian dan Respon Cepat Penanggulangan KLB (kejadian) 6 7 8 9 0 Advokasi (kali) < 0 0 0 > 0 b. Unsur Utama/Analisis Dampak Kesehatan lingkungan (ADKL) Kesehatan Lingkungan (kali) Pembr. Peny. Menular (kali) < < 8-60 8-6 - 90-9 - 0-8 > 0 > 8 c. Unsur Utama/Rujukan Laboratorium Laboratorium (sampel) Media (jenis) Reagen (jenis) < 0 < < 0 600-60 - 00 60 900 6-90 0-0 90 00 9-0 - 00 > 00 > 0 > 00 Hewan (jenis) < > 6

d. Unsur Utama/Kendali Mutu dan Kalibrasi Uji Mutu (jenis) Kalibrasi (jenis) < < - 0-80 - 60 8-0 6-80 - 60 > 80 > 60 e. Unsur Utama/Pengembangan Model dan Teknologi Tepat Guna M o d e l (jenis) T e k n o l o g i (jenis) < < - - 6-8 - 6 9-7 - 8 > > 8 f. Unsur Utama/Sumberdaya Teknis Tenaga Teknis (orang) Peralatan Teknis (jenis) < < - 0-00 - 60 0-0 6-80 - 00 > 80 > 00 g. Unsur Penunjang/Sumberdaya Penunjang Tenaga Adm. (orang) < 6 6-0 - 6-0 > 0 PNBP Sarana/Prasarana (Jutaan Tanah m Bangunan Kendaraan Rp) m (unit) < < 0 < 0-00 0-600 0-00 0-0 60-900 0-600 - 00 90-00 60-800 > 00 > 00 > 800 7

. Nilai masing-masing subunsur dibagi dengan maksimal nilai standar () kemudian dikalikan dengan bobotnya untuk memperoleh Skor. SUBUNSUR --------------------------- X BOBOT SUBUNSUR = SKOR. Skor dari masing-masing Unsur atau Subunsur dijumlahkan untuk mendapatkan total skor yang kedudukannya dibandingkan dengan skor batasan klasifikasi sebagaimana di bawah ini, dan merupakan acuan untuk penetapan klasifikasi Unit Pelaksana Teknis. TOTAL SKOR > 0, 70 0,0-0,70 < 0,0 KELEMBAGAAN Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKLPPM) Balai Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKLPPM) Kelas I Balai Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKLPPM) Kelas II MENTERI KESEHATAN Dr. Achmad Sujudi 8