Upaya Indonesia dalam Perlindungan Warga Negara Indonesia dari. Penyebaran Virus Mers di Arab Saudi ( )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANCAMAN VIRUS MERS BAGI WARGA NEGARA INDONESIA DI ARAB SAUDI DAN UPAYA PEMERINTAH INDONESIA

RAPAT DENGAR PENDAPAT KEMENKES DENGAN PANJA KESEHATAN HAJI KOMISI IX DPR - RI

Frequent Ask & Questions (FAQ) MERS CoV untuk Masyarakat Umum

BAB III KEMUNCULAN DAN PENYEBARAN VIRUS MERS. Middle Eastern Respiratory Syndrome yang disingkat dengan sebutan MERS

KESIAPSIAGAAN MENGAHADAPI MERS-CoV

KESIAPSIAGAAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM CEGAH TANGKAL MERS-COV DI PINTU MASUK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat MERS-

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menimbulkan dampak yang sangat besar bagi

Pedoman Surveilans dan Respon Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-COV) untuk Puskesmas di Kabupaten Bogor

PEDOMAN KEWASPADAAN UNIVERSAL BAGI PETUGAS KESEHATAN

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

PEDOMAN UMUM KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI

Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.

TAKLIMAT MERS-CoV UNTUK AGENSI / PENGENDALI JEMAAH UMRAH

Mengapa disebut sebagai flu babi?

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

Buletin ini dapat memantau tujuan khusus SIBI antara lain :

MODEL PENYEBARAN MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME (MERS) DENGAN PENGARUH PENGOBATAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

BAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.

BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Januari 2014 Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan

PANDUAN PRATIKUM KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

PENANGANAN INFLUENZA DI MASYARAKAT (SARS, H5N1, H1N1, H7N9)

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

BADAN PUSAT STATISTIK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN FLU BURUNG DI DESA KIPING KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Maret 2014 Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

Tabel 1. Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) melalui Pintu Masuk Makassar menurut Kebangsaan

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI KASUS KONFIRMASI ATAU PROBABEL INFEKSI VIRUS

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

AVIAN INFLUENZA. Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS

ABSTRACT PENDAHULUAN SOSIALISASI FLU BURUNG SERTA PEMERIKSAAN JUMLAH SEL DARAH PUTIH DAN TROMBOSIT PENDUDUK DESA BERABAN KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah

Analisis Kestabilan Model Matematika Penyebaran Infeksi Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dengan Faktor Host dan Vaksinasi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG FLU BABI DENGAN SIKAP PETERNAK BABI DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BABI DI DESA BRONTOWIRYAN NGABEYAN KARTASURA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,

Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-COV) di Indonesia

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

FLU BURUNG AVIAN FLU BIRD FLU. RUSDIDJAS, RAFITA RAMAYATI dan OKE RINA RAMAYANI

BAB I PENDAHULUAN. ISPA adalah suatu infeksi pada saluran nafas atas yang disebabkan oleh. yang berlangsung selama 14 hari (Depkes RI, 2010).

KENALI FLU BABI DAN DIRI ANDA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG

2015 PERKEMBANGAN PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TENTANG MIKROORGANISME

~ Kepada Para Lembaga Penerima Trainee & Trainee Praktek Kerja dari Luar Negeri ~

PENDAHULUAN. Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun Jumlah (ekor) Frekuensi

Informasi penyakit ISPA

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe

BUKU SAKU FLU BURUNG. Posko KLB Ditjen PP dan PL : SMS GATE WAY :

Demam sekitar 39?C. Batuk. Lemas. Sakit tenggorokan. Sakit kepala. Tidak nafsu makan. Muntah. Nyeri perut. Nyeri sendi

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

2014 AEA International Holdings Pte. Ltd. All rights reserved. 1

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI KULON PROGO INSTRUKSI BUPATI KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG

BAB III MEKANISME PEMBERIAN VAKSIN MENINGITIS BAGI CALON JEMAAH HAJI OLEH DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

UPAYA MANDIRI PENCEGAHAN PENULARAN FLU BURUNG KE MANUSIA Oleh: dr. Kartika Ratna Pertiwi Staf Pengajar FMIPA UNY Pendahuluan Di awal tahun 2007,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

Penyakit Virus Ebola

BERITA RESMI STATISTIK

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012

S T O P T U B E R K U L O S I S

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM NOPEMBER 2016

Transkripsi:

Upaya Indonesia dalam Perlindungan Warga Negara Indonesia dari Penyebaran Virus Mers di Arab Saudi (2012-2015) Indonesia s Efforts on Protecting Indonesian People from The Spread of Mers Virus in Saudi Arabia (2012-2015) Harin Yunita Indriani NIM: 20120510157 Abstract MERS Virus was firstly found in Saudi Arabia in 2012 and it was spreading widely in the middle east. MERS Virus is as lethal as SARS (severe acute respiratory syndrome) that has infected 8.000 world population in 2003, and 774 of them were reported dead. MERS Virus has been spread to a lot of countries including Jordan, Quwait, Qatar, Saudi Arabia, UEA, Turky, Egypt, Frane, Germany, Netherland, Italy, England, Greece, Austria, USA, Philippines, Malaysia, Lebanon, Iran, Aljazair, China, South Korea, and Thailand. The impact to those who were infected with MERS virus has been reported dead due to the unsolved formula of the right medicine and drugs to handle this. Every citizen that has been infected however has been treated with special treatment in their countries hospitals. This article is aimed to analyse the effort given by Indonesia s government in order to protect Indonesian citizens from the spreading of MERS Virus in Saudi Arabia. According to collected data, the effort has been shown from a few decisions reflected from the Embassy of Indonesia in Saudi Arabia to prevent the spreading of MERS Virus towards Indonesians in Arab Saudi. Key word : MERS, infected, Saudi Arabia 1

Abstrak Virus MERS pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada tahun 2012, dan banyak berkembang di timur tengah. MERS merupakan virus yang sangat berhubungan dengan virus,mematikan lainnya yaitu SARS (severe acute respiratory syndrome) ini menginfeksi 8.000 orang diseluruh dunia pada tahun 2003, dan 774 diantaranya meninggal dunia. Virus MERS telah menyebar ke berbagai negara di dunia seperti Jordania, Kuwait, Omana, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat, Mesir, Perancis, Jerman, Belanda, Italia, Inggris, Yunani, Austria, Turki, Amerika Serikat, Tuniasia, Philipina, Malaysia, Libanon, Iran, Yaman, Aljazair, China, Korea Selatan dan Thailand. Dampak untuk warga yang terjangkiti virus MERS adalah meninggal dunia karena belum di temukan obatnya,setiap warga negara yang negaranya terjangkiti oleh virus MERS mendapatkan perwatan khusus dari rumah sakit yang menjadi tempat mereka di rawat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana upaya yang diberikan pemerintah Indoensia dalam melindungi warga negara Indonesia dari penyebaran virus Mers di Arab Saudi. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, upaya Indonesia tersebut tercermin dalam beberapa sistem kebijakan yang di lakukan oleh kedutaan besar Indonesia di Arab Saudi untuk mewaspadai adanya penyebaran virus MERS di Arab Saudi. Kata kunci : MERS, terinfeksi, Arab Saudi,Indonesia 2

Pendahuluan : Mers merupakan virus yang berasal dari hewan unta pertama kali di temukan pada tahun 2012 di Arab Saudi dan merupakan anggota keluarga virus yang meliputi flu biasa dan Sars (sindrom pernafasan akut parah.) Virus Mers Cov adalah virus yang menyebar dari hewan ke manusia. Mekanisme penyebaran virus MERS-CoV ini masih diteliti hingga sekarang, meskipun sebelumnya telah muncul dugaan bahwa manusia pertama yang terinfeksi mungkin pernah secara tidak sengaja menghirup debu kotoran kering dari binatangkelelawar yang terinfeksi. Saat ini, para peneliti masih menyelidiki kemungkinan hewan lain yang menjadi mediator penularan virus MERS-CoV guna menangani meluasnya penyebaran penyakit ini, mengingat bahwa jenis virus ini dikatakan lebih mudah menular antar-manusia dengan dampak yang lebih mematikan dibandingkan SARS. Karena itulah, mutasi virus MERS-CoV sangat cepat sehingga apabila terlambat dalam memberikan penanganan, maka dapat menimbukan resiko terburuk yaitu kematian. Pembahasan Coronavirus adalah pengelompokan besar virus dan memiliki family yang beragam, termasuk virus yang diketahui menyebabkan penyakit pada manusia (termasuk common cold) dan hewan. Sebelumnya, Mers-Cov tidak pernah ditemukan pada manusia atau hewan, tetapi gejala virus ini terlihat berhubungan erat dan mirip dengan coronavirus yang sebelumnya didapatkan pada kelelawar. 3

Namun, isu penyebaran virus Mers-Cov ini mulai muncul sekitar bulan Mei tahun 2012 di Arab Saudi dimana ditemukan penduduk yang 400 diduga bahwa penyakit yang dideritanya tersebut berasal dari kontak langsung dengan onta. Kemudian, pada Juli 2012, Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan menyampaikan bahwa tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa onta merupakan sumber dari infeksi untuk kasus Mers pada manusia. Kemudian setelah diteliti kembali, ternyata terdapat beberapa korban lain yang terjangkit virus Mers-Cov ini. Pada akhirnya diketahui bahwa korban tersebut pernah melakukan kontak dengan onta, termasuk dengan onta yang sakit. Pada September 2012, Ron Fouchier menduga virus ini berasal dari kelelawar. Hingga bulan Agustus 2013, suatu laporan di Lancet mengatakanbahwa, 50 dari 50 kasus (100 persen) serum darah dari onta Oman dan 11 dari 105 (14 persen) dari onta Spanyol mempunyai protein antibody yang terspesifikasi Mers-Cov. Para ahli kemudian meneliti untuk menentukan sumber penularan virus ini. Penelitian baru oleh Reusken dkk mendukung bahwa ciri-ciri virus Mers-Cov ini merupakan virus yang sangat menyerupai virus Mers-Cov yang beredar pada onta. Coronavirus ini terutama ditularkan melalui saluran pernapasan (respiratory droplet) dan kontak langsung atau tidak langsung dengan mereka yang terinfeksi. Virus ini juga dapat dideteksi dalam darah, tinja, dan urin. Penularan dari partikel virus di udara (airbone infection) dapat bersumber dari sekret pernapasan yang bersifat aerosol dan material tinja. Coronavirus memiliki selaput lemak dengan respons terhadap desinfektan dan detergen bervariasi. 4

Sekitar dua tahun yang lalu,telah teridentifikasi adanya coronavirus baru (novel coronavirus). Pada 28 Mei 2013,the Corona Virus Study Group of the International Committee on Taxonomy of Viruses atau Komite Internasional Taksonomi Virus sepakat menamakan virus corona baru itu dengan sebutan Mers- Cov. Virus ini pertama kali diidentifikasi sebagai virus penyebab pneumonia yang mematikan (lethal pneumonia) pada beberapa pasien di Timur Tengah, seperti di Iran, Quwait, Libanon, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. 5

Pembahasan Libanon, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Mers-Cov sendiri adalah strain virus corona yang pada mulanya berjangkit di Arab Saudi dan menyebar ke Eropa serta negara lain termasuk Indonesia. Sampai saat ini di Indonesia belum didapatkan kasus penyebaran virus Mers, meski di awal tahun 2014 sempat terdapat penderita yang dirawat di rumah sakit di Indonesia sepulang dari ibadah umrah karena dicurigai terjangkit virus Mers-Cov. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa pasien tersebut tidak terbukti menderita Mers-Cov. Dari data epidemiologi tentang pola serangan virus Mers-Cov ini, dalam tiga tahun terakhir (2012-2015), jumlah infeksi tertinggi berada pada bulan April- Mei setiap tahunnya. Setelah bulan Mei, jumlah infeksi cenderung terlihat mengalami penurunan jumlah kasus yang signifikan. Jika pola infeksi ini terjadi pada bulan April dan Mei saja, maka diharapkan pada musim haji tahun ini yang jatuh pada September-Oktober, tidak ada warga negara Indonesia yang dapat terhindar dari serangan wabah Mers-Cov selama ibadah haji. Dengan semakin merebaknya virus Corona MERS di Arab Saudi saat ini, dan berdasarkan himbauan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, KJRI Jeddah turut menghimbau kepada para WNI di seluruh wilayah Kerajaan Arab Saudi maupun yang akan bepergian ke Arab Saudi baik dalam rangka umroh maupun tujuan kunjungan lainnya untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Menjaga kesehatan dengan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun antiseptic (anti- 6

bacterial), dan segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala demam, batuk, dan kesulitan bernafas (sesak nafas, atau nafas pendek). b. Melindungi diri dan orang lain dari penyebaran kuman-kuman dan penyakit yang menyerupai influenza, dengan cara sebagai berikut: 1. Jika timbul sakit dengan gejala penyakit seperti influenza, maka bila memungkinkan tunda bepergian. 2. Praktekkan etika batuk dan bersin yang baik. Tutup mulut dan hidung dengan tangan untuk mengurangi penyebaran kuman. Jika menggunakan tissue, buanglah sesegera mungkin dan cuci tangan setelahnya, upayakan untuk menghindari kontak dengan orang sakit 3. Kenali gejala-gejala infeksi virus corona, seperti batuk, demam, hidung dan tenggorokan terasa mampat, sesak nafas, dan dalam beberapa kasus, disertai diare. Dalam kasus-kasus yang lebih serius, penderita bisa mengalami komplikasi serius seperti gejala gangguan pernapasan (pneumonia) hebat yang berujung kematian. 4. Gunakanlah selalu masker saat berada tempat-tempat umum dan keramaian, terutama saat melaksanakan ibadah umrah 5. Bagi calon jamaah umroh yang telah berusia lanjut dan atau memiliki catatan penyakit kronis, serta wanita hamil dan anak- 7

anak yang akan menjalankan ibadah umroh dalam waktu dekat, disarankan untuk menunda pelaksanaan ibadah umrohnya. Oleh karenanya, jamaah haji Indonesia dihimbau untuk tidak perlu terlalu khawatir dan cemas terkait pemberitaan virus Mers ini, tapi perlu dipahami bahwa perangai virus juga dapat berubah atau mutasi setiap saat sehingga kewaspadaan terhadap infeksi tetap menjadi perhatian. Penggunaan alat pelindung diri dan kontrol infeksi yang baik sangat dibutuhkan karena bermanfaat dalam mencegah penyebaran virus meskipun tidak pernah dapat mengeliminasi risiko secara sempurna. Selain itu pemerintah juga melakukan surveilans di pintu masuk bandara. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dini dan respon serta memastikan wilayah bandara, pelabuhan, bandara dan lintas batas negara dalam keadaan tidak ada transmisi virus MERS-CoV. Kewaspadaan dilakukan terhadap dua hal yaitu waspada terhadap kasus MERS-CoV yang masuk ke Indonesia untuk dilakukan deteksi dini dan respon, serta waspada terhadap keamanan (transmisi virus MERS-CoV) wilayah bandara, pelabuhan dan lintas batas negara (antar pengunjung, dari dan ke petugas bandara serta keluarganya petugas, terutama petugas kesehatan yang kontak. 8

1. Surveilans di pintu masuk bandara. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dini dan respon serta memastikan wilayah bandara, pelabuhan, bandara dan lintas batas negara dalam keadaan tidak ada transmisi virus MERS-CoV. Kewaspadaan dilakukan terhadap dua hal yaitu waspada terhadap kasus MERS-CoV yang masuk ke Indonesia untuk dilakukan deteksi dini dan respon, serta waspada terhadap keamanan (transmisi virus MERS-CoV) wilayah bandara, pelabuhan dan lintas batas negara (antar pengunjung, dari dan ke petugas bandara serta keluarganya petugas, terutama petugas kesehatan yang kontak. 2. Membentuk atau mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC) di wilayah otoritas pintu masuk negara (pelabuhan laut/ udara/ lintas batas darat. Tim gerak cepat yang dibentuk adalah : a. Tim terdiri atas petugas, Imigrasi, Bea Cukai dan unit lain yang relevan di wilayah otoritas pintu masuk negara yang memiliki kompetensi yang diperlukan dalam pencegahan importasi penyakit. b. Meningkatkan jejaring kerja dengan semua unit otoritas di bandara/pelabuhan/ Sarana dan prasarana. c. Memastikan alat transportasi (ambulans) dapat difungsikan setiap saat untuk mengangkut kasus ke RS. 9

d. Memastikan ketersediaan dan fungsi alat komunikasi untuk koordinasi dengan unit-unit terkait. e. Menyiapkan logistik penunjang pelayanan kesehatan yang dibutuhkan antara lain obat obat dukungan (life saving), alat kesehatan, Health Alert Card, dan lain lain, dan melengkapi logistik, jika masih ada kekurangan. f. Menyiapkan media komunikasi risiko atau bahan KIE dan menempatkan bahan KIE tersebut di lokasi yang tepat. g. Ketersediaan pedoman pengendalian MERS-CoV untuk petugas kesehatan, termasuk mekanisme atau prosedur tata laksana dan rujukan kasus. Kesimpulan Adanya tenaga kerja yang bekerja di luar negeri tentu dapat menghasilkan devisa bagi negara, salah satu negara yang menjadi tujuan mereka adalah Arab Saudi, tidak hanya TKI saja yang datang ke Arab Saudi melainkan warga Indonesia yang akan melaksaakan haji ataupun umroh karena banyaknya penduduk Indonesia yang berpergian dan tinggal di Arab Saudi memudahkan pula penyebaran virus,yang ada di Arab Saudi Indonesia melakukan berbagai cara untuk menghadapi penyebaran virus MERS Surveilans di pintu masuk dilakukan untuk mendeteksi dini dan respon serta memastikan wilayah bandara, pelabuhan, bandara dan lintas batas negara dalam keadaan tidak ada transmisi virus MERS-CoV. Kewaspadaan dilakukan 10

terhadap dua hal yaitu waspada terhadap kasus MERS-CoV yang masuk ke Indonesia untuk dilakukan deteksi dini dan respon, serta waspada terhadap keamanan (transmisi virus MERS-Co Indonesia telah berhasil mencegah mers untuk masuk ke indoneisa 11

Daftar pustaka Dinas Kesehatan. Kesiapsiagaan Menghadapi MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus). Jurnal Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Jurnal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan.Neni Ridarineni. 2015. 26 Negara Terjangkit MERS CoV BBC Indonesia. 2014. Pemerintah antisipasi penyebaran MERS. http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/04/140424_virusmers_indo nesia. http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/15/07/03/nqx6c4-26negaraterjangkit-mers-cov Slamet, M. d. (2013). Pedoman survelians dan respon kesiapsiagaan menghadapi middle east respiratory syndrom corona virus (MERS-CoV). JAKARTA: kementrian kesehatan republik Indioneisa direktorat jendral pengdalian penyakit dan penyehatan lingkungan 12