BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti karena Indonesia memiliki cukup banyak stasiun televisi yang eksis. Dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk mendapatkan informasi. Informasi yang diterima pun harus

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan zaman yang kian hari mendorong masyarakat akan hausnya informasi dan hiburan, salah satunya adalah tayangan yang televisi hadirkan juga semakin berkembang. Jika dahulu televisi di dominasi oleh tayangantayangan yang memegang kuat nilai-nilai informasi dan edukasi, sekarang televisi memiliki tayangan yang sangat beragam. Secara kualitas dan konten, tayangan televisi di Indonesia kurang lebih memiliki tujuan sama, yaitu hanya untuk hiburan semata tanpa adanya unsur informasi dan edukasi. Televisi sebagai media tentunya memiliki fungsi tidak hanya sebagai media hiburan tetapi juga sebagai media yang memberikan informasi dan mengedukasi penontonnya. Namun belakangan ini, hanya sedikit sekali tayangan televisi di Indonesia yang menayangkan program yang tidak hanya menghibur tetapi juga menginformasi dan mengedukasi penontonnya. Hal ini tentunya sangat disayangkan dan memprihatinkan sekali. Dalam rutinitas sehari-harinya, masyarakat khusunya masyarakat modern tentunya jarang memiliki waktu untuk bersosialisasi apalagi mengeksplorasi lingkungan yang ada di sekitarnya, sehingga mereka cenderung bersifat individualis. Dalam kesibukkannya tersebut, masyarakat modern pasti memiliki rasa jenuh yang sangat tinggi, dan untuk mengatasi rasa jenuh tersebut mereka pasti akan berusaha mencari berbagai macam kegiatan untuk mengatasi rasa jenuhnya, salah satunhya adalah dengan menonton televisi. Namun dengan tayangan televisi yang belakangan ini seperti program gossip selebritis atau program komedi yang isinya hanya cela-celaan tentang selebritis lain, dengan tayangan tersebut justru akan menambah rasa jenuh masyarakat. Mayarakat tentunya menonton televisi tidak hanya sebagai media hiburan tetapi mereka membutuhkan tayangan yang informatif dan edukatif, tentunya dalam porsi yang cukup. Di waktu luangnya seperti pada saat weekend, masyarakat modern pasti akan mencari berbagai jenis kegiatan untuk mengatasi rasa jenuhnya, salah satunya adalah 1

2 dengan menyalurkan hobi mereka. Untuk menyalurkan hobi, seseorang biasanya membutuhkan wadah yaitu berupa komunitas. Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Saat ini terdapat beragam komunitas yang ada di berbagai wilayah di Indonesia dengan berbagai jenis kegiatan, dari mulai komunitas pecinta musik, otomotif, filatelis, pecinta budaya, film, hingga komunitas olahraga ekstrim. Berbagai komunitas tersebut terdiri dari beragam individu dari berbagai latar belakang yang ingin berbagi, saling mengenal, dan saling mengekspresikan diri dalam kegiatan yang mereka lakukan. Ketika bergabung dengan sebuah komunitas, seseorang dengan kegemaran tertentu akan merasa tidak sendiri dengan adanya orang lain yang memiliki minat dan hobi yang sama dengannya, apalagi dengan adanya pertemuan rutin dengan sesama anggota juga dapat memperluas jaringan pertemanan dan menambah pengetahuan. Pengetahuan akan beragam komunitas di Indonesia dan segala kegiatan uniknya tentu akan menambah wawasan bagi masyarakat modern yang membutuhkan informasi dan hiburan untuk mengisi waktu luang atau istirahat mereka. Namun sangat disayangkan sekali karena tidak banyak orang yang mengetahui eksistensi dari beragamnya komunitas khususnya yang ada di Indonesia akibat kurangnya publikasi dari komunitas itu sendiri. Dari sinilah yang melatarbelakangi dan mendorong penulis sebagai produser untuk memproduksi tayangan tentang informasi mengenai beragam komunitas khususnya yang ada di Indonesia melalui media televisi, dalam bentuk program features yang bertajuk, INDO COMMUNITIES. 1.2 Identifikasi Tugas Karya Akhir Nama Program : Indo Communities Indo berasal dari kata Indonesia dan Communities berarti komunitas dalam bahasa Inggris. Nama ini kami gunakan karena mewakili program

3 yang menyajikan informasi mengenai komunitas-komunitas yang ada di Indonesia. Penggunaan bahasa Inggris sendiri kami pakai karena sesuai dengan target audiens kami yaitu pria atau wanita berusia 17-30 tahun dengan status sosial ekonomi kelas A-B. Tipe Program : Features Sesuai dengan latar belakang pembuatan tugas akhir, kami memilih menggunakan tipe program features karena tipe ini dapat menyajikan informasi kepada audiens dengan cara yang menarik. Features merupakan reportase yang dikemas lebih mendalam dan luas disertai sedikit sentuhan aspek human interest agar memiliki dramatika. Features dapat berfungsi sebagai penjelasan atau tambahan mengenai berita yang sudah disiarkan sebelumnya, memberi latar belakang suatu peristiwa, menyentuh perasaan dan mengharukan, menghidangkan informasi dengan menghibur, juga bisa mengungkap sesuatu yang belum tersiar sebagai berita. Format Program : Tapping Kami menyajikan INDO COMMUNITIES dalam format tapping karena dalam pembuatan program features, dibutuhkan banyak variasi angle atau pengambilan gambar agar tayangan lebih menarik. Selain itu, dibutuhkan penambahan efek seperti efek visual dan audio yang hanya dapat dilakukan melalui editing sebelum disiarkan, sehingga tidak dapat menggunakan format live. Durasi : 30 menit (durasi bersih : 24 menit) Kami menayangkan program dalam durasi 30 menit atau durasi bersih 24 menit karena sesuai dengan mekanisme program kami yang terdiri dari 3 segmen. Durasi waktu 24 menit kami rasa cukup mewakili profil dari komunitas dan sudah dapat menjelaskan keseluruhan informasi yang dibutuhkan oleh audiens mengenai komunitas tersebut tanpa audiens merasa bosan. Waktu Tayang : Minggu, pk 13.00 13.30 Program INDO COMMUNITIES ditayangkan setiap hari Minggu karena hari Minggu merupakan waktu bersantai bagi target audiens kami dan pada saat tersebut mereka membutuhkan tayangan yang dapat menginformasi sekaligus menghibur di waktu luang. Penayangannya dilakukan pada pukul 13.00-13.30

4 karena pada waktu tersebut biasanya target audiens kami sedang bersantai di rumah sebelum sore harinya melakukan aktivitas lain di luar. Stasiun Tv yang Menayangkan : TRANS TV PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) adalah stasiun televisi swasta di bawah naungan TRANS CORP dan dimiliki oleh CT CORP yang mengudara secara nasional di Indonesia. TRANS TV selalu menayangkan tampilan, gaya, serta program yang inovatif, berbeda, dan kreatif sehingga menjadi trendsetter di industri pertelevisian. Menurut kami program INDO COMMUNITIES tepat untuk ditayangakan di TRANS TV karena belum ada program serupa pada stasiun televisi tersebut dan dapat menjangkau target audiens sesuai dengan yang diharapkan dari program ini. Target Audiens : - Demografis - Usia : 17 30 tahun Usia 17 hingga 30 tahun adalah usia dewasa muda yang merupakan saat produktif seseorang, dimana pada usia tersebut seseorang biasanya mencari pengalaman sesuai dengan hobi dan minatnya untuk mengisi waktu luang dari kegiatan rutin mereka. - Jenis Kelamin : pria dan wanita Program ini dapat menjangkau audiens pria maupun wanita karena konsep komunitas sendiri yang memiliki cakupan luas dan anggota dari komunitas tidak dibatasi oleh jenis kelamin melainkan sesuai dengan minat dan hobi mereka. - SES : A & B Audiens dengan status ekonomi A dan B akan mencari informasi mengenai kegiatan menarik yang dapat dilakukan di waktu luang. Program INDO COMMUNITIES menghadirkan informasi mengenai beragam komunitas dengan berbagai kegiatan menarik yang mungkin sesuai dengan minat mereka. - Psikografis : kreatif, informatif, memiliki keingintahuan yang tinggi, menyukai hal-hal baru, menyukai tantangan. - Geografis : Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia. Karena target audiens kami dengan status ekonomi sosial A dan B kebanyakan tinggal di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia.

5 Tujuan : Memberikan informasi kepada audiens mengenai komunitas yang ada di Indonesia, mencakup lokasi, kegiatan, prestasi, dan cara bergabung dengan komunitas tersebut. Tidak menutup kemungkinan audiens yang tertarik akan bergabung dengan komunitas tersebut. Bentuk dan Mekanisme Program : INDO COMMUNITIES adalah program features berdurasi 30 menit yang menampilkan berbagai komunitas di Indonesia dengan host yang berkarakter smart, easy going, adventurous, ceria, menarik, dan informatif. Program ini terdiri dari 3 segmen ; Segmen 1 - Opening Bumper - Host acting + Dubing script - Host opening on cam - VT Info - Host dilokasi komunitas (basecamp) - Teaser segmen 2 Segmen 2 - Bumper - Kegiatan komunitas - Opening Host - Host wawancara dengan ketua komunitas + VT - Host interaksi langsung + Lihat-lihat aktivitas komunitas - Gue tantang loe! (Host diberikan tantangan oleh komunitas) - Teaser segmen 3 Segmen 3 - Bumper - Host diajarkan tentang hal-hal yang dilakukan oleh komunitas - Host memulai tantangan - Host wawancara dengan ketua dan anggota komunitas - How to join + Closing - Perform komunitas (Tentatif) 1.3 Teknik Pengumpulan Data

6 Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat dan respon audiens terhadap program INDO COMMUNITIES. Dalam melakukan pengumpulan data, membutuhkan metode yang dapat menggambarkan dan mewakili minat target audiens terhadap program INDO COMMUNITIES dan menjadi masukan untuk membuat sebuah program tayangan. Dalam hal ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Dalam penyusunan kuesioner, menurut Miller (Rakhmat, 2012 : 87) pertanyaan dalam kuesioner harus disusun dengan secermat mungkin : 1. Perjelas lagi hubungan antara metode dengan masalah dan hipotesis. Buatlah matriks yang menghubungkan antara masalah, hipotesis, variable, indikator, dan pertanyaan. 2. Rumuskan masalah dengan memperhatikan hal-hal berikut : - Sesuaikan bahasa dengan tingkat pengetahuan responden. - Gunakanlah kata-kata yang mempunyai arti yang sama bagi setiap orang. - Hindari pertanyaan yang panjang karena pertanyaan panjang seringkali mengaburkan dan membingungkan. - Janganlah beranggapan bahwa responden memiliki informasi faktual. - Sarankanlah semua alternatif atau tidak sama sekali. - Lindungi harga diri responden. - Mulailah bertanya tentang hal-hal positif. - Hindari kata-kata yang bermakna banyak. - Pertanyaan harus dibatasi pada satu gagasan saja. 3. Organisasikan kuesioner secara sistematis dengan memperhatikan hal-hal berikut : - Mulailah dengan pertanyaan yang mudah dan disenangi oleh responden. Ajukan pertanyaan yang membangkitkan minat. - Jangan mengondisikan jawaban pada pertanyaan berikutnya dengan pertanyaan sebelumnya. - Gunakan urutan pertanyaan untuk melindungi harga diri responden. - Pertanyaan terbuka sebaiknya dikurangi.

7 - Topik dan pertanyaan harus disurun sedemikian rupa sehingga dapat dipahami oleh responden. Urutan pertanyaan harus wajar dan mudah ditangkap maksudnya. 4. Lakukan prauji kuesioner. Pilihlah sejumlah respponden yang representative. Ajukan pertanyaan-pertanyaan itu dan lihat kemungkinan salah paham atau makna yang membingungkan. Penulis menyebarkan kuesioner melalui Google Docs pada link : https://docs.google.com/forms/d/1mdrzbno1yq3s_zp0klg-blvcsrbu- S0RU9FxJ9TXphY/viewform kepada 100 orang secara random yang merupakan target audiens dari INDO COMMUNITIES. Berikut adalah list pertanyaan dari kuesioner tersebut : 1. Berapa usia Anda saat ini? a. 17-20 tahun b. 21 25 tahun c. 26 30 tahun d. Diatas 30 tahun 2. Jenis program apa yang sering Anda tonton? a. Hiburan b. Berita c. Drama 3. Hari apa biasanya Anda menonton televisi? a. Senin Rabu b. Rabu Jumat c. Jumat Minggu 4. Apakah Anda tertarik untuk mengetahui informasi dan kegiatan berbagai komunitas di Indonesia melalui tayangan televisi? a. Tertarik b. Tidak Tertarik 5. Informasi apa yang ingin Anda dapatkan dari program yang membahas tentang komunitas? (maksimal memilih tiga jawaban) a. Profil komunitas b. Aktivitas komunitas c. Tutorial dari komunitas

8 d. Cara bergabung dengan komunitas e. Anggota komunitas f. Lokasi basecamp komunitas g. Tips & Trik dari komunitas 6. Apakah kehadiran dan interaksi presenter membuat Anda semakin tertarik untuk menyaksikan program tayangan? a. Ya b. Tidak Berikut adalah Hasil Kuesioner yang disajikan dalam tabel Tabel 1.1 Hasil Pertanyaan 1 Pertanyaan 1: Usia Range Usia Jumlah Responden Presentase 17 20 tahun 20 20 % 21 25 tahun 71 71 % 26 30 tahun 7 7 % > 30 tahun 2 2 % Jumlah 100 100 % Hasil kuesioner menunjukkan responden penulis kebanyakan berusia 21-25 tahun atau mahasiswa dan masyarakat produktif di Indonesia yang merupakan target dari program INDO COMMUNITIES. Tabel 1.2 Hasil Pertanyaan 2 Pertanyaan 2: Jenis Program Jenis Program Jumlah Responden Presentase Berita 15 15 % Hiburan 80 80 % Drama 5 5 % Jumlah 100 100 % Hasil kuesioner menunjukkan kebanyakan responden memilih hiburan sebagai jenis program yang paling sering disaksikan saat mereka menonton televisi. Hasil itu

9 dibuktikan dengan 80% responden yang memilih Hiburan diikuti dengan jenis program berita sebanyak 15 % dan jenis program drama sebanyak 5 %. Dapat disimpulkan bila masyakarat modern yang sudah jenuh dengan aktivitas sehariharinya mencari hiburan saat menonton televisi. Tabel 1.3 Hasil Pertanyaan 3 Pertanyaan 3: Hari Menonton Televisi Hari Jumlah Responden Presentase Senin Rabu 17 17 % Rabu Jumat 13 13 % Jumat Minggu 80 80 % Jumlah 100 100 % Hasil kuesioner menunjukkan kebanyakan responden memilih hari Jumat - Minggu sebagai hari paling sering mereka menonton televisi. Hal ini dibuktikan dengan 80 % responden yang memilih hari tersebut, diikuti dengan hari Senin Rabu sebanyak 17 % dan Rabu Jumat sebanyak 13 %. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat produktif yang sibuk melakukan aktivitasnya sehari-hari lebih banyak menonton televisi saat waktu senggangnya yaitu di akhir minggu. Sedangkan pada hari kerja, tidak banyak orang yang sering meluangkan waktunya untuk menonton televisi karena padatnya aktivitas yang dilakukan. Tabel 1.4 Hasil Pertanyaan 4 Pertanyaan 4: Ketertarikan dengan Program Komunitas Pilihan Jawaban Jumlah Responden Presentase Tertarik 83 83 % Tidak Tertarik 17 17 % Jumlah 100 100 % Hasil kuesioner menunjukkan kebanyakan responden tertarik dengan adanya program yang membahas mengenai komunitas di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan 83 % responden yang tertarik, sedangkan 17 % lainnya tidak tertarik. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat membutuhkan informasi mengenai komunitas yang

10 ada di Indonesia atau memiliki rasa ingin tahu terhadap aktivitas yang dilakukan oleh berbagai komunitas. Tabel 1.5 Hasil Pertanyaan 5 Pertanyaan 5 : Ketertarikan Konten Program Komunitas (setiap responden menjawab maksimal 3 konten) Konten Program Jumlah Respon Presentase Aktivitas 88 38 % Komunitas Profil Komunitas 58 25 % Cara Bergabung 16 7 % Tips & Trik 38 16 % Tutorial 16 7 % Lokasi 10 4 % Anggota 8 3 % Jumlah 234 100% Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 3 hal penting yang menarik untuk disaksikan dalam program yang memberikan informasi mengenai komunitas adalah aktivitas komunitas (38%), profil komunitas (25%), serta tips dan trik dari komunitas (16%). Program INDO COMMUNITIES harus dapat merangkum ketiga hal tersebut untuk disajikan kepada audiens agar tayangan menarik untuk disaksikan. Tabel 1.6 Hasil Pertanyaan 6 Pertanyaan 6: Keberadaan Presenter dalam Program Pilihan Jawaban Jumlah Responden Presentase Ya 93 93 % Tidak 7 7 % Jumlah 100 100 % Hasil kuesioner menunjukkan kebanyakan responden menginginkan adanya interaksi antara presenter dengan komunitasnya, hanya 7 % yang mengatakan keberadaan

11 presenter tidak memberikan pengaruh. Dapat disimpulkan bahwa presenter menjadi alasan apakah masyarakat memutuskan untuk menonton program tersebut atau tidak. Interaksi presenter yang baik akan membuat audiens akan tetap menyaksikan sebuah program tayangan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Pembuatan Tugas Karya Akhir Tujuan dari pembuatan tugas karya akhir ini diharapkan dapat memiliki manfaat teoritis maupun manfaat praktis. Tujuan dari pembuatan tugas karya akhir ini adalah: a. Mengetahui dan memahami proses produksi sebuah program tayangan features dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi. b. Mengetahui dan memahami lebih jauh mengenai hal-hal yang dilakukan setiap peran yang terlibat dalam proses produksi. c. Mengetahui bagaimana menggabungkan seluruh elemen produksi agar sebuah program dapat menjadi layak tayang. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: a. Manfaat Akademis Tugas karya akhir ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai proses produksi sebuah program tayangan features. Pembuatan karya akhir ini juga dilakukan sebagai syarat kelulusan program Sarjana di Universitas Bina Nusantara. b. Manfaat Praktis Karya akhir ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam proses produksi sebuah program features. Tidak menutup kemungkinan bila program ini dikembangkan menjadi salah satu program features di stasiun televisi Indonesia. c. Manfaat Sosial Karya akhir ini diharapkan dapat membantu pihak lain dalam melakukan program yang serupa untuk memberikan gambaran program yang ideal. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

12 Pada bab pendahuluan terdapat pembahasan mengenai latar belakang pembuatan karya dan peran penulis dalam pembuatan karya. Selain itu, bab ini juga memuat identifikasi karya berupa profil program, serta teknik pengumpulan data yang digunakan ketika riset terhadap audiens. Tujuan dan Manfaat dari pembuatan karya dijabarkan pada bab ini. BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka terdapat pembahasan mengenai tugas karya akhir atau program sebelumnya yang memperlihatkan persamaan dan perbedaan yang ada dengan tugas karya akhir yang dibuat oleh penulis. Selain itu juga terdapat teori atau konsep yang berkaitan dengan proses pembuatan tugas karya akhir, serta pemaparan beberapa teori atau konsep yang menjadi kaitan antara tugas karya akhir dengan penontonnya. BAB III PRA PRODUKSI Pada bab ini terdapat tahapan pra produksi yang dilakukan dalam membuat karya yaitu ide dan pengembangan konsep yang mencakup bagaimana ide awal dikembangkan dalam sebuah konsep yang lebih detail lagi berupa proposal program, persiapan administrasi meliputi keperluan perizinan dan surat menyurat, persiapan teknik yang menjelaskan persiapan dan kebutuhan teknik yang diperlukan seperti alat-alat produksi, jadwal pembuatan karya akhir yang berupa time table dari mulai pra produksi hingga pasca produksi, serta rundown atau segmentasi tugas akhir. BAB IV HASIL KARYA Pada bab ini dijelaskan mengenai tahap produksi tugas karya akhir yang mencakup install peralatan dimana akan dijelaskan kegiatan yang dilakukan sebelum pengambilan gambar, shooting dan evaluasi shooting, serta dismantle atau kegiatan setelah selesainya shooting. BAB V EVALUASI Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahap pasca produksi tugas karya akhir yang mencakup editing dan mixing, mulai dari penyusunan gambar dan penambahan efek, serta alasan penggunaan efek, pilihan template dan grafik. Selain itu juga terdapat pembahasan mengenai evaluasi program yang menjelaskan tentang evaluasi secara keseluruhan tugas karya akhir yang dibuat, termasuk saran untuk penyempurnaan tugas karya akhir.